Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 04 Oktober 2017 (Rabu Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah kita sekalian.

Wahyu 6: 12-17
6:12. Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyatdan matahari menjadi hitambagaikan karung rambut dan bulan menjadi merahseluruhnya bagaikan darah.
6:13. Dan
bintang-bintang di langit berjatuhanke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.
6:14. Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.
6:15. Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung.
6:16. Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu."
6:17. Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?

Ini adalah pembukaan METERAI yang KEENAM; penghukuman yang keenam dari Allah Roh Kudus atas dunia (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 24 September 2017), sehingga terjadi gempa yang dahsyat, yang mengakibatkan:
  1. Matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut (sudah diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 01 Oktober 2017).
  2. Bulan menjadi merah seperti darah.
  3. Bintang-bintang berguguran.
Gempa dahsyat secara rohani adalah dunia dengan segala pengaruhnya: kesibukan, kesulitan, kejahatan, kenajisan, kebencian dan lain-lain. Ini yang menghantam kita sampai matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut, bulan menjadi merah seperti darah, dan bintang-bintang berguguran.

AD. 2: BULAN MENJADI MERAH SEPERTI DARAH
Artinya: bulan tidak bercahaya lagi=
Pengertian buta rohani:
  1. Pengertian pertamabuta rohani: lupa pengampunan dosa(2 Petrus 1: 9)
    Praktiksehari-hari lupa pengampunan dosa/tidak teguh dalam pengampunan dosa:

    • Praktik pertama lupa pengampunan dosa: jatuh bangun dalam dosa--mengulang-ulang dosa--sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk dan narkoba) dan kawin mengawinknan.
      Kalau dibiarkan, ia akan hidup dan enjoydalam dosa sampai puncaknya dosa (dosa Babel).

      Oleh sebab itu pemberitaan firman Allah harus diulang-ulang, untuk mematikan dosa yang diulang-ulang. Ini merupakan kepercayaan dan karunia Tuhan kepada seorang gembala sehingga gembala bisa mengulang-ulang firman--disampaikan lalu maju lagi, begitu seterusnya.

    • Ibrani 10: 25-27
      10:25. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadahkita, seperti dibiasakanoleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
      10:26. Sebab jika kita
      sengajaberbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
      10:27. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.

      Praktik kedua lupa pengampunan dosa: biasa dan sengaja berbuat dosa, terutama dosa tidak beribadah kepada Tuhan.

      Lebih dahulu, biasauntuk tidak beribadah melayani Tuhan, artinya: tidak setia dan tidak menyesal; tidak merasa bersalah jika tidak beribadah melayani Tuhan. Itu suatu dosa. Hidup kita yang berdosa ini ditebus oleh darah Yesus, darah yang mahal, supaya kita tidak berbuat dosa dan kita menjadi rumah Allah yang mahal--tempat beribadah dan melayani. Jadi setelah ditebus/dibeli dengan darah yang mahal lalu tidak mau beribadah melayani Tuhan, kita berhutang darah yang tidak bisa dibayar.
      Banyak kali kita, termasuk gembala-gembala, biasa untuk tidak beribadah melayani Tuhan; tidak setia dan tidak menyesal; tidak merasa bersalah; tidak merasa berbuat dosa kalau tidak beribadah melayani Tuhan. Ini kehidupan yang buta rohani, lupa akan pengampunan dosa.

      Setelah itu, sengajatidak beribadah dan melayani Tuhan. Artinya:

      1. Tidak beribadah dan melayani Tuhan dengan alasan yang tidak bisa dipertanggungjawabkandi hadapan Tuhan--alasan yang dibuat-buat.

        "Dulu Pdt Pong Dongalemba mengatakan: Kalau kita cari alasan untuk tidak beribadah, iblis sudah sediakan satu keranjang alasan yang cocok, tetapi tidak bisa dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan."

      2. Memang tidak mau beribadah sekalipun ada kesempatan.


      Inilah orang buta rohani; bulan sudah menjadi merah seperti darah, tidak ada penebusan lagi.

    Kalau dua hal ini terus dipertahankan--enjoydalam dosa dan tidak mau beribadah--, satu waktu bulan akan menjadi merah seperti darah. Artinya:

    • Tidak ada pengampunan dosa lagi; menjadi dosa yang kekal selamanya.
    • Satu waktu tidak bisa beribadah melayani Tuhan, binasa selamanya.

    Kita harus hati-hati, selama bulan masih bersinar, masih ada penebusan, Tuhan tolong kita semua. Jangan hidup/enjoydalam dosa, jangan mengulang-ulang dosa, jangan bertahan untuk tidak mau beribadah!

