Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 25 April 2016 (Senin Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 4: 4
4:4. Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.

Di sekeliling takhta TUHAN ada dua puluh empat tua-tua yang duduk di atas takhta-takhta.
Dua puluh empat tua-tua terbagi menjadi 2 bagian:
Kita belajar soal dua macam kegerakan ini di dalam injil Matius.
Di dalam Matius 14-15, terjadi 2 kali pemecahan roti--sama dengan 2 kali kegerakan Roh Kudus--(diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 04 April 2016):
  1. Matius 14: 13-21 => pemecahan roti pertama: 5 roti dan 2 ikan untuk memberi makan 5000 orang laki-laki= kegerakan Roh Kudus hujan awal.

    Roti= firman.
    Angka 5 menunjuk pada 5 luka Yesus di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa--kurban Kristus.

    Jadi, kegerakan Roh Kudus hujan awal adalah kegerakan dalam injil keselamatan/firman penginjilan--kabar baik--untuk memanggil orang-orang berdosa, supaya percaya Yesus dan diselamatkan.

  2. Matius 15: 32-39 => pemecahan roti kedua: 7 roti dan beberapa ikan untuk memberi makan 4000 orang laki-laki= kegerakan Roh Kudus hujan akhir.

    Angka 7= sempurna.
    Roti= firman.
    Jadi, kegerakan Roh Kudus hujan akhir adalah kegerakan dalam cahaya injil tentang kemuliaan Kristus/firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua--kabar mempelai--untuk memilih orang-orang yang sudah selamat, supaya disucikan sampai sempurna dan menjadi mempelai wanita TUHAN, yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.

Ini 2 kali pemecahan roti--2 kali kegerakan Roh Kudus--: hujan awal: untuk menyelamatkan orang berdosa; hujan akhir: untuk menyempurnakan orang yang sudah selamat, supaya menjadi seperti Yesus dan layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali.

Waspada!
Di antara pemecahan roti pertama dan kedua, terdapat 3 cerita yang menunjukkan 3 hal--sudah selamat, mau sempurna, harus perhatikan 3 hal--:
  1. Matius 14: 22-36 => Yesus berjalan di atas air dan Petrus hampir tenggelam. Sekarang, sama dengan gereja TUHAN dengan pengalamannya(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 04 April 2016sampai Ibadah Raya Surabaya, 10 April 2016).

    Dari selamat--kegerakan hujan awal--menuju sempurna--kegerakan hujan akhir--harus waspada, sebab banyak yang hampir tenggelam--gagal dan gugur di tengah jalan.

  2. Matius 15: 1-20 => perintah Allah dan adat istiadat Yahudi. Sekarang, artinya bangsa Israel dengan kesesatannya(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 April 2016sampai Ibadah Raya Surabaya, 24 April 2016).

    Tersesat = kehilangan arah menuju Yerusalem baru.
    Hati-hati! Sementara selamat, mau menuju sempurna, banyak yang tersesat dan binasa.

  3. Matius 15: 21-28 => perempuan Kanaan yang percaya. Ini menunjuk pada bangsa kafir dengan kebutuhannya.

    Jangan salah kekbutuhan. Yang dibutuhkan bangsa kafir adalah remah-remah roti.

AD. 3. BANGSA KAFIR DENGAN KEBUTUHANNYA
Matius 15: 24, 26
15:24. Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
15:26. Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya
kepada anjing."

'Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel' = bangsa Israel adalah dombanya TUHAN; umatnya TUHAN.
Sebenarnya, Yesus datang hanya untuk menolong bangsa Israel. Kemudian, perempuan Kanaan--bangsa kafir--datang kepada Yesus untuk meminta tolong, sebab anaknya dirasuk setan.

'anak-anak'= dombanya TUHAN, yaitu umat Israel.
'melemparkannya kepada anjing' = bangsa kafir sama dengan anjing. Inilah keadaan kita.

Efesus 2: 11-12
2:11. Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu--sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat(1)oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
2:12. bahwa waktu itu kamu
tanpa Kristus(2), tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan(3), tanpa pengharapan(4)dan tanpa Allah(5)di dalam dunia.

