Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 13 Maret 2017 (Senin Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah kasih sayang, damai sejahtera dan bahagia TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 6, perikop: keenam meterai pertama dibuka. Ada tujuh meterai, nanti di Wahyu 8 baru meterai ketujuh dibuka.

Wahyu 6: 1-2
6:1. Maka aku melihat Anak Domba itu membuka yang pertamadari ketujuh meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: "Mari!"
6:2. Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan.


Kita masih ingat, dalam kitab Wahyu 6-16 ada tiga kalitujuh penghukuman TUHANyang akan jatuh atas dunia:
  1. Tujuh kali penghukuman meterai oleh Allah Roh Kudus.
  2. Tujuh kali penghukuman sangkakala oleh Anak Allah.
  3. Tujuh kali penghukuman malapetaka--bokor--oleh Allah Bapa.
Di sini, METERAI PERTAMAdibuka, itu berarti hukuman pertama atas dunia.
Apa yang dihukum? HUKUMAN ATAS DOSA.

Wahyu 6: 1
6:1. Maka aku melihat Anak Domba itumembuka yang pertama dari ketujuh meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhlukitu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: "Mari!"

Pembukaan meterai pertamadisaksikan oleh DUA SAKSI, supaya sah--kalau ada dua saksi, perkara itu sah--dan penghukuman juga sah:
  1. Yang pertama: 'Anak Domba itumembuka yang pertama dari ketujuh meterai itu'= Anak Domba.
    Wahyu 5: 6
    5:6. Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.

    Jadi, saksi yang pertamaadalah Anak Domba yang telah tersembelih; di Wahyu 6 hanya disebutkan 'Anak Domba itu.....' Anak Domba yang bagaimana? Itu dituliskan di Wahyu 5: 6, yaitu Anak Domba yang telah tersembelih, sama dengan Yesus yang sudah mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa.

    Prosesnya--proses keselamatan--:

    • Mulai dari iman/percaya pada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat lewat mendengar firman Kristus--firman yang diurapi Roh Kudus; firman yang dibukakan rahasianya.
      Kita mendengar firman sampai percaya pada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat.

      Roh Kudus menolong kita mendengar firman dengan sungguh-sungguh, mengerti--firman ditulis di dahi--sampai percaya pada firman--firman Allah ditulis di dalam hati kita.

    • Ayat mengatakan: 'Dengan hati orang percaya, dan dengan mulut orang mengaku', artinya: kalau hati sudah percaya Yesus, kita bisa bertobat; mulut mengaku dosa kepada TUHAN dan sesama, jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
      Bertobat= berhenti berbuat dosa dan kembali pada TUHAN; mati terhadap dosa.

      Jadi, Anak Domba sebagai saksi pertama dari penghukuman meterai. Yang dihukum adalah dosa.
      Anak Domba yang telah tersembelih--Yesus yang mati di kayu salib--bukan untuk menghukum, tetapi menyelamatkan manusia berdosa. Tinggal kita ikuti prosesnya: percaya pada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat, bertobat.

    • Yohanes 3: 3-5
      3:3. Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
      3:4. Kata
      Nikodemuskepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?"
      3:5. Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak
      dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.

      'dilahirkan kembali'= lahir baru.
      'tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah'= tidak bisa melihat dan tidak bisa masuk ke dalam kerajaan Allah.

      Proses ketiga: lahir baru dari air dan Roh= harus mengalami baptisan air dan baptisan Roh Kudus.
      Ketika Yesus bicara soal kelahiran baru, Nikodemus, seorang guru agama--sarjana agama--tidak mengerti.

      Jadi, baptisan air dan Roh Kudus tidak bisa dimengerti dengan akal manusia--sudah pandai, tetapi tidak mengerti. Baptisan air dan Roh Kudus harus diterima dengan iman. Itu gunanya kita mendengar firman dan memperoleh iman. Ini adalah cikal bakal atau pintu gerbangnya. Kalau Tabernakel, pintu gerbang keselamatan ada di sini, yaitu mendengar firman. Kalau sudah ada iman, baru bisa bertobat--hati percaya, mulut mengaku dosa--; kalau ada iman, bisa lahir baru dari air dan Roh.

      Diterima dengan iman berarti sesuai dengan firman Allah.
      Roma 6: 4
      6:4. Dengan demikian kita telah dikuburkanbersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkandari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

      Kolose 2: 12
      2:12. karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkanjuga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.

      Baptisan ini juga DUA SAKSI.
      TUHAN itu adil. Penghukuman ada DUA SAKSI--sah--dan baptisan juga ada dua saksi--sah.

      Tinggal pilih mana. Kalau pilih baptisan yang benar--bahtera Nuh--, kita bebas dari hukuman, seperti Nuh sekeluarga. Kalau menolak baptisan, seperti Nikodemus, berarti menerima hukuman. Pilih salah satu! Terima baptisan atau hukuman. Itu saja. Ini keadilan TUHAN.

      Pelaksanaan baptisan air yang benar adalah orang yang sudah bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus sehingga bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus untuk mendapatkan hidup baru--seperti waktu Yesus keluar dari air setelah dibaptis (Matius 3:16), Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya.

      Keluar dari air= hidup baru.
      Hidup baru/hidup sorgawi--'Roh Allah turun'--= mengalami baptisan Roh Kudus; kepenuhan dan urapan Roh Kudus.

