Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 13 Januari 2014 (Senin Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus.
Selamat malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 1: 10-12
1:10 Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengardari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,
1:11 katanya: "Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia."
1:12 Lalu aku berpaling untuk melihatsuara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas.

Rasul Yohanes mengalami sengsara dagingdi Pulau Patmos bukan karena berbuat jahat, tetapi karena Firman Allah dan kesaksian Yesus sehingga Rasul Yohanes dapat mendengardan melihatsuara sangkakala yang nyaring yang menjadi wujud:
  1. tujuh kaki dian emas.
  2. [ayat 13] pribadi Yesus dalam kemuliaan sebagai Imam Besar, Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga.
Jika ibadah dan pelayanan kita ditandai dengan sengsara daging/tanda salib/tanda darah, kita juga bisa mendengardan melihat suara sangkakala yang nyaring, itulah Firman penggembalaan yang mengandung bobotfirman pengajaran yang benar, keras dan tajam yang disampaikan berulang-ulang sehingga sanggup menyucikandan mengubahkankita sampai menjadi wujud gereja Tuhan yang sempurna/mempelai wanita Surga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.

Tugas kaki dian emas/mempelai wanita adalah (diterangkan mulai dari Ibadah Doa Surabaya, 08 Januari 2014):
  1. Bersaksi,
  2. Mengundang.
Wahyu 22 : 17
22:17 Roh dan pengantin perempuanitu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!

Roh= Yesus.
Pengantin perempuan= mempelai wanita.
'Marilah'= mengundang.

Tugas terakhir dari mempelai wanita (yang merupakan kemurahan dan kepercayaan Tuhan), adalah mengundangumat-umat Tuhan untuk masuk dalam persekutuan Tubuh Kristus yang sempurnayaitu masuk perjamuan kawin Anak Domba(pertemuan dengan Yesus di awan-awan permai).

Siapa yang diundang ?:
Dengan apa kita mengundang?:
Dengan Kabar Mempelai= cahaya injil tentang kemuliaan Kristus (Firman Pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua).
Matius 25: 6
25:6 Waktu tengah malamterdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!

Tengah malam= keadaan akhir zaman (paling gelap).
Satu-satunya yang dibutuhkan pada tengah malam adalah Kabar Mempelai= cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus= Firman Pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

2 Korintus 4 : 3-4
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Kabar mempelai= injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kalidi awan-awan permai dalam kemuliaansebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga untuk menyucikandan mengubahkankita sampai sempurna, tidak bercacat-cela, sama mulia seperti Dia.

Dengan cara apa kita mengundang umat Tuhan untuk masuk Perjamuan Kawin Anak Domba?:
Kita dipercaya lewat kebaktian-kebaktian kunjungan.
Yang berangkat, langsung mengundang.
Yang tinggal, berdoa untuk memberi kekuatan bagi yang berangkat. Semuanya tetap satu tim.

Matius 22: 1-3
22:1 Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka:
22:2 "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.
22:3 Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang.

Perumpamaan tentang perjamuan kawin anak raja, menubuatkan tentang perjamuan kawin Anak Domba (Wahyu 19 : 9).

Salah satu sikap terhadap undangan (yang negatif) yaitu tidak mau datang / menolak undangan/menolak Kabar Mempelai(menolak cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus).

KITA HARUS MENERIMA UNDANGAN LEBIH DAHULU, BARU KITA BISA MENGUNDANG ORANG LAIN.

2 Korintus 3: 18
3:18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.

Kabar Mempelai= cahaya injil tentang kemuliaan Kristus adalah cermin kemuliaan Tuhan/cermin ajaibyang bisa mengubahkan / membaharuikita dari kemuliaan kepada kemuliaan yang lebih besar (yang hina dan kotor diganti) sampai satu waktu menjadi sama mulia dengan Yesus= menjadi mempelai wanita Tuhan yang siap untuk masuk dalam Perjamuan Kawin Anak Domba.

Menolak undangan= menolak Kabar Mempelai= menolak pembaharuan.

