Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 06 Juli 2015 (Senin Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Kita berada dalam kitab Wahyu 3: 14-22--tentang sidang jemaat di LAODIKIA. Ini adalah jemaat terakhir dalam kitab Wahyu yang menunjukkan keadaan gereja TUHAN akhir zaman (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 14 Juni 2015).

Wahyu 3: 16-17
3:16. Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
3:17. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa
engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,

KEADAAN ROHANIjemaat di Laodikia adalah SUAM-SUAM KUKU. Ini juga gambaran dari keadaan gereja TUHAN akhir zaman.

Praktik suam-suam kuku:
  1. ayat 17= 'Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa'= hanya menyombongkan/membanggakan berkat/perkara jasmani; mengikut TUHAN, tetapi hanya puas dengan perkara jasmani, sehingga tidak pernah mengalami kepuasan surgawi--kepuasan di dalam firman.

    Atau kepuasan-kepuasan di dunia dimasukkan dalam gereja. Contoh: supaya kaum muda senang, dibuatlah suasana diskotik di gereja. Memang kelihatannya puas, tetapi kepuasan dunia saja dan tidak pernah mengalami kepuasan dari TUHAN (pada ayat 20 ‘Yesus mengetok pintu’, berarti Yesus ada di luar, dan yang di dalam hanyalah perkara dunia).

    Akibatnya: mencari kepuasan semu di dunia dan jatuh dalam dosa-dosa sampai puncaknya dosa--dosa makan-minum dan kawin mengawinkan.

  2. ayat 17= 'engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang'= keadaan rohaninya:

    • melarat, malang, miskin’ =>melarat= selalu susah, selalu bermasalah; malang= tidak pernah beruntung; miskin= tidak punya apa-apa.
      Kalau digabung semuanya, sama dengan kosong; keadaan rohaninya benar-benar KOSONGdari pribadi TUHAN.

    • buta’= GELAPgulita; dalam ketakutan atau kegelisahan; tanpa masa depan, stres. Nanti ketakutan dan stres menjadi pembunuh utama bagi umat manusia di akhir zaman.

    • telanjang’= campur baur dengan dosa (berkubang dalam dosa), sehingga TIDAK PUNYA BENTUKkebenaran dan kesucian.

    Inilah keadaan rohani dari jemaat Laodikia--gereja TUHAN akhir zaman--benar-benar hampa hidupnya dan tidak ada bentuk rohaninya; TUHAN ada di luar.
Ini bisa kita bandingkan dengan keadaan bumi sebelum diciptakan oleh TUHAN.
Kejadian 1: 1-2

1:1. Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
1:2. Bumi
belum berbentuk dan kosong; gelap gulitamenutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

Keadaan rohani jemaat Laodikia--hamba TUHAN, pelayan TUHAN, anak TUHAN yang suam-suam rohaninya--sama dengan keadaan bumi sebelum diciptakan oleh TUHAN, yaitu kosong, gelap gulita dan tidak berbentuk.

Keadaan bumi yang kosong, gelap gulita dan tidak berbentuk tidak bisa ditempati oleh manusia. Jadi diciptakan dulu, baru bisa ditempati manusia.

Demikian juga hamba TUHAN, pelayan TUHAN, anak TUHAN atau gereja TUHAN yang kosong, gelap gulita dan tidak berbentuk tidak bisa ditempati oleh pribadi TUHAN.
Buktinya: pada ayat 20: ‘Yesus mengetok pintu’, berarti Yesus ada di luar. Lalu siapa yang menempati? Kalau bukan Yesus yang menempati, maka serigala dan burung yang menempati.

Yesus mengeluh: ‘serigala ada liangnya, burung ada sarangnya, tetapi anak manusia tidak ada tempat untuk meletakkan kepalanya,

Wahyu 18: 2
18:2. Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediamanroh-roh jahatdan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burungyang najis dan yang dibenci,

'tempat kediaman'= ini istilah dari Tabernakel--tempat kediaman TUHAN. Setan ikut mencontoh Sorga, tetapi diputarbalik. Kalau Musa, mencontoh Sorga dengan benar.

'roh-roh jahat'= serigala.
burung’ = roh najis.
Hamba TUHAN, pelayan TUHAN, anak TUHAN yang suam rohaninya--kosong, gelap gulita, tidak berbentuk--hanya bisa ditempati oleh serigala dan burung--roh jahat dan roh najis--yang mengarah kepada pembangunan tubuh babel--mempelai wanita setan--yang sempurna dalam kejahatan kenajisan, dan akan dibinasakan selamanya.

