Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 07 November 2018 (Rabu Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 8: 6-13= keempat sangkakala yang pertama. Ini adalah peniupan sangkakala.

Dua macam peniupan sangkakala:
  1. Yang positif: sekarang peniupan sangkakala adalah pemberitaan firman penggembalaan--firman pengajaran yang benar dan keras, yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan dengan setia, berkesinambungan, dan diulang-ulang untuk menjadi makanan rohani sehingga kita bertumbuh ke arah kedewasaan rohani, dan menuntun kita sampai ke Yerusalem baru.

  2. Tetapi nanti, mulai Wahyu 8: 6, peniupan sangkakala adalah penghukuman dari Anak Allah atas kehidupan yang menolak bunyi sangkakala/firman penggembalaan; sama dengan menolak penyucian dan pembaharuan; tetap mempertahankan manusia darah daging; tetap berbuat dosa sampai puncaknya dosa.

Wahyu 8: 7
8:7.Lalu malaikat yang pertamameniup sangkakalanya dan terjadilah hujan es, dan api, bercampur darah; dan semuanya itu dilemparkan ke bumi; maka terbakarlah sepertiga dari bumidan sepertiga dari pohon-pohon dan hanguslah seluruh rumput-rumputan hijau.

SANGKAKALA PERTAMA: terjadi hujan es, dan api, bercampur darah. Secara jasmani akan terjadi, tetapi secara rohani juga terjadi.
Hujan es menunjuk pada kasih menjadi dingin--krisis kasih (Matius 24).
Api menunjuk pada kedurhakaan yang bertambah-tambah, yaitu perbuatan dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan.
Darah menunjuk pada kedurhakaan yang mengakibatkan penumpahan darah orang tidak bersalah.

Ini semua akan terjadi. Manusia tidak punya kasih, akibatnya kedurhakaan meningkat, sehingga dosa mulai meningkat sampai puncaknya dosa termasuk aniaya dan kebencian, sampai penumpahan orang tidak bersalah--nanti yang terbesar adalah aniaya antikris selama tiga setengah tahun.
Dulu sudah pernah terjadi, yaitu saat Nabot mempertahankan kebun anggurnya. Raja Ahab menginginkan kebun anggurnya untuk dijadikan kebun sayur. Nabot tidak mau; ia tetap mempertahankan kebun anggurnya Tuhan. Sekarang kebun anggur jadi kebun sayur, artinya ibadah pelayanan hanya untuk mencair kepentingan jasmani. Nabot tidak mau--ia tetap mempertahankan tahbisan--, sehingga darahnya ditumpahkan oleh Izebel.

Kalau manusia, termasuk hamba/pelayan Tuhan perbuatannya sudah sedemikian--sampai berani menumpahkan darah orang tidak bersalah--, akibatnya: 'terbakarlah sepertiga dari bumidan sepertiga dari pohon-pohon dan hanguslah seluruh rumput-rumputan hijau'. Ini adalah sama seperti bumi saat belum diciptakan yaitu BELUM BERBENTUK, KOSONG, DAN GELAP GULITA--tidak bisa ditempati siapapun.

Kejadian 1: 2
1:2.Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulitamenutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

Jadi kalau sepertiga bumi terbakar termasuk pohon-pohon dan rumput-rumputan hijau, maka tidak bisa ditempati oleh manusia.
Demikian juga manusia yang durhaka--menolak sangkakala; tanpa kasih, durhaka, sampai menumpahkan darah orang tidak bersalah--, ia tidak bisa ditempati oleh Allah; terpisah dari Tuhan dan binasa selamanya. Padahal sebenarnya Tuhan menciptakan manusia supaya menjadi tempat tinggal-Nya.
1 Korintus 3: 16
3:16.Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allahdan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?

Bagaimana mengembalikan manusia untuk bisa ditempati Allah?
Keluaran 25: 8
25:8.Dan mereka harus membuat tempat kudusbagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.

Di zaman Israel Tuhan menyatakan kerinduan-Nya untuk diam di tengah-tengah manusia lewat membangun Tabernakel.
Sekarang, lewat pengajaran Tabernakel Tuhan mau membangun dan menciptakan manusia untuk menjadi tempat tinggal-Nya.
Pengajaran Tabernakel yang diulang-ulang sama dengan bunyi sangkakala.

