Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 20 Maret 2020 (Jumat Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.

Secara keseluruhan surat Yudas dalam susunan Tabernakel menunjuk pada tudung kulit lumba-lumba--tudung terluar yang langsung kena panas, dingin, badai di padang gurun dunia.
Artinya:
  1. Perlindungan dan pemeliharaan Tuhan kepada gereja yang benar di tengah kegoncangan padang gurun dunia yang semakin meningkat sampai tidak bisa kita pikirkan, sampai antikris dan dunia ini kiamat--di bawah tudung kita aman.

    Oleh sebab itu kita butuh tudung kulit lumba-lumba dari Tuhan.

    "Saya membaca catatan istri saya tentang ibadah tutup buka tahun, saya terkesan satu kalimat yang tertulis: Kita menghadapi kegoncangan sampai kegoncangan yang tidak bisa kita pikir. Ternyata firman sudah lebih dulu menyatakan. Kalau masalah ekonomi bisa dipikirkan. Saya juga baru telepon dengan dokter spesialis: Kami tidak mengerti bagaimana cara penularan penyakit corona, sulit diprediksi. Pakar saja sudah susah memikirkan semuanya, belum lagi saat antikris berkuasa sampai dengan kiamat (tiga kali tujuh penghukuman sampai kiamat) Yang kita butuhkan perlindungan (tudung) dari Tuhan. "

  2. Pemisahan yang tegas antara yang tergoncang dan yang tidak tergoncang--gereja yang benar dan gereja palsu.
Ada empat gereja palsu dalam surat Yudas:
  1. Ayat 4= gereja yang tidak tergembala; sama dengan menyelusup seperti Yudas Iskariot.
  2. Ayat 5= gereja Taurat, yaitu hanya berdasarkan peraturan manusia, kebiasaan, bahkan adat istiadat lebih dari pada firman (adat istiadat yang bertentangan dengan firman) dan lain-lain.

  3. Ayat 6-7= gereja Setan; sama seperti kita tetapi pendeta dan sidang jemaatnya bersuasana Sodom Gomora: dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba) dan kawin mengawinkan (perselingkuhan, kawin cerai, kawin campur, kawin mengawinkan).

    Karena itu hati-hati, kalau dipanggil untuk pacaran, tujuannya adalah menikah, bukan coba-coba. Jangan sampai masuk gereja Setan--kelakuannya seperti Setan.
    Orang tua memantau juga, supaya tujuannya benar dan sungguh-sungguh. Yang sudah menikah, tujuannya adalah menjadi satu daging--satu kesatuan di dalam nikah; tubuh Kristus yang sempurna; mempelai wanita. Jangan seperti Sodom dan Gomora

  4. Gereja daging (mulai ayat 8), yaitu hanya mengikuti keinginan dan hawa nafsu daging sehingga melawan kehendak Tuhan.
    Yudas 1: 8
    1:8. Namun demikian orang-orang yang bermimpi-mimpianini juga mencemarkan tubuh mereka dan menghina kekuasaan Allah serta menghujat semua yang mulia di sorga.

Malam ini kita pelajari yang keempat.
Yudas 1: 13

1:13. Mereka bagaikan ombak laut yang ganas, yang membuihkan keaiban mereka sendiri; mereka bagaikan bintang-bintang yang baginya telah tersedia tempat di dunia kekelamanuntuk selama-lamanya.

'bintang-bintang yang baginya telah tersedia tempat di dunia kekelaman' = bintang gugur (bintang yang jatuh)--semestinya bintang berada di langit.

Salah satu tanda gereja daging: bagaikan bintang yang gugur, dan tersedia tempat di dunia kekelaman untuk selamanya, artinya tempat kegelapan yang paling gelap; binasa untuk selamanya.
Seharusnya bintang ada di langit dan bersinar, tetapi ini ada di tempat kekelaman karena ia sudah gugur.
Di dunia, istilah bintang adalah sesuatu yang hebat dan diperebutkan tetapi cepat redup.

