Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 10 Oktober 2018 (Rabu Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 8: 1-5 terbagi menjadi dua bagian:
  1. Ayat 1-4= suasana ketenangan yang meningkat sampai ketenangan di sorga/suasana doa penyembahan.
  2. Ayat 5= suasana kegoncangan di dunia sampai kebinasaan selamanya.

Wahyu 8: 3-4

8:3. Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat
mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyanuntuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudusdi atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
8:4. Maka
naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itudari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.

Ini adalah doa penyembahan orang-orang kudus di takhta sorga yang disertai dengan asap kemenyan yang naik ke hadirat Tuhan.
Asap kemenyan sama dengan dupa yang dibakar, artinya pembakaran daging--PENYALIBAN/PEMBAKARAN DAGING.
Doa penyembahan dengan asap kemenyan sama dengan puncak dari ibadah pelayanan yang berkenan kepada Tuhan.

Di dalam Matius 6: 1-18 ada tiga macam ibadah yang diajarkan oleh Yesus, yang disertai dengan penyaliban daging--bagaikan membakar kemenyan--:
  1. Matius 6: 1-4=> hal memberi sedekah
    6:1."Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.
    6:2.Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafikdi rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
    6:3.Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.
    6:4.Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."

    Ibadah yang pertama, yang senilai dengan perobekan daging: memberi sedekah.

    Di dalam dunia, memberi sedekah dianggap sebagai perbuatan sosial. Di dalam gereja Tuhan sekarang juga dianggap seperti itu, padahal Tuhan katakan sebagai ibadah.
    Akibatnya: terjadi kemunafikan yaitu: untuk dilihat orang lain, dipuji/disanjung orang lain, dan mendapat keuntungan jasmani lewat korupsi/mencuri--waktu orang memberi sepuluh, dicatat delapan, saat disalurkan ditulis delapan padahal yang diberikan enam; dapat dobel--sehingga hari-hari ini orang miskin menjadi objek penderita.

    "Karena itu mau mengirim ke manapun saya waspada. Saya telepon dulu, saya cek dulu keadaannya. Kalau tidak, banyak Yudas Iskariot yang terjadi; orang yang dalam penderitaan hanya dijadikan objek untuk mencari keuntungan. Sekarang jangan sembarangan dalam memberi, supaya apa yang kita korbankan tidak mubazir, hanya mengenakkan orang. Harus benar-benar diteliti."

    Sedekah sebenarnya merupakan ibadah.
    Yakobus 1: 26-27
    1:26.Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.
    1:27.Ibadah yang murnidan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.

    Kalau perbuatan sosial, bisa dicemarkan oleh dunia: mencuri, korupsi dan lain-lain.
    Memberi sedekah yang benaradalah ibadah kepada Tuhan yang disertai dengan kesucian hati--PEROBEKAN TABIAT DAGING YAITU KIKIR DAN SERAKAH--dan kesucian mulut--PEROBEKAN TABIAT DAGING YANG SUKA DIPUJI.
    Banyak kali kita memberi sedikit, tetapi digembar-gemborkan karena ingin dipuji.

    Bentuk memberi sedekah:

    • Mengembalikan dulu milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus. Jangan seperti Yudas, ia mencuri milik Tuhan lalu mau memberi untuk orang miskin, tidak akan diterima oleh Tuhan.

    • Sesudah itu baru memberi untuk sesama yang membutuhkan.

    Ini merupakan asap kemenyan yang berbau harumsampai ke hadirat Tuhan.

  2. Matius 6: 5-14=> hal berdoa
    6:5."Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
    6:6.Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
    6:7.Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-teleseperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.
    6:8.Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.
    6:9.Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
    6:10.datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
    6:11.Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
    6:12.dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
    6:13.dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.)
    6:14.Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.

    Ibadah yang kedua, yang senilai dengan perobekan daging: berdoa.

    Dalam doa juga terjadi kemunafikan yaitu:

    • Supaya dilihat orang lain, sehingga kelihatan suci--berdoa hanya untuk show.
    • Bertele-tele karena merasa kalau banyak kata-kata, doanya akan dikabulkan.
    • Doanya hanya tertuju pada perkara jasmani/daging/dunia, yang akan menuju pada kebinasaan-doanya disertai dengan keinginan daging.