2 Korintus 4 : 3-4
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Mengapa banyak yang menolak?
Karena "Pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini"= keras hatisehingga tetap mempertahankan dosasampai puncaknya dosa(dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan sampai nikah yang salah) atau tetap mempertahankan manusia darah dagingdengan segala hawa nafsu dan keinginannya, sekalipun sudah beribadah dan melayani Tuhan.

2 Timotius 3: 1-5
3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
3:2. Manusia akan mencintai dirinya sendiri(1)dan menjadi hamba uang(2). Mereka akan membual(3)dan menyombongkan diri(4), mereka akan menjadi pemfitnah(5), mereka akan berontak terhadap orang tua(6)dan tidak tahu berterima kasih(7), tidak mempedulikan agama(8),
3:3. tidak tahu mengasihi(9), tidak mau berdamai(10), suka menjelekkan orang(11), tidak dapat mengekang diri(12), garang(13), tidak suka yang baik(14),
3:4. suka mengkhianat(15), tidak berpikir panjang(16), berlagak tahu(17), lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah(18).
3:5. Secara lahiriahmereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!


"Akan datang masa yang sukar"= sukar untuk diubahkan, terutama orang-orang yang sudah beribadah dan melayani Tuhan.
[ayat 1-4] 18 tabiat daging, mulai dari egois (mementingkan diri sendiri) sampai puncaknya tidak taat pada Firman ('lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah').
Di akhir zaman banyak anak Tuhan dan hamba Tuhanyang beribadah tetapi menolak kekuatan ibadahyaitu menolak pengajaran yang benar/Kabar Mempelai,
Di akhir jaman, banyak hamba Tuhan atau pelayan Tuhan yang beribadah tetapi menolak kuasa ibadah= tidak mengutamakanFirman Pengajaran benar dalam ibadah, tetapi menggembar-gemborkan perkara jasmani yaitu kemakmuran, berkat dan hiburan jasmani.

"Secara lahiriahmereka menjalankan ibadah"= ibadah secara jasmani, hanya sampai emosi daging saja dan tidak sampai di batin, tidak pernah menyentuh hati, sehingga tidak mengalami pembaharuan= tetap manusia darah dan dagingdengan 18 sifat tabiat daging= dicap 666 oleh antikris. Seperti perempuan bungkuk 18 tahun di Bait Allah= hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang sudah berada di Bait Allah tetapi dicap antikris.
Betapa ironisnya, jika sudah berada di bait Allah, tetapi dicap dengan 666.

"Jauhilah mereka itu!"= jangan ber-fellowship/jangan bersekutu(bukan memusuhi).

Sikap yang benar yaitu menerima undangan/menerima Kabar Mempelaisehingga kita mengalami pembaharuan / keubahan hidupdari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Kita dibaharui sedikit demi sedikit.

Sekarang kita belajar tentang pembaharuan.

Kabar Mempelai membaharui kita dalam 3 tingkatan:
  1. Kolam Pembasuhan= Baptisan Air(Halaman Tabernakel).
    Roma 6: 2, 4
    6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
    6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Diaoleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkandari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

    Syarat masuk baptisan air yang benar: bertobat/mati terhadap dosa= berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan.
    Pelaksanaan baptisan air yang benar: orang yang sudah mati terhadap dosa/bertobat harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, kemudian keluar dari air (bangkit bersama Yesus) untuk mendapat hidup baru/hidup Surgawi (cocok untuk Kerajaan Surga).