'Bukan Yahudi menurut daging'= bangsa kafir
Sehebat apapun bangsa kafir, keadaannya adalah dengan 5 'tanpa':
  1. Tanpa sunat=tanpa kesucian sehingga hidup dalam dosa.
  2. Tanpa Kristus= tanpa urapan Roh Kudus--Kristus artinya 'yang diurapi'--sehingga hidup dalam hawa nafsu daging.
  3. 'tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan'= tanpa janji= tanpa hidup kekal; lahir hanya untuk mati dan binasa--seperti keledai yang lahir hanya untuk dipatahkan batang lehernya.
    Seperti yang pernah dikatakan rasul Paulus: ada ajaran-ajaran yang mengajarkan kita untuk hidup seperti binatang buas: kalau besok mati, habis perkara--hanya berpikir kalau besok mati juga tidak masuk sorga, sama saja seperti binatang--, sehingga mendorong untuk berbuat dosa, yaitu dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan.

  4. Tanpa pengharapan= mudah putus asa, kecewa, dan bangga dengan sesuatu.
    Kecewa dan putus asa ini bahaya--bagaikan penyakit AIDS secara rohani, tidak punya daya tahan untuk melawan dosa. Orang putus asa dan kecewa, mudah berbuat dosa, bahkan sampai gantung diri.

  5. Tanpa Allah= tanpa kasih; merugikan orang lain dan berbuat dosa.
Sehebat apaun keadaan bangsa kafir hanya ada 5 'tanpa', sehingga tampil seperti anjing dan babiyang hanya dibinasakan selamanya. Oleh karena itu, jangan sombong atau bangga dengan sesuatu!

Lalu,apa kebutuhan bangsa kafir?:
Matius 15: 27

15:27. Kata perempuan itu: "Benar TUHAN, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."

ayat 27= jawaban dari dalam hati bangsa kafir.
Bukan kekayaan dan kepandaian yang bisa menolong; bukan itu kebutuhan bangsa kafir supaya bisa selamat sampai sempurna.

'anjing itu makan remah-remahyang jatuh dari meja tuannya' = kebutuhan mutlakbangsa kafir adalah remah-remah roti. Ini yang menentukan, bisa selamat sampai sempurna atau tidak.
Mutlak artinya harus. Kalau kaya, tidak harus; pandai, tidak harus. Kalau tidak ada remah-remah roti, bangsa kafir tetap hidup dengan 5 'tanpa' di atas.

Ada dua macam pengertian rohani dari remah-remah roti:
  1. Pengertian remah-remah roti yang pertama: kurban Kristus--dalam bentuk perjamuan suci.

    1 Korintus 11: 24
    11:24. dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannyadan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!"

    'Ia memecah-mecahkannya' = roti yang dipecah-pecahkan--remah-remah roti --adalah gambaran dari kurban Kristus--perjamuan suci.

    Yohanes 10: 11
    10:11. Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

    Yesus tampil sebagai gembala yang baik untuk menyerahkan nyawa bagi domba-domba-Nya. Sebenarnya, dombanya TUHAN adalah umat Israel, tetapi nanti bangsa kafir bisa masuk di dalamnya.

    Bagaimana Yesus mati di kayu salib?:
    Yohanes 19: 32-34
    19:32. Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;
    19:33. tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa
    Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
    19:34. tetapi seorang dari antara prajurit itu
    menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

    Menjelang hari Sabat, tidak boleh ada mayat tergantung di kayu salib. Kalau belum mati, kakinya harus dipatahkan, supaya cepat mati. Dua orang penjahat yang disalibkan bersama Yesus, kedua kakinya dipatahkan, supaya cepat mati. Tetapi ketika sampai kepada Yesus, ternyata Ia sudah mati--Gembala yang baik menyerahkan nyawa-Nya untuk domba-domba, bukan anjing.

    Jadi, sebenarnya Yesus sudah mati dengan empat luka utama--dua di tangan dan dua di kaki--sebagai wujud kasih-Nyauntuk menyelamatkan domba-domba Israel yang terhilang('Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel').

