Ibadah Persekutuan di Ciawi IV, 19 November 2009 (Kamis Pagi)

Tema: Wahyu 21:5
"Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!"

Tuhan berusaha dengan menciptakan manusia baru yang sama mulia dengan Dia. Tuhan menciptakan langit dan bumi yang baru, Yerusalem Baru, sehingga manusia baru itu ditempatkan di sana, bahagia untuk selama-lamanya, tidak bisa diganggu gugat lagi.

Prosesnya disebut PEMBAHARUAN.
Jadi kita harus mengalami pembaharuan demi pembaharuan, sampai puncak pembaharuan, yaitu pembaharuan Yerusalem Baru.
Pembaharuan Yerusalem Baru adalah manusia baru yang sama mulia dengan Yesus, yang bisa hidup di Yerusalem Baru, Kerajaan Sorga untuk selama-lamanya.

Bagaimana kita bisa mengalami pembaharuan?
Salah satunya adalah lewat doa penyembahan.
Doa penyembahanadalah proses perobekan/ penyaliban daging sehingga kita mengalami pembaharuan, keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Doa puasaadalah mempercepat proses perobekan daging, sehingga kita lebih cepat lagi mengalami pembaharuan/ keubahan hidup sampai menjadi sama mulia dengan Yesus.

Lewat doa penyembahan memang kita akan mengalami pembaharuan, tetapi ada batas waktu Yesus segera datang. Kalau saat Yesus datang tetapi belum selesai mengalami pembaharuan, maka juga akan tertinggal.
Sebab itu perlu doa puasa untuk mempercepat pembaharuan, sebab kita berlomba dengan waktu kedatangan Yesus kedua kali yang semakin mendekat.

Doa puasa ini penting sebab kita berlomba dengan waktu kedatangan Yesus kedua kali yang semakin mendekat.
Oleh sebab itu, Tuhan Yesus mengajarkan tentang doa puasa, juga Tuhan Yesus meneladankan tentang doa puasa.

Yesus berdoa puasa 40 hari 40 malam.
Angka 40 = angka perobekan daging.

Sebab ada tabiat-tabiat daging yang berkarat, yang sulit untuk diubahkan, ini yang harus diubahkan lewat doa puasa. Saya ada kesaksian dari seorang ibu yang terikat dosa kenajisan sejak muda. Dia sudah tergembala 3 macam ibadah, tetapi masih terikat dosa. Kemudian dia berpuasa seminggu sekali tidak bisa lepas, dua hari seminggu tidak bisa lepas, tiga hari seminggu tidak bisa lepas, sampai kemudian berpuasa empat hari seminggu dan dilepaskan.

Jangan ragu untuk berpuasa, sebab Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga juga meneladankan untuk berpuasa.

Markus 2:18-19
2:18. Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus: "Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?"
2:19 Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sedang mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa.

Sekalipun murid-murid dan orang Farisi (Israel) sudah berpuasa, tetapi Tuhan masih mengoreksi puasa mereka secara Taurat, yang tidak berkenan kepada Tuhan.

Tanda puasa secara Taurat, yang tidak berkenan kepada Tuhan:
  1. Saat berpuasa justru keinginan/ hawa nafsu daging merajalela.
    Yesaya 58:3-4
    58:3. "Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak memperhatikannya juga? Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau tidak mengindahkannya juga?" Sesungguhnya, pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu.
    58:4 Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi.

    Mungkin saat berpuasa tidak berkelahi, tetapi saat berpuasa sudah memikirkan/ angan-angan nanti akan makan apa, minum apa (terus memikirkan perkara daging).

    Yesaya 58:5-9
    58:5 Sungguh-sungguh inikah berpuasa yang Kukehendaki, dan mengadakan hari merendahkan diri, jika engkau menundukkan kepala seperti gelagah dan membentangkan kain karung dan abu sebagai lapik tidur? Sungguh-sungguh itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada TUHAN?
    58:6 Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk,
    58:7 supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!
    58:8. Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu.
    58:9 Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah,

    Puasa yang dikehendaki Tuhan adalahpuasa dalam tanda perobekan daging, sehingga kita bisa mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu dan mengasihi sesama seperti diri sendiri.
    Berpuasa jangan untuk memuaskan daging, tetapi harus untuk merobek daging.

