Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 20 Januari 2014 (Senin Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 1:10-12

1:10 Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengardari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,
1:11 katanya: "Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia."
1:12 Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas.

Rasul Yohanes mengalami sengsara daging di Pulau Patmos bukan karena berbuat jahat, tetapi karena Firman Allah dan kesaksian Yesus sehingga bisa mendengardan melihatbunyi sangkakala yang nyaring yang menjadi 2 wujud nyata, yaitu:
  1. Tujuh kaki dian emas= sidang jemaat yang sempurna.
  2. [ayat 13-20] Pribadi Yesus dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga.
Jika kita beribadah dan melayani Tuhan dengan tanda salib/tanda darah/sengsara dagingmaka kita juga bisa mendengardan melihatsuara sangkakala yang nyaring yaitu Firman Penggembalaan yang mengandung bobot Firman pengajaranyang benar, keras dan tajam, yang disampaikan berulang-ulang sehingga mampu untuk menyucikandan mengubahkankehidupan kita sampai menjadi wujud nyata, yaitu tujuh kaki dian emas yang bercahaya=sidang jemaat yang sempurna/mempelai wanita Tuhan yang siap sedia untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai.

Sengsara daging ini harus ada.

Tugas Mempelai Wanita adalah (diterangkan mulai dari Ibadah Doa Surabaya, 08 Januari 2014):
  1. Bersaksi,
  2. Mengundang.
Wahyu 22: 17
22:17 Rohdan pengantin perempuanitu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!

Roh”= Mempelai Pria Surga/Yesus sebagai kepala.
"pengantin perempuan"= mempelai wanita/tubuh.
"Marilah!"= mengundang.
Gereja Tuhan/mempelai wanita Tuhan mendapat tugas terakhir yang merupakan kepercayaan Tuhan kepada kita yaitu mengundang umat-umat Tuhan masuk perjamuan kawin Anak Domba.

Kepada kita, yaitu dipercaya lewat kebaktian kunjungan-kunjungan. Jangan sampai dialirhkan pada orang lain.

Matius 22: 1-2
22:1 Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka:
22:2 "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.

Perjamuan kawin anak raja, menubuatkan tentang perjamuan kawin Anak Dombapada saat kedatangan Yesus kedua kali.
Sikap terhadap undangan:
  1. Matius 22: 3
    22:3 Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itutidak mau datang.
    Sikap pertama: tidak mau datang= menolak kabar mempelai (sudah dipelajari).

  2. Matius 22: 4, 8
    22:4 Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini.
    22:8 Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu.

    Sikap k
    edua: tidak layak untuk diundang= pemberontakan= menolak Korban Kristus. (sudah diterangkan dalam Ibadah Raya Surabaya, 19 Januari 2014).

  3. Matius 22: 9-14
    22:9 Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu.
    22:10 Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu.
    22:11 Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang
    tidak berpakaian pesta.
    22:12 Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja.
    22:13 Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.
    22:14 Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."


    Sikap ketiga:
    mau datang tetapi tidak berpakaian pesta= penghinaan.
Malam ini, kita pelajari sikap yang ketiga.
Sikap yang positif adalah kita harus mempersiapkan pakaian pesta/pakaian mempelai (pakaian putih berkilau-kilauan.

Darimana kita mendapatkan pakaian putih berkilau-kilauan?:
Kejadian 2: 25
2:25 Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu,tetapi mereka tidak merasa malu.

telanjang tetapi tidak merasa malu’= ada pakaian kemuliaan.
Tuhan menciptakan manusia sama mulia dengan Tuhan= memiliki pakaian kemuliaandan ditempatkan di taman Eden (bahagia). Tetapi sayang, manusia jatuh dalam dosa.

Kejadian 3: 7
3:7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.

Manusia berbuat dosa sehingga kehilangan kemuliaan Allah= menjadi telanjang dan malu. Akibatnya, diusir ke dalam dunia yang penuh dengan kutukan dan air mata.