    Sikap yang benar:

    • Roma 2: 4-5
      2:4. Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?
      2:5. Tetapi oleh
      kekerasan hatimuyang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan.

      Ayat 4= kalau masih ada waktu, gunakan untuk bertobat, dan beribadah!
      'Tetapi oleh kekerasan hatimu'= ini yang menjadi penghalang.

      Sikap pertama yang benar: selama kurban Kristus masih berlaku--bulan masih bercahaya; masih bisa mengalami penebusan--, kita harus menggunakan waktu untuk melembutsehingga kita bisa bertobat. Jangan keras!
      Bertobat= berhenti berbuat dosa sampai puncaknya dosa dan kembali kepada Tuhan; mati terhadap dosa.

      Kalau keras hati sehingga tidak mau bertobat, di ayat 5, satu waktu tidak bisa bertobat lagi--bulan sudah menjadi merah. Ini berarti menimbun murka Allah sampai kebinasaan di neraka.

    • Ibrani 10: 25
      10:25. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannyamenjelang hari Tuhan yang mendekat.

      Sikap kedua yang benar: kita saling menasihati untuk semakin giat dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.

      Tidak ada nasihat yang lebih baik dari pada nasihat untuk setia bahkan lebih giat lagi dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Hari-hari ini bukan untuk merosot!
      Ini adalah nasihat yang tertinggi. Mengapa? Karena ibadah pelayanan adalah satu-satunya aktifitas di dunia yang membawa kita sampai ke dalam kerajaan sorga yang kekal.

      Menasihati anak untuk kuliah atau bekerja, baik, tetapi (maaf) semua itu paling maksimal sampai di liang kubur, bahkan ada yang lebih dulu pensiun, tetapi ibadah pelayanan membawa kita sampai ke takhta sorga yang kekal. Semua yang kita lakukan di dunia tanpa ibadah, hanya akan berakhir dengan kesia-siaan.

      Wahyu 22: 3
      22:3. Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,

      "Ada ajaran-ajaran yang aneh: kalau di dunia bekerja di supermarket, nanti di sorga kerja di supermarket besar. Padahal jelas di sini: hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya. Saya mendengar kesaksian dari seseorang yang bisa saya percaya. Jadi tidak ada istirahatnya dari dunia sampai di sorga, padahal di sorga kita beribadah. Jadi tidak istirahat juga? Ibadah itu istirahat; mengalami perhentian dalam Tuhan. Beribadah melayani Tuhan itu bukan disiksa, tetapi Tuhan memindahkan kita dari suasana dunia ke suasana sorga. Kalau kita sungguh-sungguh dalam ibadah, bisa memuji Tuhan, menerima firman, dan menyembah Tuhan, saat itu kita sedang beristirahat, sampai nanti siang malam kita beribadah di takhta sorga, tidak ada setetespun air mata; kita berbahagia. Jangan salah! Kalau ibadah sembarangan, memang capek, tetapi kalau sungguh-sungguh bisa makan firman dan menikmatinya--ayat mengatakan: Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat--, kita sungguh-sungguh dipindahkan dari suasana dunia ke kebahagiaan sorga, dan kita beristirahat. Jangan salah!"

    Inilah praktik lupa pengampunan--buta rohani--yaitu terus berbuat dosa dan terus mencari alasan untuk tidak beribadah melayani sampai tidak mau beribadah melayani Tuhan. Kalau dilanjutkan, satu waktu saat bulan menjadi merah, dia tidak bisa bertobat lagi. Dia binasa selamanya. Dia juga tidak beribadah lagi. Kalau orang tidak mau beribadah, tidak mungkin bisa masuk sorga karena di sorga kita beribadah terus.

    Karena itu ibadah juga untuk beradaptasi hidup di sorga. Dan jika Tuhan datang kita benar-benar beribadah di sorga siang malam sampai selama-lamanya.

  2. 1 Yohanes 2: 11
    2:11. Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya.

    Pengertian kedua buta rohani: membenci saudaranya.
    Membenci sama dengan membangun tembok pemisah; menghalangi pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

    Dari mana timbulnya kebencian? Awalnya dari kebenaran diri sendiri, yaitu menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain yang benar, bahkan menyalahkan Tuhan/firman pengajaran yang benar, padahal dia sendiri yang salah. Dia tidak jujur! Firman dianggap tanpa kasih, padahal firmannya benar. Karena ada sesuatu yang dia perbuat di luar firman, jadi firman yang dia salahkan.

