Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 26 Januari 2009 (Senin Sore)

Pembicara: Pdp. Dadang

Markus 2: 14
= Lewi adalah gambaran pelayan Tuhan, tapi ia duduk di rumah cukai.
Supaya tubuh tidak salah, maka tubuh harus mengikuti jejak Kepala= hidup seperti Yesus hidup, yaitu:

3 hal ini mulai dari benar sampai sempurna, itu adalah jalan atau tangga untuk mencapai kesempurnaan.

BENAR SEPERTI YESUS BENAR
1 Yohanes 3: 7
Orang benar, itu disebut sebagai orang selamat.
Proses untuk bisa menjadi orang selamat, prosesnya adalah:

  1. mulai dari percaya pada Tuhan (pintu gerbang).
    Roma 10: 17
  2. bertobat, berhenti berbuat dosa (mezbah korban bakaran).
  3. baptisan air (bejana pembasuhan).
  4. baptisan Roh Kudus (pintu kemah).

Baptisan air dan baptisan Roh Kudus, itu adalah kelahiran baru dan hidup dalam kebenaran, menjadi orang selamat.

Markus 1: 9-10
Kalau kita sudah bisa hidup dalam kebenaran, hasilnya kita bisa melihat langit terbuka.
Jadi, orang benar, itu ada hubungan dengan Surga yang terbuka.
Yang menandakan orang benar itu ada hubungan dengan Surga, adalah turunnya Roh seperti burung merpati. Artinya sekarang adalah hidup seperti burung merpati.

'burung merpati'= tidak punya empedu= tidak ada kepahitan hati= jujur, yaitu jujur dalam keuangan, nikah dan dalam pengajaran yang benar.

Mazmur 55: 7
Praktik lain dari burung merpati adalah tenang= bisa menguasai diri dalam segala hal dan ada kedamaian, tidak ada peperangan, tidak suka bertengkar.

SUCI SEPERTI YESUS SUCI
1 Petrus 1: 16
Proses untuk bisa menjadi orang suci, yaitu dengan Firman yang dikatakan oleh Yesus (Yohanes 15: 3), itulah Firman dengan ayat menerangkan ayat, yaitu Firman yang tertulis dalam Alkitab. Dan penyucian ini dimulai dengan senang akan Firman Tuhan dan suka membaca Alkitab. Setelah itu suka mendengar Firman.

Ibrani 4: 12-13
Firman pengajaran itu bagaikan pedang yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk menyucikan pikiran dan hati kita.
Hati yang disucikan adalah hati yang jahat dan hati yang najis.
Hati yang jahat adalah hati yang terikat akan uang.

Matius 5: 27-28
Hati yang najis adalah hati yang banyak menyimpan keinginan-keinginan najis.
Praktik bahwa hati kita sudah disucikan dari keinginan jahat dan keinginan najisadalah:

  1. Matius 5: 29= mata kanan disucikan= mata yang hanya melihat Yesus yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Sehingga, kalau mata ini banyak melihat Yesus, kecil kemungkinan mata ini dipakai untuk memandang kekurangan-kekurangan dari orang lain.

    Kolose 3: 1-2
    = bukti kita memandang Yesus, yaitu mencari perkara-perkara yang diatas= mengutamakan perkara-perkara yang diatas lebih dari perkara-perkara di bumi ini. Artinya mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari perkara lainnya, sebab ibadah dan pelayanan ini sajalah yang bisa menembus sampai ke dalam kerajaan Surga. Dan ini artinya, kita juga harus menjadi imam-imam dan raja-raja yang setia dan penuh tanggung jawab.

  2. Matius 5: 30= tangan kanan disucikan= perbuatan disucikan dari perbuatan yang jahat dan najis.

    Matius 6: 3
    = bukti tangan kanan disucikan, yaitu bisa memberi, baik memberi pada Tuhan (persepuluhan dan persembahan khusus), maupun pada sesama.

Hasil kalau kita hidup suci (Maleakhi 3: 8-10), yaitu sampai langit juga terbuka, berkat-berkat dicurahkan oleh Tuhan dalam hidup kita. Baik berkat untuk pemeliharaan secara rohani maupun secara jasmani.

SEMPURNA SEPERTI YESUS SEMPURNA
Matius 5: 48, 43-45
Sempurna seperti Yesus sempurna, artinya kita menjadi mempelai wanita Tuhan. Tabut bertemu dengan tutupnya.

Kesempurnaan Yesus ini digambarkan seperti matahari yang terbit menyinari baik pada orang jahat, orang baik, orang kaya, orang miskin, orang merdeka dan hamba.
Jadi kalau kita mau sempurna seperti Yesus, kita juga harus memiliki kasih seperti Yesus.

Praktiknya adalah bisa mengasihi orang lain, sampai mengasihi orang yang memusuhi kita.

Cara mengasihi musuh kita adalah mulai dengan berdoa untuk musuh kita itu.
Kalau kita bisa mendoakan orang yang memusuhi kita, itu adalah penyucian leher. Leher adalah bagian yang menghubungkan tubuh terhadap Kepala.

Leher= penyembahan yang benar yang mencapai ukuran yang benar, yaitu sampai daging tidak bersuara lagi.

Amsal 23: 2
Untuk mengasihi orang yang tidak mengasihi kita, itu memang sangat sulit. Dan itu merupakan perobekan daging.

Kalau leher disucikan, maka tubuh dan Kepala siap untuk bertemu dan bersatu.

Wahyu 11: 1, 19
Daging tidak bersuara lagi artinya tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tapi membalas kejahatan dengan kebaikan.
ay. 19= hasil kalau penyembahan kita sudah sampai pada ukuran yang benar, yaitu bait suci Allah di Surga akan terbuka, sehingga terlihat tabut perjanjian, mempelai wanita yang disalut dengan tabiat Ilahi.

Jadi, kalau kita benar seperti Yesus benar, merpati turun atas hidup kita dan akan memuncak pada mahkota 12 bintang.
Kalau kita suci seperti Yesus suci, akan memuncak pada bulan dibawah kaki mempelai wanita.
Kalau kita sempurna seperti Yesus sempurna, akan memuncak pada matahari.

Dengan jalan tersebut, kita akan ditampilkan sebagai mempelai wanita Tuhan dalam kesempurnaan (Wahyu 12: 1), menyatu dengan Tuhan untuk selama-lamanya.

Tuhan memberkati.