Ibadah Persekutuan Tubuh Kristus di Kartika Graha II, 17 Juli 2013 (Rabu Pagi)

Tema:
Matius 25:6
25: 6 ... Mempelai datang! Songsonglah dia!

Tengah malam adalah situasi akhir jaman di mana dosa-dosa sudah memuncak sampai dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan. Satu-satunya kabar yang kita butuhkan adalah Kabar Mempelai.

Ada 2 macam pemberitaan injil:
  1. Injil keselamatan/ firman penginjilan/ Kabar Baik.
    Efesus 1:13
    1:13 Di dalam Dia kamu juga  —  karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu  —  di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.

    Yaitu Injil yang memberitakan kedatangan Yesus pertama kali sampai mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa.

  2. Cahaya injil tentang kemuliaan Kristus/ firman pengajaran.
    2 Korintus 4:3-4
    4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
    4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

    Yaitu Injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Surga, untuk menyucikan orang yang sudah selamat, sampai sempurna dan tak bercacat cela seperti Yesus, menjadi mempelai wanita Surga. Sehingga kita siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai, masuk Pesta Nikah Anak Domba, lanjut masuk Kerajaan 1000 tahun damai, sampai masuk Kerajaan Surga yang kekal selamanya.

Pertemuan antara Yesus dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria dengan sidang jemaat dalam kemuliaan sebagai mempelai wanita sama dengan persekutuan dalam kemuliaan.

Persekutuan dalam kemuliaan dalam Tabernakel ditunjukkan oleh alat Tabut Perjanjian, yang terdiri dari 2 bagian:
  1. Tutup pendamaian dari emas murni.
    Istilah emas murni menunjuk pada zat ilahi, tidak ada kayu sedikit pun. Pada tutup pendamaian ini terdapat kerub pertama, tutup dengan percikan darah, dan kerub kedua.
    • Kerub pertama menunjuk pada Allah Bapa dalam kemuliaan.
    • Tutup dengan 7 percikan darah menunjuk pada Anak Allah dalam penderitaanNya, tetapi Dia juga dipermuliakan.
    • Kerub kedua menunjuk pada Allah Roh Kudus dalam kemuliaan.
    Jadi, tutup pendamaian menunjuk pada Allah Bapa, Anak Allah, dan Allah Roh Kudus, yaitu Tuhan Yesus Kristus dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Surga.

  2. Peti.
    Keluaran 25:10-11

    25:10 "Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.
    25:11 Haruslah engkau menyalutnya dengan emas murni; dari dalam dan dari luar engkau harus menyalutnya dan di atasnya harus kaubuat bingkai emas sekelilingnya.

    Peti terbuat dari kayu penaga yang disalut emas murni luar dan dalam. Kayu menunjuk pada manusia daging yang rapuh. Kayu penaga berwarna hitam menunjuk pada manusia daging yang berdosa. Kayu penaga ini harus disalut emas murni sampai tidak kelihatan lagi kayunya.

Sekarang, Tabut Perjanjian mengandung dua arti:
Persekutuan dalam kemuliaan tidak boleh kelihatan kayu sedikit pun, artinya daging dengan segala keinginan, hawa nafsu, sungkan, iri hati tidak boleh ada lagi. Jadi, persekutuan dalam kemuliaan adalah perobekan daging sampai tidak bersuara lagi, maka kita bisa merasakan kemuliaan Tuhan.
Kalau daging bersuara, maka jauh dari kemuliaan Tuhan, yang ada hanya keduniawian dan kehancuran (ikabot).

Persekutuan kita dengan Yesus dalam kemuliaan dikaitkan dengan tempat Tabut Perjanjian. Jika tempat Tabut Perjanjian benar, maka akan terjadi kemuliaan. Tetapi jika tempat Tabut Perjanjian salah, maka yang terjadi adalah celaka dan kehancuran.