    Dari situlah timbul kebencian dan lain-lain.
    2 Korintus 12: 20
    12:20. Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku datang aku mendapati kamu tidak seperti yang kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak seperti yang kamu inginkan. Aku kuatir akan adanya perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, fitnah, bisik-bisikan, keangkuhan, dan kerusuhan.

    'perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, fitnah, bisik-bisikan, keangkuhan, dan kerusuhan'= semua ini timbul dari kebenaran diri sendiri.
    'kerusuhan'= memecah-belah tubuh Kristus; menghalangi pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
    Mulai dari nikah, hati-hati! Kalau ada kebenaran sendiri dalam nikah, akhirnya akan timbul amarah tanpa sebab, iri hati, perselisihan, kebencian tanpa alasan dan seterusnya--antara suami isteri, anak orang tua, kakak adik. Apalagi berani menyalahkan Tuhan, gawat, sebentar lagi dia akan membenci, dan terpecah-belahlah rumah tangga itu. Begitu juga dalam penggembalaan dan antar penggembalaan, asal mulanya dari kebenaran sendiri.

    Ini sama dengan dosa menghujat Roh Kuduskarena pekerjaan Roh Kudus hujan akhir adalah pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Kalau memecah-belah tubuh Kristus, berarti ia menghujat Roh Kudus. Kalau pekerjaan Roh Kudus hujan awal untuk penyelamatan manusia yang berdosa--Yesus adalah Roh Kudus yang lahir menjadi manusia. Waktu Maria mengandung, Yusuf mau menceraikannya, tetapi ia mendapat mimpi: Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.

    Matius 12: 31
    12:31. Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni.

    Menghujat Roh Kudus adalah dosa yang tidak terampunkan--bulan menjadi merah.
    Mulai dari dalam nikah, jangan memecah belah! Jangan terjadi tembok pemisah, tetapi harus ada kesatuan. Kalau bersalah, mari mengaku dan diperbaiki. Jangan menyalahkan orang terus! Di dalam penggembalaan dan antar penggembalaan juga, kita periksa diri, jangan sampai kita membangun tembok pemisah dan menghalangi pembangunan tubuh Kristus.

    Efesus 2: 13-16
    2:13. Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.
    2:14. Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah
    merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,
    2:15. sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,
    2:16. dan untuk
    memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.

    'jauh'= bangsa kafir.
    'dekat'= Israel, umat pilihan Tuhan.
    Yesus justru mati untuk menyatukan Israel dan kafir, bukan hanya di dalam nikah, penggembalaan atau antar penggembalaan.
    Yesus mati di kayu salib sebagai korban pendamaian untuk memperdamaikan Israel dan kafir; merobohkan tembok pemisah antara Israel dan kafir sehingga keduanya menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna (mempelai wanita). Ini sama dengan membangun tembok Yerusalem baru.

    Yerusalem baru artinya:

    • Mempelai wanita.
    • Kerajaan sorga yang kekal.

    Dua pengertian ini tidak bisa dipisahkan; mempelai wanita--gereja yang sempurna--tempatnya di kerajaan sorga yang kekal.

    Ini tugas kitasekarang, yaitu harus masuk dalam pembangunan tembok Yerusalem baru.
    Wahyu 21: 14, 19-20
    21:14. Dan tembok kotaitu mempunyai dua belas batu dasardan di atasnya tertulis kedua belas nama kedua belas rasulAnak Domba itu.
    21:19. Dan dasar-dasar tembok kota itu dihiasi dengan segala jenis
    permata. Dasar yang pertama batu yaspis, dasar yang kedua batu nilam, dasar yang ketiga batu mirah, dasar yang keempat batu zamrud,
    21:20. dasar yang kelima batu unam, dasar yang keenam batu sardis, dasar yang ketujuh batu ratna cempaka, yang kedelapan batu beril, yang kesembilan batu krisolit, yang kesepuluh batu krisopras, yang kesebelas batu lazuardi dan yang kedua belas batu kecubung.