Pengertian bintang secara rohani:
  1. Secara khusus, bintang menunjuk pada gembala sidang jemaat (kitab Wahyu).
    Fungsi bintang adalah memberikan terang. Gembala menjadi teladan dalam sidang jemaat, mulai dari teladan iman:

    1. Berpegang teguh pada satu pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran, sehingga tegas memberitakan satu firman pengajaran yang benar--tidak berubah-ubah, tidak terpengaruh sana sini, tidak menambah dan mengurangi.

      Doakan gembala. Kalau ada satu ini, gembala bisa menjadi bintang yang bersinar di dalam sidang jemaat.

    2. Hidup benar dalam segala aspek kehidupan--keuangan, nikah, pelayanan.
      Kalau gembala menjadi bintang--ada doa penyahutan--, jemaat yang dalam kegelapan--jemaat dalam lembah--, masih ada harapan (masih bisa dicari)--domba yang hilang, masih bisa ditemukan.

      Sebaliknya, kalau gembala menjadi bintang gugur, sekalipun jemaatnya bersinar, jemaat tidak akan ada harapan, bahkan bisa ikut menjadi gelap. Ini pentingnya gembala dan harus didoakan.

    3. Hanya percaya dan berharap Tuhan; tidak membebani jemaat, dan dibuktikan saat menghadapi pencobaan--tidak berkeluh kesah kepada jemaat, tetapi hanya kepada Tuhan.

    Doakan supaya gembala bisa jadi bintang, dan sidang jemaat bahagia, sampai sama-sama menjadi terang dunia bisa bertemu dengan Yesus di awan-awan permai.

  2. Secara umum, bintang adalah kehidupan yang dipakai Tuhan, itulah imam-imam dan raja-raja.
    Yang diperebutkan oleh Tuhan dan setan sekarang ini adalah bintang; mau digugurkan oleh setan atau mau ditingkatkan oleh Tuhan menjadi imam dan raja sampai menjadi terang dunia. Sebab itu yang belum menjadi imam dan raja, berdoa supaya menjadi bintangnya Tuhan.

    Sebenarnya, yang menjadi bintang adalah bangsa Israel dan keturunannya (Keluaran 19: 6), tetapi karena sebagian Israel menolak Yesus, terbuka kesempatan bagi bangsa kafir. Inilah kemurahan dan belas kasih Tuhan yang seharga darah Yesus di kayu salib. Hargai dan tinggikan sungguh-sungguh!

Proses menjadi bintang--imam dan raja--
:
1 Petrus 2: 9-10
2:9. Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
2:10. kamu, yang dahulu
bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

'bukan umat Allah'= bangsa kafir.
  1. Proses pertama menjadi bintang--panggilan--: menerima panggilandari kegelapan--bangsa kafir yang berdosa--kepada terang-Nya yang ajaib--kehidupan yang dibenarkan dan diselamatkan--sehingga bisa hidup dalam kebenaran.

    Bagaimanacaranya berpindah dari kegelapan kepada terang?

    • Percaya Yesus--pintu gerbang; masuk pintu gerbang sorga; masuk halaman Tabernakel.
    • Bertobat--mezbah korban bakaran--; berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan; mati terhadap dosa. Kalau dulu binatang yang dibakar, tetapi sekarang dosa-dosa yang dibakar.

    • Baptisan air--kolam pembasuhan.
    • Baptisan Roh Kudus--pintu kemah.

    Baptisan air dan Roh= lahir baru dari air dan Roh, sehingga pintu sorga terbuka--saat Yesus keluar dari baptisan air, langit terbuka. Kita hidup baru/hidup sorgawi yaitu hidup dalam urapan Roh Kudus, sama dengan hidup dalam kebenaran--'carilah dahulu Kerajaan Sorga dan kebenarannya.'
    Hidup dalam kebenaran = kita menjadi kehidupan yang selamat dan diberkati Tuhan.

