Ibadah Raya Malang, 03 April 2022 (Minggu Pagi)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 16:1-21 ketujuh malapetaka = 7 cawan penghukuman Allah yang terakhir.

Ini berarti kita sudah berada pada dunia akhir zaman. Kita harus siap sedia untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai, yaitu kita harus mengalami proses pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus sehingga kita bebas dari 7 hukuman Allah yang terakhir.

1 Korintus 15:51-52
15:51 Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,
15:52 dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.

Mati atau hidup tidak penting, karena semua adalah kehendak dan kemurahan Tuhan. Yang penting, selama hidup di dunia kita harus menerima dan mengalami bunyi sangkakala yang sanggup menyucikan dan mengubahkan kita. Jadi, selama hidup di dunia kita harus berubah sedikit demi sedikit ke arah kesempurnaan seperti Yesus.

Saat bunyi sangkakala terakhir pada kedatangan Yesus kedua kali, yang mati dalam Yesus akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan, yang hidup dalam Yesus akan diubahkan dalam tubuh kemuliaan, keduanya menjadi satu tubuh Kristus sempurna untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Kita bebas dari 7 hukuman yang terakhir.

Wahyu 16:1-2
16:1 Dan aku mendengar suara yang nyaring dari dalam Bait Suci berkata kepada ketujuh malaikat itu: "Pergilah dan tumpahkanlah ketujuh cawan murka Allah itu ke atas bumi."
16:2 Maka pergilah malaikat yang pertama dan ia menumpahkan cawannya ke atas bumi; maka timbullah bisul yang jahat dan yang berbahaya pada semua orang yang memakai tanda dari binatang itu dan yang menyembah patungnya.

Hukuman pertama yaitu bisul yang jahat dan berbahaya, menimpa manusia yang memakai tanda/ meterai dari binatang buas yaitu 666.
6 pertama = daging yang durhaka.
6 kedua = daging yang menghujat.
6 ketiga = daging yang sesat oleh ajaran palsu.

Jika dimeterai tanda 666, maka tidak akan bisa bertobat, sekalipun sudah dihukum/ menderita. Itu kekuatan cap 666.

Tubuh daging sangat rawan/ gampang untuk dihuni/ dikuasai roh durhaka, hujat, dan penyesatan, sehingga gampang dicap 666.

Oleh sebab itu, kita harus memperhatikan bagaimana cara kita hidup supaya tidak dicap 666.

1 Korintus 6:19-20
6:19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

Tubuh/ daging yang berdosa/ hina/ tidak berharga sudah mengalami pembelian tunai/ penebusan oleh darah Yesus yang mahal, sehingga menjadi sangat berharga, mahal di hadapan Tuhan. Oleh sebab itu, kehidupan yang mahal ini jangan dipakai lagi untuk menuruti keinginan daging untuk melakukan perkara murahan/ dosa, tetapi untuk dipakai menurut kehendak Allah, menjadi tempat Roh Kudus. Sehingga roh durhaka, hujat, penyesatan tidak bisa masuk, sebab Roh Kudus lebih besar dari roh apa pun di dunia. Kita bisa memuliakan Tuhan dengan tubuh dan roh kita yang adalah milik Tuhan. Sampai suatu waktu kita bisa dipermuliakan bersama Tuhan selama-lamanya.

2 Samuel 21:1-2, 6, 14
21:1 Dalam zaman Daud terjadilah kelaparan selama tiga tahun berturut-turut, lalu Daud pergi menanyakan petunjuk TUHAN. Berfirmanlah TUHAN: "Pada Saul dan keluarganya melekat hutang darah, karena ia telah membunuh orang-orang Gibeon."
21:2 Lalu raja memanggil orang-orang Gibeon dan berkata kepada mereka, — orang-orang Gibeon itu tidak termasuk orang Israel, tetapi termasuk sisa-sisa orang Amori dan walaupun orang Israel telah bersumpah kepada mereka, Saul berikhtiar membasmi mereka dalam kegiatannya untuk kepentingan orang Israel dan Yehuda, --
21:6 biarlah diserahkan tujuh orang anaknya laki-laki kepada kami, supaya kami menggantung mereka di hadapan TUHAN di Gibeon, di bukit TUHAN." Lalu berkatalah raja: "Aku akan menyerahkan mereka."
21:14 lalu dikuburkan bersama-sama tulang-tulang Saul dan Yonatan, anaknya, di tanah Benyamin, di Zela, di dalam kubur Kish, ayahnya. Orang melakukan segala sesuatu yang diperintahkan raja, maka sesudah itu Allah mengabulkan doa untuk negeri itu.