    Membangun tembok harus ada dasarnya. Malam ini kita belajar tentang DASAR.
    Dasar dari tembok Yerusalem baru adalah dua belas batu permata yang di atasnya tertulis kedua belas nama dari kedua belas rasul.
Proses membangun tembok Yerusalem baru (dasarnyadulu)--tadi disebutkan ada dua belas rasul; ada angka 12; ini dasar dari tembok Yerusalem baru; kalau kita mau masuk pembangunan tubuh Kristus yang sempurna/tembok Yerusalem baru/mempelai wanita/masuk kerajaan sorga kita harus memiliki angka 12--:
  1. Proses pertama membangun tembok Yerusalem baru: dua belas rasul menunjuk pada pengajaran rasul-rasul= pengajaran yang benar.
    Efesus 2: 19-20
    2:19. Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
    2:20. yang
    dibangun di atas dasar para rasuldan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

    Sebenarnya ada dua macam dasar dari pembangunan tembok Yerusalem baru:

    • Dasar yang pertama: para rasul--perjanjian baru--dan para nabi--perjanjian lama--= alkitab; firman pengajaran yang benar.
      Dulu dinubuatkan oleh nabi-nabi, dan pengajaran rasul-rasul sebagai penggenapan dari kitab nabi-nabi--kitab nabi-nabi digenapkan dalam arti rohani. Itulah firman pengajaran yang benar (perkataan Yesus sendiri).

      Yohanes 15: 3
      15:3. Kamu memang sudah bersihkarena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

      'firman yang telah Kukatakan kepadamu'= perkataan Yesus sendiri yaitu firman yang dibukakan rahasianya yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab, bukan dengan lawak dan sebagainya.

      Firman pengajaran yang benar mengandung kuasa penyucian--'Kamu memang sudah bersih'--sekalipun mungkin tidak menarik, malah keras. Saat Yesus mengajarpun, murid-murid bersungut: Perkataan ini keras,dan banyak yang mengundurkan diri, tidak lagi mengikuti Yesus. Tergantung hati. Kalau hati keras, biar Yesus yang mengajar, murid-murid bisa bersungut. Kalau hati lembut, ayam berkokokpun, Petrus bisa menangis.

      Kalau firman diterangkan dengan lawak atau pengetahuan, mungkin lebih menarik, tetapi tidak ada penyucian.

      Hamba Tuhan harus mengajarkan pengajaran yang benar! Di dalam firman pengajaran yang benar itulah terkandung kuasa penyucian.
      Injil Yohanes 15: 3 adalah pengulangan dari injil Yohanes 13: 10-11: tentang pembersihan dari dosa Yudas. Dalam pembangunan tubuh Kristus, dosa Yudas bercokol.

      Yohanes 13: 10-11
      13:10. Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."
      13:11. Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "
      Tidak semua kamu bersih."

      'membasuh kakinya'= kaki ini yang paling kotor.
      'Tidak semua kamu bersih'= Yudas yang tidak bersih, selalu menolak firman: Bukan aku, Tuhan! Yang lain mau dibersihkan kecuali Yudas.

      Firman pengajaran yang benar/perkataan Yesus sanggup menyucikan kita terutama dari dosa Yudas; penyucian dari hati yang kotor, yang penuh dengan keinginan jahat--cinta akan uang--sehingga tidak mengasihi Tuhan; terikat oleh keinginan akan uang.

      Praktiknya: kikir dan serakah.
      Kikir= tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan sesama yang membutuhkan.
      Ketika ada perempuan mengurapi kaki Yesus untuk penguburan Yesus (menunjuk pada pembangunan tubuh Kristus yang terakhir--setelah dikubur tidak bisa lagi dilayani--), Yudas protes karena ia kikir.

      Serakah=

      1. Masuk pembangunan tubuh Kristus--aktif dalam pelayanan--hanya untuk mencari perkara jasmani--mulai dari dalam penggembalaan dan antar penggembalaan.

        "Ada seorang bersaksi pada Pdt Pong Dongalemba, waktu itu disaksikan dan saya mendengar: 'Panitia, bertobat!' Karena kaget saldo diumumkan. 'Biasanya kami tidak begitu, Pak, kalau kurang baru diumumkan, mulai ibadah pertama khotbahnya tentang kurang uang terus, supaya orang memberi, kalau lebih, diam-diam, untuk dibagi-bagikan.' Ini Yudas Iskariot. Ini kesaksian seseorang pada Pdt Pong. Karena itu sekarang kita tidak mau pakai proposal dan lain-lain, kita bukan cari uang tetapi memberi. Karena itu saya sangat menghargai pemakaian Tuhan atas guru dan gembala saya, Pdt In Juwono dan Pdt Pong, ke mana-mana bayar sendiri, tidak ada kolekte juga, supaya jangan ada dosa Yudas. Tuhan yang tolong semuanya."

        Sudah beribadah melayani tetapi mencari yang jasmani. Serakah!

      2. Mencuri milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.

      Bukan tidak boleh punya banyak uang, tetapi jangan terikat oleh keinginan akan uang/cinta akan uang, sehingga tidak mengasihi Tuhan lagi.