Tabernakel terbagi menjadi tiga bagian:
  1. Halaman= kebenaran.
  2. Ruangan suci= kesucian.
  3.   Ruangan maha suci= kesempurnaan.
Jadi pengajaran Tabernakel MEMBENTUK DAN MENGISIkehidupan kita sebagai berikut--tadinya manusia tidak ada bentuk: kasihnya dingin ditambah berbuat dosa, kemudian manusia juga kosong (tidak ada isi) dan gelap--:
  1. Yang pertama: memberi BENTUK KEBENARAN--daerah halaman Tabernakel.
    Manusia tanpa kasih tidak memiliki bentuk kebenaran.
    Karena itu dengar pengajaran Tabernakel--bunyi sangkakala--, pelan-pelan kita akan dibentuk. Dulu melawan orang tua--tidak ada bentuk--, sekarang bisa tunduk--ada bentuknya--, dulu jahat--tidak ada bentuk--, sekarang baik--ada bentuknya--, dulu bergaul tidak baik--tidak ada bentuk--, sekarang sudah baik--ada bentuknya--dan sebagainya.

    Memberi bentuk kebenaran yaitu KITA BENAR SEPERTI YESUS BENAR.
    1 Yohanes 3: 17
    3:7.Anak-anakku, janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar;

    1 Yohanes 1: 9-10
    1:9.Jika kita mengaku dosakita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampunisegala dosa kita dan menyucikankita dari segala kejahatan.
    1:10.Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.

    Prosesorang berdosa menjadi benar: pengajaran Tabernakel menunjukkan dosa-dosa kita sampai yang tersembunyi di dalam hati dan pikiran sehingga kita sadar akan dosa, menyesal, dan mengakuinya kepada Tuhan dan sesama.
    Hasilnya: darah Yesus mengampuni dosa-dosa kita--sampai tidak ada bekasnya--, dan menyucikan kita dari dosa--mencabut akar-akar dosa--sehingga kita tidak berbuat dosa lagi. Kita dibenarkan dan hidup dalam kebenaran--ada bentuk kebenaran.

    Kalau masih berbuat dosa, tidak akan bisa benar.
    Semua dosa harus diakui dan diselesaikan!

    Ayat 10: 'firman-Nya tidak ada di dalam kita'= kalau tidak mau mengaku dosa, malah menghakimi orang lain, kita akan tetap kosong; tidak ada bentuk kebenaran; sama dengan sekam yang hanya akan dibakar, binasa selamanya.

    Kalau kita sudah memiliki bentuk kebenaran, pengajaran Tabernakel akan MENGISIKITA DENGAN IMAN. Kalau tidak ada bentuknya, mau diisi apa? Tidak bisa! Harus ada bentuk dulu baru diisi.
    Roma 1: 17
    1:17.Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari imandan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."

    Kebenaran dengan iman adalah satu--ada bentuk kebenaran, baru diisi iman. Ini yang dimaksud dengan 'Orang benar akan hidup oleh iman'.

    Praktikdari orang benar akan hidup oleh iman:

    • Hidupnya bergantung sepenuh pada Tuhan/firman. Kalau dulu bergantung pada pekerjaan, saat pekerjaan meningkat, bangga, lupa Tuhan, saat pekerjaan merosot, kecewa, lupa Tuhan--merasa hidup dari pekerjaan. Bukan! Hidup kita bergantung sepenuh pada pribadi Tuhan.

      Buktinyaadalah mengutamakan Tuhan lebih dari perkara dunia, dan mengembalikan persepuluhan milik Tuhan.
      Persepuluhan adalah pengakuan bahwa kita hidup dari Tuhan.

    • 1 Yohanes 3: 8-9
      3:8.barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.
      3:9.Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.

      Praktik kedua: tidak berbuat dosa lagi sampai satu waktu tidak bisa berbuat dosa--benar seperti Yesus benar; Yesus tidak berbuat dosa, bahkan tidak mengenal dosa.

    Inilah bentuk kebenaran.
    Apapun keadaan kita malam ini--seperti sepertiga bumi terbakar; kosong, gelap, tidak ada bentuk kebenaran--lewat pengajaran Tabernakel Tuhan mau memberi bentuk kebenaran; mengisi dengan iman, sampai kita hidup dalam Tuhan, dan benar seperti Yesus benar.

  2. Yang kedua: memberi BENTUK KESUCIAN--daerah kesucian; ruangan suci--yaitu SUCI SEPERTI YESUS SUCI.
    1 Petrus 1: 15-16
    1:15.tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
    1:16.sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.