Biarpun jasmani hebat, gereja hebat, tetapi kalau Yesus di luar, semuanya akan sia-sia.

TUHAN tidak rela manusia--terutama hamba TUHAN dan pelayan TUHAN--yang diciptakan-Nya hanya menjadi tempat kediaman setan (roh jahat dan roh najis) dan binasa. Tetapi TUHAN rindu untuk diam di antara umat-Nya.

Bagaimana cara TUHAN menolongsupaya kita tidak menjadi tempat serigala dan burung, tetapi menjadi tempat kediaman-Nya?
  1. Keluaran 25: 8-9
    25:8. Dan mereka harus membuat tempat kudusbagi-Ku, supaya Aku akan diamdi tengah-tengah mereka.
    25:9. Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya."

    tempat kudus’= kemah suci= Tabernakel.

    Musa tidak sembarangan membuat Kemah Suci, tetapi menurut contoh di Sorga. Musa naik ke gunung Sinai, lalu melihat Sorga, kemudian TUHAN perintahkan Musa untuk membuat Sorga di bumi, itulah Tabernakel/Kemah Suci, supaya TUHAN diam di antara umat-Nya.

    Cara TUHAN menolong yang pertama (dalam perjanjian lama): TUHAN memerintahkan Musa untuk membuat Kemah Suci/Tabernakel secara jasmani(dari kayu, tembaga, perak, emas), menurut contoh kerajaan Sorga. Kalau ada Sorga di bumi, maka TUHAN bisa diam di bumi.

    Jadi, ibadah jangan mencontoh yang di dunia. Kalau menurut contoh yang di dunia, maka TUHAN akan berada di luar. Tetapi, kita harus mencontoh kerajaan Sorga, supaya TUHAN berada di dalam atau diam didalam kita.

    Lempin-El Kristus Ajaib perhatikan, kalau menjadi hamba TUHAN jangan mencontoh yang di dunia ‘ini manajemen keuangannya bagus’ Kalau mencontoh di dunia, TUHAN tidak diam di situ. Kalau mencontoh kerajaan Sorga, itulah tahbisan kepada TUHAN, bukan manajemen perusahaan.

    Kalau TUHAN berdiam, maka setan--dengan roh jahat dan najis--tidak mendapat tempat di tengah-tengah bangsa Israel.
    Dulu dalam perjanjian lama, ini hanya untuk umat pilihan TUHAN (bangsa Israel) saja

    Lalu, bagaimana dengan kita bangsa kafir (jemaat Laodikia)? Sebab itu, ada cara TUHAN yang kedua.

  2. Wahyu 3: 18-20
    3:18. maka Aku menasihatkanengkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.
    3:19. Barangsiapa Kukasihi, ia
    Kutegordan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
    3:20. Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan
    mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku

    'Aku makan bersama-sama dengan dia'= TUHAN diam di antara kita.

    Cara TUHAN menolong yang kedua (dalam perjanjian baru):TUHAN mengetok pintu hati bangsa kafirdengan dua cara:

    • ayat 18, 19: dengan menyampaikan nasihat dan tegoran.
      2 Timotius 4: 2
      4:2. Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlahdan nasihatilahdengan segala kesabaran dan pengajaran.

      nyatakanlah apa yang salah’ = menyatakan dosa.

      TUHAN menyampaikan nasihat dan tegoran, sama dengan TUHAN menyampaikan firman pengajaran.
      Tadi, Musa diperintahkan untuk membuat Tabernakel jasmani untuk menolong bangsa Israel. Tabernakel jasmani sudah hancur, sekarang Tabernakel secara rohani yaitu pengajaran Tabernakel dan pengajaran mempelai; kabar mempelai dalam terang Tabernakel yang diwahyukan TUHAN kepada Pendeta Van Gessel.

      Semua Wahyu TUHAN ini ada di dalam Alkitab (berdasarkan Keluaran 25, ‘berdasarkan Tabernakel jasmani’), tidak menyimpang sedikitpun. Semua gereja bisa memiliki ini, tinggal mau atau tidak!

      Kalau kita membuka pintu hati--mau mendengar dan taat dengar-dengaran--maka TUHAN diam di dalam kehidupan kita--TUHAN masuk dan TUHAN makan bersama dengan kita.

      Mau mendengar dan taat dengar-dengaran kepada kabar mempelai dalam terang Tabernakel= mau lepas dari dosa-dosa (roh jahat dan roh najis) dan TUHAN diam di dalam kita. Kalau mempertahankan dosa, berarti TUHAN ada di luar.
      Kalau dosa ditunjukkan, lalu bertobat dan melepaskan dosa, maka TUHAN masuk dan diam bersama kita.

