Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 22 Februari 2012 (Rabu Sore)

Ibadah Doa dialihkan pada hari Senin sebelumnya
Dari siaran tunda Ibadah persekutuan di Soroako I


Tema: "Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil"
Lukas 1:37
1:37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.”

Tema ini kita bandingkan dengan injil Markus.
Markus 9:23
9:23 Jawab Yesus: “Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!

Disini, disebutkan tidak ada yang mustahil bagi orang percayadan dalam injil Lukas diatas, disebutkan tidak ada yang mustahil bagi Allah.
Jika digabungkan, maka orang percaya = Allah.
Artinya
, orang percaya atau orang beriman menerima kuasa Allah untuk menghapus segala kemustahilan, yaitu:
  1. Kemustahilan secara jasmani(penyakit, ekonomi, pelayanan, dll).
    Segala masalah secara jasmani yang sudah tidak bisa diselesaikan dengan cara apapun, bisa diselesaikan oleh kuasa Allah (menjadi tidak mustahil).

  2. Kemustahilan secara rohani, yaitu manusia berdosa yang seharusnya binasa, bisa disucikan dan diubahkan sedikit demi sedikit menjadi sama dengan Allah (sempurna seperti Tuhan).
Oleh sebab itu, kita harus menjadi hamba Tuhan/anak Tuhan yang memiliki iman yang benar, sampai iman yang sempurna(iman yang murni bagaikan emas murni).

Dari mana iman yang benar?
Roma 10:17
10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

Iman yang benar berasal dari mendengar firman Kristus= firman yang diurapi oleh Roh Kudus= firman yang dibukakan rahasianya oleh Roh Kudus, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain. Inilah yang kita kenal dengan Firman pengajaran yang benar.

Jadi, iman yang benar didapatkan dari mendengar firman pengajaran yang benar.

Kalau mendengar Firman yang salah, maka rohani kita pasti sakit (sama seperti kalau jasmani kita diberi makanan yang salah).
Kita harus hati-hati, sebab ada iman yang tidka sehat (tidak berasal dari pengajaran benar).

Iman yang tidak benar atau tidak sehat adalah:
  1. Yohanes 6:25-26
    6:25 Ketika orang banyakmenemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: “Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?”
    6:26 Yesus menjawab mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.

    Yang pertama: iman karena 'merasa', (merasa kenyang, merasa senang, merasa sungkan, merasa dipakai dsb)=iman karena emosi.

    Matius 7:21-23
    7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
    7:22 Pada hari terakhir banyak orangakan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
    7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”

    = iman karena "merasa" dipakai oleh Tuhan, sehingga semua pelayanan dan pengorbanannya bukankarena dorongan Firman.
    Memang secara manusia terlihat hebat, tetapi hanya akan diusir oleh Tuhan.

  2. Yohanes 20:28-29
    20:28 Tomas menjawab Dia: “Ya Tuhanku dan Allahku!”
    20:29 Kata Yesus kepadanya: “Karena engkau telah melihatAku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”

    Yang kedua: iman karena melihat, bukan mendengar.

    'Berbahagialahmereka yang tidak melihat, namun percaya'= kalau iman karena melihat, kehidupan itu tidak berbahagia dan iman itu rapih, tidak teguh.

    Yohanes 2:23-24
    2:23 Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orangpercaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihattanda-tanda yang diadakan-Nya.
    2:24 Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nyakepada mereka,karena Ia mengenal mereka semua,

    Iman karena melihatadalah iman yang sepihak(bagaikan kita mengulurkan tangan, tetapi Tuhan tidakmengulurkan Tangan pada kita).
    Iman seperti ini tidak teguh, tidak tahan uji dan gugur untuk selama-lamanya.

    Orang semacam ini juga gampang disesatkan, sebab setan juga menurunkan tanda-tanda ajaib dari langit.
1 Korintus 2:3-5
2:3 Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar.
2:4 Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh,
2:5 supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.

= sikap dari hamba Tuhan.
Seorang hamba Tuhan harus menyampaikan firman dengankekuatan Roh Kudus, bukan dengan kekuatan daging.
Hasilnya adalah:
  1. menyampaikan firman dengan takut dan gentar.
    Artinya: ada tanggung jawab kepada Tuhan dan sidang jemaat.