Roma 3: 23
3:23 Karena semua orang telah berbuat dosadan telah kehilangan kemuliaan Allah,

Di dalam dunia yang sengsara dan penuh kutukan, manusia bukannya bertobat tetapi jatuh bangun dalam dosa/berkubang dalam dosa sampai puncaknya dosayaitu:
Akibatnya: manusia tampil seperti anjing dan babi= telanjang dan tidak tahu malu.

Kejadian 3: 7
3:7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon aradan membuat cawat.

Begiut manusia telanjang,Adam dan Hawa berusahauntuk menutupi ketelanjangannya dengan daun pohon ara.
daun pohon ara’= kebenaran diri sendiri(benar, tetapi seperti daun yang cepat hancur atau seperti kain lara), yaitu:
Inilah keadaan manusia. Sementara kita membutuhkan pakaian pesta, tetapi keadaan kita justru telanjang sampai tidak tahu malu seperti anjing dan babi.

Kejadian 3: 21
3:21 Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatanguntuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.

Tuhan berusahauntuk menutupi ketelanjangan manusia dengan kulit binatang(binatang yang disembelih, ditelanjangi dan dikuliti), menubuatkan Yesus yang ditelanjangi di kayu salib.

Yohanes 19: 23-24
19:23 Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nyalalu membaginya menjadi empat bagianuntuk tiap-tiap prajurit satu bagian -- dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja.
19:24 Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain: "Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya." Demikianlah hendaknya supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: "Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka dan mereka membuang undi atas jubah-Ku." Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu.

Yesus sebagai Anak Domba Allah rela disembelih/mati di kayu salib dan dikuliti/ditelanjangiuntuk memberi pakaian pestakepada manusia berdosa/manusia telanjang supaya bisa masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba Allah saat Yesus datang kedua kali, sesudah itu masuk Firdaus yang akan datang (Wahyu 20), dan sesudah itu masuk Yerusalem Baru (Wahyu 21 & 22).

Jadi, jalan kita satu-satunya menuju Firdaus dan Yerusalem Baru hanya lewat nikah rohaniperjamuan kawin Anak Domba Allah.
Tidak ada jalan lain.
Jalan kita kedunia lewat nikah secara jasmani.
Dari yang jasmani menuju rohani, jaga nikah!

3 macam tingkatan pakaian pesta:
  1. Yohanes 19: 23
    19:23 Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagianuntuk tiap-tiap prajurit satu bagian -- dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja.

    Yang pertama: pakaian kebenaran/keselamatan (Halaman Tabernakel).
    Untuk masuk Surga, mulai dengan masuk dalam halaman.
    Pakaian kebenaran adalah pakaian Yesus yang dibagi menjadi 4 bagian.
    Artinya: kebenaran/keselamatan berlaku bagi semua manusia di 4 penjuru bumi.

    Kisah Para Rasul 2: 36-40
    2:36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
    2:37 Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"
    2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "
    Bertobatlahdan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptisdalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
    2:39 Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi
    orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita."
    2:40 Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu
    diselamatkandari angkatan yang jahat ini."

    orang yang masih jauh’= bangsa kafir.
    Tanda menerima pakaian keselamatan:

    • 'tahu dengan pasti'= iman/percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat (masuk Pintu Gerbang).
    • bertobat (mati terhadap dosa)= hati percaya (hati terharu) kepada Yesus, bisa menyesali dosa dan mulut mengaku dosa pada Tuhan dan sesama. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi (Mezbah Korban Bakaran).

    • baptisan air (Kolam Basuhan).
      Roma 6: 4
      6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkanbersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkandari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

      Baptisan air yang benar: orang mati bagi dosa/bertobat harus dikubur dalam air bersama Yesus dan keluar dari air (bangkit bersama Yesus) untuk mendapat hidup baru (hidup Surga).