    Matius 6: 9-10
    6:9.Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
    6:10.datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.

    Doa yang benar, yaitu terjadi PEROBEKAN DAGING DENGAN SEGALA KEINGINANNYA, sehingga kita berdoa supaya di bumi seperti di sorga--berdoa untuk perkara sorga, bukan perkara bumi. Ini yang penting.
    Artinya: kita masih hidup di dunia yang penuh dengan penderitaan, kesusahan, kekurangan dan lain-lain, tetapi kita mengalami suasana sorga.

    Inilah doa yang benar, bukan perkara dunia yang diutamakan, tetapi perkara sorga, karena Tuhan tahu keperluan kita di dunia sebelum kita memintanya--'Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya'.

    Matius 6: 11-14
    6:11.Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
    6:12.dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
    6:13.dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.)
    6:14.Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.

    Ada tiga macam kebutuhan pokoksupaya kita selalu mengalami suasana sorga sekalipun hidup di bumi:

    • Ayat 11= soal makanansecara jasmani dan rohani.
      Makanan rohani adalah firman penggembalaan= firman Allah yang benar, yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia, berurutan, berkesinambungan, dan diulang-ulang dalam kandang penggembalaan--ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok; kalau kurang satu ibadah, tidak cukup, karena itu dituliskan: 'makanankami yang secukupnya'.

      Ini yang harus didoakan karena ini merupakan kebutuhan pokok kita. Kalau tidak makan, semuanya tidak akan bisa.
      Karena itu saya katakan, kalau saudara tidak merindu dan berdoa, tidak bisa juga.

      Ada dua macam makanan rohani:
      Ibrani 5: 11-14
      5:11.Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.
      5:12.Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
      5:13.Sebab barangsiapa masih memerlukan susuia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.
      5:14.Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.

      • Makanan rohani yang pertama: susu(Efesus 1: 13; Amsal 25: 25)= Injil keselamatan; kabar baik; firman penginjilan, yaitu Injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali ke dunia sebagai satu-satunya manusia yang tidak berdosa tetapi harus mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa.

        Untuk siapa firman penginjilan?

        1. Untuk orang di luar Yesus, supaya percaya Yesus dan diselamatkan.
        2. Untuk jiwa-jiwa baru--bayi-bayi secara rohani--; kehidupan yang baru percaya Yesus, supaya kerohaniannya bertumbuh yaitu bertobat, lahir baru dari air dan Roh, sampai hidup baru yaitu hidup dalam kebenaran--selamat dan diberkati Tuhan; ada jaminan keselamatan.

      • Makanan rohani yang kedua: makanan keras(2 Korintus 4: 3-4; Matius 25: 6)= cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus; firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua; kabar mempelai, yaitu Injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga untuk menyucikan orang-orang yang sudah selamat sampai sempurna--dewasa rohani; mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.

        Jadi kedewasaan rohani dilihat dari kesuciannya, bukan umurnya.

      Apa yang harus disucikan?

      • Mulai dari hati dan pikiran.
        Ibrani 4: 12
        4:12.Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusukamat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hatikita.

        Hati dan pikiran sama dengan pancaindera.
        Hati dan pikiran disucikan sampai bisa membedakan yang baik dari pada yang jahat; yang benar dari pada yang tidak benar terutama soal pengajaran.

        Ibrani 5: 14
        5:14.Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancainderayang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.


      • Perbuatan dosasampai puncaknya dosa juga disucikan, termasuk dosa mencuri tidak boleh ada lagi.
      • Perkataan dosa--perkataan sia-sia-- juga disucikan, termasuk tidak boleh ada dusta.

      Hati, pikiran, perbuatan, dan perkataan disucikan berarti seluruh hidup kita disucikan--penyucian tubuh, jiwa, dan roh kita. Inilah pentingnya ruangan suci--tiga macam ibadah.

      Amsal 30: 8-9
      30:8.Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku.
      30:9.Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mudan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.

      'Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan; tidak menyangkal-Mu'= mulut suci.
      'tidak mencuri'= perbuatan suci.