  2. Proses kedua menjadi bintang: dipilih('Tetapi kamulah bangsa yang terpilih').
    Artinya: dari sekian banyak kehidupan yang diselamatkan dan diberkati Tuhan diambil satu untuk disucikan--banyak yang dipanggil sedikit yang dipilih.

    Bagaimanakita bisa mengalami proses penyucian?

    • Kita harus masuk ruangan suci.
      Tadi kita sudah masuk halaman, tetapi belum ada tudungnya, sehingga bisa tergoncang.

      Ruangan suci menunjuk pada kandang penggembalaan; ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok. Ini sudah mutlak hari-hari ini.

      1. Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya.
      2. Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus.

      3. Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa penyembahan; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.

      Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal, sehingga tidak bisa dijamah oleh setan tritunggal--di dalam ruangan suci sudah ada tudungnya; empat lapis tudung--; kita tidak tergoncang, tidak bisa dijatuhkan dalam dosa dan disesatkan; hidup kita mulai tenang.

      Kalau tenang kita bisa disucikan.

    • Kita harus mengalami pekerjaan pedang firman.
      Firman penginjilan membawa pada halaman, setelah itu kita harus mengalami pekerjaan firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Firman pengajaran merupakan kelanjutan atau peningkatan dari firman penginjilan. Keduanya tidak bisa dipisahkan; bagaimana bisa menerima pengajaran, kalau sebelumnya tidak menerima penginjilan? Bagaimana mau bisa disucikan kalau hanya menerima penginjilan, tetapi tidak menerima pengajaran?

      Ini yang harus kita saksikan hari-hari ini. Banyak yang sudah selamat dan diberkati, tetapi belum jadi bintang; belum disucikan.

      Ibrani 4: 12-13
      4:12. Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendidan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangandan pikiran hati kita.
      4:13. Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

      Apa yang disucikan firman pengajaran?


      1. Mulai dari hati dan pikirandisucikan dari

        1. Keinginan jahat yaitu keinginan akan uang yang membuat kikir dan serakah; cinta uang--akar kejahatan. Kalau ini tidak disucikan, semua akan tumbuh.

          Kikir= tidak bisa memberi.
          serakah= mencuri milik orang lain--hutang tidak bayar, korupsi--, terutama milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.

          Kalau gembala tidak mengembalikan persepuluhan milik Tuhan, bagaimana menjadi teladan bagi sidang jemaat? Bagaimana mau menyerahkan hidupnya kepada Tuhan?

          "Gembala merupakan jabatan yang indah. Dalam ibadah di Palangkaraya dijelaskan: gembala tidak boleh terpengaruh sedikitpun oleh perkara dunia. Jemaat yang tidak fulltimer, diarahkan kepada fulltimer (mengutamakan Tuhan). Kalau gembala yang fulltimer, masih mencari-cari yang di dunia, nanti dia yang akan ketinggalan. Seorang gembala harus berperasaan sampai bisa mengakui: Tiada yang lebih indah selain menjadi gembala. Bukan berarti jabatan rasul dan lainnya, tidak indah. Jabatan lainnya, kalau tergembala menjadi indah. Kalau semuanya tergembala, semuanya indah."

          Doakan kami gembala, supaya fokus perhatiannya hanya kepada Tuhan. Kalau ada perhatian sedikitpun kepada perkara dunia, bisa goncang. Kalau gembala goncang, jemaat juga goncang.

          Ini penyucian yang pertama--akar kejahatan. Kalau ini tidak disucikan, yang lainnya tidak akan disucikan.

        2. Keinginan najis= dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
        3. Kepahitan = iri hati, benci tanpa alasan.

      2. Sendi-sendi--hubungan antar dua tulang: suami isteri, anak orang tua, kakak adik, gembala jemaat, sesama hamba Tuhan, sesama jemaat.
        2 Korintus 12: 20
        12:20. Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku datang aku mendapati kamu tidak seperti yang kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak seperti yang kamu inginkan. Aku kuatir akan adanya perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, fitnah, bisik-bisikan, keangkuhan, dan kerusuhan.