    Karena Yesus sudah mati, kaki-Nya tidak dipatahkan, tetapi prajurit Romawi--bangsa kafir--membuat luka kelima, yaitu luka pada lambung Yesus yang ditikam dengan tombak. Ini adalah luka yang terbesar dan terdalam yang mengeluarkan darah dan air.
    Ini merupakan wujud kemurahan dan anugerah TUHAN--lebih besar dan lebih dalam dari kasih-Nya kepada bangsa Israel; Dia sudah mati tetapi masih ingat bangsa kafir--, untuk menyelamatkan bangsa kafir (anjing). Umat Israel saja kalau menolak kasih Allah, akan binasa, apalagi menolak kemurahan TUHAN, benar-benar dahsyat!

    "Empat luka: dua di tangan dan dua di kaki adalah luka karena paku. Sebesar-besarnya paku, masih lebih besar tombak. Seharusnya, Gembala yang baik hanya menyelamatkan domba, tetapi Ia juga menyelamatkan anjing-anjing."

    Jadi, bangsa kafir--anjing--diselamatkan jika menerima 2 tandadari lambung Yesus yang tertikam, yaitu:

    1. Tanda darah= bertobat; berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN; mati terhadap dosa.
      5 'tanpa' tadi, itulah yang membuat kita berbuat dosa.

    2. Tanda air= baptisan air.

      "Tidak apa-apa ini diulang-ulang, supaya kita yakin dan jangan mempertahankan tabiat anjing dan babi. Mari, TUHAN mengingat kita. Sudah mati pun, Ia masih mengingat kita. Bangsa Israel kalau menolak kasih TUHAN, akan binasa. Apalagi jika menolak kemurahan dan anugerah TUHAN. Entah bagaimana jadinya."

      Roma 6: 4
      6:4. Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisandalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

      Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah mati terhadap dosa--bertobat--, harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, supaya bangkit--keluar dari air--bersama Yesus untuk mendapatkan hidup baru/hidup sorgawi, yaitu hidup dalam kebenaran.

      Hidup dalam kebenaran sama dengan menghapus 5 'tanpa' di atas, sehingga bangsa kafir menjadi sama dengan orang Israel dan diselamatkan.

      Dulu, dalam Keluaran 12, ada bangsa kafir yang boleh merayakan Paskah bersama dengan bangsa Israel--menjadi satu hukum dengan orang Israel; dianggap sama seperti orang Israel.

      Demikian juga dengan kita. Kalau kita sudah bertobat, baptis air dan hidup baru/hidup dalam kebenaran, berarti kita sudah menghapus 5 'tanpa' sehingga menjadi sama dengan orang Israel, yaitu--lawan dari 5 'tanpa' di atas--:

      1. bersunat,
      2. memiliki Kristus,
      3. memiliki janji,
      4. memiliki pengharapan,
      5. memiliki Allah.

  2. Pengertian remah-remah roti yang kedua: pembukaan rahasia firman Allah. Ini kebutuhan bangsa kafir.

    Wahyu 5: 4-9
    5:4. Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorangpun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.
    5:5. Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga
    Ia dapat membuka gulungan kitab itudan membuka ketujuh meterainya."
    5:6. Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor
    Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.
    5:7. Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.
    5:8. Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.
    5:9. Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena
    Engkau telah disembelihdan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allahdari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.

    Rasul Yohanes sangat sedih di pulau Patmos, karena daa kitab yang dimeterai luar dan dalam--tidak ada yang bisa melihat.

    'tunas Daud'= Yesus.
    Yesus tampil sebagai gembala yang baik, yang memberikan nyawa-Nya atau sebagai anak domba yang tersembelih untuk membukakan rahasia firman Allah(makanan)--Gembala menyediakan makanan bagi domba-domba-Nya.

    Pembukaan rahasia firman yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab = firman pengajaran yang benar; firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua; makanan keras; cahaya injil tentang kemuliaan Kristus; kabar mempelai.

    Kisah Rasul 13: 46
    13:46. Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata: "Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknyadan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain.

    Di sini, rasul-rasul mengajar, tetapi banyak ditentang.
    'kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu' = seharusnya, pembukaan firman Allah hanya untuk bangsa Israel.
    'bangsa-bangsa lain' = bangsa kafir.

    Tadi, Yesus mati di kayu salib sebenarnya hanya untuk bangsa Israel yang terhilang, tetapi akhirnya bangsa kafir mendapat anugerah TUHAN.