  2. Puasa yang dinaikkan oleh orang yang mengembara/ tidak tergembala.
    Yeremia 14:10-12
    14:10. Beginilah firman TUHAN tentang bangsa ini: "Mereka sangat senang mengembara dan tidak menahan kakinya. Sebab itu TUHAN tidak berkenan kepada mereka; tetapi sekarang Ia mau mengingat kesalahan mereka dan mau menghukum dosa mereka."
    14:11 TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah engkau berdoa untuk kebaikan bangsa ini!
    14:12 Sekalipun mereka berpuasa, Aku tidak akan mendengarkan seruan mereka; sekalipun mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban sajian, Aku tidak akan berkenan kepada mereka, melainkan Aku akan menghabiskan mereka dengan perang, dengan kelaparan dan dengan penyakit sampar."

    Sidang jemaat, jangan beribadah sistem mengembara, tetapi harus tergembala pada pokok anggur yang benar = pada firman pengajaran yang benar.
    Hamba Tuhan juga jangan mengembara, tetapi harus tergembala pada pokok anggur yang benar = pada firman pengajaran yang benar.
    Kalau masih ke sana-sini yang berbeda pengajaran = masih mengembara.

    Kalau mengembara, maka puasanya tidak didengar oleh Tuhan.
    Hanya puasa orang tergembala yang akan didengar oleh Tuhan.

    Pokok tidak sama dengan orang.
    Pokok adalah Tuhan Yesus = firman pengajaran yang benar.

  3. Keras hati = tidak taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar.
    Zakharia 7:5,11-13
    7:5 "Katakanlah kepada seluruh rakyat negeri dan kepada para imam, demikian: Ketika kamu berpuasa dan meratap dalam bulan yang kelima dan yang ketujuh selama tujuh puluh tahun ini, adakah kamu sungguh-sungguh berpuasa untuk Aku?
    7:11 Tetapi mereka tidak mau menghiraukan, dilintangkannya bahunya untuk melawan dan ditulikannya telinganya supaya jangan mendengar.
    7:12 Mereka membuat hati mereka keras seperti batu amril, supaya jangan mendengar pengajaran dan firman yang disampaikan TUHAN semesta alammelalui roh-Nya dengan perantaraan para nabi yang dahulu. Oleh sebab itu datang murka yang hebat dari pada TUHAN.
    7:13 "Seperti mereka tidak mendengarkan pada waktu dipanggil, demikianlah Aku tidak mendengarkan pada waktu mereka memanggil, firman TUHAN semesta alam.

    Kalau hati keras, tidak taat dengar-dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar, maka puasanya tidak didengar oleh Tuhan.

    Lewat berpuasa, biar kita taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar apapun resikonya.
    Tuhan Yesus sendiri taat dengar-dengaran sampai mati di kayu salib.
    Kalau Tuhan Yesus mengikuti keinginan daging, Dia ingin supaya cawan itu dilalukan dariNya. Tetapi Tuhan berkata supaya jangan kehendakNya yang jadi, tapi kehendak Bapa yang jadi, dan Tuhan taat sampai mati di kayu salib.
    Kalau secara logika manusia, kalau Tuhan bertanya nasehat manusia, maka akan banyak yang melarang Tuhan mati di kayu salib. Tetapi Tuhan sungguh-sungguh melakukan kehendak Bapa, taat sampai mati di kayu salib.

    Abraham juga taat dengar-dengaran saat diperintahkan untuk mempersembahkan Ishak.
    Kalau secara pikiran manusia, ayah macam apa yang mempersembahkan anaknya sendiri. Ini kalau mempertahankan kebenaran diri sendiri. Kebenaran manusia yang di luar firman ini seringkali justru banyak didukung.
    Kebenaran dari manusia sekalipun logis, tetapi itu tidak sesuai dengan firman.
    Biar kita taat pada firman, sekalipun itu tidak logis secara manusia, sekalipun itu tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, sekalipun itu beresiko tinggi.

    Saya bahagia dengan ajaran guru-guru saya agar jangan terlalu banyak minta nasehat/ konseling, sebab itu dipengaruhi oleh pikiran/ perasaan. Lebih baik mendengar nasehat firman pengajaran.