1 Samuel 5:1-2,6
5:1 Sesudah orang Filistin merampas tabut Allah, maka mereka membawanya dari Eben-Haezer ke Asdod.
5:2 Orang Filistin mengambil tabut Allah itu, dibawanya masuk ke kuil Dagon dan diletakkannya di sisi Dagon.
5:6 Tangan TUHAN menekan orang-orang Asdod itu dengan berat dan Ia membingungkan mereka: Ia menghajar mereka dengan borok-borok, baik Asdod maupun daerahnya.


Tabut Perjanjian diletakkan di kuil Dagon di Asdod. Maka yang terjadi bukan kemuliaan tetapi kehancuran, terjadi borok-borok, cacat cela.

Tempat yang benar dari Tabut Perjanjian adalah:
  1. Di dalam tempat maha kudus atau ruangan maha suci pada Tabernakel yang dibangun Musa.
    Keluaran 26:34
    26:34 Tutup pendamaian itu haruslah kauletakkan di atas tabut hukum di dalam tempat maha kudus.

    Keluaran 40:34
    40:34 Lalu awan itu menutupi Kemah Pertemuan, dan kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci,

    Maka kemuliaan Tuhan atau shekinah glory akan hadir.

    Keluaran 25:21-22
    25:21 Haruslah kauletakkan tutup pendamaian itu di atas tabut dan dalam tabut itu engkau harus menaruh loh hukum, yang akan Kuberikan kepadamu.
    25:22 Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu, Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel."

    Wujud kemuliaan Tuhan dalam nikah, penggembalaan, dan persekutuan adalah ada Tuhan berbicara, yaitu ada pembukaan rahasia firman atau ilham, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab. Ini yang disebut Kabar Mempelai.

    1 Tawarikh 28:11,19
    28:11 Lalu Daud menyerahkan kepada Salomo, anaknya, rencana bangunan dari balai Bait Suci dan ruangan-ruangannya, dari perbendaharaannya, kamar-kamar atas dan kamar-kamar dalamnya, serta dari ruangan untuk tutup pendamaian.
    28:19 Semuanya itu terdapat dalam tulisan yang diilhamkan kepadaku oleh TUHAN, yang berisi petunjuk tentang segala pelaksanaan rencana itu.

    Ilham dari Tuhan mengarah pada pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Jadi, Kabar Mempelai mempersiapkan gereja Tuhan menjadi mempelai wanita Surga.
    Ilham harus diterima dengan iman. Logika akan sulit menerima ilham. Buktinya adalah Nikodemus yang adalah orang pandai dalam agama. Dia menggunakan logika dan tidak bisa menerima Kabar Baik tentang baptisan. Rasul Paulus adalah murid Gamaliel seorang ahli agama. Dia juga tidak bisa menerima ilham sehingga membunuh banyak pengikut Yesus dan mengakibatkan perpecahan tubuh Kristus. Tetapi begitu Rasul Paulus terkena sinar Injil Kemuliaan, dia menjadi tidak berdaya, buta, tidak bisa makan, dan semua logikanya dihilangkan. Rasul Paulus menganggap semua hal jasmani sebagai sampah, dan bisa menerima ilham dengan iman.
    Perkara ilmiah diterima dengan logika dan mengarah pada perkara dunia. Tetapi ilham harus diterima dengan iman dan akan mengarah pada pembangunan tubuh Kristus. Iman lebih tinggi dari logika. Kalau iman bisa menerima Kabar Mempelai, maka logika juga pasti akan bisa menerima Kabar Mempelai.

    Ilham dengan ilmiah tidak boleh dicampur. Contoh dalam Alkitab adalah saat Tabut Perjanjian diangkat dengan pedati, akibatnya justru tergelincir. Ilham yang dicampur dengan lawakan, pengetahuan, dll (Uza mengulurkan tangan pada tabut), justru akan mengakibatkan mati rohani.