Pada saat Daud memerintah, terjadi krisis kelaparan di Israel karena kesalahan Saul membunuh orang Gibeon yang sudah menerima janji perdamaian dengan Yosua, yaitu orang Gibeon (= daging) harus bekerja untuk rumah Tuhan sebagai tukang belah kayu dan tukang timba air.

Tukang belah kayu untuk mezbah korban bakaran = percaya Yesus dan bertobat.

Tukang timba air untuk kolam pembasuhan = baptisan air yang benar, lahir baru, hidup benar.

Saul bertindak salah, membunuh orang Gibeon, artinya menghapuskan tugas daging untuk bertobat dan lahir baru. Artinya menghapus pertobatan dan pembaharuan dalam gereja Tuhan sehingga gereja Tuhan mengalami krisis di berbagai bidang.

Gereja Tuhan/ hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang masih menyimpan kebencian (membunuh) dan dendam, iri hati, dll, sehingga tidak bisa membawa tubuh daging yang sudah ditebus oleh darah Yesus untuk bertobat dan hidup benar, berarti tetap mempertahankan hidup lama, tidak bisa memuliakan Tuhan, hanya memalukan dan memilukan hati Tuhan.

Akibat kesalahan masa lalu di halaman tabernakel (tidak bertobat dan lahir baru) maka terjadi krisis jasmani dan rohani di masa sekarang (ruangan suci), yaitu:
  1. Saul (bapak) mati, menunjuk mezbah dupa emas = gereja Tuhan tidak tekun dalam kebaktian doa penyembahan, sangat lemah bahkan mati doa penyembahannya, tidak bisa menyembah lagi. Tidak ada hubungan dengan Allah Bapa.

  2. Yonatan (anak) mati, menunjuk meja roti sajian = gereja Tuhan tidak tekun dalam kebaktian pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, tidak merindu firman pengajaran benar. Tidak ada hubungan dengan Allah Anak.

  3. 7 anak yang lain mati, menunjuk pelita emas = gereja Tuhan tidak tekun dalam kebaktian umum, kering rohaninya, tanpa Roh Kudus. Tidak mempunyai kesaksian Yesus = tidak mengalami keubahan hidup menjadi seperti Yesus, tetap manusia daging.
Akibatnya adalah masuk aniaya antikris 3,5 tahun di bumi sampai dipancung seperti Saul.

2 Petrus 3:9-12
3:9 Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
3:10 Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.
3:11 Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup
3:12 yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.

Oleh sebab itu, kita harus menggunakan panjang sabar Tuhan (Yesus belum datang kedua kali dan kita masih diberi panjang umur):
Yohanes 10:27
10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,

Kita harus mendengar dan dengar-dengaran pada firman penggembalaan, firman pengajaran benar yang diulang-ulang untuk menjadi makanan rohani bagi sidang jemaat.

Kita harus tergembala dengan benar dan baik supaya mengalami penyucian dan pembaharuan sampai 'takkan kekurangan aku', terpelihara secara berlimpah, sampai sempurna.

Posisi orang yang tergembala dengan benar dan baik:
  1. Seperti ranting kecil melekat pada pokok anggur yang benar (pribadi Yesus, firman pengajaran benar).
    Yohanes 15:3-4
    15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
    15:4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.

    Yohanes 13:10-11
    13:10 Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."
    13:11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."

    Kita mengalami penyucian/ pembersihan dari dosa-dosa Yudas Iskariot yaitu:
    • Keinginan akan uang, yang membuat kikir dan serakah.
      Kikir = tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan, untuk sesama yang membutuhkan.
      Serakah = mencuri milik Tuhan, milik sesama, milik pemerintah (pajak, dll).

    • Pendusta.
      Wahyu 9:20-21
      9:20 Tetapi manusia lain, yang tidak mati oleh malapetaka itu, tidak juga bertobat dari perbuatan tangan mereka: mereka tidak berhenti menyembah roh-roh jahat dan berhala-berhala dari emas dan perak, dari tembaga, batu dan kayu yang tidak dapat melihat atau mendengar atau berjalan,
      9:21 dan mereka tidak bertobat dari pada pembunuhan, sihir, percabulan dan pencurian.