      Jika kita hidup dalam kesucian--hati sampai mulut suci--, kita akan mengalami suasana sorga, sehingga kita dipelihara oleh Tuhandengan berkelimpahan--'takkan kekurangan aku'; kita selalu mengucap syukur kepada Tuhan.

      Yang penting adalah penyucian--ada makanan rohani lebih dulu, ini yang didoakan lebih dulu, yang jasmani menjadi urusan Tuhan. Karena itu setiap ibadah kita berdoa untuk makanan rohani, baik susu untuk jiwa-jiwa baru maupun makanan keras untuk jiwa-jiwa lama.

      Sebagai bukti: waktu bangsa Israel di padang gurun tidak bisa menabur dan menuai, Tuhan mengirimkan manna.
      Keluaran 16: 4-5, 16
      16:4. Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu; maka bangsa itu akan keluar dan memungut tiap-tiap harisebanyak yang perlu untuk sehari, supaya mereka Kucoba, apakah mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak.
      16:5. Dan pada hari yang
      keenam, apabila mereka memasak yang dibawa mereka pulang, maka yang dibawa itu akan terdapat dua kali lipatbanyaknya dari apa yang dipungut mereka sehari-hari."
      16:16. Beginilah perintah TUHAN: Pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut keperluannya; masing-masing kamu boleh mengambil untuk seisi kemahnya,
      segomer seorang, menurut jumlah jiwa."

      'roti dari langit'= firman.
      Manna--roti dari langit--menunjuk pada firman Allah.
      Bangsa Israel harus mengumpulkan manna satu gomer sehari untuk tiap orang sampai hari kelima. Pada hari keenam dua gomer.
      Angka lima menunjuk pada pancaindera.

      Setiap hari dikirimkan manna, sekarang artinya firman penggembalaan yang diulang-ulang.
      Jadi firman penggembalaan mampu menyucikan pancainderatermasuk perbuatan dan perkataan, dan hasilnya:

      • Hasil pertama: bangsa Israel hidup dalam kesucian dan mereka terpeliharasecara berkelimpahan--satu gomer sama dengan tiga koma enam liter; berkelimpahan.
        Ini pentingnya firman penggembalaan.

        Jadi di dalam doa yang diminta lebih dulu adalah makanan rohani--firman. Kalau kita sudah percaya, bertobat, lahir baru--susu--, sesudah itu minta makanan keras, supaya kita mengalami penyucian pancaindera termasuk perbuatan dan perkataan, dan mau tidak mau Tuhan harus memelihara kita secara berkelimpahan--selalu mengucap syukur kepada Tuhan.

      • Pada hari keenam dua gomer--dobel--untuk hari ketujuh--hari ketujuh adalah Sabat.
        Hasil kedua: kalau kita terus hidup suci oleh firman penggembalaan, kita bukan hanya dipelihara tetapi juga mengalami Sabat--ketenangan/damai sejahtera--Wahyu 8: 1-4 bicara soal ketenangan.
        Damai sejahtera= pemeliharaan jiwa, semua enak dan ringan.

        Apa yang membuat kita stres? Tergembala saja, minta makanan rohani, supaya kita terus disucikan sampai kita terpelihara dan mengalami damai. Kita menghadapi banyak masalah, tetapi kita tetap tenang--semua masalah kita serahkan kepada Tuhan--sehingga hidup kita menjadi enak dan ringan.

      • Firman penggembalaan belum selesai sampai di sini. Nanti manna akan disimpan di buli-buli emas, untuk disimpan turun-temurun.
        Buli-buli emas menunjuk pada kehidupan yang sempurna--'takkan kekurangan aku'.

        Keluaran 16: 33-36
        16:33.Sebab itu Musa berkata kepada Harun: "Ambillah sebuah buli-buli, taruhlah manna di dalamnyasegomer penuh, dan tempatkanlah itu di hadapan TUHAN untuk disimpan turun-temurun."
        16:34. Seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikianlah buli-buli itu ditempatkan Harun di hadapan
        tabut hukum Allahuntuk disimpan.
        16:35. Orang Israel makan manna
        empat puluh tahunlamanya, sampai mereka tiba di tanah yang didiami orang; mereka makan manna sampai tiba di perbatasan tanah Kanaan.
        16:36. Adapun segomer ialah
        sepersepuluhefa.