    Demikian juga dengan pembukaan firman TUHAN.
    Sebenarnya pembukaan rahasia firman Allah hanya untuk bangsa Israel, tetapi karena sebagian Israel keras hati dan menolak pembukaan rahasia firman Allah, maka terbuka kesempatan dan kemurahan/anugerah TUHANbagi bangsa kafir untuk dapat menerima pembukaan rahasia firman Allah. Jadi, bangsa kafir ini hanya menerima kemurahan saja.

    Israel yang menolak, akan binasa; dilewatkan oleh TUHAN.
    Ini menjadi pelajaran bagi kita. Sesudah kita menerima anugerah TUHAN--boleh menerima pembukaan rahasia firman Allah--bagaimana sikap kita?
    Bangsa Israel yang merupakan umat pilihan TUHAN, kalau menjadi keras hati dan menolak pembukaan firman Allah, akan dilewatkan oleh TUHAN--dibiarkan binasa oleh TUHAN. Apalagi bangsa kafir!Harus ditekankan dalam hati kita!
    Kalau bangsa kafir keras hati--masih bimbang, bahkan menolak pembukaan firman Allah--, tidak akan ada lagi kesempatanbagi bangsa kafir untuk ditolong dan diselamatkan TUHAN--binasa selamanya--; benar-benar tidak ada kesempatan lagi.

    Bagi bangsa Israel, nanti masih memiliki kesempatan pada saat kegerakan Roh Kudus hujan akhir. Sekarang mereka memang dilewatkan oleh TUHAN karena mneolak firman--dibiarkan dan tidak ditolong oleh TUHAN. Tetapi, nanti bangsa Israel akan cemburu saat bangsa kafir dipakai TUHAN dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir--kegerakan dalam firman pengajaran--, sehingga mereka mau menerima firman pengajaran benar dan masih bisa ditolong. Tetapi bagi bangsa kafir, tidak ada lagi kesempatan kalau menolak firman. mari, sungguh-sungguh gunakan kemurahan anugerah TUHAN! Kalau ditolak, luar biasa hukumannya.

    Kisah Rasul 10: 1, 9-16
    10:1. Di Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius, seorang perwira pasukan yang disebut pasukan Italia.
    10:9. Keesokan harinya ketika ketiga orang itu berada dalam perjalanan dan sudah dekat kota Yope, kira-kira pukul dua belas tengah hari, naiklah Petrus ke atas rumah untuk berdoa.
    10:10. Ia merasa lapar dan ingin makan, tetapi sementara makanan disediakan, tiba-tiba rohnya diliputi kuasa ilahi.
    10:11. Tampak olehnya langit terbuka dan turunlah suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya, yang diturunkan ke tanah.
    10:12. Di dalamnya terdapat pelbagai jenis
    binatang berkaki empat, binatang menjalar dan burung.
    10:13. Kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata: "Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!"
    10:14. Tetapi Petrus menjawab: "Tidak, TUHAN, tidak, sebab aku belum pernah makan sesuatu yang haram dan yang tidak tahir."
    10:15. Kedengaran pula untuk kedua kalinya suara yang berkata kepadanya: "Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram."
    10:16.
    Hal ini terjadi sampai tiga kalidan segera sesudah itu terangkatlah benda itu ke langit.

    'binatang berkaki empat, binatang menjalar dan burung' = binatang haram--sama nilainya dengan anjing dan babi, yang sama dengan bangsa kafir.

    Kornelius adalah bangsa kafir. Ia menyuruh utusannya untuk menemui Petrus. Sementara utusannya dalam perjalanan, Petrus mendapat pengelihatan: ada sebuah kain lebar yang turun dari langit, dan di dalamnya terdapat binatang-binatang haram. Lalu terdengar suara yang menyuruh Petrus untuk menyembelih dan memakannya. Tetapi Petrus tidak mau, dan hal itu terjadi sampai tiga kali.

    Jadi, kalau bangsa kafir mau menerimafirman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua--pembukaan rahasia firman--, maka firman pengajaran yang benar akan menyembelih--menyucikan--binatang haram--anjing; bangsa kafir--sehingga menjadi binatang halal, yaitu domba.