  4. Puasa kebiasaan/ rutinitas, yang tidak tidak menghasilkan apa-apa, tidak mengalami pembaharuan.
Matius 6:16-17
6:16. "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
6:17 Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,

Tuhan Yesus mengajarkan puasa dalam Perjanjian Baru, yaitu puasa yang berkenan kepada Tuhan, tandanya:
  1. Meminyaki kepala = pikiran diurapi oleh Roh Kudus.
    Minyak --> Roh Kudus.
    Kepala --> pikiran.

  2. Mencuci muka = hati disucikan oleh firman Allah.
    Muka = hati, kalau hati marah maka wajah akan menjadi merah, kalau hati takut maka wajah akan menjadi pucat.
Jadi, berpuasa adalah memberi kesempatan seluas-luasnya kepada firman Allah dalam urapan Roh Kudus untuk menyucikan hati dan pikiran kita.
Saat ada dosa-dosa yang membandel, biar kita bawa dalam doa puasa, kita berikan kesempatan seluas-luasnya firman dalam urapan Roh Kudus = pedang untuk menusuk hati dan pikiran kita, menyucikan hati dan pikiran kita.

Markus 7:21-23
7:21 sebab dari dalam, dari hatiorang, timbul segala pikiranjahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,
7:22 perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.
7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."

Hati dan pikiran adalah meja kehidupan kita. Hati dan pikiran harus dibersihkan dari:
  1. Percabulan.
    Ini bisa melanda kita semua, sekalipun ditutup-tutupi. Ini harus dicuci bersih dalam doa puasa.
  2. Pencurian.
    Terutama pencurian milik Tuhan (perpuluhan dan persembahan khusus) ini terjadi dari zaman ke zaman.
  3. Pembunuhan = kebencian.
    Ini sudah dimulai dari kitab Kejadian, yaitu Kain membenci Habel.
    Antara pelayan Tuhan selalu ada kebencian, bahkan kebencian tanpa alasan (Kain membenci Habel karena persembahannya diterima).
  4. Perzinahan.
  5. Keserakahan.
  6. Kejahatan.
  7. Kelicikan.
  8. Hawa nafsu.
  9. Iri hati.
  10. Hujat.
  11. Kesombongan.
  12. Kebebalan.
Dua belas keinginan jahat dan najis ini harus disucikan dari hati dan pikiran. Ini adalah sumbernya dosa kejahatan dan kenajisan. Kalau ini tidak dibersihkan, maka suatu waktu akan meluap lewat perkataan dan perbuatan.

Inilah pentingnya berpuasa, yaitu untuk mengerem supaya kita tidak berkata dan berbuat dosa.
Biar kita berikan hati dan pikiran untuk dicuci oleh Tuhan lewat doa puasa.

Kalau meja hati dan pikiran disucikan dari 12 keinginan jahat dan najis, maka Tuhan akan menggantikan dengan 12 roti yang disusun menjadi 2 susun, masing-masing 6 buah (Meja Roti Sajian).
Ini membentuk angka 66, menunjuk pada 66 buku dalam Alkitab, yaitu pembukaan rahasia firman yang benar.

Imamat 24:5-6
24:5 "Engkau harus mengambil tepung yang terbaik dan membakar dua belas roti bundar dari padanya, setiap roti bundar harus dibuat dari dua persepuluh efa;
24:6 engkau harus mengaturnya menjadi dua susun, enam buah sesusun, di atas meja dari emas murni itu, di hadapan TUHAN.

Kalau meja hati disucikan, maka pasti akan Tuhan berikan pembukaan rahasia firman.
Sekalipun kita bodoh, tidak mengerti, tidak lulus SD, tetapi kalau suci maka akan bisa menerima pembukaan rahasia firman.

Ada kesaksian seorang ibu hamba Tuhan yang tidak lulus SD, tetapi dia bisa mengerti firman.
Juga ada kesaksian dari Papua yang mendengar firman lewat VCD. Seorang anak yang berumur 6 tahun bisa mendengar dan mencatat firman.

Kalau menyampaikan firman atau mendengar firman hanya berdasarkan kepandaian, itu berarti Tuhan tidak adil.
Asalkan meja hati pikiran suci, maka pasti ada pembukaan firman.
Meja hati yang bersih akan diisi firman. Meja hati yang kotor isinya adalah 12 muntah, sekalipun hebat secara manusia.

Matius 5:8
5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

Hasil berpuasa yang benar:
  1. Ada 12 roti = pembukaan firman.
  2. Bisa melihat Tuhan = menyembah Tuhan, tidak kering rohani.
    Kalau merasa kering rohani atau merosot, biar kita lari berpuasa supaya bisa melihat Tuhan.