        Buli-buli emas berada di ruangan maha suci. Sesudah empat puluh tahun barulah manna ditaruh di dalam buli-buli emas, untuk menjadi kesaksian jika anak-anak mereka bertanya: Apa itu?
        Angka empat puluh menunjuk pada perobekan daging sepenuh.

        Hasil ketiga: manna/firman penggembalaan mampu menyucikan kita sampai sempurna seperti Yesus--kita mengalami perobekan daging sepenuh--disucikan--sampai sempurna seperti Yesus--'takkan kekurangan aku'--; tirai terobek.

        Ayat 36= terakhir ditutup dengan persepuluhan. Kehidupan yang mengarah pada kesempurnaan adalah kehidupan yang bisa mengembalikan persepuluhan kepada Tuhan. Secara jasmani kita tidak berkekurangan, secara rohani kita mengalami damai sejahtera--tidak stres, goncang/hancur--, sampai sempurna.

        Kalau gembala tidak mengembalikan persepuluhan, berat, jemaat hanya dibawa pada kehancuran. Tetapi kalau ada persepuluhan--bukti bahwa kita disucikan--, kita akan mengalami kelimpahan, damai sejahtera, sampai sempurna seperti Tuhan--'takkan kekurangan aku'.

      Inilah kebutuhan pokok kita, supaya di bumi tetapi bersuasana sorga. Sekarang semua sudah goncang, minta makanan rohani; penyucian pancaindera secara terus menerus, sampai kita bisa berseru: 'takkan kekurangan aku'.

    • Matius 6: 12
      6:12.dan ampunilahkami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;

      Kebutuhan pokok yang kedua: pakaianpengampunan.

      Roma 3: 23
      3:23.Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

      Sejak Adam dan Hawa berbuat dosa dan diusir ke dunia, maka semua manusia telah berbuat dosa.
      Akibatnya:

      • Telanjang= tidak bahagia, tetapi selalu dalam ketakutan, stres, tidak berharga, bahkan dipermalukan.
      • Terpisah dari Tuhan= kering rohani; tidak mengalami kepuasan, tetapi selalu bersungut, mengomel, menyalahkan orang, menghakimi orang lain, sampai mencari kepuasan di dunia, dan jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan.

        Yesaya 59: 1-2
        59:1.Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;
        59:2.tetapi yang merupakan pemisahantara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.

        Kalau terpisah dari Tuhan, akan banyak masalah dan air mata. Kalau dibiarkan akan binasa selamanya.

      • Mati rohani= enjoydalam dosa; sudah tidak merasa bersalah lagi.
        Efesus 2: 1
        2:1.Kamu dahulu sudah matikarena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

        Hati-hati! Ada dosa yang disadari--sudah tahu tetapi justru senang berbuat dosa bahkan menjadi kebanggaan--, tetapi ada dosa yang tidak disadari yaitu tidak beribadah. Sudah tidak merasa menyesal lagi. Bahaya! Kalau dibiarkan akan menuju kematian kedua di neraka selamanya.

      Inilah akibat dari dosa, karena itu kita harus memiliki pakaian pengampunan.
      Bagaimana caranya?

      • Dari pihak Yesus: Ia harus ditelanjangi sampai mati di kayu salib.
      • Dari pihak kita: kita membawa ketelanjangan kita ke kayu salib= berdamai yaitu mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama dengan sejujur-jujurnya, jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Kita juga mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.

        Matius 6: 14
        6:14.Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.

        Kalau tidak mengampuni dosa orang lain, kita juga tidak akan diampuni oleh Tuhan.

        Kalau sudah berdamai, darah Yesus akan menghapus segala dosa kita, sehingga kita bisa bertobat dan hidup dalam kebenaran--pakaian keselamatan--; kita bisa memiliki jubah pelayanan; jubah indah--menjadi senjata kebenaran yaitu imam dan raja yang beribadah melayani Tuhan dengan setia dan benaruntuk dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, mulai dari nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.

