Ibadah Persekutuan Malang I, 22 Maret 2023 (Rabu Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Tema:
Matius 25:6
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!

Tengah malam merupakan suasana paling gelap di mana dunia dikuasai oleh dosa-dosa sampai puncak dosa yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba) dan dosa kawin mengawinkan (dosa percabulan, tontonan yang tidak baik, perbuatan najis antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami istri sah, nikah yang salah, kawin campur, kawin cerai, kawin mengawinkan, penyimpangan antara laki-laki dengan laki-laki atau perempuan dengan perempuan yang semakin diakui oleh dunia akhir zaman). Semuanya mengarah pada pembangunan Babel, pelacur besar, gereja palsu yang sempurna dalam kejahatan dan kenajisan, dan akan dibinasakan dalam waktu 1 jam.

Satu-satunya kabar yang dibutuhkan pada tengah malam adalah Kabar Mempelai ("Mempelai datang! Songsonglah dia!).

Sebenarnya ada dua macam pemberitaan firman Allah:
  1. Pemberitaan Injil keselamatan, firman penginjilan, kabar baik.
    Efesus 1:13
    1:13 Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.

    Amsal 25:25
    25:25 Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga, demikianlah kabar baik dari negeri yang jauh.

    Yaitu Injil yang memberitakan kedatangan Yesus pertama kali ke dunia sebagai satu-satunya manusia yang tidak berdosa tetapi harus mati di kayu salib untuk memanggil manusia berdosa untuk diselamatkan sehingga tidak binasa bersama Babel.

    Siapa yang diselamatkan?
    Kisah Para Rasul 2:36-40
    2:36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
    2:37 Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"
    2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
    2:39 Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita."
    2:40 Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini."

    Sebenarnya hanya bangsa Israel asli yang diselamatkan. Namun karena sebagian Israel menolak Yesus, maka terbuka kesempatan dan kemurahan Tuhan bagi bangsa kafir untuk diselamatkan, sehingga Israel dan kafir (= gereja Tuhan) sama-sama bisa diselamatkan.

    Proses keselamatan:
    • [ayat 36] Tahu dengan pasti = iman, percaya/ yakin bahwa Yesus adalah satu-satunya Juru Selamat, lewat mendengar firman Kristus (firman yang diurapi Roh Kudus). Kita mendengar firman, mengerti, percaya/ yakin pada firman, sehingga firman menjadi iman di dalam hati.

    • [ayat 37] Hati terharu, artinya sadar akan dosa, menyesal, mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi = bertobat.

    • [ayat 38] Baptisan air dan baptisan Roh Kudus = lahir baru dari air dan roh sehingga kita mendapatkan hidup baru, hidup Surgawi, hidup yang diurapi Roh Kudus yaitu hidup dalam kebenaran. Benar = selamat, tidak benar = tidak selamat.

    • Menjadi senjata kebenaran.
      Roma 6:12-14
      6:12 Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.
      6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
      6:14 Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.

      Yaitu hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang setia dan benar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Jika tidak benar, akan menjadi senjata kelaliman.

      [ayat 14] Maka kita hidup di bawah kasih karunia Tuhan.

      Kejadian 6:8
      6:8 Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.

      Kita hidup dalam kasih karunia seperti Nuh sehingga tidak binasa oleh air bah = selamat dan diberkati oleh Tuhan.
  2. Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, Kabar Mempelai.
    2 Korintus 4:3-4
    4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
    4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

    Yaitu Injil yang memberitakan kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Surga, untuk memilih orang-orang yang sudah selamat dan diberkati Tuhan untuk disucikan sampai sempurna seperti Yesus, menjadi mempelai wanita Surga yang siap menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan permai, masuk Firdaus (kerajaan 1.000 tahun damai), masuk Yerusalem baru.

Waspada, banyak yang dipanggil (oleh firman penginjilan), sedikit yang dipilih (oleh firman pengajaran). Oleh sebab itu, kita harus berusaha untuk masuk pilihan = masuk dalam firman pengajaran, Kabar Mempelai. Firman pengajaran memberi terang di dalam dunia yang gelap. Waspada, pada akhir zaman banyak hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang keras hati sehingga buta rohani, artinya tidak bisa melihat cahaya Injil kemuliaan Kristus, tidak mau mendengar dan dengar-dengaran, menolak Kabar Mempelai sehingga tidak bisa menjadi mempelai Tuhan.

Praktik sehari-hari hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang buta rohani:
  1. Melupakan pengampunan dosa oleh darah Yesus sehingga mengulang-ulangi dosa.
    2 Petrus 1:9
    1:9 Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.

    Wahyu 2:1-5
    2:1 "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu.
    2:2 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.
    2:3 Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah.
    2:4 Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
    2:5 Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.

    Ini sama dengan melayani tanpa pengampunan, tanpa kasih mula-mula, sama dengan melayani tanpa kaki dian emas, sehingga gelap, buta.