    1 Petrus 3: 20-21
    3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
    3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan-- maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baikkepada Allah -- oleh kebangkitan Yesus Kristus,

    Jadi, baptisan air yang benar= masuk bahtera Nuh.
    Yesus tidak berdosa, sehingga tidak perlu dibaptis, tetapi Ia rela dibaptis air untuk melakukan kehendak Bapadan memberi teladan baptisan air yang benarpada kita.
    Hasil baptisan air yang benar: hidup baru, yaitu mengalami pembaharuan dari hati nurani yang jahat menjadi hati nurani yang baik= taat dengar-dengaran.
    Hati nurani yang jahat, terutama dalam nikah (kejahatan paling puncak) yaitu kawin cerai dan kawin campursehingga menghasilkan raksasa-raksasa di jaman Nuh= manusia yang tidak wajar lagi keinginan dan hawa nafsu dagingnya. Oleh sebab itu kita harus menjaga nikah kita.
    Undangan Tuhan menuju Perjamuan Kawin Anak Domba/nikah yang rohani, oleh sebab itu setan mau merusak nikah yang jasmani.

    Kejadian 6: 9
    6:9 Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benardan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.

    Praktek orang yang memiliki hati nurani yang baik(taat) yaitu:

    • Hidup benar= pribadi benar, sekolah benar, pekerjaan benar, nikah benar, dll.
    • Jujur (tidak bercela)= tidak ada dusta, jujur dalam segala hal.
    • Hidup bergaul dengan Allah= setia dalam ibadah pelayanan, setia dalam penyembahan kepada Tuhan, jangan terperosok dalam pergaulan yang tidak benar/tidak suci. Boleh bergaul tetapi harus ada batas kebenaran dan kemurnian.

    DELAPANorang yang masuk dalam bahtera Nuh adalah 4 pasang mempelai= KESELAMATAN MEMPELAI.
    Hasilnya: kita mengalami keselamatan Mempelai.

    Dulu Nuh diselamatkan dari air bah, sekarang kita diselamatkan dari:

    • Dosa-dosa sampai puncak dosa= kita bisa hidup benar.
    • Celaka-marabahaya, pencobaan-pencobaan di segala bidang (yang mustahil) sampai antikris.
    • Kita diselamatkan dari hukuman Tuhan sampai neraka.

  2. Mezbah Dupa Emas (Ruangan Suci)= Doa Penyembahan.
    Matius 17 : 1-4
    17:1 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
    17:2 Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahayaseperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinarseperti terang.
    17:3 Maka nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia.
    17:4 Kata Petrus kepada Yesus: "Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia."


    Dalam doa penyembahan terjadi 2 pembaharuan:

    • pembaharuan wajah= pembaharuan panca indera.
    • pembaharuan pakaian= pembaharuan solah tingkah laku.

    Kalau wajah/panca indera rusak, maka pakaian juga rusak(telanjang). Kita belajar dari Hawa di Taman Eden, yaitu:
    Kejadian 3 : 1-7, 10
    3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
    3:2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,
    3:3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman:
    Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
    3:4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,
    3:5 tetapi Allah mengetahui, bahwa
    pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."
    3:6 Perempuan itu
    melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.
    3:7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
    3:10 Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini,
    aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."

    • [ayat 1] Ular menyampaikan ajaran lain dan Hawa mau mendengar= telinga rusak.
    • Mulutnya rusak= menambah dan mengurangi Firman, memfitnah (yang benar jadi salah, yang salah jadi benar).
    • [ayat 6] Mata rusak= memandang buah yang dilarang oleh Tuhan.
    • [ayat 6 & 5] Hidung rusak= tidak mau menyembah Tuhan/tidak mau mengalami perobekkan daging karena ingin cepat menjadi sama dengan Tuhan.
      Yang benar, kita menjadi sama dengan Tuhan lewat perobekkan daging/doa penyembahan.

    • [ayat 10] Kulit rusak(peraba)= perasaan menjadi takut (takut di Taman Eden) karena dosa.
      Kalau di taman Eden saja takut, bagaimana di dunia ini?

    Akibat panca indera rusak yaitu pakaian rusak= menjadi telanjangdan diusir ke dunia, hidup dalam suasana kutukan, letih lesu, beban berat, susah payah, kepedihan dan air mata.
    Jadi, PANCA INDERA MENENTUKAN KITA BERSUASANA FIRDAUS ATAU KUTUKAN.
    Kalau panca indera baik maka pakaiannya berkilau. Mulai pertama yang harus dijaga adalah telinga.