        Yang dibutuhkan dalam nikah adalah setia dan benar. Kalau tidak benar, susah, bahkan bisa mempengaruhi yang lainnya.
        Harus setia dan benar! Hidup kita semakin indah sampai yang terindah kita mencapai perjamuan kawin Anak Domba.

      Jangan telanjang! Kalau telanjang, akan kering, mati, sampai binasa selamanya. Yudas enjoydalam dosa mencuri, sampai usaha terakhir Tuhan saat perjamuan suci, ia tetap mempertahankan ketelanjangannya. Ia tidak sadar rohaninya sudah kering bahkan mati; sudah enjoydalam dosa, dan akhirnya ia menjadi tidak indah sama sekali--bukan hanya jubahnya yang robek, tetapi sampai perutnya pecah; benar-benar busuk dan dipermalukan, sampai binasa.

      Malam ini, apapun dosa kita, selama darah Yesus masih bekerja, mari kita mengaku, datang ke kayu salib, bawa ketelanjangan kita--mengaku dan mengampuni--sehingga darah Yesus mengampuni, kita diberikan pakaian keselamatan--kita bertobat dan hidup benar--bertobat dan hidup benar--, dan kita menerima jubah pelayanan.

      Saat disalib, pakaian Yesus dibagi empat, tetapi jubah-Nya diundi. Jubah pelayanan ini diundi, artinya tidak semua orang mendapatkan, tetapi hanya kehidupan yang mendapatkan kemurahan Tuhan. Yang belum mendapatkan jubah pelayanan, berdoa.

      Tadi, ibadah yang pertama, yang disertai perobekan daging--membakar kemenyan yang berbau harum di hadapan Tuhan--adalah memberi sedekah.
      Yang kedua: berdoa. Tidak butuh lagi yang di dunia, tidak mengutamakan lagi yang di dunia, tetapi doa kita adalah supaya di bumi seperti di sorga--butuh sorga di bumi. Apa itu? Makanan rohani--firman yang nomor satu--, kemudian pakaian rohani. Hasilnya: kebutuhan kita di dunia dijamin oleh Tuhan.

    • Matius 6: 13
      6:13.dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.)

      Kebutuhan pokok yang ketiga: rumah doauntuk melindungi kita dari si jahat.

      Kalau tidak mau dijamah si jahat, kita harus banyak berdoa.
      Rumah doa adalah kehidupan yang gemarmenyembah Tuhan. Jangan terpaksa menyembah Tuhan, nanti akan dipaksa menyembah antikris. Mulai sekarang kita harus gemar menyembah Tuhan.

      Kalau tidak gemar dalam doa penyembahan bahkan tidak mau menyembah, ia akan menjadi sarang penyamun--kehidupan yang dikuasai oleh si jahat; keinginan dan hawa nafsu daging.

      Yakobus 1: 13-15
      1:13.Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun.
      1:14. Tetapi
      tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannyasendiri, karena ia diseret dan dipikatolehnya.
      1:15. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan
      dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.

      Tujuan setan menggunakan keinginan dan hawa nafsu daging adalah supaya kita keluar dari rel kehendak Tuhan, sehingga mengalami pencobaan, dan hancur semuanya
      Ayat 14= keinginan dan hawa nafsu daging memikat dan menyeret, supaya kita keluar dari kehendak Tuhan; kita tidak taat dengar-dengaran pada firman, dan akhirnya jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa--masalah-masalah mulai datang, air mata mulai datang--, sampai jatuh dalam kebinasaan selamanya.

      Karena itu kita harus menjadi rumah doa! Pertahankan rel!
      Doa penyembahan adalah proses perobekan daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya--membakar kemenyan--sehingga kita bisa menerima kehendak Tuhansekalipun bertentangan dengan kehendak kita--taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi.