      Jadi kalau baptisan airnya benar kita bisa langsung mengalami kepenuhan Roh Kudus; kalau tidak, dalam bentuk urapan Roh Kudus. Bukan daging lagi. Kalau dilahirkan ibu secara jasmani, kita adalah manusia darah daging yang dikuasai keinginan dan hawa nafsu daging sejak kecil.

      "Anak kecil kalau minta sesuatu pada ibunya, jangan pikir tidak ada keinginan dagingnya. Diajak Ke Tunjungan Plaza tidak mau pulang, kerena minta mobil-mobilan. Inilah keinginan. Bukan hanya ingin pacaran dan sebagainya, tetapi ini dari kecil, memang begitu manusia yang dilahirkan ibu secara jasmani--mohon maaf para ibu. Itu sebabnya harus lahir baru dari air dan Roh."

      Kalau keluar dari baptisan air yang benar, langit terbuka dan Roh Allah turun, mulai terjadi urapan atau kepenuhan Roh Kudus. Sekarang bukan lagi dikuasai daging, tetapi dikuasai Roh Kudus. Itu namanya lahir baru dari air dan Roh.

      Bukti atau hasilnya:

      • Bisa melihat kerajaan sorga--Yohanes 3: 3: 'jika seorang tidakdilahirkan kembali, ia tidak dapat melihatKerajaan Allah'; kalau dilahirkan kembali, bisa melihat kerajaan sorga.
        Melihat kerajaan sorga jangan disalahtafsirkan, nanti mulai macam-macam. Sekarang baru neraka: Neraka itu begini...begitu....--penglihatan-penglihatan yang tidak sesuai dengan firman. Bukan begitu!

        Melihat sorga itu praktik, yaitu mengutamakan perkara sorga lebih dari perkara dunia; mengutamakan perkara rohani (ibadah pelayanan) lebih dari perkara jasmani. Itu orang yang melihat sorga--sesuai dengan alkitab.

        "Mulai dari kami seorang hamba TUHAN seratus persen, masa kalah dengan jemaat yang sepulang kerja, lalu ibadah? Kami hamba TUHAN 100% sudah tidak kerja, lalu tidak beribadah melayani. Bagaimana kira-kira? Yang melihat sorga ini jemaat atau hamba TUHAN? Jemaat masih kerja, kuliah, ada tugas, bisa beribadah karena ia melihat sorga. Kalau tidak melihat sorga, tidak akan mau. Mari sungguh-sungguh!"

        Boleh kerja dan sebagainya, tetapi tetap utamakan perkara rohani lebih dari yang jasmani! Itu orang yang melihat sorga.
        Kalau orang melihat bumi, tidak peduli, yang penting di dunia, perkara rohani dianggap urusan nanti.

      • Setelah melihat sorga, baru masuk. Kalau tidak lihat, mau masuk lewat mana?

        "Masuk kerajaan sorga, saya bandingkan dengan orang naik kelas. Sudah tahu dan merasakan dari sekarang, naik kelas atau tidak. Kalau nilainya 3 terus, tidak akan naik kelas biar mau bagaimanapun. Mulai sekarang, sudah lihat sorga atau belum? Kalau untuk ibadah (yang rohani), susah--melihat sorga saja malas--, bagaimana mau masuk dan tinggal di dalamnya?Ini sama halnya, kalau saudara melihat kamar mandi yang kotor--jijik--, bagaimana mau masuk didalamnya? Kalau sekarang tidak mau melihat ibadah pelayanan, bagaimana bisa masuk sorga? Mari, sungguh-sungguh malam ini!"

        Masuk kerajaan sorga itu sekarang ini--'carilah dahulu kerajaan sorga dan kebenarannya'--, artinya: hidup dalam kebenaran. Itulah hidup baru.

        Melihat kerajaan sorga lebih dulu--utamakan yang rohani--, setelah itu baru masuk kerajaan sorga--hidup dalam kebenaran. Ini yang disebut dengan selamat.

        Benar= tidak dihukum; selamat. Sekalipun TUHAN sudah membuka meterai--dua saksi, berarti sudah sah--, dosa harus dihukum, tetapi baptisan air juga sah. Kalau baptisan airnya benar, hasilnya adalah hidup benar--selamat; tidak dihukum, malah diberkati oleh TUHAN.

    Wahyu 6: 1
    6:1. Maka aku melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata dengan suarabagaikan bunyi guruh: "Mari!"

    Suara: 'Mari!'= 'ayo cepat!' Sebelum hukuman datang, dahului dengan percaya, bertobat dan baptisan air dan baptisan Roh Kudus.
    'Mari!' itu artinya undangan TUHANkepada manusia berdosa supaya cepat masuk dalam keselamatan. Prosesnya: percaya, bertobat, baptisan air dan baptisan Roh Kudus.

    Cepatmasuk dalam keselamatan sehingga tidak terkena hukuman Allah yang juga segeradatang!Meterai sudah dibuka, berarti hukuman segera datang!

    Pada kesempaatan malam ini, yang belum percaya, cepat percaya; yang sudah percaya, cepat bertobat, yang belum bertobat, cepat bertobat; yang belum baptisan, cepat baptisan. Mari, Kita berlomba dengan hukuman Allah.

