Ibadah Persekutuan di Semarang I, 20 September 2012 (Kamis Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Tema:
I Korintus 3:9b

3:9b kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.

Ladang Allah menunjuk pada pertumbuhan dan perkembangan Gereja Tuhan, ada penaburan dan penuaian.
Bangunan Allah menunjuk pada pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

Jadi, pertumbuhan dan perkembangan Gereja Tuhan harus mengarah pada pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

Ada 2 macam pertumbuhan gereja Tuhan:
  1. Pertumbuhan secara kuantitas.
    Dalam Perjanjian Lama, pertumbuhan Gereja Tuhan diwakili pertumbuhan Israel di Tanah Mesir.

    Keluaran 1:1,7
    1:1 Inilah nama para anak Israel yang datang ke Mesir bersama-sama dengan Yakub; mereka datang dengan keluarganya masing-masing:
    1:7 Orang-orang Israel beranak cucu dan tak terbilang jumlahnya; mereka bertambah banyak dan dengan dahsyat berlipat ganda, sehingga negeri itu dipenuhi mereka.

    Mulai dari Yakub seorang diri, kemudian menjadi 12 anak, menjadi 70 orang, sampai tak terbilang banyaknya.

    Dalam Perjanjian Baru, dimulai dari pribadi Yesus seorang diri, kemudian ditambah 12 rasul, 70 murid, 120 orang di loteng Yerusalem, bertambah 3000 saat Petrus berkhotbah, sampai tak terbilang banyaknya.

    Efesus 1:13
    1:13 Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.

    Pertumbuhan jumlah (kuantitas) adalah hasil dari pekerjaan Firman Penginjilan/ Injil Keselamatan/ Kabar Baik.

    Firman Penginjilan adalah Injil yang memberitakan kedatangan Yesus pertama kali ke dunia, rela mati berkorban di atas kayu salib, untuk menyelamatkan manusia berdosa.

    Amsal 25:25

    25:25 Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga, demikianlah kabar baik dari negeri yang jauh.

    Firman Penginjilan bagaikan seteguk air sejuk bagi manusia berdosa yang haus di tengah padang gurun dunia.

    Apa tandanya kehidupan yang diselamatkan?
    1. Percaya/ iman kepada Yesus.

    2. Bertobat = berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Yesus.
      Tidak hanya iman, namun dilanjutkan perbuatan iman, yakni bertobat.

    3. Lahir baru lewat baptisan air dan baptisan Roh Kudus, menghasilkan hidup baru.
      Kelahiran secara jasmani menghasilkan kehidupan darah daging yang tidak cocok tinggal di Sorga.
      Namun, kelahiran baru menghasilkan hidup baru, yakni hidup dalam kebenaran. Kita diselamatkan dan tidak dihukum. Ini kehidupan yang cocok untuk tinggal di Sorga.

    Seringkali kita merasa cukup setelah diselamatkan dan diberkati.
    Ingat! Ada ayat mengatakan, banyak yang dipanggil namun sedikit yang dipilih.

    Dulu, jumlah umat Israel yang diselamatkan keluar dari Mesir ada 603.550 orang, namun kenyataannya hanya 2 orang yang sampai masuk Kanaan.

    Itu sebabnya, kita juga membutuhkan pertumbuhan kualitas.

  2. Petumbuhan kualitas adalah hasil pekerjaan dari Firman Pengajaran/ cahaya Injil tentang Kemuliaan Kristus yang adalah gambaran Allah / Kabar Mempelai.
    II Korintus 4:3-4
    4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
    4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

    Firman Pengajaran adalah Injil yang memberitakan kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga; untuk menyucikan dan membaharui kehidupan yang sudah selamat sehingga bisa suci dan sempurna, layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali.

    Yesus akan datang kedua kali dalam kemuliaan, sudah tidak ada kena-mengena lagi dengan dosa.

    Firman Pengajaran bagaikan pedang tajam bermata dua, memotong yang lama dan menumbuhkan yang baru. Dengan demikian, kehidupan kita terus disucikan dan diubahkan sampai sempurna dan layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali.

    Semua yang kita dapatkan di dunia ini sia-sia saja jika kita tidak bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Ketinggalan saat kedatangan Yesus kedua kali = kebinasaan selamanya.

    Firman Pengajaran disebut juga Kabar Mempelai karena mempersiapkan kita sebagai mempelai wanita yang sempurna untuk menyambut Yesus, Mempelai Pria Sorga yang sempurna.

    Matius 25:6
    25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!

    Wahyu 19:9
    19:9 Lalu ia berkata kepadaku: “Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.” Katanya lagi kepadaku: “Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah.”

    Alkitab dibuka dengan nikah jasmani antara Adam dan Hawa yang dihancurkan oleh ular. Tetapi bersyukur Alkitab ditutup dengan nikah yang rohani antara Kristus dengan sidang jemaat, lewat pekerjaan Kabar Mempelai yang menyucikan, mengubahkan, dan menyempurnakan kita semua.