    • Kalau firman pengajaran ditolak, maka masih diberi kesempatan lagi oleh TUHAN, yaitu lewat hajaran; sama dengan cambukan.

      Seperti Ayub dihajar habis-habisan, supaya kembali pada kesucian. Ayub memiliki dosa yang sering tidak disadari, yaitu kebenaran sendiri.

      Jadi, membuka pintu hati sama dengan menerima hajaran dari TUHAN. Kalau TUHAN menghajar kita, jangan bersungut-sungut, tetapi koreksi diri lewat ketajaman pedang firman--kabar mempelai dalam terang Tabernakel--, supaya bisa kembali pada kesucian. Dan saat itulah TUHAN diam bersama dengan kita.

    Inilah cara TUHAN menolong kita di akhir zaman. Kita lepaskan roh jahat dan roh najis, kita hidup benar dan suci. Kalau belum mau menerima firman, kita akan dihajar oleh TUHAN.
    Masih untung, karena masih diberi kesempatan oleh TUHAN. Kalau tidak, akan dibiarkan saja oleh TUHAN dan tinggal menunggu waktu untuk dibinasakan bersama dengan babel.
Tabernakel terdiri dari 3 ruangan:
  1. halaman= kebenaran/keselamatan,
  2. ruangan suci= kesucian,
  3. ruangan maha suci= kesempurnaan.
Jadi jelas, kalau masuk Tabernakel, kita ada bentuknya--bentuk kebenaran, kesucian dan kesempurnaan. Di luar pengajaran Tabernakel, hidup kita campur baur--kosong, gelap gulita, dan tidak ada bentuk.

Pengajaran Tabernakel--kabar mempelai dalam terang Tabernakel--MEMBERIKAN BENTUK, MENGISIkekosongan dan MENYINARI(memberi terang kepada gereja TUHAN yang suam-suam).
Ini kekuatan firman pengajaran--ketokan tangan TUHAN pada pintu hati kita lewat pengajaran Tabernakel.

Mungkin kita sudah tidak ada bentuk, bahkan dalam hal yang remeh (hidup sehari-hari) bentuk kebenaran saja tidak ada.

"Sering kali yang kecil-kecil ini diremehkan. Rekan hamba TUHAN ada yang protes: ‘kami di desa-desa tidak perlu pakai helm’, tetapi saya katakan: memang di desa tidak ada polisi, tetapi TUHAN selalu ada. Itu yang penting, bukan polisinya, tetapi ada TUHAN."

Bagaimana pengajaran Tabernakel memberi bentuk, mengisikekosongan dan menyinarihidup kita masing-masing?

  1. memberi bentuk KEBENARAN= masuk halaman Tabernakel.
    1 Yohanes 3: 7
    3:7. Anak-anakku, janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaranadalah benar, sama seperti Kristus adalah benar;

    Pengajaran Tabernakel memberi kita bentuk kebenaran sampai benar seperti Yesus benar, bukan seperti orang lain.
    Sekarang ini, yang salah malah dianggap benar. Contoh: dalam UNAS boleh menyontek.

    1 Yohanes 1: 7, 9
    1:7. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
    1:9. Jika kita
    mengaku dosakita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampunisegala dosa kita dan menyucikankita dari segala kejahatan.

    Prosessupaya kita benar seperti Yesus benar: pengajaran Tabernakel menunjuk dosa-dosa kita (2 Timotius 4 : 2) dan mendorong kita untuk bisa mengaku dosa kepada TUHAN dan sesama dengan sejujur-jujurnya. Ini kekuatan pengajaran Tabernakel.

    Jadi bersyukur, kalau kita datang beribadah dan firman menunjuk dosa-dosa kita, itu berarti kita mau dibentuk. Kalau tidak, kita pulang ibadah tanpa bentuk apa-apa.

    Saat kita mengaku dosa kepada TUHAN dan sesma dengan sejujur-jujurnya, maka darah Yesus bekerja aktifuntuk:

    • ayat 9= aktif untuk mengampuni segala dosa kita, sehingga tidak berbekas lagi; kita seperti tidak pernah berbuat dosa; kita dibenarkan oleh darah Yesus.

      Tetapi, sayang sekali, sudah dibenarkan, tetapi masih berbuat dosa lagi. Sebab itu ada yang kedua.