    Inilah saksi pertama, meterai pertama dibuka: hukuman atas dosa.
    Saksinya adalah Yesus Anak Domba Allah yang telah tersembelih. Yesus mati di kayu salib untuk menyelamatkan, bukan untuk menghukum. Dia yang dihukum, kalau kita sampai dihukum, salah sendiri. Dia sudah cukup dihukum, menanggung dosa kita. Kita harus selamat dan diberkati oleh TUHAN.

  2. Wahyu 6: 1
    6:1. Maka aku melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhlukitu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: "Mari!"

    Saksi yang kedua: 'yang pertama dari keempat makhluk'= makhluk yang pertama.

    Wahyu 4: 6-7
    4:6. Dan di hadapan takhta itu ada lautan kacabagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhlukpenuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
    4:7. Adapun
    makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.

    'lautan kaca'=baptisan air.
    Jadi baptisan air di dunia ini nanti menentukan kita bisa melintasi lautan kaca di sorga atau tidak.

    Untuk meterai pertama, makhluk pertama yang berkata: 'Mari!' Nanti meterai kedua, makhluk kedua. Meterai ketiga, makhluk ketiga. Meterai keempat, makhluk keempat.

    Jadi, saksi yang keduaadalah makhluk pertama yang sama seperti singa. Ini yang membukakan meterai.

    Wahyu 5: 5
    5:5. Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."

    Makhluk pertama seperti singa, apa itu? Ini menunjuk pada singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud yang telah menang.
    Amos 3: 7-8
    3:7. Sungguh, TUHAN ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.
    3:8.
    Singatelah mengaum, siapakah yang tidak takut? TUHAN ALLAH telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat?"

    Ayat 7= TUHAN belum melakukan sesuatu sebelum Ia memberitahu lebih dulu. Dalam hal menghukum dunia--belum dilakukan--, Ia memberitahu dulu supaya kita bersiap-siap. Seperti pada zaman Nuh, manusia tidak langsung dihukum, tetapi diberitahu dulu. Yang percaya, selamat. TUHAN begitu baik.

    Auman singa Yehuda sama dengan firman nubuat.
    Singa Yehuda ini terkenal dengan aumannya.

    Firman nubuat= firman yang memberitakan segala sesuatu yang belum terjadi, tetapi pasti akan terjadi, terutama dua hal:

    • Tentang kedatangan Yesusyang kedua kali di awan-awan yang permai dalam kemuliaan sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga.
      Itu sebabnya firman nubuat ini disebut dengan kabar mempelai.

    • Yang kedua: tentang penghukuman TUHANyang akan melanda dunia ini sampai kiamat dan neraka selamanya.

    Dua hal ini titik penting dari firman nubuat. Yesus segera datang. Kita ada di atas, atau sebaliknya, ada di dalam penghukuman di dunia? Ini isi pokokdari firman nubuat/kabar mempelai yaitu mempersiapkan kita menjadi mempelai; memberi tahu kita tentang penghukuman, supaya kita bersiap-siap. Kalau tidak mau, akan masuk penghukuman. Sudah lengkap!

    Berkenaan dengan firman nubuat di atas--memberitakan kedatangan Yesus yang kedua kali dan tentang penghukuman--, sekarang di kitab Hosea dijelaskan apa yang harus kita lakukan; apa yang firman nubuat lakukan kepada kita, untuk bisa menyambut kedatangan TUHAN dan lolos dari penghukuman, seperti Nuh sekeluarga.

    Hosea 5: 13-15
    5:13. Ketika Efraim melihat penyakitnya, dan Yehuda melihat bisulnya, maka pergilah Efraim ke Asyur dan mengutus orang kepada Raja 'Agung'. Tetapi iapun tidak dapat menyembuhkan kamu dan tidak dapat melenyapkan bisul itu dari padamu.
    5:14. Sebab
    Aku ini seperti singabagi Efraim, dan seperti singa muda bagi kaum Yehuda. Aku, Aku ini akan menerkam, lalu pergi, Aku akan membawa lari dan tidak ada yang melepaskan.
    5:15. Aku akan pergi pulang ke tempat-Ku, sampai mereka mengaku bersalah dan mencari wajah-Ku. Dalam kesesakannya mereka akan merindukan Aku:

    'bisul'= kanker--dalam bahasa lain.
    'tidak dapat melenyapkan bisul itu dari padamu'= bisul ini begitu melekat, sehingga tidak bisa disembuhkan; orang yang hebat pun tidak bisa menyembuhkan.
    'singa muda bagi kaum Yehuda'= singa dari Yehuda.

    Ini pekerjaan dari firman nubuat--auman singa Yehuda; kabar mempelai--, yaitu sanggup untuk menerkam bisul, artinya menyucikan, menghukum bisul dosa atau kanker dosayang melemahkan dan mematikan kehidupan rohani kita sampai masuk hukuman TUHAN di dunia (kiamat) dan binasa selamanya. Bukan menghukum orangnya; meterai pertama itu menghukum dosanya, bukan orangnya.

    Ini yang harus diterkam---disucikan dan dihukum--oleh singa Yehuda.

    Tadi, suara: 'Mari!', kita segera lari pada keselamatansebab hukuman akan datang; cepat percaya, bertobat, lahir baru--baptisan air--dan hidup benar.
    Sekarang yang sudah selamat, suara: 'Mari!', artinya: segera terima kabar mempelai!Jangan sampai terkena kanker dosa, supaya tidak lemah rohani dan mati rohani, dan tidak kena hukuman. TUHAN tolong kita.
    Mati rohani = enjoydalam dosa.