    Jadi, pertumbuhan dan perkembangan Gereja Tuhan harus mengarah pada pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Supaya Gereja bertumbuh ke arah tubuh Kristus sempurna, kita membutuhkan Kabar Baik (Firman Penginjilan), kemudian dilanjutkan dengan Kabar Mempelai (Firman Pengajaran). Keduanya mutlak dibutuhkan, sesuai dengan Amanat Agung yang dinyatakan Yesus sendiri [Matius 28:19-20], sesuai teladan Yesus sendiri.


Baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, pertumbuhan Gereja Tuhan selalu ditandai angka 12 dan 70.

Dalam Lukas 9:1-6, perikopnya adalah Yesus mengutus 12 murid.
Dalam Lukas 10:1-12, perikopnya adalah Yesus mengutus 70 murid.
Jadi, angka 12 dan 70 menujuk pada pengutusan/ pemakaian Tuhan.

Bukti bahwa gereja mengalami pertumbuhan kuantitas dan kualitas adalah diutus Tuhan, dipakai Tuhan menjadi imam-imam dan raja-raja.

Dalam kisah pemuda kaya, ia baik dan punya semuanya, namun tidak mau diutus/ dipakai Tuhan, akibatnya ia menjadi kehidupan yang gagal total di tengah kesuksesan.

Imam adalah:
I Petrus 2:5
2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

Efesus 4:11-12
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

Tugas imam dan raja adalah melayani pembangunan rumah Allah rohani, melayani persekutuan tubuh Kristus sampai mencapai kesatuan tubuh Kristus yang sempurna, mempelai wanita Tuhan yang siap menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.

Syarat melayani pembangunan tubuh Kristus adalah kesucian.
Tuhan memakai kehidupan yang suci, bukan pandai terlebih dulu. Oleh sebab itu, kita membutuhkan Firman Penyucian.

Pelayanan pembangunan tubuh Kristus dimulai dari nikah (tubuh Kristus terkecil), penggembalaan, antar penggembalaan, sampai kesatuan tubuh Kristus internasional (Israel dan Kafir menjadi satu tubuh sempurna) dan kita menjadi mempelai wanita yang siap menyambut Yesus datang kedua kali.
  1. Persekutuan tubuh Kristus dalam nikah.
    Matius 18:19-20

    18:19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.
    18:20 Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.”

    Nikah = ada 2 orang yang sepakat/ satu hati.
    Laki-laki dan perempuan memiliki banyak perbedaan secara jasmani, secara rohani harus jadi satu.
    Keduanya bisa menjadi satu hati hanya jika keduanya diisi dengan satu firman pengajaran benar.
    Firman pengajaran benar adalah firman yang dibukakan rahasianya, ayat yang satu menerangkan ayat lainnya.

    Jika suami dan istri satu hati, diisi satu firman pengajaran benar, maka nikah itu menjadi rumah doa.
    Kalau suami dan istri tidak sepakat, nikah itu menjadi sarang penyamun.

    Kolose 3:18-21
    3:18 Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan.
    3:19 Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.
    3:20 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan.
    3:21 Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.

    Praktek sepakat/ satu hati dalam nikah:
    • Dimulai dari istri lebih dulu. Istri tunduk kepada suami dalam segala sesuatu.
    • Suami mengasihi istri dan tidak berlaku kasar kepadanya, baik dalam perkataan maupun perbuatan.
      Suami memukul istri = memukul diri sendiri = orang yang tidak waras.
    • Dua orang sepakat dalam nikah juga menunjuk hubungan orang tua dengan anak. Anak-anak taat kepada orang tua. Anak-anak yang tidak taat itu menyakiti hati orang tua.
    • Orang tua jangan menyakiti hati anak, membuat hati mereka tawar, yakni sewenang-wenang terhadap anak dengan cara di luar firman, atau orang tua membiarkan anak-anak dalam kesalahan mereka.

    Kalau ada kesatuan hati, maka nikah itu menjadi rumah doa, Tuhan selalu hadir untuk memberkati dan memberi kebahagiaan dalam nikah kita.
    Ketaatan menghasilkan masa depan yang indah. Kaya dan pandai tidak menjamin keindahan hidup.

  2. Persekutuan tubuh Kristus dalam penggembalaan dan antar penggembalaan.
    Yang perlu diperhatikan dalam penggembalaan adalah kesatuan dan saling melayani.
    Baru kemudian berkembang menjadi persekutuan antar penggembalaan (antar kandang), untuk mencapai satu kawanan domba dengan Yesus sebagai Gembala, satu tubuh dengan Yesus sebagai Kepala.

    Yohanes 10:16
    10:16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.

    Keluaran 4:27-30
    4:27 Berfirmanlah TUHAN kepada Harun: “Pergilah ke padang gurun menjumpai Musa.” Ia pergi dan bertemu dengan dia di gunung Allah, lalu menciumnya.
    4:28 Kemudian Musa memberitahukan kepada Harun segala firman TUHAN yang disuruhkan-Nya kepadanya untuk disampaikan dan segala tanda mujizat yang diperintahkan-Nya kepadanya untuk dibuat.
    4:29 Lalu pergilah Musa beserta Harun dan mereka mengumpulkan semua tua-tua Israel.
    4:30 Harun mengucapkan segala firman yang telah diucapkan TUHAN kepada Musa, serta membuat di depan bangsa itu tanda-tanda mujizat itu.

