Ibadah Raya Malang, 01 September 2013 (Minggu Pagi)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Matius 28:20b
28:20.... Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

Kita mutlak membutuhkan penyertaan Tuhan sebab semuanya akan sia-sia tanpa penyertaan Tuhan, bahkan Surga pun tanpa Yesus adalah sia-sia.

Penyertaan Tuhan sampai kepada akhir jaman, artinya mulai sekarang di jaman yang sulit kita disertai oleh Tuhan (sehingga hidup kita menjadi enak dan ringan), sampai masa antikris berkuasa di bumi selama 3,5 tahun (sehingga kita lepas dari aniaya antikris), sampai kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai (kita tidak ketinggalan, tetapi terangkat bersama Tuhan), sampai kita duduk bersanding dengan Yesus di tahta Surga.

Wahyu 3:21
3:21Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

Siapa yang boleh mengalami penyertaan Tuhan mulai sekarang sampai duduk bersanding dengan Yesus di tahta Surga? Yaitu kehidupan yang menang bersama Yesus.

Filipi 2:8-10
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

Yesus taat dengar-dengaran sampai mati di kayu salib sehingga mendapatkan nama yang berkuasa untuk mengalahkan setan tritunggal. Yesus dimuliakan sampai ke tempat yang tertinggi dan duduk di tahta Surga.

Jadi, syarat menang bersama Yesus adalah kita harus taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi.
Sebagai contoh dalam Alkitab adalah Abraham taat dengar-dengaran mempersembahkan Ishak anaknya yang tunggal. Abraham tidak mendengarkan suara daging sehingga bisa taat dengar-dengaran.

Taat sama dengan bijaksana, tidak taat sama dengan bodoh.

Praktek kehidupan yang taat dengar-dengaran atau bijaksana:
  1. Dipakai dalam pembangunan rumah rohani atau tubuh Kristus di atas dasar batu, yaitu korban Kristus.
    Matius 7:24
    7:24 “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.

    Tanda memiliki dasar yang kuat:
    1. Iman, percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat.
      Dalam Tabernakel, ini menunjuk pada Pintu Gerbang.

    2. Bertobat (Mezbah Korban Bakaran), yaitu berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan, mati bagi dosa.

    3. Baptisan air (Kolam Pembasuhan).
      Roma 6:4
      6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

      Baptisan air yang benar adalah orang mati terhadap dosa dikuburkan bersama Yesus dalam air, kemudian bangkit bersama Yesus dan menerima hidup baru, hidup Surgawi, yaitu mengalami kelepasan dari dosa.

      Kolose 2:11-12
      2:11 Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,
      2:12 karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.

      Disunat sama dengan dikuburkan dalam baptisan air, sehingga kita diselamatkan.

      Yehezkiel 32:24
      32:24 Di situ Elam dan sekeliling kuburnya seluruh rakyatnya yang banyak; mereka semuanya mati terbunuh, rebah oleh pedang, yaitu yang tanpa disunat turun ke bumi yang paling bawah, yang dari pihaknya menimbulkan ketakutan di dunia orang-orang hidup. Mereka menanggung nodanya bersama orang-orang yang turun ke liang kubur.

      Kalau tidak mau dikuburkan dalam baptisan air, maka akan dikubur di alam maut neraka untuk selamanya.

    4. Baptisan Roh Kudus (Pintu Kemah).
      Roh Kudus adalah roh kebenaran. Baptisan Roh Kudus membuat kita hidup dalam kebenaran.

      Amsal 10:25
      10:25 Bila taufan melanda, lenyaplah orang fasik, tetapi orang benar adalah alas yang abadi.

      Orang benar adalah dasar yang abadi, sehingga tahan uji, tidak rubuh, dan menang atas setan tritunggal.

      Matius 7:25
      7:25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.

      • Hujan lebat, menunjuk pada setan dengan roh jahat dan roh najis, yang mengarah pada dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan. Kalau kita menang, maka kita akan bisa hidup benar dan suci.
      • Angin kencang, menunjuk pada nabi palsu dengan roh dusta dan ajaran-ajaran palsu. Kalau kita menang, maka kita akan bisa jujur dalam hal pengajaran yang benar, dan jujur dalam segala hal.
      • Banjir, menunjuk pada antikris dengan roh jual-beli (ikatan akan uang) yang membuat manusia kikir dan serakah. Kalau kita menang, maka kita akan bisa memberi baik untuk pekerjaan Tuhan maupun untuk sesama yang membutuhkan.

      Filipi 2:10-11
      2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
      2:11 dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!

      Hasil orang yang tahan uji adalah:

      • Lidah hanya untuk mengaku Yesus, yaitu lidah hanya untuk mengaku dosa pada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
      • Lidah juga hanya digunakan untuk berkata benar.
      • Sampai lidah hanya digunakan untuk menyembah Tuhan, sehingga tidak lagi salah dalam perkataan. Kita hanya berseru "Haleluya".

        Yakobus 3:2
        3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.


  2. Menjadi bintang-bintang bercahaya.
    Daniel 12:3
    12:3 Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.

    Ini adalah pembangunan di atas dasar. Menjadi bintang-bintang bercahaya sama dengan menjadi imam-imam dan raja-raja yang dipakai untuk memuliakan dan mengagungkan Tuhan, dan menjadi berkat bagi sesama.

    Tanda-tanda bintang bercahaya:
    1. Mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar.
      Filipi 2:12-13
      2:12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
      2:13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.