    Melayani tanpa kasih mula-mula, artinya:
    • Melayani tanpa iman dan pertobatan (mezbah korban bakaran), melayani tetapi tetap berbuat dosa.

    • Melayani tanpa kebenaran (kolam pembasuhan), tanpa kuasa baptisan air.

    • Melayani tanpa Roh Kudus (pintu kemah) sehingga tidak ada damai sejahtera, tidak tenang, tidak enak dan ringan, berat sehingga banyak yang meninggalkan ibadah pelayanan. Tidak ada sukacita Roh Kudus, hanya bersungut, berbantah, bertengkar.
      Roma 14:17-18
      14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
      14:18 Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.

      Melayani tanpa kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita Roh Kudus bukanlah sistim kerajaan Surga, tetapi melayani dengan sistim duniawi, yaitu hanya mencari perkara jasmani (makan-minum sampai kawin-mengawinkan). Ini sama dengan membangun Babel, tidak berkenan kepada Allah dan tidak dihormati manusia, dihina oleh sidang jemaat sehingga banyak yang keluar.

    • Melayani tanpa ketaatan pada firman.
      Matius 7:21-23
      7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
      7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
      7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

      Ini sama dengan berbuat jahat, sehingga diusir oleh Tuhan, pintu Surga tertutup, pintu-pintu di dunia juga tertutup, menghadapi jalan buntu sampai binasa.

      Jika melayani dengan ketaatan, maka pintu Surga terbuka, pintu-pintu di dunia juga terbuka bagi kita.
  2. Bagaikan pohon ara di pinggir jalan.
    Matius 21:18-19
    21:18 Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar.
    21:19 Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: "Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!" Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu.

    Matius 20:29-30
    20:29 Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya keluar dari Yerikho, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia.
    20:30 Ada dua orang buta yang duduk di pinggir jalan mendengar, bahwa Yesus lewat, lalu mereka berseru: "Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami!"

    Hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang buta rohani bagaikan pohon ara di pinggir jalan = hamba Tuhan/ pelayan Tuhan jalanan, beredar-edar untuk mendengar suara asing, tidak tergembala dengan benar dan baik. Kabar Mempelai jika ditambah ajaran palsu/ gosip/ suara daging akan menjadi kabar busuk seperti 10 pengintai, sehingga dari seluruh Israel yang keluar dari Mesir, hanya 2 orang yang berhasil masuk Kanaan.

    Seperti pohon ara berdaun lebat tetapi tidak berbuah (= tidak berubah), artinya aktif melayani tetapi tidak memuaskan Tuhan, sehingga dikutuk oleh Tuhan.

    Mengapa sudah beribadah melayani tetapi tidak memuaskan Tuhan, malah memilukan hati Tuhan? Kita belajar dari pohon ara yang tidak berbuah dari zaman ke zaman:
    • Zaman Allah Bapa: pohon ara di taman Eden.
      Kejadian 3:7
      3:7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.

      Daun pohon ara untuk menutupi ketelanjangan/ dosa, menunjuk kebenaran diri sendiri, menutupi dosa dengan menyalahkan orang lain dan Tuhan (firman pengajaran benar).

      Sebenarnya di taman Eden ada panggilan Tuhan kepada Adam dan Hawa yang sudah berbuat dosa dan telanjang, tetapi Adam dan Hawa tidak bisa mendekat kepada Tuhan, malah lari sembunyi karena kebenaran diri sendiri, sampai binasa selamanya.

      Kebenaran dari Tuhan yaitu saling mengaku dan saling mengampuni. Maka darah Yesus membasuh segala dosa dan kita hidup dalam kebenaran, menghasilkan buah kebenaran.

    • Zaman Anak Allah: daun pohon ara dipakai untuk berteduh oleh Natanael.
      Yohanes 1:48-51
      1:48 Kata Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara."
      1:49 Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!"
      1:50 Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu."
      1:51 Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."

      Artinya beribadah melayani untuk mencari kepentingan diri sendiri, mengenakkan daging dan menolak salib. Akibatnya adalah tidak bisa melihat langit (Surga) terbuka, tidak bisa melihat malaikat turun naik kepada Yesus.

      Kita harus keluar dari bawah pohon ara sekalipun kepanasan untuk melayani pembangunan tubuh Kristus sempurna. Hasilnya adalah langit terbuka. Malaikat turun artinya kuasa Tuhan turun untuk melindungi dan memelihara kita. Malaikat naik artinya kuasa Tuhan untuk mengangkat kita ke awan-awan permai = menyucikan dan mengubahkan kita sedikit demi sedikit sampai sempurna seperti Yesus.

    • Pohon ara di kebun anggur tetapi tidak berbuah, hanya berdaun saja.
      Lukas 13:6-9
      3:6 Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya.
      3:7 Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!
      3:8 Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,
      3:9 mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"

      Pohon ara di kebun anggur artinya sudah digembalakan dalam Kabar Mempelai tetapi tidak berbuah sebab akar (hati nurani) tidak baik:
      1. Akar kejahatan = cinta uang, kikir dan serakah.
        Kikir = tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan, untuk sesama yang membutuhkan.
        Serakah = mencuri milik Tuhan (perpuluhan dan persembahan khusus), mencuri milik sesama.