    • Aktif untuk menyucikankita; mencabut akar-akar dosa, sehingga kita tidak berbuat dosa lagi (bertobat); kita hidup dalam kebenaran; KITA SUDAH ADA BENTUK KEBENARAN.

    Jadi, pengajaran tabernakel mampu memberikan bentuk kebenaran kepada kita. Semua manusia sudah berdosa dan tidak ada bentuknya. Untunglah ada pengajaran Tabernakel yang mengunjukkan dosa. Kalau tidak, orang yang kawin cerai malah dibela: “kasihan masih muda, dari pada jatuh dalam perzinahan.” Ini mau menjerumuskan orang dan mengerikan!

    Kalau tidak ada firman yang benar, manusia tidak tahu bentuk yang benar, bahkan yang salah justru dibenarkan, supaya daging senang--daging di dalam sedangkan Yesus ada di luar.

    1 Yohanes 1: 10
    1:10. Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.

    Tetapi, kalau hamba TUHAN, pelayan TUHAN tidak mau mengaku dosa--malah salahkan orang--, berarti tidak ada pembukaan firman Allah; sama dengan kosong.
    Kalau tidak ada pembukaan firman atau tidak ada makanan rohani, maka jiwa kita akan lapar, menderita lebih dari tidak punya uang, stress, ketakutan, rohani kita rebah dan tidak bangkit-bangkit lagi sampai binasa.

    Jangan seperti ini! Kalau firman menunjuk dosa kita, akui kepada TUHAN dan sesama, supaya kita mempunyai bentuk kebenaran.
    Di pulau Patmos tidak ada apa-apa, hanya ada batu-batu, tetapi rasul Yohanes bukan menangis karena tidak ada makanan, tetapi karena kitab yang termeterai--tidak ada pembukaan firman.
    Tangisan yang sungguh-sungguh adalah tangisan kalau tidak ada pembukaan firman. Begitu kitab dibukakan, menjadi senang.

    Kalau sudah ada bentuknya--bentuk kebenaran--, barulah TUHANmengisi. Pengajaran Tabernakel mengisi kita dengan IMAN, sehingga kita hidup dari iman. Iman lebih dari semuanya dan sanggup mendatangkan segala sesuatu.

    Roma 1: 17
    1:17. Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman.

    Praktik memiliki iman:

    • hidup bergantung pada pribadi TUHAN/firman TUHAN.
      Buktinya: mengembalikan persepuluhan milik TUHAN.
      Persepuluhan adalah pengakuan bahwa kita hidup dari firman TUHAN (kitab Maleakhi 3: ‘bawalah persepuluhan, supaya ada makanan di rumah-Ku’)= pengakuan bahwa kita sudah diberkati TUHAN.

      "Banyak kami hamba TUHAN membangkitkan emosi dengan mengatakan: memberikan persepuluhan untuk mendapat 10 kali atau 100 kali. Ini judi. Justru terbalik, persepuluhan adalah bukti kalau kita sudah diberkati oleh TUHAN atau hidup dari firman TUHAN, bukan mencari berkat."

      Dalam Maleakhi 3, dari firman TUHAN yang kita praktikkan, maka langit terbuka dan kita akan terus dipelihara. Jadi asalnya adalah dari firman TUHAN.

    • 1 Yohanes 3: 9
      3:9. Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam diadan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.

      benih ilahi tetap ada di dalam dia’ = firman Allah ada di dalam dia.
      Praktik kedua: tidak berbuat dosa lagi sampai tidak dapat berbuat dosa; hidup dalam kebenaran.

      Iman adalah kebenaran. Kalau sudah punya iman--hidup dalam kebenaran--, maka kita tidak mau berbuat dosa lagi (dosa A sampai Z), sampai yang terakhir, kita tidak dapat berbuat dosa; benar seperti Yesus benar.

      "Saya bersaksi 2 kali tentang SPBU. Yang pertama, pegawai. Yang kedua, pemilik. Yang pertama, pegawai SPBU masuk gereja Malang. Setelah mendengar firman, dia menghadap saya karena dia mencuri bersama teman-temannya ratusan juta. Dia didorong firman untuk mengaku (hidup benar) dan bukan emosi. Baru mau mengaku, teman-temannya sudah mengancam dia dan mau membunuh dia. Dia datang lagi menghadap saya, karena ia mau dibunuh oleh teman-temannya. Dan saya katakan: kalau karena firman bukan emosi, lakukan. Setelah dia mengaku kepada atasannya, semuanya malah diampuni dan tetap bekerja di sana .
      Yang kedua, pemilik SPBU. Kalau pasokan kurang, memang ada margin yang diizinkan. Tetapi dia naikkan sampai 200, padahal aturannya 60. Tetapi dia mau hidup benar dan saya katakan: ikuti saja aturan dari Pertamina, entah rugi atau tidak. Kalau hidup benar, nanti TUHAN yang akan bekerja dan menolong.
      "

    • 1 Yohanes 3: 7
      3:7. Anak-anakku, janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar;

      Ditambah lagi, kita berpegang teguh pada pengajaran yang benarsampai tidak bisa disesatkan; benar seperti Yesus benar.