    Ibrani 4:12
    4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

    Kabar Mempelai adalah firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, menyucikan kita mulai dari dalam hati yang tersembunyi.

    Matius 15:19
    15:19 Karena dari hati timbul segala (1)pikiran jahat, (2)pembunuhan, (3)perzinahan, (4)percabulan, (5)pencurian, (6)sumpah palsu dan (7)hujat.

    Hati manusia berisi tujuh keinginan dosa sampai pada menghujat. Menghujat ini adalah antikris. Jangan sampai kita menghujat orang kudus, jangan sampai menghujat orang tua, apalagi jangan sampai menghujat Tabernakel.
    Kalau ada tujuh keinginan dosa di dalam hati, maka pelita padam dan mata hatinya gelap. Hidupnya menjadi membabi buta. Tujuh keinginan dosa ini dibagi menjadi dua kelompok:
    • Keinginan jahat, yang mengarah ada ikatan akan uang yang membuat kita menjadi kikir dan serakah.
    • Keinginan najis, yang mengarah pada dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba) dan dosa kawin-mengawinkan (dosa seks dengan aneka ragamnya, penyimpangan seks, kawin campur, kawin cerai, seks bebas).
    Jika hati disucikan dari keinginan jahat dan najis, maka perbuatan dan perkataan disucikan, seluruh hidup kita akan disucikan, sehingga kita menjadi pelita yang menyala.

    Tetapi ada halangan persekutuan dalam kemuliaan.
    Yosua 18:1
    18:1 Maka berkumpullah segenap umat Israel di Silo, lalu mereka menempatkan Kemah Pertemuan di sana, karena negeri itu telah takluk kepada mereka.

    1 Samuel 2:12-14,16-17
    2:12 Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka tidak mengindahkan TUHAN,
    2:13 ataupun batas hak para imam terhadap bangsa itu. Setiap kali seseorang mempersembahkan korban sembelihan, sementara daging itu dimasak, datanglah bujang imam membawa garpu bergigi tiga di tangannya
    2:14 dan dicucukkannya ke dalam bejana atau ke dalam kuali atau ke dalam belanga atau ke dalam periuk. Segala yang ditarik dengan garpu itu ke atas, diambil imam itu untuk dirinya sendiri. Demikianlah mereka memperlakukan semua orang Israel yang datang ke sana, ke Silo.
    2:16 Apabila orang itu menjawabnya: "Bukankah lemak itu harus dibakar dahulu, kemudian barulah ambil bagimu sesuka hatimu," maka berkatalah ia kepada orang itu: "Sekarang juga harus kauberikan, kalau tidak, aku akan mengambilnya dengan kekerasan."
    2:17 Dengan demikian sangat besarlah dosa kedua orang muda itu di hadapan TUHAN, sebab mereka memandang rendah korban untuk TUHAN.


    Halangannya adalah Hofni dan Pinehas, yang adalah imam-imam, tetapi menolak pembukaan firman Tuhan. Mereka melayani tetapi tidak pernah disucikan, sehingga menjadi imam-imam yang dursila, yaitu memandang rendah korban Tuhan. Artinya:
    • Terjadi jual beli lembu dan domba (binatang korban) di bait Allah, sama dengan tetap berbuat dosa, tetap hidup dalam dosa, yaitu dosa kekerasan, kenajisan, pertengkaran, terutama pertengkaran soal pengajaran. Kalau ada perbedaan soal pengajaran, kita tidak perlu berdebat, kita hanya perlu kembali ke Alkitab. 
    • Memandang rendah persembahan untuk Tuhan.
      Prakteknya adalah mencuri perpuluhan dan persembahan khusus milik Tuhan. Lebih kejam lagi adalah merampas kepercayaan Tuhan kepada gembala tentang perpuluhan dan persembahan khusus. Kalau gembala tidak dipercaya perpuluhan, maka gembala tidak akan dipercaya pembukaan firman, dan sidang jemaat akan mati rohani.