      Filipi 2: 8-11
      2:8.Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
      2:9.Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
      2:10.supaya dalam nama Yesus bertekuk lututsegala yang ada di langit(setan)dan yang ada di atas bumi(nabi palsu)dan yang ada di bawah bumi(antikris),
      2:11. dan segala
      lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

      Yesus taat dengar-dengaran sampai mati di kayu salib, dan Ia mendapatkan nama di atas nama--nama yang berkuasa.
      Bagi kita sekarang, kalau kita taat sampai daging tidak bersuara, hasilnya:

      • 'segala lidah mengaku'= kita bisa menyeru nama Yesus yang berkuasa untuk mengalahkan setan tritunggal:

        1. Setan tritunggal adalah sumbernya dosa. Kita menang sehingga bisa hidup benar dan suci.
        2. Sumber pencobaan. Kita menang, sehingga masalah-masalah yang mustahil diselesaikan oleh Tuhan.

          Malam ini kesempatan kita menyeru nama Yesus. Buang dosa! Ada masalah jangan berharap orang lain, tetapi Yesus.

        3. Sumber air mata, kesusahan dan lain-lain. Kita menang sehingga kita mengalami kebahagiaan sorga.

      • Kita dipercaya kuasa nama Yesus--dimeteraikan nama Yesus.
        Ibrani 1: 3-4
        1:3.Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,
        1:4.jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nyajauh lebih indah dari pada nama mereka.

        Nama Yesus adalah nama yang indah, dan dimeteraikan dalam hidup kita, sehingga hidup kita menjadi berhasil dan indah.

        Ada kegagalan malam ini? Kembali pada ketaatan! Kita naikkan kemenyan yang berbau harum lewat memberi sedekah dan berdoa supaya di bumi seperti di sorga: makanan rohani, pakaian supaya kita jangan telanjang--kita dipakai dan hidup menjadi indah--, dan rumah doa--kita tidak dikuasai si jahat, sampai bisa taat dengar-dengaran untuk mengalami kuasa nama Yesus.

      • Yesaya 4: 1
        4:1.Pada waktu itu tujuh orang perempuanakan memegang seorang laki-laki, serta berkata: "Kami akan menanggung makanan dan pakaian kami sendiri; hanya biarlah namamu dilekatkan kepada nama kami; ambillah aib yang ada pada kami!"

        'Tujuh orang perempuan'= jemaat bangsa kafir di dalam kitab wahyu.
        'seorang laki-laki'= Yesus.
        'Kami akan menanggung makanan dan pakaian kami sendiri'= biasanya ini yang dikuatirkan oleh bangsa kafir--berdoa hanya untuk di bumi saja malam ini, tingkatkan, berdoa supaya di bumi seperti di sorga. Bukan berarti tidak butuh yang di bumi, tetapi Tuhan sudah tahu sebelum kita memintanya--'Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya; Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.'
        Cari dulu makanan rohani, pakaian rohani, dan rumah rohani--rumah doa--! Kalau yang rohani Tuhan sediakan, yang jasmanipun pasti Tuhan sediakan.

        Yang ketiga: nama Yesus dilekatkan pada nama kita--nama baru/nama mempelai. Segala aib diambil oleh Tuhan. Kita disucikan dan diubahkan sampai tak bercacat cela; sempurna.

        Kita diubahkan mulai dari tidak ada kekuatiran, tetapi percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan.
        Dan saat Tuhan datang kembali kita bersama Dia selamanya.

  3. Ibadah yang ketiga, yang senilai dengan perobekan daging: pada ibadah berikutnya.
Apapun keadaan kita, sebut nama Yesus. Percayalah! Dia sudah memperjuangkan nama sampai mati, Ia bisa melakukan semua bagi kita.
Ada kuasa untuk menyelesaikan masalah, penyakit, ekonomi dan sebagainya. Serukan nama Yesus! Tuhan tolong kita semua.

Jangan kuatir, bimbang, dan putus asa! Masih ada nama Yesus. Mungkin kenyataan yang ada pahit, najis, hancur, hampir putus asa dan lain-lain, masih ada nama Yesus.
Jangan putus asa, pahit, dan bimbang secara jasmani, rohani, dalam nikah! Ada pengharapan dan kepastian dari Tuhan untuk masa depan kita dan lain-lain; ada harapan baru. Berseru dan berserah kepada Dia! Ada jaminan kepastian dari Dia. Dia tidak pernah menipu kita.

Tuhan memberkati.