        Ini yang membuat sendi rusak.
        Kalau perselisihan karena dosa, kita saling mengaku dan mengampuni; kalau soal pengajaran, kembali ke alkitab.
        Fitnah= salah jadi benar, benar jadi salah. Kalau dibiarkan akan menghujat; pengajaran benar dibilang salah dan dikucilkan, yang palsu dia dukung.

        Kalau sendi rusak, tidak akan bisa menjadi satu, tetapi hanya kerusuhan dan kekacauan.

      3. Mulut.
        Mazmur 149: 6
        149:6. Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,

        Penyucian awal tadi adalah akarnya. Yang kedua, sendi yang bagaikan batang--tumbuhan kokoh atau tidak bergantung batangnya; kalau sendinya tidak kuat tidak akan bisa lurus, apalagi untuk mengangkat. Terakhir adalah mulut--buah bibir.

        Ini adalah penyucian terakhir--buah bibir--sampai tidak ada dusta, tetapi berkata ya di atas ya, tidak di atas tidak; jujur dan tidak salah dalam perkataan.
        Yakobus 3: 2
        3:2. Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

        Tidak salah dalam perkataan artinya hanya berseru: Haleluya.

    Inilah kehidupan yang ada di ruangan suci, yaitu tidak goncang, tidak bisa dijatuhkan dan disesatkan, sudah tenang, sehingga bisa mengalami pekerjaan firman--dimandikan dengan air dan firman--; mulai dari hati/akar, sendi/pertumbuhannya sampai buah bibir disucikan.
Jadi proses menjadi imam dan raja adalah dipanggil dan dipilih.
Kalau sudah berada di ruangan suci, kita akan menjadi kehidupan yang dikhususkanoleh Tuhan.

Kalau sudah mengalami proses penyucian dan hidup dalam kesucian, kita akan diberi jubah indah--jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus. Kita diangkat menjadi imam-imam. Inilah bintang, kehidupan yang dikhususkan/diistimewakan--seperti Yusuf.
Efesus 4: 11-12
4:11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12.
untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

Imamat 21: 12
21:12. Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusantempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

Yusuf dikhususkan karena ia tergembala dan mau disucikan.
Kejadian 37: 2
37:2. Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala berumur tujuh belas tahun--jadi masih muda--biasa menggembalakankambing domba, bersama-sama dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya.

'biasa menggembalakan'= tekun tergembala.
'menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya'= Yusuf mengalami penyucian sampai penyucian mulut, yaitu jujur/tulus.

Yesus umur 12 tahun sudah di dalam Bait Allah, mendengar pengajaran, bahkan menampilkan pengajaran yang benar (bisa menjawab pertanyaan guru agama).
Pengajaran benar ini yang dinantikan orang--dalam kitab Maleakhi: 'Sebab bibir seorang imam memelihara pengetahuan dan orang mencari pengajaran dari mulutnya.' Ini yang harus didoakan, maksudnya bukan semuanya khotbah, tetapi hidup kita harus sesuai dengan firman pengajaran yang benar.

Yusuf umur 17 tahun sudah dalam penggembalaan.
Jadi umur 12-17 tahun adalah usia efektif untuk tergembala dalam firman pengajaran yang benar.
Mengapa? Karena usia 12-17 tahun merupakan kuat-kuatnya daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya. Kalau tidak diisi firman pengajaran pengajaran (makanan keras), ia akan lapar, tidak puas; liar.

Kejadian 37: 3
37:3. Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.

'sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya' = 'masa tua Yakub' artinya gereja hujan akhir; sampai masa akhir Roh Kudus di bumi ini.
Yusuf hidup dalam urapan Roh Kudus sepanjang hidupnya, sehingga ia dikhususkan/diistimewakan--mendapat jubah indah; bagi kita sekarang diangkat menjadi imam dan raja.
Sebelum memiliki jubah indah, hidup itu belum indah. Harus mendapat jubah indah--jabatan imam dan raja--dari Tuhan.