      Kalau hatinya kotor--diikat oleh uang--, kakinya juga pasti kotor.
      Markus 14: 10-11
      14:10. Lalu pergilah Yudas Iskariot, salah seorang dari kedua belas murid itu, kepada imam-imam kepala dengan maksud untuk menyerahkan Yesus kepada mereka.
      14:11. Mereka sangat gembira waktu mendengarnya dan mereka berjanji akan
      memberikan uang kepadanya. Kemudian ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.

      Yudas Iskariot berfellowshipdengan imam-imam kepala yang sangat menentang ajaran Yesus/firman pengajaran yang benar. Ini sama dengan kaki kotor; fellowshiptanpa firman pengajaran yang benar, tetapi hanya mencari perkara jasmani: uang, kedudukan, jodoh dan sebagainya.
      Tanpa pengajaran yang benar berarti tanpa kepala, lalu mau ke mana?

      Yudas terus mempertahankan hati dan kakinya yang kotor, sampai kesempatan terakhir dari Tuhan: Siapa mencelupkan roti bersama Aku, dialah itu, ia menjawab: Bukan aku, Tuhan. Yudas mempertahankan hati dan kakinya yang kotor sehingga ia menjual Yesus--tanpa Yesus sebagai Kepala.

      Akibatnya: tabrak sana sini, akhirnya perutnya pecah dan isi perutnya terburai ke luar--menjadi pemecah belah tubuh Kristus. Dia berbau busuk, dipermalukan dan dibinasakan, tidak ada pengampunan lagi.

      Karena itu jangan bergosip atau memfitnah! Itu bau busuk, nanti perutnya sendiri akan pecah, keluar semua yang busuk, dan dia dipermalukan; tidak ada pengampunan lagi--bulan sudah menjadi darah.

      Sebaliknya, kalau kita disucikan oleh firman pengajaran yang benardari hati dan kaki yang kotor, kita akan hidup sucidan masuk dalam kesatuan tubuh Kristus. Kalau suami isteri hidup benar dan suci, tidak mungkin terjadi pertengkaran. Yang membuat bertengkar adalah kebenaran sendiri.
      Begitu juga di dalam penggembalaan, antar penggembalaan, kalau mau disucikan, tidak usah diapa-apakan, bisa jadi satu. Ini gunanya firman pengajaran yang benar--dasar dari pembagunan tembok Yerusalem baru.

    • Dasar yang kedua: batu penjuru yaitu kurban Kristus; korban pendamaian.
      Efesus 2: 20
      2:20. yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

      Mari, membangun tembok Yerusalem baru harus ada kurban Kristus.
      Tadi, nikah sama-sama disucikan oleh firman pengajaran yang benar.
      Sekarang kalau ada kurban Kristus di dalam nikah, praktiknya adalah berdamai; saling mengaku dan mengampuni.
      Yang bersalah, mengaku, jika diampuni jangan berbuat dosa lagi, yang benar mengampuni dan melupakannya. Hasilnya: darah Yesus membasuh dosa-dosa kita sehingga kita mengalami hati damai sejahtera.

      Kalau hati damai, kita akan masuk dalam kesatuan tubuh Kristus yang sempurna, mulai dari dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan.

    Inilah dasar pertama yaitu SUCI DAN DAMAI.
    Ibrani 12: 14
    12:14. Berusahalah hidup damaidengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.

    Kalau sudah suci dan damai, kita bisa melihat Yesus, bukan yang lain; menempatkan Yesus sebagai Kepala sehingga kita menjadi kuat/tahan uji--dasarnya batu penjuru--; setan tritunggal tidak bisa menjatuhkan kita, sampai tubuh Kristus yang sempurna terbentuk.
    Setan tritunggal adalah hujan lebat (setan) dengan roh jahat dan najis; angin kencang (nabi palsu) dengan ajaran palsu; banjir (antikris) dengan kekuatan ekonomi. Ini yang menghantam pembangunan tubuh Kristus mulai dari dalam nikah; dasar dari kehidupan kita.

    Inilah dasar yang pertama yaitu firman pengajaran yang benar ditambah dengan kurban Kristus.
    Jadi ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci sama dengan membangun dasar yang kuat di atas batu penjuru, sehingga kita tidak pernah dikalahkan oleh setan tritunggal. Bawa suami, isteri dan anak ke dalam ibadah pendalaman alkitab. Rumah tangga, penggembalaan dan antar penggembalaan tetap bertahan sampai kesempurnaan. Kita tidak menyadari, makan perjamuan suci, tetapi itu merupakan kekuatan. Tidak akan hancur.