    Ada tiga macam kanker dosayang harus disucikan atau dihukum lewat auman singa Yehuda:

    • 2 Timotius 2: 16-18
      2:16. Tetapi hindarilah omongan yang kosongdan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan.
      2:17.
      Perkataanmereka menjalar seperti penyakit kanker. Di antara mereka termasuk Himeneus dan Filetus,
      2:18. yang telah menyimpang dari kebenaran dengan mengajarkan bahwa
      kebangkitan kita telah berlangsungdan dengan demikian merusak iman sebagian orang.

      'Perkataan mereka menjalar seperti penyakit kanker' = kanker mulut.
      'yang telah menyimpang dari kebenaran dengan mengajarkan bahwa kebangkitan kita telah berlangsung' = tidak usah kematian; tidak usah salib, kita sudah bangkit. Yesus saja yang mati disalibkan, kita bangkit--kita luar biasa, kita dahysat. Ibadah tidak usah yang susah-susah, tetapi yang enak-enak saja.
      Ajaran palsu juga termasuk kanker mulut.

      Kanker dosa yang pertama: kanker mulut--perkataan.

      Praktikkanker mulut:

      • Perkataan sia-sia:

        1. Dusta. Selama berdusta, kita lemah; kesehatan rohani kita digerogoti, tambah lemah, kering sampai mati--enjoydalam dosa--; tidak ada daya tahan lagi.

        2. Gosip.
        3. Fitnah= salah jadi benar dan sebaliknya.
        4. Sampai menghujat TUHAN= menghujat pengajaran yang benar; menyalahkan ajaran yang benar dan mendukung yang salah--membenarkan ajaran yang salah.
          Ini mulutnya antikris.

      • Ajaran palsu, yaitu ajaran yang menolak salib. Kita harus hati-hati.
        Ajaran palsu yang menolak salib artinya:

        1. Filipi 3: 18-19
          3:18. Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.
          3:19. Kesudahan mereka ialah kebinasaan, TUHAN mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.

          'seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu' = diulang-ulang.
          'Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis' = firman diulang-ulang, supaya ada peningkatan.

          Yang pertama: ajaran palsu yang menolak salib membuat kita menjadi seteru salib Kristus, yaitu hanya memikirkan dan mencari perkara-perkara jasmani/dunia dengan menghalalkan segala cara, sehingga tetap hidup dalam dosa; tetap mempertahankan dosa.
          Tidak memikirkan yang rohani, yang penting yang daging.

        2. 1 Korintus 15: 32
          15:32. Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buasdi Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati".

          Yang kedua: ajaran palsu yang menolak salib membuat kita tampil seperti binatang buasyang hanya mengikuti keinginan dan hawa nafsu daging; enjoydalam dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum--merokok, mabuk, narkoba--dan kawin mengawinkan.

          'marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati'= menganggap tidak ada sorga atau neraka; orang yang menentang salib selalu mencari yang enak bagi daging.

    • Matius 15: 19
      15:19. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat(1), pembunuhan(2), perzinahan(3), percabulan(4), pencurian(5), sumpah palsu(6)dan hujat(7).

      Kanker dosa yang kedua: kanker hati.

      Hati berisi tujuh kegelapan; tujuh macam dosa, yaitu:

      • Kejahatan/keinginan jahat:


        1. Mulai dari pikiran jahat; prasangka buruk terhadap orang lain, bahkan terhadap TUHAN--TUHAN dikatai: tidak adil, dalam cerita soal talenta.
          Dalam pencobaan kita bisa prasangka buruk pada TUHAN: TUHAN tidak adil.

        2. Pencurian= mencuri milik TUHAN (persepuluhan dan persembahan khusus), milik sesama (hutang tidak bayar, korupsi) dan milik sesama yang membutukan--'ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan, ketika Aku dipenjara kamu tidak melawat Aku....'.
          Mencuri milik sesama yang membutuhkan sama dengan egois--kita tidak memberi dan mengunjungi.

        3. Sumpah palsu/dusta.
        4. Hujat= menghujat TUHAN.

      • Keinginan najis:

        1. Perzinahan.
        2. Percabulan.

      • Kepahitan= pembunuhan: iri hati, kebencian sampai kebencian tanpa alasan--puncaknya. Kebencian tanpa alasan ini seperti antikris.

      Kejahatan, kenajisan dan kepahitan--tujuh dosa--membuat kita mata gelap; hidup membabi buta dan menuju kebinasaan.

      Ini yang harus disucikankalau mau menyambut kedatangan TUHAN.
      Tadi, firman nubuat mempersiapkan kita menjadi mempelai, bisa menyambut kedatangan TUHAN dan kita bebas dari hukuman. Mari, kanker-kanker dosa ini harus diselesaikan. Hati-hati dengan perkataan, dalam hati juga hati-hati! Ini yang membuat pelita padam--angka 7 menunjuk pada pelita--; pelita padam sama dengan mata gelap sehingga hidupnya membabi buta--hanya kejahatan, kenajisan dan kepahitan--, dan menuju penghukuman TUHAN sampai kebinasaan. Hati-hati!