    Contoh persekutuan antar penggembalaan adalah persekutuan Musa dan Harun berdasarkan firman Tuhan yang diucapkan Tuhan (firman yang dibukakan rahasianya, firman pengajaran yang benar) kepada Musa dan Harun.

    Persekutuan adalah sesuatu yang wajar, seperti kehidupan yang butuh/ merindu makanan, tidak perlu dipaksa ataupun diancam.
    Mulai persekutuan hamba Tuhan, kemudian tua-tua dan sidang jemaat akan turut serta.

    Di mana terjadi persekutuan?
    Di padang gurun, bukan di Mesir. Artinya persekutuan kita tidak dipengaruhi keduniawian, tidak menonjolkan perkara jasmani/ dunia.

    Banyak persekutuan hari-hari ini lebih menonjolkan hiburan/ artis, keuangan, kedudukan, dll., sementara pemberitaan firman Tuhan begitu dibatasi. Waspada jika suatu persekutuan tidak mengutamakan Firman, maka yang disajikan adalah labu liar yang mengandung maut.

    Kalau persekutuan kita berdasar firman pengajaran benar, pasti diikuti dengan tua-tua dan sidang jemaat. Dan di situ terjadi mujizat-mujizat Tuhan, terjadi pertumbuhan kuantitas maupun kualitas.

  3. Persekutuan tubuh Kristus internasional.
    Wahyu 19:6-7
    19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: “Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
    19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

    Persekutuan tubuh Kristus yang sempurna menunjuk pada nikah yang rohani.

    Jadi, jika persekutuan kita benar (mulai nikah, penggembalaan, antar penggembalaan), maka kita sedang menuju pembentukan tubuh Kristus yang sempurna. Satu tubuh Kristus dengan satu Kepala (pribadi Yesus, firman pengajaran yang benar).

    Dulu, setelah peristiwa pembangunan menara Babel, manusia diserakkan ke seluruh dunia dengan berbagai bahasa.
    Sekarang kita sedang menuju terbentuknya satu tubuh Kristus yang sempurna, kembali pada satu suara "HALELUYA" untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai.

Namun sayang, menjelang kedatangan Yesus kedua kali, kedaaan Gereja Tuhan di akhir zaman justru berkebalikan, yaitu sakit pendarahan.
Markus 5:25-29
5:25 Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan.
5:26 Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk.
5:27 Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.
5:28 Sebab katanya: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.”
5:29 Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.

Istilah 'pendarahan' artinya:
Banyak usaha yang dilakukan Gereja Tuhan secara jasmani, lewat kepandaian, pengalaman, kekayaan, dsb., namun tidak berhasil dan bahkan justru bertambah hancur.

Hanya satu yang belum dilakukan dan ditunggu Tuhan, yaitu merendahkan diri untuk menjamah ujung jubah Tuhan.

Wahyu 19:13, 16, 6-7
19:13 Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: “Firman Allah.”
19:16 Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: “Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan.”
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: “Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Jubah yang dipakai Tuhan adalah firman Allah yang ditulisi "Tuhan atas segala tuan, Raja atas segala raja" = Firman Pengajaran benar, Kabar Mempelai. Ini satu-satunya cara untuk menghadapi perpecahan, kita harus menjamah ujung jubah Tuhan, artinya:
  1. Kita merendahkan diri serendah-rendahnya untuk bisa menerima firman pengajaran yang benar, Kabar Mempelai.
  2. Kita berpegang teguh, yakin pada satu pokok firman pengajaran benar.
  3. Taat dengar-dengaran pada Firman, sekalipun seperti di luar logika = kita percaya dan bergantung sepenuh pada belas kasih Tuhan, tidak berharap yang lain.
Maka, kita sedang menempatkan Yesus sebagai Kepala.

Markus 5:29-34
5:29 Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.
5:30 Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: “Siapa yang menjamah jubah-Ku?”
5:31 Murid-murid-Nya menjawab: “Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?”
5:32 Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu.
5:33 Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya.
5:34 Maka kata-Nya kepada perempuan itu: “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!”

Hasilnya:
  1. Kuasa penyucian dan pembaharuan (mujizat rohani) dari manusia daging menjadi manusia rohani, yaitu percaya dan tulus.
    Tulus artinya mengaku apa adanya, mengakui dosa dan segala keadaan/ kegagalan kita apa adanya.

  2. Kuasa pertolongan Tuhan (mujizat jasmani), yang mustahil menjadi tidak mustahil.
Sampai suatu waktu, mujizat terakhir saat Yesus datang, kita diubah menjadi sama mulia dan sempurna seperti Dia, kita terangkat di awan-awan permai untuk menyambut Dia.


Tuhan memberkati.