    "Saya dulu datang ke Medan orang bilang: Paling tiga bulan atau satu tahun, sudah hancur itu. Memang, kalau ada keinginan akan uang, akan habis. Tetapi kalau disucikan menjadi suci dan damai; hanya melihat Tuhan, jangan main-main, Yesus yang menjadi kepala, bukan orang kaya, dan setan tidak berkutik. Kalau kepalanya orang kaya, habis. Kalau memandang Yesus, jangan main-main, setan tritunggalpun tidak bisa mengalahkan."

    Mari, bawa nikah kita pada ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci! Berdoa pada Tuhan! Kita benar-benar kokoh sampai Tuhan datang, tidak akan hancur.

  2. Proses kedua membangun tembok Yerusalem baru: angka dua belas dari dua belas rasul menunjuk pada jabatan pelayanan.
    Efesus 4: 11-12
    4:11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
    4:12. untuk
    memperlengkapi orang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

    Inilah pembangunan dasar, yaitu harus ada firman pengajaran dan perjamuan suci, setelah itu harus punya jabatan.

    Ayat 11= lima jabatan pokok yang bisa dijabarkan menjadi jabatan lainnya (pemain musik dan sebagainya).
    'bagi pembangunan tubuh Kristus'= pembangunan tembok Yerusalem baru.
    'orang-orang kudus' = suci dan damai, baru diperlengkapi oleh Tuhan.

    Kalau kita hidup dalam kesucian dan damai sejahtera (proses pertama di atas), maka:

    • Kita diperlengkapi dengan jabatan pelayanan.
      Lima jabatan pokok yang dijabarkan menjadi jabatan lainnya sama dengan lima jari tangan Tuhan.
      Rasul= jempol, nabi= telunjuk, penginjil (pemberita injil)= jari tengah--paling menonjol; ada mujizat-mujizat--, gembala (gembala manis)= jari manis, guru (pengajar)= kelingking.

    • Diperlengkapi dengan karunia Roh Kudus; kemampuan ajaib dari Roh Kudus yang lebih dari apapun--lebih dari ijazah atau kekayaan--, sehingga kita bisa melakukan jabatan pelayanan--melayani sesuai dengan jabatan pelayanan--; kita tidak mengandalkan kepandaian, kekayaan, pengalaman sekalipun kita punya. Kita mengandalkan kekuatan Roh Kudus.

      Kalau gembala mempunyai karunia menimbang roh, sehingga bisa memberi makan. Kalau bukan gembala, tidak mempunyai karunia, tidak akan bisa memberi makan. Kalau ada karunia, kita bisa melayani sesuai dengan jabatan pelayanan.

    • Diperlengkapi dengan kasihsebagai motor penggerak dalam pelayanan; kekuatan dalam pelayanan.

    Kalau kita melayani pembangunan tubuh Kristus (nikah, penggembalaan dan antar penggembalaan) sesuaidengan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita, tangan Tuhan akan bekerja di tengah-tengah kita baik di dalam nikah, penggembalaan, maupun antar penggembalaan.

    Sebaliknya, kalau kita melayani tidaksesuai dengan jabatan palayanan, tangan setan yang akan bekerja. Contohnya: bukan gembala, tetapi mau jadi gembala, sehingga tidak bisa memberi makan. Jangan pikir diberkati, karena setanpun juga bisa memberkati, menyembuhkan, tetapi tidak ada keubahan.
    Hanya Tangan Tuhan yang mampu melakukan penyucian dan keubahan hidup.

    Jika melayani pembangunan tubuh Kristus dengan karunia Roh Kudus, maka kita mampu melayani dengan sungguh-sungguh, SETIA, BENAR DAN BAIK; memuaskan hati Tuhan dan kita akan dipuaskan oleh Dia. Kalau pengalaman, semua terbatas.

    Jika melayani pembangunan tubuh Kristus dengan kasih, maka kita bisa MELAYANI SAMPAI GARIS AKHIR--sampai meninggal atau sampai Tuhan datang--, bahkan sampai kekal selamanya--beribadah melayani Tuhan di takhta sorga, sebab kasih itu kekal.

    Kalau motor penggeraknya uang, saat kurang uang sudah susah. Contohnya: biasanya naik mobil, tetapi harus jalan, sudah pusing.

    Jangan berhenti di tengah jalan! Tidak ada gunanya! Pelayanan itu perlombaan, harus sampai finish. Biarpun hebat, kalau tidak sampai garis finish--behenti di tengah jalan-- percuma. Tidak ada gunanya yang kita lakukan selama ini. Seperti Yudas, ayat mengatakan: Dahulu ia termasuk pada kita, tetapi sekarang hancur--perutnya pecah--; tidak ada gunanya.