    Kabar Mempelai membaharui panca indera kita sehingga pakaian kita juga dibaharui menjadi pakaian putih berkilau-kilau.
    Jadi, Kabar Mempelai mendorong kita untuk menyembah Tuhan dalam penyembahan yang benar sehingga kita mengalami pembaharuan panca inderadan pembaharuan pakaian menjadi putih berkilau-kilauan.

    Filipi 4: 6-8
    4:6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
    4:7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
    4:8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang
    benar(1), semua yang mulia(2), semua yangadil(3), semua yang suci(4), semua yang manis(5), semua yang sedap didengar(6), semua yang disebut kebajikan(7)dan patut dipuji(8), pikirkanlah semuanya itu.

    [ayat 8] DELAPANKESUCIAN MEMPELAI.
    Bukti pertama kalau kita mengalami pembaharuan/perobekkan daging lewat doa penyembahan adalah telinga tidak sembarang mendengar ajaran lain/gosip-gosip. Ini yang menentukan kita bersuasana Firdaus atau bersuasana kutukan.

    Hari-hari ini, biarlah kita banyak menyembah sampai mendapatkan 8 kesucian mempelai.

    Kalau sudah ada kesucian mempelai, hasilnya:
    Matius 17: 4
    17:4 Kata Petrus kepada Yesus: "Tuhan, betapa bahagianyakami berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia."

    tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia"=kebahagiaan Surga dikaitkan dengan Tabernakel (Halaman, Ruangan Suci, Ruangan Maha Suci).
    Artinya kebahagiaan Surgayang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun di dunia, tetap ada kebahagiaan sekalipun di tengah penderitaan.

  3. Tabut Perjanjian (Ruangan Maha Suci).
    Wahyu 21: 5
    21:5 Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."

    Ini pembaharuan terakhir yaitu pembaharuan Yerusalem Baru= kita dibaharui sampai sempurna seperti Yesus/menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna.

    Apa yang harus dibaharui?
    Kita harus dibaharui dari DELAPANdosa:
    Wahyu 21: 8
    21:8.Tetapi orang-orang penakut(1), orang-orang yang tidak percaya(2), orang-orang keji(3), orang-orang pembunuh(4), orang-orang sundal(5), tukang-tukang sihir(6), penyembah-penyembah berhala(7)dan semua pendusta (8), mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

    • penakut = takut pada "sesuatu" di dunia sampai melawan Tuhan. Ini harus disalut dengan emas/dibaharui yaitu sampai menjadi takut akan Tuhan.
    • tidak percaya= bimbang.
    • keji / jahat.
    • pembunuh= kebencian.
    • sundal= dosa seks, nikah yang salah.
    • tukang-tukang sihir= ramalan.
    • penyembah berhala= sesuatu yang menghalangi kita mengasihi Tuhan dan menyembah Tuhan.
    • pendusta.

    8 tabiat daging ini harus disalut dengan emas murni/dibaharui sampai kita masuk dalam KESEMPURNAAN MEMPELAI.
Jadi, semua dimulai dari baptisan air. Kalau baptisan air benar (8orang selamat), kita bisa mendapatkan 8kesucian dan dibaharui dari 8dosa (semuanya mengandung angka 8).
kalau ini ada pada kita, kita bisa dipakai untuk mengundang.

1 Yohanes 2: 4-5
2:4 Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendustadan di dalamnya tidak ada kebenaran.
2:5 Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurnakasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia.

Ukuran kesempurnaan mempelaiadalah tidak ada dusta (jujur) dan taat dengar-dengaransampai daging tidak bersuara= tirai terobek.

Malam ini, biarlah kita mulai jujur dan taat= kita mulai mengarah pada kesempurnaan.

Jujur dan taat bagaikan mengulurkan tangan pada Tuhan dan Tuhan mengulurkan tangan kasih-Nya supaya kita hidup di dalam tangan Tuhan.

Hasilnya:
Tuhan memberkati.