      Membabi buta, artinya apa yang dilarang oleh TUHAN malah dia lakukan. Sudah diberi batas, malah dilanggar terus. Benar-benar gelap. Hati-hati! Kalau sudah sudah diberi batas--ada rambu-rambu firman TUHAN--, jangan dilewati, pasti masalah. Kalau 'boleh', boleh, 'tidak boleh', tidak boleh. Kalau 'tidak boleh', jangan diterjang! Kalau diterjang, itulah membabi buta, yang menuju penghukuman TUHAN dan kebinasaan.

    • Markus 5: 25-28
      5:25. Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan.
      5:26. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk.
      5:27. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.
      5:28. Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."

      Kanker dosa yang ketiga: kanker rahim--pendarahan dua belas tahun.

      Pengertian rohanisakit pendarahan:

      • Hidup dalam kebusukan/kenajisan. Hati-hati!
      • Pendarahan itu ada darah keluar, ada pembuluh darah yang pecah= terjadi perpercahan, perceraian; tidak ada damai sejahtera.
      • Sakit selama dua belas tahun= penderitaan, kesusahan dan air mata, sampai tidak berdaya apa-apa, lemah--kekuatannya tersedot semua.
      • Menghadapi sesuatu yang makin memburuk, bukan tambah baik, bahkan mustahil, tidak bisa diapa-apakan.

      Markus 5:29, 27-28
      5:29. Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.
      5:27. Dia sudah
      mendengarberita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.
      5:28. Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."

      'Perempuan' secara umum gambaran dari gereja TUHAN; kita semuanya.
      Ayat 27-28= menghadapi kanker rahim, gereja TUHAN harus memiliki ketekunan iman, yaitu: mendengartentang Yesus sampai bisa menjamahjubah Yesus.

      Dari mendengar sampai bisa menjamah, ini prosesnya panjang. Entah berapa kali mendengarnya--sudah berulang-ulang: Yesus begini....Yesus begini....; dia dengar terus--, sampai ada keyakinan. Mungkin mendengar satu kali tidak cukup, dua kali tidak cukup, terus dengar sampai ada keyakinan: Aku mau menjamah. Ini adalah ketekunan iman, yaitu mendengar tentang Yesus sampai bisa menjamah jubah Yesus.

      Apa pengertian jubah?
      Wahyu 19: 11-13, 16
      19:11. Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.
      19:12. Dan mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota dan pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorangpun, kecuali Ia sendiri.
      19:13. Dan Ia memakai
      jubahyang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah."
      19:16. Dan pada
      jubah-Nyadan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan."

      "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan." = Mempelai Pria Sorga.
      Ayat 13= jubah sama dengan firman Allah.
      Ayat 16= kemudian jubah ditulisi suatu nama yaitu "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan."--Mempelai Pria Sorga.

      J digabung, jubah Yesus adalah firman mempelai/kabar mempelai.

      Gereja TUHAN yang menghadapi kanker rahim harus tekun imannya, yaitu mendengar tentang Yesus sampai menjamah jubah Yesus.

      Jadi, ketekunan iman adalah mendengar kabar mempelai yang diulang-ulang sampai bisa mempraktikkannya--taat dengar-dengaran. Karena itu firman diulang-ulangbukan untuk membuat kita bosan, tetapi untuk memberi keyakinan/kepastiankepada kita--tidak ragu--dan memberi kesempatan untuk praktik.
      Mungkin satu kali dengar, dianggap angin lalu, dua kali masih belum, terus diulang sampai yakin dan bisa prakti--ini sama dengan menjamah ujung jubah TUHAN.

      Menghadapi apapun: perpecahan, kebusukan, kenajisan, tidak ada damai sejahtera, letih lesu, berbeban berat, penderitaan, kesulitan, sesuatu yang makin memburuk, pelayanan dan masa depan makin buruk bahkan mustahil, apa yang harus kita lakukan? Ketekunan iman! Ini ujian iman dari TUHAN, supaya kita tekun.

      Jangan berputus asa! Ketekunan iman itu dari mendengar kabar mempelai yang diulang-ulang sampai bisa mempraktikannya--taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi.
      Di ayat selanjutnya, orang banyak itu berdesak-desakan, orang sehat saja belum tentu bisa menjamah Yesus--karena terhalang terus dan banyak orang--, apalagi menjamah ujung jubah. Susah, perlu ketekunan! Apalagi perempuan ini sudah tidak berdaya--lemah--bagaimana bisa mendesak untuk bisa menjamah ujung jubah orang? Inilah ketekunan.

      Kita juga, jangan gampang terhalang! Tekun hari-hari ini!Kalau gampang terhalang, itu berarti tidak tekun. Apalagi kalau pakai logika. Kalau pakai logika, perempuan ini tidak akan pernah tertolong. Tetapi perempuan ini memakai keyakinan---setelah mendengar berulang-ulang, dia yakin, dia mau praktik firman atau taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara. Apapun resikonya, dia tetap maju.
      Kita juga, tekun. Diuji apapun, terus dalam ketekunan iman!

      Prosesketekunan iman:

      • Hanya percaya dan berharap kepada Yesus; tidak beharap lagi pada tabib atau sesuatu di dunia--sudah tidak punya uang lagi, semuanya habis, tidak bisa lagi ke tabib. Ini ketekunan iman.
        Datang pada dokter--obat, segala sesuatu di dunia--, silahkan, tetapi tetap itu hanya sarana; keyakinan kita adalah TUHAN yang menyembuhkan--percaya dan berharap TUHAN, tidak berharap pada segala sesuatu dari dunia.