    Ingat! Kalau melayani--dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kritus--kita bukan disiksa, tetapi diberi jubah indah sehingga hidup kita indah. Semakin dipakai semakin indah, sampai yang terindah jika Yesus datang kembali kedua kali kita bersama Dia di awan-awan yang permai.

  3. Proses ketiga membangun tembok Yerusalem baru: angka dua belas menunjuk pada persekutuan:

    • Persekutuan dengan sesama. Kalau dasarnya firman pengajaran yang benar--penyucian dan damai--, tidak akan ada masalah dengan sesama, yaitu

      1. Kita harus mengasihi sesama seperti diri sendiri, paling sedikit tidak merugikan sesama. Apa yang kita inginkan sesama perbuat kepada kita, perbuat dulu; apa yang kita inginkan sesama berkata kepada kita, katakan dulu; apa yang kita inginkan sesama pikirkan tentang kita, pikirkan dulu. Misalnya: kalau ingin suami berpikir yang positif tentang isteri, maka isteri harus berpikir positif terlebih dahulu.

      2. Bahkan sampai mengasihi orang yang memusuhi kita; berdoa untuk orang yang merugikan kita, sampai membalas kejahatan dengan kebaikan.

      Itulah hubungan dengan sesama. Biar dia tidak baik--memusuhi kita--, kita balas dengan yang baik, satu waktu akan ada persekutuan yang baik.

    • Persekutuan dengan Tuhan= mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu.
      Praktiknya:

      1. Ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok; ketekunan dalam penggembalaan--ruangan suci--:

        1. Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam karunia-Nya.
        2. Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus.
        3. Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa penyembahan; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.

        Di dalam penggembalaan, tubuh jiwa dan roh kita melekat erat pada Allah Tritunggal. Tidak bisa dipisahkan.

      2. Yohanes 14: 15
        14:15. "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

        Yang kedua: taat dengar-dengaransampai daging tidak bersuara lagi. Kita mengulurkan tangan pada Tuhan dan Dia akan mengulurkan tangan kasih-Nya kepada kita untuk memeluk kita. Kita hidup dalam pelukan tangan Tuhan.

      Posisi kita--posisi kehidupan yang mengasihi Tuhan; ada persekutuan yang baik dengan Tuhan--adalah seperti Yohanes bersandar di dada Yesus.
      Yohanes 13: 23
      13:23. Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.

      Yohanes 21: 20-22
      21:20. Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesusdan yang berkata: "Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?"
      21:21. Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?"
      21:22. Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang,
      itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku."

      (terjemahan lama)
      21:20. Maka berpalinglah Petrus, lalu melihat murid yang dikasihi oleh Yesus itu mengikut, maka ialah yang tatkala perjamuan malam
      bersandar di dada Yesussambil berkata, "Ya Tuhan, siapakah yang menyerahkan Tuhan?"

      Urusan kita sekarang adalah BERSANDAR DI DADA YESUS; tergembala--tekun dalam tiga macam ibadah--dan taat dengar-dengaran--sikap penyembahan; berserah sepenuhnya dan berseru pada Tuhan, percaya kepada Tuhan, kita dipeluk oleh Tuhan. Urusan mati hidup kita adalah urusan Tuhan. Urusan semuanya adalah urusannya Tuhan.

    Tadi dasar pertamafirman pengajaran dan kurban Kristus--suci dan damai--; kita hanya melihat kepada Tuhan, kita akan tahan uji dan setan tritunggal tidak bisa menjamah.

    Kemudian dasar keduadiberikan jabatan--sudah disucikan dan damai, pasti diberikan jabatan. Yang belum melayani mari berdoa, yang sudah mari melayani. Kita diberikan jabatan pelayanan--jubah indah. Mari melayani sesuai dengan jabatan pelayanan, di situ ada tangan Tuhan. Kita melayani dengan karunia Roh Kudus, sehingga bisa memuaskan Tuhan--setia, benar dan baik, sesuai kehendak Tuhan--, dan kita akan dipuaskan. Kita melayani dengan kasih sampai garis akhir, ada masa depan yang berhasil indah, hidup semakin indah.

    Terakhir, ada persekutuan dengan sesama. Seperti ayat dalam alkitab: Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta.Buktikan dahulu dengan mengasihi sesama--sesama paling dekat dahulu dalam rumah tangga. Kita mengasihi sesama seperti diri sendiri sampai mengasihi musuh. Contohnya: biarpun jahat kepada kita, dia itu suami atau isteri kita, mari layani.