      Wahyu 2:8-9
      2:8 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna: Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali:
      2:9 Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu — namun engkau kaya — dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.

      Pencuri dan pendusta adalah dosa yang melekat dalam daging, sehingga tidak bisa melekat pada Tuhan, tidak bisa tergembala dengan benar dan baik, tetapi melekat pada setan.

    • Pengkhianat, menjual Yesus = tidak setia sampai tinggalkan ibadah pelayanan.
      Jika kita disucikan dari dosa Yudas Iskariot, maka kita bisa melekat kepada Yesus, tergembala dengan benar dan baik dalam firman pengajaran benar. Sekalipun kita ranting kecil, tidak berdaya, tetapi Tuhan Gembala Agung yang memperhatikan, mempedulikan, bergumul untuk kita, supaya kita disucikan dan diubahkan sampai cepat atau lambat bisa berbuah manis, lebat dan tetap, yaitu:
      • Bisa mengembalikan milik Tuhan (perpuluhan dan persembahan khusus), milik sesama (utang dibayar), milik pemerintah (bayar pajak).
      • Bisa mengalami kemanisan, kebahagiaan Surga. Air mata dihapus sampai suatu waktu tidak ada air mata lagi.
  2. Seperti keledai (bangsa kafir) tertambat pada pokok anggur yang benar.
    Markus 11:1-2,7
    11:1 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya
    11:2 dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan segera menemukan seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskan keledai itu dan bawalah ke mari.
    11:7 Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya.

    Kejadian 49:11
    49:11 Ia akan menambatkan keledainya pada pohon anggur dan anak keledainya pada pohon anggur pilihan; ia akan mencuci pakaiannya dengan anggur dan bajunya dengan darah buah anggur.

    Dalam penggembalaan, bangsa kafir mengalami percikan darah untuk menyucikan dari tabiat dosa/ kekafiran yaitu:
    • Anjing menjilat muntah = keledai liar = hanya mengikuti keinginan daging sehingga melawan kehendak Tuhan, perkataan buas (dusta, gosip, fitnah, hujat).
      Ini disucikan menjadi perkataan benar dan baik, menjadi berkat bagi orang lain.

    • Babi kembali ke kubangan = keledai jalang = hanya mempertahankan dosa sampai puncak dosa, yaitu dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba) dan dosa kawin-mengawinkan.
      Ini disucikan sehingga kita bisa mengalami kepuasan dalam ibadah.

      1 Timotius 6:6-8
      6:6 Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.
      6:7 Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa ke luar.
      6:8 Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.

      Maka nikah juga mengalami kepuasan, suci, satu, sampai sempurna.

    • Kuatir, sampai tidak setia dan tidak benar.
      Ini disucikan menjadi percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan, hanya berharap belas kasih Tuhan. Kita bisa menjadi hamba Tuhan yang setia dan benar = berikat pinggang. Maka semua yang lain adalah urusan Tuhan.

      Markus 11:7
      11:7 Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya.

      Maka keledai bisa dipakai dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus sempurna = menempatkan Yesus sebagai Kepala yang bertanggungjawab atas hidup kita.
  3. Seperti bayi yang baru lahir.
    1 Petrus 2:2-3
    2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,
    2:3 jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.

    Artinya selalu rindu (keinginan yang mendalam) akan firman penggembalaan. Maka Tuhan yang akan menggendong, memperhatikan, mempedulikan, bergumul untuk kita.
    • Tuhan mengulurkan tangan belas kasih untuk melindungi, memelihara di tengah kesulitan dunia sampai zaman antikris.
    • Tuhan menghangatkan kita sehingga bisa setia berkobar dalam ibadah pelayanan.
    • Tangan belas kasih Tuhan menolong melakukan apa saja yang tidak mampu kita lakukan/ pikirkan, menyelesaikan semua masalah yang mustahil, memberi masa depan berhasil dan indah pada waktunya.
    Sampai menyempurnakan kita untuk layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali, masuk Firdaus, masuk Yerusalem baru.

Tuhan memberkati.