    'Hal ini terjadi sampai tigakali' = menunjuk tentang kandang penggembalaan; dan penyucian tubuh, jiwa, dan roh.

    Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua menyucikan tubuh, jiwa, dan roh bangsa kafir, sampai penyucian lidah(ada firman di dalam hati dan keluar di mulut)--dari lidah yang selalu menjilat muntah menjadi:

    1. Perkataan yang benar= tidak berdusta.
    2. Perkataan yang baik= tidak menyakiti orang dan bergosip, tetapi bersaksi; perkataan yang menjadi berkat bagi orang lain.
    3. Perkataan iman= doa penyembahan yang sesuai dengan firman Allah.

    Penyucian lidah ini yang ditunggu oleh TUHAN, supaya semua masalah bangsa kafir bisa selesai.
    Markus 7: 28-30

    7:28. Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, TUHAN. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remahyang dijatuhkan anak-anak."
    7:29. Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "
    Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."
    7:30. Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya
    anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.

    Cerita tentang perempuan Kanaan dalam Matius 15, sama dengan Markus 7.

    'tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing' => sama dengan TUHAN berkata kepada perempuan Kanaan: 'Kamu anjing!' Ini menunjuk pada firman yang tajam dan keras, tetap perempuan ini mau menerimanya.

    'Benar, TUHAN' = perempuan Kanaan mengakui, bahwa dirinya hanya anjing yang banyak menjilat muntah sehingga susah hidupnya; nikah dan buah nikahnya goncang. Hati-hati dengan lidah! Dan perempuan mengaku bahwa ia tidak mau lagi menjilat muntah, tetapi menjilat remah-remah--'Saya butuh kurban-Mu, saya butuh pembukaan firman-Mu.'

    'karena kata-katamu'= perkataan benar, perkataan baik, dan perkataan iman, dan semua masalah selesai.

    Inilah kebutuhan bangsa kafir, yaitu menjilat remah-remah roti--menerima firman pengajaran benar sekeras apapun.
    Karena perkataan benar, perkataan baik, dan perkataan iman, maka setan keluar dari anak perempuan ini. Artinya: terjadi pemulihan nikah dan buah nikah, kita bisa hidup dalam damai sejahtera--tadinya anak ini tidak bisa tidur, karena dirasuk setan--, ada ketenangan, dan semua menjadi enak dan ringan.

    "Saya punya pengalaman. Kalau orang dirasuk setan, ia tidak bisa tidur, jalan terus. Kalau setannya sudah keluar, baru bisa tidur."

    Kalau lidah menjilat muntah, bahaya! Sebab nikah dan buah nikah akan hancur. Masalah nikah dan buah nikah adalah masalah internasional yang tidak ada pakarnya. Mari, kembali pada remah-remah roti. Ini adalah kebutuhan bangsa kafir sampai menghasilkan perkataan benar, perkataan baik, dan perkataan iman.

    Bangsa kafir masih anjing atau sudah menjadi domba, bisa dideteksi dari perkataannya. Kalau masih ada perkataan dusta, perkataan yang menyakiti orang lain--tidak menjadi berkat--, dan perkataan yang bimbang--bukan kata-kata iman--, berarti belum menjilat remah-remah roti; masih susah hidupnya; justru mempersulit hidupnya sendiri.

    "Selalu menjilat muntah, seringkali kita bimbang: 'Masa bisa kalau begini?' Bukan kata-kata iman, contohnya: 'Mari, kita kembali kepada pengajaran yang benar': 'Lalu yang lain, yang bukan pengajaran mati semua?' Itu bukan kata-kata iman. Itu urusan masing-masing. Seperti kalau saudara mau memilih sekolah negeri atau bukan: 'Kalau bukan sekolah negeri, tidak bisa?' Biar saja, urusannya sendiri, yang penting kita ikuti alkitab/firman."

    Seringkali perkataan kita bukan kata-kata iman, tetapi kata-kata hawa nafsu dan lain-lain. Mari, jadilah perkataan iman, sehingga semua dipulihkan dan ada damai sejahtera.
Yesus sudah tampil sebagai gembala yang baik untuk menolong domba yang hilang dari umat Israel dan anjing ditolong menjadi domba.
Proses anjing menjadi domba memang tidak enak--disembelih--, tidak apa-apa.
Belum cukup!
Tugas terakhirdari Yesus sebagai gembala yang baik adalah menyerahkan nyawa bagi domba-domba-Nya, supaya domba-domba Israel menjadi satu dengan domba-domba kafir; menjadi satu kawanan dengan satu gembala; satu tubuh dengan satu kepala.