    Mengatakan memang gampang, tetapi kita mohon kasih dari Tuhan. Kalau kekuatan kita tidak bisa, tetapi kalau kasih Tuhan, bisa. Saat Yesus hampir mati di kayu salib, Dia tetap mengasihi musuh: Bapa ampunilah mereka.Mengasihi musuh; membalas kejahatan dengan kebaikan; berdoa bagi orang yang merugikan kita baik di rumah tangga, penggembalaan. Setelah itu barulah kita bisa mengasihi Tuhan: tekun dalam tiga ibadah dan taat dengar-dengaran; kita bersandar di dada Tuhan--bagaikan bayi yang dipeluk.

    Urusan kita adalah sampai berada dalam pelukan tangan Tuhan seperti bayi, dan yang lain menjadi urusan Tuhan; mati hidup kita urusan Tuhan.

    Mari untuk hidup sekarang di dunia--pemeliharaan, penyelesaian masalah--, tangan kasih Tuhan yang kuat sanggup:

    • Memeliharakita yang kecil dan tidak berdaya--seperti bayi--di tengah kesulitan dunia yang besar sampai zaman antikris.
    • Menolong; menyelesaikan semua masalah. Bayi menggaruk saja tidak bisa, Dia yang menyelesaikan semua masalah.
    • Sampai Dia memandikankita. Saat bayi buang kotoran, dia tidak bisa membersihkan sendiri. Mungkin kita ada kekotoran, kejahatan dan kenajisan, biar malam ini kita dibersihkan, disucikan dan diubahkan sampai JUJUR DAN TULUSdi hadapan Tuhan. Kita menjadi rumah doa, hanya menangis kepada Tuhan sampai Ia berbelas kasih kepada kita.

      Apa saja yang belum selesai hari-hari ini, kita tinggal menangis sampai Tuhan selesaikan semua tepat pada waktunya.
      Dan jika Dia datang, kita diubahkan sampai sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai.
Mari, serahkan hidup ini kepada Tuhan. Kita berada di dalam pelukan tangan Tuhan, Dia akan menolong kita semuanya. Biar Dia turun tangan, memeluk kita dan menyelesaikan semua masalah kita hari-hari ini.
Serahkan semua kepada Tuhan! Urusan kita hanya mengangkat tangan, bersandar di dada Tuhan; menyerah sepenuh, menangis di dada Tuhan seperti bayi, yang lain urusannya Tuhan.
Kaum muda, jangan takut, urusan hidup mati kita, masa depan kita, semuanya urusan Tuhan.
Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan sekalipun bagi kita mustahil. Jangan kecewa, putus asa dan bangga! Kita menyembah Dia seperti bayi yang menangis.

Sejauh apa kita terpisah dari Tuhan malam ini? Lewat perjamuan suci kita kembali lagi kepada-Nya:
  1. Kembali pada pengajaran yang benar dan kurban Kristus--suci dan damai, kita hanya melihat Tuhan.
  2. Kembali pada jabatan pelayanan! Layani sungguh-sungguh!
  3. Kembali bersandar di dada Tuhan!
Kalau masalahnya terlalu berat, mari lebih erat memeluk Tuhan. Kita bayi tidak bisa apa-apa. Urusan kita adalah lebih erat memeluk Tuhan, jangan terpisah sedikitpun, dan Dia yang akan turun tangan.

Mungkin kita berkata: Masalah terlalu besar, tidak semudah membalik telapak tangan. Tetapi kalau kita bersandar erat, Tuhan akan turun tangan menolong kita; bagi Dia lebih mudah menolong kita dari pada membalikkan telapak tangan. Dia bisa menolong kita; Dia menyelesaikan masalah kita. Dia tidak pernah menipu, asal kita jujur dan tulus seperti bayi.

Lewat perjamuan suci kita bukan hanya bersandar pada Tuhan, tetapi menyatu dengan Dia--'Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam aku dan aku di dalam dia.'

Jangan ada jarak antara kita dengan Tuhan!Sedikit jarak saja, setan akan masuk dan menghancurkan kita. Kalau kita bersandar di dada-Nya dan menyatu dengan Dia, setan akan dihancurkan oleh Tuhan.

Bukan hanya sampai di dunia, tetapi sampai di awan-awan yang permai dan Yerusalem baru. Tentu lebih indah dan bahagia kalau sekeluarga kita ada di sana, tidak ada yang ketinggalan. Mari doakan! Sekalipun mereka menyakiti atau merugikan kita, mari kita doakan semuanya, supaya kita semua bisa bersama-sama saat Tuhan datang kembali.

Tuhan memberkati.