    Kalau sudah ada bentuk kesucian, akan DIISIDENGAN PENGHARAPAN.
    1 Yohanes 3: 2-3
    3:2.Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
    3:3.Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan dirisama seperti Dia yang adalah suci.

    Pengharapan yang tertinggi adalah menjadi suci seperti Yesus; tidak bercacat cela.

    Praktikdiisi oleh pengharapan:

    • Kita mau disucikanoleh firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua; tahan untuk mendengar firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
      Ibrani 4: 12-13
      4:12.Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
      4:13.Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

      Firman pengajaran yang benar menyucikan mulai dari hati dan pikiran--hati adalah gudangnya dosa.
      Kalau kita memiliki pengharapan, tidak sulit untuk menerima pedang firman karena ada pengharapan untuk menjadi sama dengan Yesus.
      Kalau menolakpedang, ia adalah kehidupan yang tidak punya pengharapan untuk menjadi suci seperti Yesus suci.

      Harus ada pedang firman, kalau tidak, tidak akan bisa menusuk sampai dalam hati.
      Matius 15: 19
      15:19.Karena dari hatitimbul segala pikiran jahat(1), pembunuhan(2), perzinahan(3), percabulan(4), pencurian(5), sumpah palsu(6)dan hujat(7).

      Pikiran jahat= termasuk prasangka buruk dan pikiran najis.
      Sumpah palsu= termasuk dusta.
      Hujat= pengajaran benar dianggap salah, terlalu keras atau terlalu lama.

      Pedang firman menyucikan hati kita dari tujuh keinginan jahat dan najis, dan kepahitan yang tersembunyi. Orang lain tidak tahu tetapi firman tahu. Kita disucikan sehingga mata hati kita terang; kita hidup dalam kesucian--perbuatan dan perkataan suci.

      Kalau hati diisi dengan tujuh dosa di atas, mata hatinya akan gelap sehingga hidupnya membabi buta.

    • Roma 8: 24-25
      8:24.Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya?
      8:25.Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.

      'mengharapkan apa yang tidak kita lihat'= terutama mengharapkan kedatangan Tuhan.

      Praktik kedua: ketekunan dalam menantikan kedatangan Tuhan kedua kali.
      Kisah Rasul 2: 41-42
      2:41.Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
      2:42.Mereka bertekundalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

      Dulu dalam bentuk tiga macam ketekunan, sekarang ketekunan di dalam kandang penggembalaan yaitu ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:



      • Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya.
      • Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus.

      • Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.

      Kalau tidak ada pengharapan untuk menjadi suci seperti Yesus, tidak akan mau bertekun.
      Hanya orang yang punya pengharapan, yang tidak sulit untuk bertekun.

      Kalau kita sudah mulai mengomel akan pedang firman atau ketekunannya goyah, berarti pengharapan kita masih dangkal; tidak ada harapan untuk menjadi suci seperti Yesus suci.

      Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal , dan hasilnya:

      • Tidak bisa dijamah oleh setan tritunggal--tidak bisa dijatuhkan dalam dosa dan disesatkan oleh ajaran-ajaran palsu; kita merasa aman dan damai; semua enak dan ringan.

      • Cepat atau lambat kita pasti berbuah manis.
        Kalau ranting tidak melekat, jangankan berbuah, hiduppun susah.
        Harus tekun!

      • Ibrani 10: 36-37
        10:36.Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.
        10:37."Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.

        'kamu memerlukan ketekunan'= banyak kebutuhan kita di akhir zaman, tetapi semua sudah tercakup dalam ketekunan.

        Hasil ketiga: Tuhan menyediakan semua yang kita butuhkan, dan kita bisa menantikan kedatangan Tuhan.

    Seringkali kita kosong, gelap, tidak ada bentuk karena tidak ada kasih; mulai durhaka, melawan Tuhan, berbuat dosa dan puncaknya dosa, bahkan menumpahkan darah orang benar--mulai dengan memfitnah, bergosip.
    Di kitab keluaran hanya hujan es dan api, tetapi di kitab wahyu hujan es, api, bercampur darah--lebih meningkat. Dulu api kedurhakaan, sekarang meningkat menjadi menumpahkan darah orang benar, sehingga binasa.

    Tetapi mari, apapun keadaan kita, dengar bunyi sangkakala yang positif untuk menyucikan dan mengubahkan! Pengajaran Tabernakel mau memberi kebenaran--diisi dengan iman--, memberi bentuk kesucian--diisi dengan pengharapan.