Jangan ragu! Yesus adalah gembala yang baik. Sekalipun kita anjing, tetapi Dia masih tetap baik kepada kita.
Yohanes 10:14-16
10:14. Akulah gembala yang baikdan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku
10:15. sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.
10:16. Ada lagi pada-Ku
domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.

'domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini' = bangsa kafir; 'yang dari kandang ini' adalah bangsa Israel.

Persekutuan antar kandang adalah persekutuan antar penggembalaan; dalam kebaktian-kebaktian kunjungan, tetapi masih antar bangsa kafir, belum sampai Israel. Nanti satu waktu, domba Israel dengan domba kafir akan menjadi satu tubuh. Sekarang, tugas kita mulai dari dalam nikah rumah tangga, layani dan bersaksi sampai menjadi satu kesatuan; dalam penggembalaan; antar penggembalaan; sampai nanti Israel dengan kafir menjadi satu tubuh.

Efesus 2: 13-16
2:13. Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat"oleh darah Kristus.
2:14. Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,
2:15. sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,
2:16. dan untuk memperdamaikan keduanya,
di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.

'yang dahulu "jauh"' = dulu kita bangsa kafir dengan 5 'tanpa'--masih jauh--, tetapi sesudah menerima pedang firman dan kurban Kristus--makan remah-remah roti--, maka 5 'tanpa' dibuang dan kita menjadi sama dengan Israel; menjadi dombanya TUHAN.

'di dalam satu tubuh'= satu tubuh dengan satu Kepala; satu kawanan dengan satu Gembala.
Jadi, Israel dan kafir menjadi satu tubuh yang sempurna, yang siap sedia untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai, sampai bisa duduk bersanding dengan Dia di takhta sorga selamanya. Seperti kedua puluh empat tua-tua yang berada di sekeliling takhta, kita juga berada di takhta TUHAN.

Inilah kebutuhan bangsa kafir, yaitu Yesus sebagai gembala yang baik, supaya kita bisa menjilat remah-remah roti--tubuh-Nya dipecah-pecahkan; kurban Kristus. Dia rela menjadi Anak Domba yang tersembelih untuk membukakan rahasia firman (memberi makanan) bagi kita, sampai kita menjadi satu tubuh yang sempurna.

Kesimpulan: bangsa kafir harus aktifdalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Mulai dari dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai tubuh yang sempurna.

Tadi, Yesus mengorbankan nyawa-Nya untuk pembangunan tubuh Kristus.
Artinya: jika Yesus sampai mengorbankan nyawa-Nya, maka kita harus korbankan semuauntuk melayani pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Kecuali satuyang tidak boleh dikorbankan, yaitu pribadi Yesus--firman pengajaran benar--jangan dikorbankan! Kalau mengorbankan pribadi Yesus berarti menyalibkan Yesus untuk kedua kalinya.

"Mau menikah, lihat pengajarannya, jangan mengorbankan pengajaran yang benar! Mau fellowship, lihat pengajarannya. Jangan melihat orangnya! Tetapi lihat pribadi Yesus."

Contoh kehidupan yang mengorbankan pengajaran yang benar adalah Yudas Iskariot; dia bersekutu sembarangan untuk mendapatkan uang. Mengorbankan pengajaran benar sama dengan mengorbankan Yesus.

Markus 14: 10-11
14:10. Lalu pergilah Yudas Iskariot, salah seorang dari kedua belas murid itu, kepada imam-imam kepaladengan maksud untuk menyerahkan Yesus kepada mereka.
14:11. Mereka sangat gembira waktu mendengarnya dan mereka berjanji akan
memberikan uang kepadanya. Kemudian ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.