      Artinya beribadah melayani Tuhan dengan takut dan gentar, yaitu dengan setia dan tanggung jawab. Ini menunjuk pada alat Pelita Emas, yaitu ketekunan dalam Ibadah Raya.
      Kita beribadah melayani sesuai dengan kemauan dan gerakan dari Tuhan lewat firman penggembalaan. Saat Tuhan menggerakkan, jangan sampai menolak, sebab suatu waktu akan menjadi tidak bisa lagi.
      Kita juga beribadah melayani dengan kerelaan hati untuk berkorban bagi Tuhan, bukan terpaksa.

    2. Melayani dengan tidak bersungut dan berbantah, tetapi mengucap syukur dan menyembah Tuhan.
      Filipi 2:14
      2:14 Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,

      Ini menunjuk pada alat Mezbah Dupa Emas, yaitu ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.

    3. Berpegang pada firman kehidupan, sama dengan berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran, sehingga firman mendarah daging dalam hidup kita dan menjadi pengalaman hidup.
      Filipi 2:16
      2:16 sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.

      Ini menunjuk pada Meja Roti Sajian, yaitu ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.

    Jadi, untuk menjadi bintang yang bercahaya, kita harus bertekun dalam 3 macam ibadah pokok, menjadi kehidupan yang tergembala dengan benar dan baik. Tidak ada tempat yang terbaik di seluruh dunia selain tempat penggembalaan yang benar dan baik (Gosyen).

    Kalau tidak tergembala, maka bintang pasti akan gugur diseret ekor naga.

    Wahyu 1:20
    1:20 Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat.”

    Posisi bintang yang bercahaya adalah ada dalam tangan kanan Tuhan yang kuat.

    Mazmur 118:15-16
    118:15 Suara sorak-sorai dan kemenangan di kemah orang-orang benar: “Tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan,
    118:16 tangan kanan TUHAN berkuasa meninggikan, tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan!”

    Hasilnya adalah tangan kanan Tuhan kuat perkasa untuk:

    • Memelihara hidup kita secara ajaib di tengah dunia yang sudah tandus.
    • Memberi kemenangan atas dunia dengan segala pengaruhnya (kesibukan, kesusahan, kesukaan, dll). 
    • Meninggikan kita, mengangkat dari segala kegagalan sampai semua berhasil dan indah pada waktuNya.

      Filipi 2:16
      2:16 sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.

      Sampai saat Yesus datang kedua kali, semua yang kita lakukan tidak akan percuma dan kita bersama Dia selamanya.

  3. Membawa minyak persediaan, sehingga pelita tetap menyala.
    Matius 25:4,10
    25:4 sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.
    25:10 Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.

    Dalam Tabernakel, ini menunjuk pada Ruangan Maha Suci.

    Syarat memiliki minyak persediaan supaya pelita tetap menyala adalah kita harus banyak menyembah Tuhan (menutup pintu).

    Matius 6:6
    6:6 Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.

    Artinya banyak bergumul secara pribadi, juga bergumul secara keluarga.

    2 Raja-raja 4:4-7
    4:4 Kemudian masuklah, tutuplah pintu sesudah engkau dan anak-anakmu masuk, lalu tuanglah minyak itu ke dalam segala bejana. Mana yang penuh, angkatlah!”
    4:5 Pergilah perempuan itu dari padanya; ditutupnyalah pintu sesudah ia dan anak-anaknya masuk; dan anak-anaknya mendekatkan bejana-bejana kepadanya, sedang ia terus menuang.
    4:6 Ketika bejana-bejana itu sudah penuh, berkatalah perempuan itu kepada anaknya: “Dekatkanlah kepadaku sebuah bejana lagi,” tetapi jawabnya kepada ibunya: “Tidak ada lagi bejana.” Lalu berhentilah minyak itu mengalir.
    4:7 Kemudian pergilah perempuan itu memberitahukannya kepada abdi Allah, dan orang ini berkata: “Pergilah, juallah minyak itu, bayarlah hutangmu, dan hiduplah dari lebihnya, engkau serta anak-anakmu.”

    Kita harus banyak bergumul untuk menerima Roh Kudus yang melimpah, itulah minyak persediaan.

    Roma 5:5
    5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

    Sampai kita menerima kasih Allah yang agung, maka berarti Tuhan juga sedang bergumul bersama kita.

    Kegunaan minyak persediaan kasih Tuhan:
    • Kuat dan teguh hati, tidak kecewa, tidak bangga, tidak putus asa menghadapi apa pun juga, tetap setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.

      Kekecewaan ini sering terjadi di rumah tangga [Kolose 3:21]. Biar kita banyak menutup pintu dan mohon kasih Allah, jangan mengomel.
      Kekecewaan juga terjadi karena pencobaan, masalah, dll [Keluaran 6:8]. Kita membutuhkan kasih Allah.
      Kekecewaan juga terjadi dalam ibadah pelayanan. Jangan kita menyalahkan orang lain, tetapi biar kasih Allah yang menolong kita.

    • Menyelesaikan segala masalah kita, sampai yang mustahil sekalipun.

    • Melepaskan kita dari cengkraman antikris (penagih hutang), sehingga tidak ada lagi keinginan.

    • Memberi kekuatan untuk menanti kedatangan Tuhan kedua kali.

    • Menyatukan kita mulai dari dalam rumah tangga, gereja, sampai tubuh Kristus yang sempurna yang siap menyambut kedatangan Tuhan kedua kali, sampai duduk bersanding di takhta Surga untuk selamanya.
      Kolose 3:14
      3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

      Biar kita banyak bergumul dan menutup pintu, maka Tuhan juga akan bergumul bersama kita sampai semua selesai.



Tuhan memberkati.