    1 Samuel 4:21-22
    4:21 Ia menamai anak itu Ikabod, katanya: "Telah lenyap kemuliaan dari Israel"  —  karena tabut Allah sudah dirampas dan karena mertuanya dan suaminya.
    4:22 Katanya: "Telah lenyap kemuliaan dari Israel, sebab tabut Allah telah dirampas."


    Akibatnya adalah terjadi ikabot, kemuliaan Allah hilang, dan tidak bisa masuk persekutuan kemuliaan bersama Tuhan, ketinggalan saat Yesus datang kembali kedua kali.

  2. Di dalam ruangan maha suci pada Bait Allah yang dibangun Salomo.
    1 Raja-raja 8:6-7,10-11
    8:6 Kemudian imam-imam membawa tabut perjanjian TUHAN itu ke tempatnya, di ruang belakang rumah itu, di tempat maha kudus, tepat di bawah sayap kerub-kerub;
    8:7 sebab kerub-kerub itu mengembangkan kedua sayapnya di atas tempat tabut itu, sehingga kerub-kerub itu menudungi tabut serta kayu-kayu pengusungnya dari atas.
    8:10 Ketika imam-imam keluar dari tempat kudus, datanglah awan memenuhi rumah TUHAN,
    8:11 sehingga imam-imam tidak tahan berdiriuntuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah TUHAN.


    Kalau terjadi kemuliaan Tuhan, maka hasilnya menjadi tidak tahan berdiri, artinya khidmat, tertib, teratur.
    Tidak tahan berdiri juga artinya kita hanya tersungkur menyembah Tuhan.

    Wujud kemuliaan pada Bait Allah Salomo adalah hati Tuhan, mata Tuhan, dan nama Tuhan ada di sana.

    1 Raja-raja 9:1-3
    9:1 Ketika Salomo selesai mendirikan rumah TUHAN dan istana raja dan membuat segala yang diinginkannya,
    9:2 maka TUHAN menampakkan diri kepada Salomo untuk kedua kalinya seperti Ia sudah menampakkan diri kepadanya di Gibeon.
    9:3 Firman TUHAN kepadanya: "Telah Kudengar doa dan permohonanmu yang kausampaikan ke hadapan-Ku; Aku telah menguduskan rumah yang kaudirikan ini untuk membuat nama-Ku tinggal di situ sampai selama-lamanya, maka mata-Ku dan hati-Ku akan ada di situ sepanjang masa.

    • Hati Tuhan adalah belas kasihan Tuhan untuk memelihara tubuh, jiwa, roh kita secara ajaib.
      Lima roti dan dua ikan adalah untuk memberi makan 5000 laki-laki yang duduk di atas rumput, artinya harus duduk tergembala dengan baik pada firman pengajaran yang benar, maka Tuhan akan memelihara kita sampai "takkan kekurangan aku".

    • Mata Tuhan adalah perhatian dan perlindungan Tuhan dari segala celaka marabahaya, sampai perlindungan dari jaman antikris.

    • Dalam nama Tuhan ada kuasa kemenangan atas setan tritunggal yang adalah sumber masalah, penderitaan, air mata, dosa, kegagalan.
      Filipi 2:8-11
      2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
      2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
      2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
      2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!


      Bukti menang atas setan tritunggal adalah kita hanya menggunakan lidah untuk mengaku Tuhan, artinya mengaku dosa, tidak menyalahkan orang. Lidah digunakan untuk bersaksi dan menyembah Tuhan.
      Kalau kita benar menggunakan lidah, maka akan mengundang hadirat Tuhan di tengah kita, sehingga setan tritunggal lari. Tetapi kalau salah menggunakan lidah, maka akan mengundang 3 binatang buas setan tritunggal sehingga terjadi kehancuran.