        Perempuan ini memang sudah tidak bisa datang ke tabib dan satu-satunya jalan dia datang pada TUHAN. Kalau dulu, dari satu tabib ke tabib yang lain, tetapi sekarang datang pada TUHAN.

      • Proses ketekunan iman yang kedua: tidak berputus asamenghadapi segala halangan dan rintangan--perempuan ini berdesakan, mungkin sampai terjatuh-jatuh--, tetapi berusaha dengan kekuatan TUHAN.

        Kalau kekuatan manusia, dia tidak bisa, jalan saja sudah lemah, apalagi mau berdesak-desakan. Tetapi ada kekuatan TUHAN.
        Mungkin secara manusia, sulit, tidak bisa berpikir. Mana bisa? Bisa, kalau menggunakan kekuatan TUHAN. Kita tidak akan terhalang.

        Kita berusaha dengan kekuatan TUHAN untuk menjamah ujung jubah TUHAN--untuk mendengar dan dengar-dengaran pada kabar mempelai.

        Utntuk mendengar saja sudah banyak halangan dan rintangan. Apalagi untuk dengar-dengaran. Gunakan kekuatan TUHAN!

        "Banyak orang berkata: Terlalu tinggi, sulit dipraktikkan. Seorang hamba TUHAN berkata pada saya: 'Yang gampang-gampang saja, Pak, seperti pelajaran isteri membersihkan sepatu suami.' Kelihatan bagus, tetapi hanya berlaku untuk yang jasmani saja, tidak sampai kedalaman hati. Mari, tidak ada yang mustahil. Abraham sama dengan kita, ia disuruh mempersembahkan anaknya, bagaimana? Kok bisa? Kalau kekuatan manusia tidak bisa, tetapi dengan kekuatan Roh Kudus, bisa. Kita minta kekuatan Roh Kudus. Sungguh-sungguh hari-hari ini!"

        Untuk mendengar saja banyak halangan, apalagi sampai dengar-dengaran, tetapi ada kekuatan Roh Kudus, sehingga kita bisa mendengar, sampai praktik.

      • Proses ketekunan iman yang ketiga: kalau menjamah ujung jubah, berarti harus merendahkan diri serendah-rendahnya.
        Tempat yang diinjak oleh Yesus sudah tempat yang paling rendah. Kalau dia mau menjamah ujung jubah, itu sudah berada di tempat yang paling rendah--ujung jubah sudah sama dengan ujung kaki; tanah.

        Merendahkan diri serendah-rendahnya artinya:

        1. Mengaku tidak layak.
        2. Mengaku banyak kesalahaan dan kekurangan.
        3. Bahkan merasa tidak layak ditolong. Kalau tidak ditolong, tidak mengomel: Saya begini, ya karena dosa saya.

          "Kita banyak berpuasa, tetapi tidak ditolong, sudah berkata: Percuma puasa. Saya begitu, ini namanya berpuasa bukan untuk merendahkan diri, tetapi meninggikan diri. Dulu awal-awal menjadi hamba TUHAN, saya berpuasa, berharap banyak yang datang. Hujan lebat, tidak ada yang datang, mengomel saya. Bukan merendahkan diri, tetapi menyombongkan diri."

          Mari, merendahkan diri! Kita merasa banyak kekurangan dan kelemahan sehingga tidak layak juga untuk ditolong.

        4. Merasa tidak mampu dan tidak berdaya apa-apa menghadapi segala sesuatu. Ini yang menerik perhatian TUHAN.
        5. Merasa tidak berharga apa-apa, hanya untuk diinjak-injak.

        Kalau sudah merasa tidak layk, tidak mampu dan tidak berharga, kita hanya bisa mengulurkan tangan kepada TUHAN--menyembah TUHAN--untuk menjamah ujung jubah-Nya. Itu yang kita lakukan hari-hari ini.
Mari, meterai dibuka, hukuman atas dosa segera datang. Jangan sampai ada dosa dalam kehidupan kita!
Kalau ada dosa, akan ikut dalam penghukuman.

Oleh sebab itu perlu DUA SAKSI--saksi yang sah atas penghukuman, tetapi sah juga atas keselamatan:
  1. Saksi pertama: Anak Domba. Dia sudah disembelih di atas kayu salib untuk menyelamatkan.
    Suara: "Mari!" artinya: cepat percaya dan bertobat!Kita selamat dan diberkati---tidak dihukum.

  2. Saski kedua: auman singa Yehuda--kabar mempelai; firman nubuat. Kita berusaha hari-hari ini.
    Dia yang menerkam bisul/kanker dosa yang melekat kuat dan menyebar sampai membuat kita lemah dan mati rohani. Begitu kuatnya kanker itu berakar dan menyebar dengan cepat untuk melemahkan dan mematikan kerohanian kita.

    Tidak bisa ditanggulangi dengan apapun kecuali dengan auman singa Yehuda, itulah firman nubuat/kabar mempelai.
    Kanker apa saja?

    1. Kanker mulut. Hati-hati.
    2. Kanker hati. Periksa keinginan jahat, keinginan najis dan kepahitan-kepahitan! Selesaikan, biar diterkam! Kalau tidak, kita akan mata gelap.
      Orang pahit hati--satu saja yaitu benci--itu mata gelap, tidak peduli isteri atau suaminya; hidupnya sudah ngawur, kacau balau. Isteri mau menangis seperti apapun, tidak peduli, begitu juga isteri terhadap suami

      Biar hati kita diterkam--disucikan--oleh singa Yehuda.