    Orang benar tidak pernah ditinggalkan oleh TUHAN.
    Mazmur 37: 25-26
    37:25. Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
    37:26. tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.

    'tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan'= TUHAN diam bersama orang benar. Hidup dalam kebenaran berarti sudah masuk Tabernakel (‘Aku akan diam bersama mereka’). Istilah ‘TUHAN diam bersama kita’ berarti tidak pernah ditinggalkan.

    TUHAN diam bersama orang benar dan memberkati orang benar sampai anak cucu bahkan menjadi berkat bagi orang lain.

  2. memberi bentuk KESUCIAN= masuk ruangan suci.
    1 Petrus 1: 15-16
    1:15. tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
    1:16. sebab ada tertulis:
    Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.

    Kuduslah kamu, sebab Aku kudus’ = suci seperti Yesus suci.

    Ibrani 4: 12-13
    4:12. Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
    4:13. Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab

    Pengajaran Tabernakel adalah firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, yang menyucikan kita mulai dari dalam hati.

    Matius 15: 19
    15:19. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat(1), pembunuhan(2), perzinahan(3), percabulan(4), pencurian(5), sumpah palsu(6)dan hujat(7).

    = tujuh keinginan jahat dan najis. Angka tujuh berarti sempurna.

    Kalau hati berisi tujuh keinginan jahat dan najis, maka perkataan dan perbuatan juga menjadi jahat dan najis--sampai sempurna dalam kejahatan dan kenajisan--, sama dengan menjadi babel, mempelai wanita setan yang akan dibinasakan.

    Kalau hati disucikan dari tujuh keinginan jahat dan najis, maka perbuatan dan perkataan juga disucikan (seluruh hidup disucikan), sehingga kita bisa hidup dalam kesucian; ADA BENTUK KESUCIAN.

    Jadi, pengajaran mempelai dalam terang Tabernakel mampu memberikan bentuk kesucian.
    1 Yohanes 3: 2-3
    3:2. Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
    3:3. Setiap orang yang menaruh
    pengharapanitu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.

    Kalau sudah ada bentuk kesucian, maka diisi dengan PENGHARAPAN.

    Roma 8: 25
    8:25. Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.

    'mengharapkan apa yang tidak kita lihat'= kita belum melihat sesuatu, tetapi kita berharap. Terutama pengharapan untuk bisa menyambut kedatangan TUHAN kedua kali. Ini pengharapan yang tertinggi. Kalau tidak sampai ke situ, maka semua harapan di dunia akan sia-sia. Tingkatkan pengharapan kita!

    Kalau mempunyai pengharapan, maka kita akan menantikannya dengan tekun.
    Praktik memiliki pengharapan: tekun dalam kandang penggembalaan:

    Pada zaman Musa, terdapat tiga macam alat dalam ruangan suci; pelita emas, meja roti sajian, mezbah dupa emas. Ini semuanya sudah hancur, tinggal arti rohaninya pada zaman rasul-rasul gereja hujan awal.

    Kisah Rasul 2: 41-42
    2:41. Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
    2:42. Mereka
    bertekundalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

    3 macam alat dalam ruangan suci pada zaman Musa menjadi tiga macam ketekunan di zaman rasul-rasul--gereja hujan awal 2000 tahun lalu; menjadi ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok pada zaman gereja hujan akhir:



    • pelita emas (zaman Musa) = ketekunan dalam persekutuan (zaman gereja hujan awal) = ketekunan dalam ibadah raya (zaman gereja hujan akhir); persekutuan dengan Allah Roh Kudus dengan karunia-karunia-Nya.

    • meja roti sajian (zaman Musa) = ketekunan dalam pengajaran rasul-rasul dan pemecahan roti (zaman gereja hujan awal) = ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci (zaman gereja hujan akhir); persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus.

    • Mezbah dupa emas (zaman Musa) = ketekunan dalam doa (zaman gereja hujan awal) = ketekunan dalam ibadah doa penyembahan (zaman gereja hujan akhir); persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.

    Ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok, sama dengan ketekunan dalam kandang penggembalaan.
    Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, roh kita melekat pada Allah Tritunggal; seperti carang melekat pada pokok anggur yang benar; seperti keledai tertambat pada pokok anggur yang benar.
    Perjalanan terakhir Yesus ke Yerusalem--kegerakan hujan akhir menuju Yerusalem Baru--, sasaran TUHAN adalah keledai--bangsa kafir--yang tertambat. Kalau tidak tertambat--menjadi keledai jalang atau keledai liar--tidak akan bisa dinaiki.

    Keledai tertambat pada pokok anggur yang benar = bangsa kafir harus tergembala pada pengajaran yang benar (pribadi Yesus).

    Kejadian 49: 11-12
    49:11. Ia akan menambatkan keledainya pada pohon anggurdan anak keledainya pada pohon anggur pilihan; ia akan mencuci pakaiannyadengan anggur dan bajunya dengan darah buah anggur
    49:12. Matanya akan merah karena anggur dan giginya akan putih karena susu.

    'mencuci'= ada kesucian.

    Kalau keledai tertambat pada pokok anggur yang benar, maka keledai akan ditunggangi oleh TUHAN; TUHAN diam bersama dengan kita dan kita bersama TUHAN, bahkan makan bersama TUHAN. Kalau liar, akan dibiarkan oleh TUHAN.

    Mulai dari seorang gembala harus tergembala.
    Lewat ketekunan dalam kandang penggembalaan, kita mengalami penyucian secara intensif sampai sempurna tak bercacat cela.
    Yohanes 15: 3
    15:3. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakankepadamu.

    Kita disucikan dengan firman yang dikatakan oleh Yesus; dibukakan rahasianya, diwahyukan oleh TUHAN, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab. Inilah firman pengajaran yang benar--kabar mempelai dalam terang Tabernakel.

    "Mohon maaf. Kalau saya bersaksi ini, bukan Widjaja-nya, tetapi pengajarannya. Sering kali saya menyampaikan pengajaran Tabernakel dalam kebaktian persekutuan, yang datang adalah doctor, master theologia dan lain-lain. Dan mereka bertanya: 'dari mana pak? Kami diajar di sekolah, tetapi tidak ada seperti ini'. Saya jawab: 'ini satu-satunya wahyu dari TUHAN kepada Pdt van Gessel dan sekarang kami dipercaya untuk melanjutkan dan menyampaikan'. Tidak sama. Inilah namanya wahyu."
    Selain keledai, tabiat bangsa kafir adalah anjing dan babi. Yang harus disucikan adalah tabiat bangsa kafir:

    • tabiat babi--dimandikan dan kembali lagi ke kubangan= keledai jalang (kitab Ayub); mengulang-ulangi dosasampai puncaknya dosa:

      1. dosa makan-minum: merokok, mabuk, narkoba,
      2. dosa kawin-mengawinkan; termasuk nikah yang salah.

      Kalau mau tekun dalam kandang penggembalaan, pasti disucikan.

    • Tabiat anjing--muntah dijilat kembali= keledai liar; sering kali perkataannya yang liar atau sia-sia, termasuk dusta.
      Jangan ada dusta lagi!Kalau ada dusta, tidak ada harapan lagi, sebab bapa pendusta adalah setan. Selama kita mau jujur--biar kita najis, gagal dan hancur--masih ada harapan.

      Kalau sudah disucikan dari dosa dusta, kita ada harapan dan bisa diharapkan. Tetapi kalau dusta, TUHAN pun tidak bisa berbuat apa-apa. Dusta itu biasanya tidak mau mengaku dosa, malah menyalahkan orang lain.

    • Kekuatiran.
      Matius 6: 31-34
      6:31. Sebab itu janganlah kamu kuatirdan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
      6:32. Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
      6:33. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka
      semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
      6:34. Sebab itu
      janganlah kamu kuatirakan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

      Bangsa kafir kuatir untuk hidup sehari-hari dan masa depan.
      Akibatnya: tidak bisa setia dalam ibadah pelayanan dan hidupnya tidak bisa benar. Jika kuatir, jangankan untuk suci, benar saja tidak bisa.

      Malam ini, biar kita disucikan dari kekuatiran, sehingga kita bisa mencari kerajaan Sorga lebih dulu; setia dalam ibadah pelayanan, mengutamakan Sorga lebih dari semua dan hidup dalam kebenaran-kesucian.