  2. bisa meyakinkan diri sendiri dan meyakinkan sidang jemaat.
    Kalau diri senditi tidak yakin, bagaimana bisa meyakinkan jemaat?

    Lawakan bisa membuat sidang jemaat tertawa, tetapi tidak bisa membuat jemaat yakin (tidak bisa menumbuhkan iman).

  3. iman sidang jemaat tidak bergantung pada manusia, tetapi pada kekuatan Tuhan.

    INI ADALAH IMAN YANG KEKAL DAN BENAR.
1 Tesalonika 2:13
2:13 Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi--dan memang sungguh-sungguh demikian--sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya.

= sikap dari sidang jemaat.
Sidang jemaat harus mendengar firman dalam urapan Roh Kudus, sehingga tidak terbatas oleh apapun juga (tidak terbatas pada otak, tidak terbatas waktu, dll).

Kalau jemaat menerima Firman dalam urapan Roh Kudus, maka jemaat menerima Firman sebagai perkataan Yesus sendiri dan menyakiniya, sehingga mengalami kuasa pekerjaan Firman untuk menyucikan dan mengubahkan sampai sempurna.
Kuasa Firman pengajaran juga ada kuasa secara jasmani, asal benar-benar disampaikan dengan urapan Roh Kudus dan diterima dengan urapan Roh Kudus.

Praktik memiliki iman yang benar(sebab iman tanpa perbuatan adalah mati):
  1. 2 Korintus 5:7
    5:7 --sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat--

    Praktik pertama: hidup bukan karena melihat perkara jasmani, tetapi karena melihat Tuhan(mendengar pembukaan rahasia Firman).

    Apapun yang akan kita lakukan, biarlah kita melihat Tuhan (mendengar Firman pengajaran yang benar).

  2. 2 Korintus 5:8
    5:8 tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan.

    Praktik kedua: tabah, kuat dan teguh hati.
    Artinya:
    • tidak putuas asa/kecewasaat menghadapi coobaan, tetapi tetap percaya dan berharap pada Tuhan.

      Seringkali, saat Tuhan mau menolong, kita justru putus asa.
      Saat kita berada dalam puncak penderitaan, kita tingggal tunggu waktu Tuhan. Kalau beralih pada yang lain, kita tidak akan pernah ditolong Tuhan.

    • tidak bangga/sombong menghadapi berkat (menjadi kikir dan serakah), tetapi tetap mengucap syukur pada Tuhan.
    • tetap berpegang teguh pada pengajaran yang benarsaat menghadapi ajaran palsu.

  3. 2 Korintus 5:9
    5:9 Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan kepada-Nya.

    Praktik ketiga: hidup untuk kebenaran= berkenan kepada Tuhan.
    Kalau tidak benar, tidak akan berkenan pada Tuhan.
    Kalau tidak benar, berarti melayani setan, bukan melayani Tuhan.
1 Petrus 1:6-7
1:6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnianimanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.

Sudah memiliki iman yang benar, tapi masih harus menghadapi ujian, sehingga menjadi iman yang murni.

'memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya'= bukti bahwa iman ada kaitan dengan kedatangan Yesus kedua kali.

Iman yang sempurna bagaikan buli-buli emas berisi manna= HANYA percaya dan mempercayakan diri sepenuh pada Tuhan.

Hasilnya adalah kita menerima kuasa untuk menghapus segala kemustahilandan kuasa pengangkatansampai terangkat di awan-awan saat Yesus datang kembali kedua kali.

Lukas 18:8
18:8 Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati imandi bumi?

Kalau ada iman yang teruji, PASTImengalami kuasa pengangkatan.

Tuhan memberikan kesempatan seluas-luasnya lewat ujian imansupaya kita percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan, yaitu:
  1. Markus 9:22-25
    9:22.Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami."
    9:23 Jawab Yesus: “Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!”
    9:24 Segera ayahanak itu berteriak: “Aku percaya. Tolonglah akuyang tidak percaya ini!
    9:25 Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: “Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!”