  3. Yang ketiga: memberi BENTUK KESEMPURNAAN--ruangan maha suci--yaitu SEMPURNA SEPERTI YESUS ATAU BAPA DI SORGA SEMPURNA.
    Matius 5: 48
    5:48.Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

    Hari-hari ini kalau menolak bunyi sangkakala, akan menjadi dingin--jahat--, durhaka, sampai menumpahkan darah orang benar. Nasibnya sama seperti sepertiga bumi yang terbakar. Benar-benar hidupnya tidak bentuk, bahkan kosong dan gelap. Tetapi kalau masih mau mendengar pengajaran Tabernakel/bunyi sangkakala saat ini, kita bisa diberi bentuk kebenaran--diisi dengan iman; kita bergantung pada Tuhan, tidak berbuat dosa lagi; hidup benar sampai benar seperti Yesus benar--, diberi bentuk kesucian--diisi dengan pengharapan; kita suci seperti Yesus suci; kita menerima pedang firman, dan tekun dalam penggembalaan, sehingga semua jadi manis dan semua kebutuhan Tuhan sediakan--, dan diberi bentuk kesempurnaan yaitu sempurna seperti Bapa sempurna.

    Kalau ada bentuk kesempurnaan kita akan DIISIDENGAN KASIH ALLAH--Matius 5: 43-48 bicara soal kasih.

    Praktikdiisi dengan kasih Allah:
    Kolose 3: 14
    3:14.Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukandan menyempurnakan.

    • Praktik pertama: kasih Tuhan menyatukan kita dengan Tuhanlewat taat dengar-dengaran--mengasihi Tuhan lebih dari semua ('Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku')--, dan menyatukan kita dengan sesamalewat saling mengasihi (saling mengaku dan mengampuni, saling melayani, saling mendoakan).

      Di dalam alkitab ada tujuh 'saling', tetapi sudah ada tiga 'saling' ini saja dalam rumah tangga, rumah tangga akan menjadi satu.

    • Praktik kedua: kasih Tuhan menyempurnakan kita; menyucikan dan mengubahkan kita sampai sempurna seperti Yesus.

    Kesempurnaan ini dikaitkan dengan mulut, yaitu tidak bersalah dalam perkataan.
    Yakobus 3: 2
    3:2.Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

    Tidak bersalah dalam perkataan artinya hanya bersorak-sorai: Haleluya,untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.

    Mungkin hidup kita seperti bumi yang terbakar, tidak ada bentuknya, bahkan kosong dan gelap; kasih menjadi dingin, durhaka--hujan es, dan api, bercampur darah. Malam ini masih ada bunyi sangkakala--kabar mempelai/pengajaran Tabernakel. Kalau masih bisa diterima, masih ada bentuk kebenaran--diisi iman--, kesucian--diisi pengharapan--, dan kesempurnaan--diisi kasih--sehingga kita sempurna seperti Dia; tidak salah dalam perkataan, kita hanya bersorak-sorai: Haleluya,untuk menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai.
Inilah maksud Tuhan. Dulu Ia menyuruh Musa untuk membuat Tabernakel karena manusia dengan Tuhan sudah terpisah, sementara Dia rindu untuk berdiam di antara manusia.
Sekarang, kalau mau mendengar pengajaran Tabernakel dan di dalam kehidupan kita ada bentuk kebenaran--diisi iman--, kesucian--diisi pengharapan--, dan kesempurnaan--diisi kasih--, Tuhan akan berdiam di antara kita; kita menjadi Tabernakel rohani. Sungguh-sungguh! Kita benar-benar menjadi tempat tinggalnya Tuhan; kita menjadi rumah doa, kita banyak menyembah Yesus Sang Raja dan Mempelai Pria Sorga mulai dari sekarang. Inilah kehidupan yang ada bentuknya, kalau hanya bergosip, tidak ada bentuk, malah terbakar.

Kalau Tuhan berdiam di antara kita, hasilnya:
  1. Yohanes 20: 19
    20:19.Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah merekadan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"

    'berdiri di tengah-tengah mereka'= Yesus berdiam di tengah-tengah kita.

    Hasil pertama: kita mengalami damai sejahteradi tengah ketakutan, kegoncangan dunia.

    Waktu itu murid-murid dalam ketakutan dan kegoncangan. Ada kegoncangan apa? Kalau kita menjadi rumah doa, Tuhan akan berdiam di tengah kita, dan kita akan mengalami damai sejahtera, semua menjadi enak dan ringan; ada penghiburan dan kebahagiaan dari Tuhan.