Yudas Iskariot bersekutu dengan imam-imam kepala yang menentang ajaran Yesus--Yudas mengorbankan firman pengajaran yang benar--, dan akhirnya ia menjual Yesus--mengorbankan Yesus sampai mati di kayu salib. Tetapi akhirnya dia sendiri menggantung diri dan mati dengan perut yang pecah--tidak bisa menikmati uangnya, dan tidak ada keindahan sedikit pun, bahkan binasa untuk selamanya.

Efesus 4:3-6
4:3. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera:
4:4.
satu tubuh(1), dan satu Roh(2), sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan(3)yang terkandung dalam panggilanmu,
4:5.
satu TUHAN(4), satu iman(5), satu baptisan(6),
4:6.
satu Allah dan Bapa(7)dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.

Di dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus, semua boleh bahkan harus berbeda--berbeda suku dan lain-lain--tetapi ada 7 hal yang tidak boleh berbeda; harus satu.

"Ini yang banyak kali tidak pernah diterangkan. Hanya diterangkan: Seperti kaki dengan tangan yang berbeda: 'Kok tidak mau berbeda?' Bukan tidak mau berbeda; malah harus berbeda, tetapi ada 7 hal yang tidak boleh berbeda. Jangan berpikir bahwa kita tidak mau berfellowship! Saya selalu mengajarkan Lempin-El: Berfellowship itu HARUS. Kalau tidak mau fellowship, mau ke mana? Seperti papan-papan jenang pada ruangan suci dan ruangan maha suci; kalau papan hanya sendirian saja, apa artinya? Harus berbeda, asalkan satu pengajaran. Ini pelajaran dari alkitab, bukan perkataan Widjaja Hendra. Kalau 7 hal ini berbeda, sia-sia kita berfellowship; hanya fellowship yang dipaksakan--seperti Yudas Iskariot, hanya untuk mendapatkan uang dan akhirnya menggantung diri."

Tujuh kesatuanyaitu:
  1. Satu tubuh; sama dengan satu kepala.
    Yohanes 1: 1, 14
    1:1. Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
    1:14.
    Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

    Kepala adalah logos/firman pengajaran yang benar, yang lahir menjadi manusia di dalam pribadi Yesus, Anak Tunggal Bapa.

    Kalau kepalanya firman pengajaran yang benar, maka tubuhnya juga harus sama. Kalau kepala dengan tubuh tidak sama, itu seperti patung yang dilihat dalam mimpi raja Nebukadnezar (Daniel 2: 31-33).

    Yohanes 1: 12-13
    1:12. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
    1:13.
    orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.

    Tubuh adalah manusia yang dilahirkan baru oleh firman pengajaran yang benar. Tadi, kepala adalah firman pengajaran yang benar, yang menjadi manusia. Jadi zatnya sama, yaitu firman pengajaran yang benar.

    Satu tubuh artinya ada banyak manusia, tetapi dilahirkan oleh satufirman pengajaran yang benar.
    Kalau sudah satu tubuh--satu kepala--, maka semuanya juga satu. Ini kuncinya.

  2. Satu Roh.
  3. Satu pengharapan.
  4. Satu TUHAN.
  5. Satu iman.
  6. Satu baptisan.
  7. Satu Allah Bapa.
Jika kita memiliki tujuh kesatuan, maka kita bisa mencapai satu tubuh Kristus yang sempurna dan menempatkan Yesus sebagai Kepala.
Kalau tujuh hal ini tidak satu, kita tidak akan pernah bisa menjadi sempurna.

Hubungan tubuh dengan kepala adalah hubungan doa penyembahan--hubungan leher. Artinya: kita bisa menyembah TUHAN. Memang kita belum sempurna, tetapi kalau ktia masuk dalam tujuh kesatuan ini, kita bisa menyembah TUHAN.

Doa penyembahan adalah:
Hasilnya: TUHAN juga mengulurkan tangan kasih dan anugerah-Nya kepada kita; kita hidup dalam tangan kasih dan anugerah TUHAN.

Seharusnya, yang menjadi pusat perhatian Gembala adalah domba, tetapi anjing juga diperhatikan oleh TUHAN. Inilah kemurahan dan anugerah TUHAN yang tidak bisa dipikirkan--lebih besar dan lebih dalam dari kasih TUHAN; seperti tombak yang menikam lambung Yesus lebih besar dari paku di tangan dan kaki Yesus.
Tadinya anjing hanya menggonggong--menjilat muntah--, tetapi sekarang bisa menyembah TUHAN.