    3. Kemudian kanker rahim.
      Mari, hadapi dengan ketekunan iman! Kita berusaha mendengar sampai dengar-dengaran pada kabar mempelai--menjamah ujung jubah TUHAN.

      Prosesnya:

      1. Kita hanya percaya dan berharap Yesus, bukan yang lain.
      2. Tidak putus asa menghadapi apapun. Dengan kekuatan TUHAN/Roh Kudus kita bisa menjamah ujung jubah TUHAN--kita bisa mendengar firman sampai dengar-dengaran.
        Sekalipun belum ditolong kita tetap menikmati saat mendengar firman sampai berusaha untuk dengar-dengaran.

      3. Merendahkan diri serendah-rendahnya di bawah kaki TUHAN, sampai bisa mengulurkan tangan hanya kepada TUHAN--menyembah TUHAN.
Kalau kita mengulurkan tangan--menyembah--kepada TUHAN, otomatis Dia juga mengulurkan tangan pada kita semua.

Hasilnya:
  1. Yesaya 6: 1
    6:1. Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat TUHAN duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.

    "Bait Suci"=kita semua, gereja TUHAN; mempelai wanita.

    Hasil pertama: 'ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci', artinya: pemeliharaan dan perlindungan TUHANkepada kita semua yang tidak berdaya--seperti tudung yang menaungi--di tengah dunia yang sulit, ketidakberdayaan kita, sampai zaman antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun. TUHAN tolong kita semua.

    Banyak hal yang kita hadapi: celaka, marabahaya, hukuman, ancaman dan lain-lain, tetapi TUHAN yang menudungi kita semua.

  2. Tadi, begitu menjamah ujung jubah, perempuan ini langsung sembuh.
    Hasil kedua: kuasa ujung jubah adalah kuasa pertolongan TUHAN; kuasa untuk menyelesaikan masalah sampai yang mustahil, baik masalah penyakit, ekonomi dan lain-lain.

    Mari, tugas kita hanya menjamah ujung jubah, artinya: mendengar dan dengar-dengaran pada kabar mepelai, sampai bisa menyembah dan menyerah sepenuh pada TUHAN--mengulurkan tangan pada TUHAN--dan Dia akan mengulurkan tangan kepada kita.

  3. Pada ujung jubah TUHAN digantungkan buah delima dan giring-giring emas; begitu indah.
    Keluaran 28: 33
    28:33. Pada ujung gamisitu haruslah kaubuat buah delimadari kain ungu tua, kain ungu muda dan kain kirmizi, pada sekeliling ujung gamis itu, dan di antaranya berselang-seling giring-giring emas,

    Buah delima itu berpetak-petak tetapi satu kesatuan. Tadi, pendarahan artinya terjadi perpecahan.

    Hasil ketiga: kuasa ujung jubah adalah kuasa untuk menyatukan tubuh Kristusyang sudah terpecah belah/tercerai-berai, mulai dari dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai nanti tubuh yang sempurna, Israel dan kafir menjadi satu kesatuan.

    Kalau sudah jadi satu kesatuan, hidup kita akan berhasil dan indah--'sungguh alangkah baiknya; alangkah indahnya jika saudara seiman hidup rukun bersama(dalam satu kesatuan)'.
    Ada buah delima, ada giring-giring emas, indah sekali. Kuasa ujung jubah sanggup membuat semua menjadi berhasil dan indah pada waktunya.

    Menjadi satu kesatuan dulu! Kalau sudah menjadi satu kesatuan--buah delima--, baru ada giring-giring emas.
    Giring-giring emas menunjuk pada doa penyembahan sampai berbahasa Roh atau dengan urapan Roh Kudus. Suami isteri ada kesatuan, ada doa, lebih besar lagi, dalam penggembalaan ada kesatuan, ada doa, lebih besar lagi antar penggembalaan, ada kesatuan, ada doa, sehingga kuasa ujung jubah sanggup membuat semua berhasil dan indah pada waktunya.

    Satu kesatuan dulu, baru doa dinaikkan dan semua akan menjadi berhasil dan indah pada waktunya.
    Kalau tercerai berai, susah, itu hanya mendatangkan masalah, pertengakaran dan lain-lain--bagaikan membuka air bah--, yang ada jadi habis.
    Tetapi kalau jadi satu kesatuan--mulai dari dalam nikah sampai tubuh Kristus yang sempurna--, doa bisa dinaikkan, mezbah dupanya lebih besar lagi, sehingga semua akan jadi berhasil dan indah pada waktunya.

  4. Hasil keempat: kuasa ujung jubah sanggup menyucikan dan membaharuikita sampai sempurna seperti Yesus.
    Yesaya 6: 1
    6:1. Dalam tahun matinya raja Uziaaku melihat TUHAN duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.