  2. Roma 8: 31-32
    8:31.Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
    8:32.Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kitabersama-sama dengan Dia?

    'Jika Allah di pihak kita'= Allah berdiam di antara kita. Jangan main-main kalau Tuhan ada di dalam kehidupan seseorang, kalau main-main, kita akan berhadapan dengan Tuhan. Kalau isteri menjadi rumah Tuhan, suami jangan sewenang-wenang, ia akan berhadapan dengan Tuhan, begitu juga sebaliknya. Jangan main-main! Jemaat jadi rumah Tuhan, gembala jangan main-main, begitu juga sebaliknya. Bahaya!

    Sekarang, persoalannya adalah Tuhan berdiam di dalam kita atau kita menjadi sarang penyamun? Mungkin sudah ditandai dengan hujan es, kedurhakaan, dan darah--banyak memfitnah orang--; hidup sudah terbakar, kembali pada pengajaran Tabernakel untuk menerima bentuk kebenaran--diisi iman--, kesucian--diisi pengharapan--, dan kesempurnaan--diisi kasih--, dan Tuhan akan berdiam di dalam kita.

    Hasil kedua: kuasa kemenanganatas musuh-musuh--setan tritunggal--:

    1. Dosa-dosa diselesaikan sehingga kita tetap hidup benar dan suci.
    2. Masalah-masalah sampai yang mustahil diselesaikan.

    Kalau Tuhan tidak berdiam di antara kita, dosa-dosa dan masalah yang ada di antara kita, tidak bisa diusir. Bahaya! Pilih salah satu malam ini!

  3. Hasil ketiga: 'mengaruniakan segala sesuatu kepada kita'= kuasa pemeliharaanTuhan secara ajaib di tengah ketidakberdayaan kita sampai zaman antikris berkuasa di bumi. Ada kebutuhan apa, tinggal bicara pada Tuhan, yang penting kita ada bentuk kebenaran dan kesucian.

  4. 1 Korintus 13: 12-13
    13:12.Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.
    13:13. Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu
    iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.

    Hasil keempat: kuasa pengangkatan--Tuhan mengangkat kita di awan-awan yang permai; kita bertemu Dia muka dengan muka.
    Sekarang kita disucikan dan dibaharui sampai sempurna, tidak bersalah dalam perkataan.

    Pengangkatan juga mulai dari sekarang; kerohanian semakin diangkat, yang jasmani juga diangkat: gagal jadi berhasil dan indah, yang jatuh bisa dipulihkan, sampai kalau Tuhan datang kita benar-benar sempurna, tidak bersalah dalam perkataan. Kita menyambut kedatangan-Nya kedua kali; kita memandang Dia muka dengan muka sampai di Yerusalem baru.
Inilah sangkakala. Bagi kita sekarang sangkakala artinya penyucian; kita mau dibentuk dan diisi lewat firman pengajaran yang diulang-ulang. Tetapi satu waktu sangkakala akan menjadi penghukuman dari Tuhan; bumi akan terbakar, artinya hidup itu terbakar. Tetapi Tuhan masih bisa menolong.
Tuhan ada di dalam kita, dan kita menjadi rumah doa. Kita berdoa kepada Dia.

Tuhan ada di dalam kita. Dia adalah Raja dan Mempelai; Dia sahabat kita. Apa saja, serahkan kepada Dia. Suami, isteri, anak, orang tua tidak tahu, jangan marah. Tuhan tahu, serahkan semua kepada Dia! Kalau Dia diam di antara kita, Dia dekat dengan kita. Tidak usah malu-malu berbicara dengan Dia sekalipun itu kejatuhan. Bicara apa adanya kepada Tuhan!

Ada yang bimbang? Serahkan kepada Tuhan? Ada penghiburan dan kemenangan dari Tuhan. Jangan putus asa!
Butuh apa? Sebagai rumah doa kita berseru kepada Dia. Hanya Tuhan yang tahu malam ini. Mungkin kita lemah, mari berseru kepada Dia. Jangan berseru kepada yang lain!

Segalanya ada di dalam perjamuan suci--wujud kasih-Nya; kasih seorang Sahabat dan Mempelai kepada kita. Apa kebutuhan kita, serahkan kepada Dia. Dia mampu melakukan apa saja. Yakin bahwa kita akan menang, bukan hanya di dunia, tetapi sampai duduk bersanding dengan Dia di takhta sorga selama-lamanya. Doakan keluarga kita sekalipun menyakiti kita, jangan ada yang ketinggalan.

Tuhan memberkati.