    Kita disucikan terus secara intensif sampai tidak bercacat cela, sempurna: 'takkan kekurangan aku', suci seperti Yesus sucidan selalu surplus (tidak kekurangan).
    Surplus itu ‘tanda tambah’ ('semuanya itu akan ditambahkan kepadamu'), artinya kita hidup dari kurban Kristus--kemurahan TUHAN--yang tidak terbatas oleh apapun.

    "Sering kali, kami sebagai gembala terpancing dan kuatir juga. Kalau gembala kuatir, ngeri. Doakan saya, supaya saya bisa menyerahkan jemaat kepada TUHAN. Saat kita merasa sudah tidak bisa, itulah saat kita menyerahkan semua pada TUHAN, hidup dari hujan kemurahan TUHAN (dari salib), selalu surplus dan tidak bisa dihalangi apapun."

  3. Memberi bentuk KESEMPURNAAN= masuk ruangan maha suci.
    Matius 5: 48
    5:48. Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

    = sempurna seperti Yesus sempurna.

    Di ruangan maha suci hanya ada dupa dan darah--percikan darah--, tidak ada yang lain.
    Jadi, pengajaran Tabernakel memberikan kekuatan extra, supaya kita tahan uji menghadapi percikan darah.

    Percikan darah= sengsara daging bersama Yesus. Bentuknya: menderita karena firman (dalam pekerjaan harus mengikuti firman), menderita karena ibadah pelayanan (pulang kerja lalu datang beribadah), berpuasa, doa semalam, tidak salah disalahkan dan sebagainya.

    1 Petrus 4: 12-14
    4:12. Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaanyang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
    4:13. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
    4:14. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab
    Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

    TUHAN izinkan kita mengalami percikan darah bersama Yesus, supaya kita mendapatkan shekina glory--sinar kemuliaan atau Roh Kemuliaan; kita DISINARI, tidak gelap lagi; firman pengajaran Tabernakel berguna untuk memberi bentuk, mengisi kekosongan dan menyinari. Di sinilah firman pengajaran Tabernakel menyinari kita.

    Jadi, pengajaran Tabernakel menyinari kita dengan sinar kemuliaan supaya tidak gelap. Percuma saja kalau sudah ada bentuk dan isinya--iman dan pengharapan--, tetapi tidak ada terangnya/sinarnya.
    Biarlah kita tetap kuat dalam percikan darah.

    Roh kemuliaan mengadakan mujizat terbesar, yaitu keubahan hidupdari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
    Praktiknya: bahagia di tengah penderitaan--kuat dan teguh hati ('Berbahagialahkamu, jika kamu dinista..').
    Biasanya kita berbahagia kalau mendapatkan berkat, tetapi begitu diizinkan sakit, mengalami penderitaan, kita mulai mengeluh. Ini berarti masih kosong dan gelap (tidak ada sinar). Kalau ada sinar, apapun bentuk penderitaan yang kita alami, sekalipun menderita karena Yesus, kita tetap berbahagia.

    "Saya sudah mengalami, tidak bisa makan dan tidak bisa minum, mulai mengeluh, tetapi begitu TUHAN hadir, saya santai saja dan menyanyi-nyanyi. Tidak bisa dijelaskan. Tetapi semoga menjadi pengalaman kita masing-masing."

    Kalau sudah kuat teguh hati (mujizat rohani terjadi), maka mujizat jasmani juga akan terjadidan kita tinggal tunggu waktu TUHAN.

    Matius 5: 43-45, 48
    5:43. Kamu telah mendengar firman: Kasihilahsesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
    5:44. Tetapi Aku berkata kepadamu:
    Kasihilahmusuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
    5:45. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan
    mataharibagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
    5:48. Karena itu
    haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

    Kalau sudah ada bentuk kesempurnaan, maka pengajaran tabernakel mengisi kita dengan KASIH MATAHARI; kasih yang sempurna.
    Praktiknya: kita bisa mengasihi sesamaseperti diri sendiri, sampai mengasihi orang yang memusuhi kita dan berdoa bagi mereka. Ini sama seperti bayi yang tidak ada musuhnya. Bayi hanya menangis--berdoa kepada TUHAN--, memandang wajah Yesus, yang bagaikan matahari dan kasih matahari akan disinarkan kepada kita.

    Mazmur 84: 12
    84:12. Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasihdan kemuliaanIa berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.

    (terjemahan lama)
    84:12.Karena Tuhan Allah bagaikan matahari dan perisai; Tuhanpun akan mengaruniakan anugerahdan kemuliaan, tiada Ia akan menahankan kebajikan dari pada orang yang berjalan dengan tulus hatinya.

    kasih’ = ‘kemurahan’ (dalam terjemahan lama).
    'tidak bercela'= jujur dan tulus, seperti bayi.