"Anjing menggonggong hanya memekakkan telinga orang, tidak ada gunanya."

Zefanya 3: 16-18
3:16. Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem: "Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu.
3:17. TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang
memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkaudalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai,
3:18. seperti pada hari pertemuan raya." "Aku akan mengangkat malapetaka dari padamu, sehingga oleh karenanya engkau tidak lagi menanggung cela.

Kalau tangan kasih dan anugerah TUHAN diulurkan kepada kita, hasilnya:
  1. Hasil yang pertama: 'Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu' = kita mendapatkan kekuatan baru, sehingga tidak kecewa dan putus asa; tetapi tetap berpegang teguh pada pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran, tetap hidup benar dan suci, dan tetap setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN.

  2. Hasil yang kedua: 'sebagai pahlawan yang memberi kemenangan'= kita mendapat kemenangan dari TUHAN; seperti saat Daud melawan Goliat.
    Zefanya 3: 17
    3:17. TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai,

    Sekalipun kita tidak berdaya menghadapi musuh yang kuat, tetapi tangan kasih TUHAN yang kuat berperang ganti kita, sehingga semua masalah diselesaikan oleh TUHAN.
    Kalau musuh dikalahkan, berarti kita mengalami damai sejahtera, semua enak dan ringan.

  3. Hasil yang ketiga: 'Ia membaharui engkau'= tangan kasih TUHAN membaharui kita.
    Zefanya 3: 17-18
    3:17. TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkaudalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai,
    3:18. seperti pada hari pertemuan raya." "Aku akan mengangkat malapetaka dari padamu, sehingga oleh karenanya engkau tidak lagi menanggung cela.

    Kita dibaharui dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, sampai sempurna seperti Dia, yaitu tidak salah dalam perkataan.
    Anjing yang menjilat muntah, banyak salah dalam perkataan tetapi bisa menjadi sempurna.

    Yakobus 3: 2
    3:2. Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

    Kita menjadi sempurna seperti Yesus, dan kita layak untuk menyambut kedatangan-Nya yang kedua kali di awan-awan yang permai dengan sorak-sorai 'haleluya!' (Wahyu 19: 6-7), sampai duduk bersanding dengan Yesus di takhta sorga selamanya.

Inilah kebutuhkan bangsa kafir, yaitu lidah bisa menjilat remah-remah roti. Di dalamnya penuh anugerah TUHAN yang semakin bertambah-tambah.
Yesus sebagai gembala yang baik telah memenuhi kebutuhan kita, yaitu:
  1. Dia rela menyerahkan nyawa--menjadi remah-remah roti, itulah kurban Kristus/perjamuan suci.
  2. Dia rela menyerahkan nyawa untuk membukakan rahasia firman Allah.
  3. Dia rela menyerahkan nyawa untuk menyatukan kita, supaya kita tidak menjadi anjing yang menggonggong dan menjilat muntah, tetapi menjadi domba yang menyembah TUHAN; berseru kepada Dia.
Dunia ini sudah semakin dahsyat, semakin kacau, dan semakin sulit.
Mari, biar kita menerima anugerah TUHAN yang juga semakin bertambah-tambah. Semakin bertambah umur, keadaan kita semakin bertambah sulit. Biarlah anugerah TUHAN bagi bangsa kafir juga semakin besar. Serahkan semua kepada TUHAN.

Yang terdalam dan terbesar dari luka Yesus adalah anugerah TUHAN bagi kita. Bangsa Israel hanya mendapat lubang paku--kasih TUHAN. Itupun sudah besar, tetapi kita bangsa kafir harus lebih besar lagi, karena kita adalah anjing-anjing. Benar-benar menderita.
Jangan ragu-ragu, siapapun kita! Hidup kita ada dalam tangan anugerah yang besar, yang lebih besar dari apapun yang menimpa kita hari-hari ini. Sembahlah Dia!

Apapun keadaan kita, Dia bisa menjangkau kita dengan kedalaman dan kebesaran anugerah-Nya. Jangan putus asa atau bangga, tetapi kembali pada anugerah TUHAN!

TUHAN memberkati.