Kalau dalam pembukaan firman kita bisa menyembah Tuhan, maka hasilnya:
  1. Kepuasan Sorga.
    Kalau kepuasan tanpa firman, bisa jadi merupakan emosi.

    Mazmur 17:15
    17:15 Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puasdengan rupa-Mu.

    Kalau hati dan pikiran disucikan, sehingga mendapat pembukaan firman dan bisa menyembah Tuhan, maka kita akan mengalami kepuasan yang sejati, kebahagiaan Sorga yang tidak bisa diganti dengan apapun juga, tidak bisa dipengaruhi oleh perkara-perkara dunia. Akan tetap bahagia sekalipun kaya/ tidak kaya, pandai/ tidak pandai, menderita/ tidak. Ini tidak bisa diterangkan dengan kata-kata, tetapi semoga menjadi pengalaman hidup kita.

    Kalau dalam berpuasa kita selalu mengalami kepuasan, maka akan selalu berpuasa tanpa perlu disuruh, mendorong kita untuk gemar berpuasa.Semoga ini menjadi pengalaman kita.

    Kalau kepuasan tanpa firman maka akan berbahaya, bisa jadi itu adalah emosi.
    Kepuasan di luar firman adalah kepuasan dunia.

  2. Tidak goyah, kuat dan teguh hati.
    Mazmur 16:8
    16:8. Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.

    Kalau masih banyak tanda tanya dalam hidup, biar kita banyak berpuasa, supaya Tuhan yang menjawab dan memberi kuat dan teguh hati.
    Kalau masih goyah, maka rohani tidak akan pernah terbangun. Tidak goyah ini harus dimulai dari gembala. Kalau gembala sudah tidak goyah, maka pasti akan terbangun.

    Arti kuat dan teguh hati:
    • Tidak kecewa/ putus asa saat menghadapi pencobaan, tetapi hanya berharap Tuhan.
      Sidang jemaat jangan mendengar suara asing lebih dari gembala. Kalau sudah mendengar dua suara, maka tidak akan pernah dibangun selama hidupnya.

      2 Tawarikh 20:1-3,12,17,24
      20:1. Setelah itu bani Moab dan bani Amon datang berperang melawan Yosafat bersama-sama sepasukan orang Meunim.
      20:2 Datanglah orang memberitahukan Yosafat: "Suatu laskar yang besar datang dari seberang Laut Asin, dari Edom, menyerang tuanku. Sekarang mereka di Hazezon-Tamar," yakni En-Gedi.
      20:3 Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN. Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa.
      20:12 Ya Allah kami, tidakkah Engkau akan menghukum mereka? Karena kami tidak mempunyai kekuatan untuk menghadapi laskar yang besar ini, yang datang menyerang kami. Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepada-Mu."
      20:17 Dalam peperangan ini tidak usah kamu bertempur. Hai Yehuda dan Yerusalem, tinggallah berdiri di tempatmu, dan lihatlah bagaimana TUHAN memberikan kemenangan kepadamu. Janganlah kamu takut dan terkejut. Majulah besok menghadapi mereka, TUHAN akan menyertai kamu."
      20:24 Ketika orang Yehuda tiba di tempat peninjauan di padang gurun, mereka menengok ke tempat laskar itu. Tampaklah semua telah menjadi bangkai berhantaran di tanah, tidak ada yang terluput.

      Saat Yosafat menghadapi laskar Moab dan Amon, dia tidak berdaya, tidak tahu jalan keluar. Saat demikian bukan saatnya putus asa, tetapi saatnya berpuasa dan memandang Tuhan, menyembah Tuhan. Maka tangan Tuhan akan diulurkan dan menjadikan pencobaan/ masalah yang hebat bagaikan bangkai (tidak berarti lagi), Tuhan yang akan menyelesaikan semuanya.

      Sebaliknya waktu Lazarus mati 4 hari dan menjadi bangkai, Maria tersungkur dan memandang Yesus. Kalau kehidupan kita bagaikan bangkai, semuanya sudah menjadi tidak berarti, tidak berharga lagi, tetapi kalau kita mau memandang Tuhan maka Tuhan akan memulihkan. Sekaligus Tuhan akan melepaskan kita dari dosa-dosa.