    = bapak/gembalamengalami ujian iman lewat menghadapi anaknya yang sakit ayan/gila babi, artinya:
    • kerusakan moral, sehingga berbuat dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba) dan dosa kawin-mengawinkan.
    • kehancuran nikah(istrinya tidak diketahui di mana) dan buah nikah(anaknya sakit). Sekarang, bisa terjadi lewat pertengkaran, kekerasan dalam rumah tangga, perselingkuhan, dll.

    • Kemustahilan.

    Kekurangan dari bapak/gembala adalah tidak percaya.
    Saat ujian iman, ia tidak percaya pada kuasa Tuhan (tidak percaya pada kuasa Firman pengajaran benar).

    Tidak percaya ini disebabkan karena selalu memakai kebenaran diri sendiri(menutupi dosa dengan menyalahkan orang lain dan Tuhan, tidak pernah mengaku bersalah).

    Kebenaran sendiri juga berarti: selalu menganggap semua kuasa dan pengajaran sama.
    Akibatnya, kehidupan itu menjadi bimbang dan tidak percaya lagi pada kebenaran.
    Inilah yang menimbulkan penyakit ayan secara rohani.

    Penyakit gila babi= hidup dan nikahnya membabi buta.

    Yang perlu ditolong, bukan sakit ayannya, tetapi bapaknya/gembalanyasupaya memiliki iman yang benar dan iman yang sempurna (percaya dan mempercayakan diri sepenuh pada pengajran yang benar). Dan bapak ini mengalami mujizat dari Tuhan untuk menghapus kemustahilan(memulihkan anaknya dan memulihkan keadaan sidang jemaat).

    Hati-hati!Menjelang kedatangan Tuhan, penyakit ayan ini akan kambuh kembali.

  2. 1 Raja-raja 17:11-15
    17:11 Ketika perempuanitu pergi mengambilnya, ia berseru lagi: “Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti.”
    17:12 Perempuan itu menjawab: “Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati.”
    17:13 Tetapi Elia berkata kepadanya: “Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagikusepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.
    17:14 Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi.”
    17:15 Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya.

    = ibu(secara rohani juga menunjuk pada gembala) mengalami ujian iman dalam bentuk krisis ekonomi.

    Kalau sudah krisis, biasanya diikuti dengan egois ('untukku, untuk anakku;).

    Menjelang kedatangan Tuhan, krisis ekonomi akan melanda kembali.

    Kelemahan perempuan ini adalah bimbang dan ragu terhadap firmankarena kepentingan diri sendiri (egois).

    Tetapi perempuan ini akhirnya percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan, dimana ia membuat roti untuk Tuhan lebih dulu (mengutamakan Tuhan).

    Dan perempuan ini mengalami mujizat yang menghapus kemustahilan, dimana ia terpelihara selama 3,5 tahun (bagi kita adalah terpelihara sampai masa aniaya aantikris, kita dipelihara langsung oleh Tuhan).

    Kalau mengutamakan diri sendiri, kita akan mati!

  3. Lukas 1:37-38
    1:37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.”
    1:38.Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

    = kaum muda(Maria) menghadapi ujian iman lewat penderitaan lahir batin(masih perawan, tetapi harus mengandung) dan menghadapi siksaan sampai kematian(jika ketahuan hamil akan dirajam sanoau mati).

    Maria sempat bimbangtetapi masih tertolong, karena kaum muda ini memang lemah.

    Zakharia (hamba Tuhan) bimbang dan langsungmenjadi bisu.

    Lewat kekuatan dari Tuhan akhirnya Maria percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan.
    Hasilnya: pintu rahim terbukasehingga Yesus lahir ke dunia = pintu Sorga terbuka, artinya:
    • pintu keselamatan terbuka.
      Lewat kelahiran Yesus, orang berdosa bisa diampuni dan menjadi hamba kebenaran, bahkan kita dipakai untuk kemuliaan Tuhan.

      Tuhan juga membukakan pintu masa depan bagi yang indahbagi kita.

    • pintu kesempurnaan terbuka, artinya: kita disucikan dan diubahkan terus-menerus, mulai dengan taat dengar-dengaran apapun resikonya sampai kita menyambut kedatangan Yesus kedua kalidi awan-awan (seperti Maria yang menyambut kedatangan Yesus pertama kali).
Tuhan memberkati.