"Dulu saya berdoa kepada Tuhan, saya bersedia dipanggil sepenuh tetapi tidak mau dipanggil jadi gembala karena trauma. Pikiran saya adalah menjadi guru untuk mengajar sekolah alkitab dengan cuma-cuma. Ternyata Tuhan memberikan jabatan gembala. Itulah jabatan dari Tuhan; Tuhan memberi beban dalam hati kita masing-masing. Raih jubah indah!"

Malam ini kita juga akan diangkat menjadi imam dan raja--memakai jubah indah--, sehingga hidup kita menjadi indah dan dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

Jika kita sudah diangkat menjadi imam dan raja--bintang--, jaga, supaya jangan menjadi bintang yang gugur seperti:
  1. Lucifer. Ia adalah bintang timur tetapi hancur karena sombong--perjanjian lama.
    Yesaya 14: 12-14
    14:12. "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
    14:13. Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit
    (1), aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah(2), dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara(3).
    14:14. Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan
    (4), hendak menyamai Yang Mahatinggi!(5)

    Ayat 13-14 = ada lima kali 'aku hendak'; puncak kesombongan; menentang lima luka Yesus yang merupakan puncak kerendahan hati dan ketaatan sampai mati di kayu salib dengan lima luka utama.

    Akibatnya: ia jatuh dalam kegelapan yang paling gelap, menjadi Setan, dan diganti oleh Yesus yang merendahkan diri--mati, bangkit dan naik ke sorga--; Yesus menjadi bintang timur yang gilang gemilang.

  2. Yudas Iskariot menjadi bintang yang gugur--gereja hujan awal.
    Dari rasul dan bendahara bisa gugur karena:

    1. Mencuri milik Tuhan; persepuluhan dan persembahan khusus.
    2. Kecewa, putus asa, dan meninggalkan Tuhan.
      Banyak kali berhenti melayani (gantung kecapi), akhirnya gantung diri, perutnya pecah dan isi perutnya terburai.

  3. Sepertiga bintang--gereja akhir zaman.
    Wahyu 12: 3-4a
    12:3. Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
    12:4a. Dan
    ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langitdan melemparkannya ke atas bumi.

    Sepertiga bintang di langit gugur karena diseret oleh ekor naga.
    Ekor naga menunjuk pada:

    1. Ajaran palsu yang mengarah pada keuangan (keuntungan jasmani sebesar-besarnya); kekayaan dunia.
      Kalau ajaran yang benar mengarah pada pengorbanan.

    2. Dosa kenajisan (dosa makan minum dan kawin mengawinkan)--pada ekor naga ada (maaf) alat reproduksi.
Syarat supaya tidak menjadi bintang yang gugur:
  1. Filipi 2: 12-15
    2:12. Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
    2:13. karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
    2:14. Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,
    2:15. supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga
    kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,

    Syarat pertama: selalu menjadi bintang bercahaya. Selama bercahaya tidak akan gugur.

    Langkah-langkahnya:

    • Ayat 12= mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar kepada Tuhan= setia dan tanggung jawab; setia dan berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, bukan kepada manusia.
      Kalau tidak setia, bintang akan mulai redup, dan bisa jatuh.

      Mengapa tidak berkobar? Karena urapan dan kesucian menurun. Perhatikan sungguh-sungguh baik di dalam ibadah pelayanan maupun nikah rumah tangga.

    • Ayat 13= rela berkorbanapa saja dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan--waktu, tenaga, dan sebagainya--, kecuali pengajaran yang benar tidak boleh dikorbankan, karena pengajaran yang benar merupakan orbit dari bintang.

    • Ayat 14= melayani tanpa bersungut dan berbantah tetapi banyak mengucap syukur dan menyembah Tuhan.
      Mari, banyak menyembah supaya tidak tergoncang bersama dunia ini.

  2. Filipi 2: 16
    2:16. sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.

    Syarat kedua: harus berpegang pada firman kehidupan.
    Firman kehidupan= firman pengajaran yang benar yang diulang-ulang, yang sudah menjadi pengalaman hidup kita.
    Artinya:

    • Kita berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar. Tidak boleh bimbang apalagi meninggalkan pengajaran yang benar!
    • Taat dengar-dengaran.