    Kalau kita mengasihi musuh dan berdoa bagi musuh, itu seperti bayi yang baru lahir, yang tulus hatinya dan hanya berdoa kepada TUHAN; menangis kepada TUHAN, hanya memandang wajah Yesus sampai sinar matahari dari wajah Yesus disinarkan kepada kita.

    Apapun keadaan kita (menghadapi penderitaan, kemustahilan, orang yang memusuhi kita), biarlah kita hanya seperti bayi yang menangis; hanya memandang wajah Yesus dan menunggu sampai sinar matahari disinarkan. Jangan berhenti sebelum sinar matahari disinarkan!

    Jika sudah mendapatkan sinar matahari dari wajah Yesus, Hasilnya:

    • kasih sempurna (kasih matahari) menjadi perisaidalam hidup kita.
      Artinya:


      1. melindungi kita dari panah api si jahat, yaitu dosa-dosa sampai puncaknya dosa, sehingga kita tetap hidup benar dan suci.

        Hari-hari ini kita dipanah dari ujung rambut sampai kaki; mulai pikiran, mata, mulut, jantung, semuanya dipanah oleh panah api si jahat.
        Semuanya akan mengalami panah api si jahat.

        Pandanglah wajah Yesus, dan sinar matahari akan melindungi kita.
        Di mana saja, bahkan tempat-tempat terhormat (tempat pendidikan dan lain-lain), malah menjadi sarang roh jahat dan najis. Hanya kasih matahari yang mampu menjadi perisai.

      2. melindungi kita dari ajaran palsuyang menjerumuskan, sehingga kita tetap berpegang pada ajaran benar.
      3. melindungi terhadap pencobaan-pencobaan dan masalah yang mustahil, sehingga kita tidak mundur, tetapi tetap percaya dan berharap TUHAN. Jangan berharap yang lain dan jangan kecewa/putus asa!

      4. sampai nanti, kita dilindungi dari zaman antikrisyang berkuasa 3,5 tahun dan dilindungi dari hukuman Allah.

    • Kemurahan dan kebaikan TUHANuntuk memberi kehidupan kepada kita. Selama ada matahari, ada kehidupan.
      Artinya:

      1. Kemurahan dan kebaikan TUHAN memeliharahidup kita secara jasmani dan rohani di tengah kegelapan, kesulitan, dan kemustahilan dunia.

      2. Kemurahan dan kebaikan TUHAN juga menolongdan menyelesaikan masalah kita sampai yang mustahil. Selama masih ada matahari, ada harapan kita ditolong oleh TUHAN.

      3. Kemurahan dan kebaikan TUHAN mengangkatkita:

        1. mengangkat dari kejatuhan; seperti Daud diangkat oleh TUHAN saat jatuh dengan Batsyeba.
        2. mengangkat dari kegagalan, sehingga menjadi berhasil dan indah pada waktunya.
          Kalau jatuh dalam dosa, nikah dan buah nikah hancur, pandanglah terus wajah Yesus sampai kasih matahari terkena pada kita dan semuanya akan tertolong.
          Kaum muda, mungkin gagal, tetapi bisa menjadi berhasil dan indah.

    • Kemuliaan TUHANmengubahkan kehidupan kita dari manusia jasmani menjadi manusia rohani seperti Yesus; jika Yesus datang kembali ke dua kali, kita diubahkan menjadi sama mulia, sempurna seperti Dia. Kita juga bercahaya bagaikan matahari untuk menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai. Kita bersama dengan Dia selama-lamanya.
Biarlah hari-hari ini, kita menjadi seperti bayi saja; bisa mengasihi sesama dan berdoa bagi yang memusuhi kita; hanya menangis dan memandang wajah Yesus. Kita hanya menunggu waktu TUHAN. Saat secercah sinar terkena pada kita, maka TUHAN memberikan perisai, ada kemurahan-kebajikan TUhanyang bisa melakukan mujizat-mujizat dan ada kemuliaan TUHANyang mengubahkan kita sampai menjadi sama mulia dengan Yesus, sehingga kita bisa menyambut kedatangan-Nya kedua kali.

Dalam perjamuan suci, Yesus sudah menjadi buruk di kayu salib untuk menyinarkan 100% sinar matahari kepada kita semua. Jangan ragu!Kita akan memandang Dia muka dengan muka selama-lamanya dan tidak ada air mata lagi.
Perjamuan suci adalah sumber kasih matahari.

TUHAN memberkati.