      2. Akar kepahitan = iri, benci tanpa alasan, dendam.

      3. Akar busuk = menolak pengajaran benar, mendukung ajaran yang salah.
        Yesaya 5:24
        5:24 Sebab itu seperti lidah api memakan jerami, dan seperti rumput kering habis lenyap dalam nyala api, demikian akar-akar mereka akan menjadi busuk, dan kuntumnya akan beterbangan seperti abu, oleh karena mereka telah menolak pengajaran TUHAN semesta alam dan menista firman Yang Mahakudus, Allah Israel.
      Jika kita menerima Kabar Mempelai dan taat dengar-dengaran, maka kita disucikan dari akar/ hati nurani yang tidak baik.

      1 Petrus 1:22
      1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

      Kita memiliki akar yang baik yaitu merambatkan akar ke sungai air kehidupan.

      Yeremia 17:7-8
      17:7 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
      17:8 Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

      Kita bisa tergembala dengan benar dan baik. Ada 3 macam alat dalam ruangan suci (kandang penggembalaan), menunjuk ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
      • Pelita emas = ketekunan dalam kebaktian umum, persekutan dengan Allah Roh Kudus dalam urapan dan karunia = domba diberi minum, sehingga segar secara rohani.
      • Meja roti sajian = ketekunan dalam kebaktian pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran benar dan korban Kristus = domba diberi makan, sehingga ada kekuatan ekstra, tidak jatuh dalam dosa, tidak tinggalkan ibadah pelayanan, tetap kuat dan bertumbuh secara rohani.
      • Mezbah dupa emas = ketekunan dalam kebaktian doa penyembahan, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasih = bernafas dengan kasih Allah, bernafas dengan takut akan Tuhan.
      Hasilnya adalah tidak kering dan tidak berhenti menghasilkan buah-buah kebenaran, kesucian sampai buah kesempurnaan ('tak kan kekurangan aku').
  3. Membenci saudara = tidak mengasihi saudara, berarti tidak mengasihi Tuhan.
    1 Yohanes 2:11
    2:11 Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya.

    Ini sama dengan beribadah melayani tanpa kasih.

    Darimana kita mendapat kasih Allah? Lewat korban Kristus di kayu salib dan lewat firman pengajaran benar.

    1 Petrus 1:22
    1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

    Jika kita taat pada pengajaran yang benar, maka kita disucikan sehingga bisa mengasihi sesama seperti diri sendiri sampai mengasihi musuh, dan bisa mengasihi Tuhan lebih dari semua.

    Mengapa kita membutuhkan kasih Allah?

    Roma 8:35-36
    8:35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
    8:36 Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."

    Sebab sehebat apapun kita di dunia ini, hanya seperti domba sembelihan yang tidak berdaya menghadapi kesulitan, kemustahilan, kesedihan, penderitaan, kita hanya membutuhkan kasih Tuhan.

    Maka Yesus Gembala Agung akan mencurahkan kasih-Nya kepada kita. Hasilnya adalah:
    • Kasih Allah sanggup untuk mengaruniakan segala sesuatu yang kita butuhkan saat ini.
      Roma 8:31-32
      8:31 Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
      8:32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

      Tuhan sanggup melindungi, memelihara kehidupan kita di tengah kesulitan dunia yang bertambah-tambah sampai antikris berkuasa di bumi 3,5 tahun.

    • Kasih Allah membela kita.
      Roma 8:33-34
      8:33 Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka?
      8:34 Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?

      Artinya kasih Tuhan sanggup untuk menolong saat kita jatuh dalam dosa. Kasih Tuhan sanggup mengampuni segala dosa kita dan membenarkan kita sehingga kita bisa hidup benar dan dipulihkan oleh Tuhan.

    • Kasih Allah sanggup membuat kita bertahan.
      Roma 8:35
      8:35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan(1)atau kesesakan(2)atau penganiayaan(3), atau kelaparan(4)atau ketelanjangan(5), atau bahaya(6), atau pedang(7)?

      Kita bisa kuat dan teguh hati, tidak kecewa/ putus asa/ tinggalkan Tuhan apa pun yang kita hadapi, sehingga kita menjadi pelita yang bercahaya di hadapan semua orang (angka 7 = angka pelita).

    • Kasih Allah membuat kita lebih dari pemenang, menyelesaikan semua masalah yang mustahil, seperti Daud bisa menang atas Goliat.
      Roma 8:37
      8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

    • Kasih Allah menyatukan dan menyempurnakan kita.
      Kolose 3:14
      3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

      Bagi domba sembelihan yang dibutuhkan hanya kasih Allah, tidak ada yang lain. Kasih Allah memberi kita kekuatan untuk bertahan, menang, sampai sempurna.

Tuhan memberkati.