    Ini sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan, dan Dia akan mengulurkan tangan kanan-Nya kepada kita untuk memegang kita bintang-bintang.
    Wahyu 1: 16
    1:16. Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintangdan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.

    Ini adalah tempat yang paling aman. Mari menjadi bintang di tangan kanan Tuhan. Jangankan gugur, goncangpun tidak.
    Goncangan memang ada, sampai nanti zaman antikris, karena itu mari jadi bintang.

    Ikuti proses: dipanggil--percaya, bertobat, baptis air dan roh; hidup benar--, dan dipilih--digembalakan dan disucikan. Kita dapat jubah indah, diangkat jadi imam dan raja--bintang. Kita sudah dikhususkan.
    Setelah jadi bintang, jaga, jangan sampai jadi bintang gugur. Caranya: harus menjadi bintang yang bercahaya (setia, rela berkorban, tidak bersungut, bersyukur, menyembah Tuhan), berpegang teguh kepada pengajaran yang benar dan praktikkan.

    Mengulurkan tangan kepada Tuhan artinya kita hanya mengandalkan Dia, tidak ada yang lain; hanya percaya berharap kepada Tuhan sepenuhnya.
    Jangan bergantung pada dunia! Mungkin ada, tetapi jangan andalkan itu semua.
    Andalkan Tuhan, dan Dia akan mengulurkan tangan-Nya kepada kita.

    Hasilnya:

    • Ulangan 7: 7-8
      7:7. Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa manapun juga, maka hati TUHAN terpikat olehmu dan memilih kamu--bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa? --
      7:8. tetapi karena TUHAN mengasihi kamu dan memegang sumpah-Nya yang telah diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu, maka TUHAN telah membawa kamu keluar dengan tangan yang kuat dan
      menebus engkau dari rumah perbudakan, dari tangan Firaun, raja Mesir.

      Hasil pertama: tangan kanan Tuhan yang kuat mampu melepaskan kita dari perbudakan dosa, kekecewaan, daging yang tidak taat, dunia yang membuat tidak setia, sehingga kita bisa hidup benar dan suci; damai sejahtera, semua enak dan ringan--kita ada di bawah tudung ruangan suci; tidak terpengaruh lagi.
      Kembali pada belas kasih Tuhan!

      Begitu ada yang tidak benar, hidup menjadi tidak enak; tidak damai.
      Lepas dari perbudakan dosa malam ini, apapun bentuknya.

    • Kejadian 49: 22-26
      49:22. Yusuf adalah seperti pohon buah-buahan yang muda, pohon buah-buahan yang muda pada mata air. Dahan-dahannya naik mengatasi tembok.
      49:23. Walaupun pemanah-pemanah telah mengusiknya, memanahnya dan menyerbunya,
      49:24. namun panahnya tetap kokoh dan lengan tangannya tinggal liat, oleh pertolongan Yang Mahakuat pelindung Yakub, oleh sebab gembalanya Gunung Batu Israel,
      49:25. oleh Allah ayahmu yang akan menolong engkau, dan oleh Allah Yang Mahakuasa, yang akan memberkati engkau dengan berkat dari langit di atas, dengan berkat samudera raya yang letaknya di bawah, dengan berkat buah dada dan kandungan.
      49:26. Berkat ayahmu melebihi berkat gunung-gunung yang sejak dahulu, yakni yang paling sedap di bukit-bukit yang berabad-abad; semuanya itu akan turun ke atas kepala Yusuf, ke atas batu kepala orang yang
      teristimewadi antara saudara-saudaranya.

      Hasil kedua: tangan Gembala yang kuat sanggup untuk memberkati kitadengan berkat istimewa, sehingga kita menjadi pohon buah-buahan di tepi air. Inilah kehidupan yang mengandalkan Tuhan.