    • baptisan Roh Kudus (masuk Pintu Kemah).
      1 Samuel 10: 6
      10:6 Maka Roh TUHAN akan berkuasa atasmu; engkau akan kepenuhan bersama-sama dengan mereka dan berubah menjadi manusia lain.

      Baptisan Roh Kudus menghasilkan hidup baru. Ini yang bisa mewarisi kerajaan Surga.

      Yohanes 3: 3-5
      3:3 Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
      3:4 Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?"
      3:5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak
      dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.

      Nikodemus adalah guru agama, tetapi tidak bisa mengerti kelahiran baru.
      Artinya: otak tidak bisa mengerti kelahiran baru, karena itu harus diterima dengan iman.

      Jadi, baptisan air dan baptisan Roh Kudus= lahir baru dari air dan Roh= menghasilkan hidup baru/hidup Surgawi yaitu menjadi seperti bayi yang baru lahir.

      1 Petrus 2: 2
      2:2 Dan jadilahsama seperti bayi yang baru lahir,yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,

      Menjadi seperti bayi yang baru lahir=

      1. hidup dalam kebenaran/tidak berbuat dosa= telanjang tetapi tidak malu(kembali seperti awal penciptaan).
      2. Perasaan juga benar, yaitu hanya rindu air susu yang murni dan rohani= Firman Penggembalaanyang murni, benar dan rohani/diurapi Roh Kudus.

        Kalau hidupnya benar, pasti perasaannya juga benar.

        Firman yang murni= tertulis di Alkitab, diwahyukan/ dibukakan rahasianya yaitu ayat menerangkan ayat.
        Firman yang rohani= dalam urapan.

        Kalau sudah bisa menikmati Firman penggembalaan (hidup benar dan tergembala dengan baik dan benar), maka kita bertumbuh ke arah keselamatan /mantap dalam keselamatan= tidak jatuh dalam dosa, tidak tersesat, tidak kecewa, tidak putus asa, tidak tinggalkan Tuhan, tidak bangga tetapi mengucap syukur pada Tuhan.

  2. Pakaian kesucian= jubah pelayanan= pakaian imamat (Ruangan Suci).

    Keluaran 28:1-2
    28:1 "Engkau harus menyuruh abangmu Harun bersama-sama dengan anak-anaknya datang kepadamu, dari tengah-tengah orang Israel, untuk memegang jabatan imam bagi-Ku -- Harun dan anak-anak Harun, yakni Nadab, Abihu, Eleazar dan Itamar.
    28:2 Haruslah engkau membuat pakaian kudusbagi Harun, abangmu, sebagai perhiasan kemuliaan.

    Yohanes 19: 24
    19:24 Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain: "Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undiuntuk menentukan siapa yang mendapatnya." Demikianlah hendaknya supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: "Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka dan mereka membuang undi atas jubah-Ku." Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu.

    Pakaian kesucian= jubah pelayanan= jubah Yesus yang diundi.
    Jadi, sesudah kita hidup benar dan perasaan kita benar yang mendorong untuk tergembala dengan benar dan baik, kita akan diberi jubah pelayanan.

    Jubah Yesus diundi=hanya orang yang mendapat kepercayaandan kemurahan Tuhanyang bisa melayani Tuhan. Tidak semua orang bisa melayani Tuhan. Jika kita dipercaya melayani, biarlah kita melayani dengan sungguh-sungguh sampai garis akhir(sampai meninggal dunia atau sampai Yesus datang kembali kedua kali).

    Jubah Yesus tidak berjahit= jabatan pelayanan murni dari Tuhan (Tuhan yang mengangkat kita), tidak ada campur tangan manusia.

    Yohanes 19: 23
    19:23 Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian -- dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja.

    Jubah Yesus satu tenunan= satu Tubuh Kristus.
    Artinya: tujuan melayani Tuhan adalah masuk dalam kesatuan Tubuh Kristus/pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.