    Tetapi juga ada halangan kemuliaan Tuhan, yaitu penyembahan berhala.
    1 Raja-raja 11:1-2,4-5
    11:1 Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di samping anak Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het,
    11:2 padahal tentang bangsa-bangsa itu TUHAN telah berfirman kepada orang Israel: "Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan merekapun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka." Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta.
    11:4 Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, ayahnya.
    11:5 Demikianlah Salomo mengikuti Asytoret, dewi orang Sidon, dan mengikuti Milkom, dewa kejijikan sembahan orang Amon,


    Salomo mendengar suara asing, ajaran lain, sehingga jatuh dalam penyembahan berhala dan kehilangan kemuliaan Tuhan. Kerajaannya menjadi terpecah-belah.

    Roma 16:17
    16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!

    Kalau ada ajaran lain, kita harus menghindar.

  3. Di dalam Bait Suci Allah di Sorga.
    Wahyu 11:19
    11:19 Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat.

    Wahyu 12:1
    12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

    Wujud kemuliaan Tuhan adalah mempelai wanita yang berselubung matahari, dengan bulan di bawah kaki, dan mahkota dua belas bintang.
    Asal matahari, bulan, dan bintang adalah lewat ruangan suci, yaitu gembala dan domba harus tekun dalam 3 macam ibadah pokok.
    • Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karuniaNya.
      Kalau kita tekun dalam Ibadah Raya, maka karunia akan ditambahkan, berkembang, sampai menjadi tongkat Harun yang bertunas, berbunga, dan berbuah. Tongkat Harun akan menjadi mahkota 12 bintang.

    • Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman dan korban Kristus.
      Kalau kita tekun dalam Ibadah Pendalaman Alkitab, maka iman akan menjadi iman yang sempurna, buli-buli emas berisi manna, sampai menjadi bulan di bawah kaki.

    • Medzbah Dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya.
      Kalau kita tekun, maka kasih Allah akan menjadi dua loh batu, kasih yang permanen, bagaikan selubung matahari. 
    Wahyu 12:2-3
    12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.
    12:3 Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.

    Tetapi juga ada halangan, yaitu naga merah, yang menunjuk pada ajaran palsu, juga dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan, serta kemustahilan.
    Keadaan gereja Tuhan adalah seperti perempuan yang mengandung hendak melahirkan, dan sedang berhadapan dengan naga. Gereja Tuhan dalam keadaan tidak berdaya, inilah keadaan kemuliaan. Yang bisa kita lakukan adalah mengeluh dan mengerang kepada Tuhan untuk mendapatkan dua sayap burung nasar yang besar. Inilah kebutuhan kita.

    Wahyu 12:13-14
    12:13 Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu.
    12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

    Kegunaan dua sayap burung nasar yang besar:
    • Membawa kita dekat dengan Tuhan.
      Keluaran 19:4
      19:4 Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku.

      Pelukan dua tangan Tuhan memberi kita ketenangan dan kedamaian di tengah lautan badai dunia.
      Diam artinya berdiam diri, koreksi diri, jangan menyalahkan orang lain. Kalau ada dosa, kita harus mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Kalau diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
      Tenang artinya tidak berharap siapa-siapa, hanya berharap sepenuh kepada Tuhan.

    • Menyingkirkan kita ke padang gurun yang jauh dari mata ular. Kita dilindungi dan dipelihara secara langsung oleh Tuhan lewat firman dan Perjamuan Suci.
      Wahyu 12:14
      12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

    • Pelukan tangan kasih Tuhan memberikan kekuatan ekstra sehingga kita tidak letih lesu, tidak tersandung, tetapi tetap setia berkobar sampai Tuhan datang kedua kali.
      Yesaya 40:29-31
      40:29 Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
      40:30 Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,
      40:31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.


      Kekuatan pelukan tangan kasih Tuhan juga mengangkat kita dari segala kejatuhan dan kegagalan, sampai mengangkat kita ke awan-awan yang permai saat kedatanganNya kedua kali.


Tuhan memberkati.