      Yohanes 11:32,43-44
      11:32 Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."
      11:43 Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!"
      11:44 Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi."

    • Tegas untuk menolak dan tegas untuk berpegang teguh pada satu ajaran/ penyembahan yang benar saat menghadapi ajaran/ penyembahan lain atau ajaran/ penyembahan palsu.
      Pengajaran itu menentukan penyembahan. Pengajaran adalah komandonya. Kalau pengajaran lain, pasti cara ibadahnya lain, pasti penyembahannya lain.
      Kalau ajarannya palsu, tentu ibadahnya palsu, dan penyembahannya palsu yang mengarah pada antikris.

      Kita harus tegas untuk tidak memberi kesempatan satu kali pun mendengar ajaran lain.
      Hawa hanya satu kali mendengar satu kali ajakan setan dan langsung jatuh.
      Salomo lebih kuat, tetapi akhirnya jatuh dalam pengajaran palsu.

      Contohnya adalah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego yang diancam dengan penyembahan palsu.

      Daniel 3:16-18
      3:16 Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.
      3:17 Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;
      3:18 tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."

      Inilah keteguhan hati Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, yang tidak mau ikut dalam penyembahan palsu sama sekali.
      Menghadapi ajaran palsu jangan memakai logika/ perasaan, nanti akan terjerumus. Tetapi pakailah kuat dan teguh hati, maka pasti kita akan terhindar.

      Daniel 3:24-25
      3:24 Kemudian terkejutlah raja Nebukadnezar lalu bangun dengan segera; berkatalah ia kepada para menterinya: "Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?" Jawab mereka kepada raja: "Benar, ya raja!"
      3:25 Katanya: "Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!"

      Kalau kita kuat dan teguh hati dalam pengajaran dan penyembahan yang benar, maka Tuhan akan menyertai kita dengan sinar kemuliaan (Shekinah Glory).
      Jangan takut sekalipun yang lain sudah menyembah yang palsu dan tinggal 3 orang seperti Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Kalau kuat dan teguh hati maka akan ada sinar kemuliaan Tuhan, bagaikan lebih dari beribu-ribu orang. Biarpun beribu-ribu orang tetapi kalau Tuhan tidak beserta, itu bagaikan kosong. Jangan melihat jumlah!

      Sinar kemuliaan Tuhan ini akan melindungi dan memelihara kita di zaman yang sulit sampai di zaman antikris. Sadrakh, Mesakh, dan Abednego bisa hidup dalam api yang dipanaskan 7 kali karena ada sinar kemuliaan Tuhan.
      Jangan takut kalau jemaat hanya 2-3 orang, tetapi kalau ada sinar kemuliaan Tuhan, maka Tuhan sanggup memelihara.

      Sinar kemuliaan Tuhan juga akan melindungi kita dari api penghukuman Tuhan yang dari langit.

      Daniel 3:30
      3:30 Lalu raja memberikan kedudukan tinggi kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego di wilayah Babel.

      Kalau ada sinar kemuliaan Tuhan, maka Tuhan juga akan memuliakan kehidupan kita.
      Secara jasmani kita akan dipermuliakan di dunia, diberi kedudukan di dunia dan mempermuliakan Tuhan.
      Secara rohani, kita akan dipakai Tuhan untuk memberitakan kabar kemuliaan, kabar Mempelai.

      Syarat dipakai dalam kegerakan hujan akhir, memberitakan kabar Mempelai, hanyalah KUAT dan TEGUH HATI.
      Waktu Yosua membawa Israel ke Kanaan, Tuhan berpesan supaya Yosua kuat dan teguh hati sampai 4 kali. Yosua yang masih muda bisa dipakai Tuhan dalam kegerakan hujan akhir kalau kuat dan teguh hati. Apalagi yang sudah berpengalaman, kalau kuat dan teguh hati, maka pasti akan dipakai oleh Tuhan.

      Kemuliaan secara rohani = keubahan hidup.
      Kita akan diubahkan terus-menerus sampai suatu waktu sempurna sama mulia seperti Tuhan, menjadi mempelai Wanita yang siap terangkat di awan-awan.

      1 Tesalonika 3:13
      3:13 Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya.

      Di mana ada keteguhan hati, di situ ada kemuliaan Tuhan untuk menghadapi yang jasmani dan rohani. Semua akan tertolong oleh Tuhan.
Tuhan memberkati.