    Yehezkiel 42: 14=ketentuan tentang pakaian pelayanan.
    42:14 Kalau para imam masuk ke tempat kudus, mereka tidak akan keluar ke pelataran luar, sebelum mereka menanggalkan pakaian mereka di sana, yang dipakainya waktu menyelenggarakan kebaktian, sebab pakaian-pakaian itu adalah kudus. Mereka harus memakai pakaian yang lain, barulah mereka boleh datang ke tempat umat TUHAN."

    Orang yang memakai pakaian pelayanan/melayani Tuhan harus selalu berada di Ruangan Suci(kandang penggembalaan). Kalau kita tidak tekun di Ruangan Suci, maka Tuhan yang mencopot pakaian itu= tidak bisa melayani lagi.
    Artinya: kita harus tekun dalam 3 macam ibadah pokok:

    • Pelita Emas: ibadah raya= persekutuan dengan Allah Roh Kudus.
    • Meja Roti Sajian: ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci= persekutuan dengan Anak Allah.
    • Mezbah Dupa Emas: ibadah doa penyembahan= persekutuan dengan Allah Bapa.
      Jadi, dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal sehingga tidak bisa diganggu-gugat yang lain.

    Ada 3 macam ibadah pokok= persekutuan dengan Allah Tritunggal.
    Tekun dalam 3 macam ibadah pokok= tubuh, jiwa dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal, sehingga tidak bisa diganggu yang lain.

    Kejadian 37: 2
    37:2 Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala berumur tujuh belas tahun-- jadi masih muda -- biasa menggembalakan kambing domba, bersama-sama dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya.

    Yesus berusia 12 tahun, sudah berada di Bait Allah mendengar tentang pengajaran.
    Yusuf berusia 17 tahun, biasa menggembalakan kambing-domba= tekun dalam penggembalaan.
    Jadi, usia 12-17 tahun adalah usia di persimpangan jalan, mau ke Surga atau ke neraka. Pada usia ini, harus sudah tergembala pada Firman pengajaran benar.
    Kalau di usia ini sudah bisa tergemala, tinggal diarahkan saja.
    Kalau tidak, sangat bahaya karena sulit untuk ditolong.

    Di dalam kandang penggembalaan/ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok, tubuh, jiwa dan roh kita disucikansampai penyucian mulut= jujur, ya katakan ya, tidak katakan tidak (penyucian terakhir), seperti Yusuf yang menceritakan kejahatan kakak-kakaknya.

    Kalau sudah disucikan (mulai dari hati) sampai mulut disucikan, kita akan menerima upah dari Tuhan, yaitu jubah indah.
    Artinya, kalau mau mendapat jubah indah, jaga kesucian.

    Kejadian 37: 3
    37:3 Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indahbagi dia.

    Dari 12 bersaudara, hanya Yusuf yang diberi jubah indah.

    Jubah maha indah= jabatan pelayanan dan karunia-karunia Roh Kudus.

    Ulangan 28: 47-48
    28:47 "Karena engkau tidak mau menjadi hamba kepada TUHAN, Allahmu, dengan sukacita dan gembira hati walaupun kelimpahan akan segala-galanya,
    28:48 maka dengan menanggung lapar dan haus, dengan telanjang dan kekurangan akan segala-galanya engkau akan menjadi hamba kepada musuh yang akan disuruh TUHAN melawan engkau. Ia akan membebankan kuk besi ke atas tengkukmu, sampai engkau dipunahkan-Nya.

    Kalau punya jubah indah (beribadah melayani dengan setia dan berkobar-kobar), hidup kita justru indah, bukan berat, dan hasilnya:

    • Pemeliharaan dan perlindungan dari Tuhan.
    • Bahagia di tengah penderitaan/kebahagiaan Surga.
    • Hidup mulai ditata rapi dan indah, semua enak dan ringan.
      Jangan berhenti melayani!Dan Tuhan akan mulai menata rapi hidup kita.