      Yeremia 17: 7-8
      17:7. Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
      17:8.
      Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

      Ayat 7= buktinya adalah tergembala.

      Kita menjadi pohon buah-buahan yang ditanam di tepi air, artinya:

      1. Kita tidak mengalami datangnya panas terik; ada panas terik tetapi tidak merasakan; sama dengan tahan uji; kuat teguh hati, sehingga tidak pernah kecewa, putus asa, dan meninggalkan Tuhan tetapi tetap percaya dan berharap Tuhan; hanya mengucap syukur kepada Tuhan; tetap mengandalkan Tuhan.

      2. Daunnya tetap hijau= daun menunjuk pada kegiatan.
        Artinya: tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.

      3. Tidak pernah kering= Tuhan selalu memberkati sampai ke anak cucu, dan menjadi berkat bagi orang lain.

        Tidak usah takut, kalau kita menjadi bintang di tangan kanan Tuhan (hanya mengandalkan Tuhan), hidup kita akan aman, damai sejahtera, tenang.

      4. Tidak pernah berhenti menghasilkan buah= buah kebahagiaan; buah-buah manis sehingga kita bisa bersaksi kepada yang lain.

        "Bawa buahnya ke mana-mana, bukan pohonnya. Sebab itu saya juga berusaha. Kalau saya bawa pohonnya, setelah khotbah dari Palangkaraya, saya tidak di sini. Saya tidak mau, lebih baik saya tidak khotbah di luar. Saya sebagai gembala, nomor satu tugas saya adalah dalam penggembalaan. Tugas di luar hanya tambahan saja. Pdt Pong dan In Juwono berkata: kalau ada kelimpahan, bawa kelimpahannya saja, penuhnya tetap di penggembalaan. Banyak yang salah, kalau keluar jadi kebanggaan, tetapi di dalam tidak ada. Semestinya di dalam dahulu, kalau ada kelimpahan, baru bawa keluar. Setelah itu cepat kembali ke dalam penggembalaan.
        Saya tersentak dengan kesaksian hamba Tuhan, dia datang fellowship, dia duduk, lalu melihat mana jemaatnya: Hanya segini, saya tidak akan datang lagi. Sebab yang di dalam kering, ini yang saya takutkan. Tugas di luar hanya tambahan, kalau saya tidak keluar, nanti egois, bahaya, kalau ada tugas di luar harus segera kembali. Doakan saja supaya diberikan kekuatan oleh Tuhan. Yang penting yang di dalam ini, supaya bertumbuh. Kalau yang di dalam tidak berbuah, keluar mau bawa apa? Akhirnya minta sponsor, mana tiket dan lain-lain, ini karena tidak ada buah di dalam. "

        Demikian juga dengan kita, setelah berbuah, mari bersaksi--bawa buahnya ke tetangga dan sebagainya.

    • Mazmur 118: 15-16
      118:15. Suara sorak-sorai dan kemenangan di kemah orang-orang benar: "Tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan,
      118:16.
      tangan kanan TUHAN berkuasa meninggikan, tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan!"

      Hasil ketiga: tangan Tuhan melakukan keperkasaan; mengalahkan musuh yang lebih kuat dari kitaartinya menyelesaikan semua masalah sampai masalah yang mustahil. Yakinlah! Kalau belum selesai, sabar dan tekun, satu waktu pasti selesai.

      Tangan Tuhan juga mengangkat kita, artinya membuat semua berhasil dan indah pada waktunya, bahkan mengangkat kita sampai di awan-awan; menyucikan dan mengubahkan kita sampai sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali ke dua kali di awan-awan permai. Kita bersama Dia selamanya.
Kita butuh tudung, untuk menghadapi kegoncangan. Untuk dapat tudung kita harus jadi bintang bercahaya di tangan kanan Tuhan.
Kita tetap taat, dan Tuhan akan mengulurkan tangan-Nya yang kuat dan berbelas kasih untuk melakukan semua bagi kita; tangan Tuhan bekerja di luar pikiran sampai menyempurnakan kita.

Tuhan memberkati.