    'matinya raja Uzia', siapa raja Uzia ini?
    2 Tawarikh 26: 16-19
    26:16. Setelah iamenjadi kuat, ia menjadi tinggi hatisehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setiakepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan.
    26:17. Tetapi imam Azarya mengikutinya dari belakang bersama-sama delapan puluh imam TUHAN, orang-orang yang tegas;
    26:18. mereka berdiri di depan raja Uzia dan berkata kepadanya: "Hai, Uzia, engkau tidak berhak membakar ukupan kepada TUHAN, hanyalah imam-imam keturunan Harun yang telah dikuduskan yang berhak membakar ukupan! Keluarlah dari tempat kudus ini, karena engkau telah berubah setia! Engkau tidak akan memperoleh kehormatan dari TUHAN Allah karena hal ini."
    26:19. Tetapi Uzia, dengan bokor ukupan di tangannya untuk dibakar menjadi marah. Sementara amarahnya meluap terhadap para imam,
    timbullah penyakit kustapada dahinya di hadapan para imam di rumah TUHAN, dekat mezbah pembakaran ukupan.

    'ia'= raja Uzia.
    'menjadi kuat' = diberkati. Hati-hati!
    Ayat 21 = raja Uzia diasingkan.
    Ayat 23= raja Uzia mati.

    Raja Uzia terkena penyakit kusta. Penyakit kusta adalah kebenaran sendiri; kesombongan. Ini yang harus diubahkan.

    Kebenaran sendiri; menjadi sombong, artinya:

    1. Merasa lebih dari yang lain.
    2. Salah tahbisan; melayani tetapi tidak sesuai dengan jabatan pelayanan yang TUHAN percayakan. Ini yang merusak.
    3. Tidak setia dalam ibadah pelayanan.

    Semua harus diubahkan; kebenaran sendiri diubahkan menjadi kebenaran TUHANyaitu saling mengaku dan mengampuni--jujur--, dosa-dosa dihapus oleh darah Yesus.

    Kalau kebenaran sendiri, sombong--merasa lebi dari orang lain--, sehingga hanya menghakimi orang--menyalahkan orang--, tidak pernah mengaku dosa sekalipun dia yang salah; salah tahbisan--merusak tubuh Kristus--; dan tidak setia sampai tinggalkan ibadah pelayanan. Ini kusta dan harus diasingkan dari tubuh Kristus.

    Tetapi malam ini, masih ada kesempatan menjamah ujung jubah TUHAN, supaya kita diubahkan. Kebenaran sendiri diubahkan menjadi kebenaran TUHAN yaitu saling mengaku dan mengampuni. Dosa-dosa harus diselesaikan malam ini! Kita kembali setia dan berkobar-kobardalam ibadah pelayanan.

    Kalau beban-beban dosa sudah tidak ada, kita akan kembali setia berkobar dalam ibadah pelayanan.
    Yang membuat kita tidak bisa setia--tidak bisa berlomba--adalah beban dosa. Kalau sudah saling mengaku dan mengampuni--jujur--, dan menyerahkan semua beban kepada TUHAN, kita bisa setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan sampai TUHAN datang kembali.

    Dan jika TUHAN datang kembali, kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai.
Suara: 'Mari!' adalah
Tidak ada yang mustahil bagi TUHAN malam ini. Apapun keadaan kita, serahkan kepada Dia! Jangan berharap pada yang lain, tetapi hanya kepada Yesus, apapun keadaan kita!
Mungkin sudah tidak kuat, sudah lemah dan mati, serahkan kepada Dia!

Tidak perlu ada yang harus dihukum, tidak perlu ada penderitaan yang berlarut-larut, perpecahan dan kebusukan. Mari, kanker apapun akan diterkam oleh singa Yehuda. Penyakit-penyakit, TUHAN tolong semua malam ini. Kalau kanker rohani bisa ditolong, kanker jasmani juga bisa ditolong, semua yang sudah mustahil bisa ditolong oleh kuasa ujung jubah TUHAN--uluran tangan TUHAN. Jangan ada yang putus asa malam in, tetapi jangan ada yang sombong/bangga, semua hanya menjamah ujung jubah TUHAN.

Tidak ada yang bisa bertahan menghadapi kuasa ujung jubah TUHAN--sekarang ada di dalam perjamuan suci. TUHAN sanggup menolong kita.
Kuasa ujung jubah TUHAN bukan hanya menyembuhkan, tetapi juga menyempurnakan kita; melakukan segala sesuatu dalam hidup kita sampai kita benar-benar terangkat di awan-awan bersama dengan Dia, tetapi jangan lupa, juga bersama keluarga kita masing-masing--kita doakan.

Jangan kita yang dihukum, tetapi dosa yang dihukum malam ini! Akui sungguh-sungguh, selesaikan semua!
Apapun keadaan kita, yakinlah kuasa ujung jubah sanggup menolong kita semua sampai bisa terangkat di awan-awan bersama keluarga kita masing-masing dan bersama seluruh jemaat.

Kita berdoa sungguh-sungguh samapi ada giring-giring emas di tengah kita; ada penyembahan yang didambakan oleh Yesus Imam Besar untuk menarik hadirat-Nya di tengah-tengah ktia.
'Mari!': lari segera pada keselamatan!; 'Mari!': lari segera pada kesempurnaan! Waktunya terlalu singkat! Tidak ada yang perlu dihukum oleh TUHAN, tetapi semua ditudungi oleh kuasa ujung jubah-Nya: ada keselamatan, ada keindahan, ada segala-galanya, sampai ada kesempurnaan. Ada segala-galanya dalam kabar mempelai, jangan tinggalkan!

TUHAN memberkati.