  3. Pakaian Kemuliaan= pakaian putih berkilau-kilau= pakaian pesta (Ruangan Maha Suci).

    Wahyu 19: 7-9
    19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
    19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!"[Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
    19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

    Jadi, melayani Tuhan, itu seperti diundang ke perjamuan kawin Anak Domba. Biarpun sengsara, tetapi kita berbahagia.

    Darimana kita mendapat pakaian putih bersih dan berkilau?:
    Kejadian 37: 31
    37:31 Kemudian mereka mengambil jubah Yusuf, dan menyembelih seekor kambing, lalu mencelupkan jubah itu ke dalam darahnya.

    Yaitu jubah Yusuf yang indah harus dicelup dalam darah= harus mengalami percikkan darah.

    Di dalam Ruangan Maha Suci ada 2 x 7 percikkan darah yaitu:

    • 7x percikkan darah di atas tabut= sengsara Yesus.
    • 7x percikkan darah di depan tabut= sengsara kita.

    Percikkan darah= ujian/sengsara tanpa dosa/sengsara daging bersama Yesus.
    Saat tidak kuat mengalami percikkan darah, pandang salib Yesusdan kita akan kuat selalu.

    Yusuf 3x mengalami percikkan darah:

    • Kejadian 37: 33
      37:33 Ketika Yakub memeriksa jubah itu, ia berkata: "Ini jubah anakku; binatang buastelah memakannya; tentulah Yusuf telah diterkam."

      Yusuf menghadapi binatang buas/kakak-kakak Yusuf (roh jahat)= kakak-kakak Yusuf yang iri, kebencian tanpa alasan, sampai memasukkan Yusuf ke dalam sumur, menjual Yusuf (domba menjual gembala, hamba Tuhan menjual hamba Tuhan lain, tidak salah dijadikan salah, dan sebagainya).

    • [Kejadian 39: 10] Yusuf menghadapi isteri Potifar (roh najis)yaitu dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan (dosa seks, sampai nikah yang salah dan hancur).

    • Yusuf menghadapi penjara/liang tutupan, menunjuk ketidak adilan(Yusuf tidak salah tetapi dipenjara).

      Orang yang tidak adil (dosa yang sering tidak disadari) tidak boleh mewarisi Surga. Orang menjadi tidak adil karena memihak sesuatu. Kalau kita memihak manusia, pasti tidak adil.
      Supaya adil, kita harus memihak Tuhan/memihak pengajaran yang benar.

      Penjara juga menunjuk keterbatasan.

    Wahyu 7: 13-14
    7:13 Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?"
    7:14 Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.

    Jubah harus dicelup dalam darahsupaya jubah putih bersih dan berkilau.

    1 Petrus 3: 3-5
    3:3 Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,
    3:4 tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembutdan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.
    3:5 Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka
    tundukkepada suaminya,

    Berkilau= keubahan hidup, yaitu:

    • lemah lembut: kemampuan untuk menerima Firman sekeras apapun, dan kemampuan untuk mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.
    • tentram/pendiam: banyak berdiam diri/memeriksa diri (Kalau ditemukan dosa, minta ampun. Kalau tidak, berarti percikan darah), tidak banyak komentar, tidak boleh berburu daging.
    • tunduk: seperti Sara: taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi.

    Jadi, jubah dicelup dalam darahmenghasilkan pakaian putih bersih dan berkilau-kilauan. Inilah pakaian pestauntuk layak masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba Allah.
Karena jubah dicelup dalam darah dan lulus dalam ujian, maka Yusuf mendapat hikmat dan kasih karunia/anugerah Tuhan.

Kisah Para Rasul 7: 9-10
7:9 Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf ke tanah Mesir, tetapi Allah menyertai dia,
7:10 dan melepaskannya dari segala penindasan serta menganugerahkan kepadanya kasih karunia dan hikmat, ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir. Firaun mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir dan atas seluruh istananya.

Hasilnya:
Tuhan memberkati.