Ibadah Raya Malang, 04 Juli 2021 (Minggu Pagi)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 13:9-10

13:9 Barangsiapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!
13:10 Barangsiapa ditentukan untuk ditawan, ia akan ditawan; barangsiapa ditentukan untuk dibunuh dengan pedang, ia harus dibunuh dengan pedang.
Yang penting di sini ialah ketabahan dan iman orang-orang kudus.

Ayat 1-10 adalah tentang Antikris dan penganiayaan yang dilakukan Antikris.
Jalan keluar untuk menghadapi penganiayaan dan pembunuhan massal saat Antikris berkuasa di bumi selama 3,5 tahun adalah iman dan ketabahan orang-orang kudus.

Contoh: iman dari Abraham sebagai Bapa Iman.
Ada 3 tingkatan iman dari Abraham:
  1. Tingkat 1: Iman dan Ketaatan.
    Ibrani 11:8-10
    11:8 Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.
    11:9 Karena iman ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asingdan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu.
    11:10 Sebab ia menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah.


    Kejadian 12:1-4
    12:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
    12:2 Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
    12:3 Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."
    12:4 Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lot pun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran.


    Abraham percaya dan taat pada firman pengajaran yang benar, mendengar lalu taat melakukan firman. Kalau kita percaya dan taat pada firman, maka kita mengalami penyucian (pengasingan, berada di suatu tanah asing).

    1 Petrus 1:22
    1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

    Iman dan ketaatan pada firman pengajaran yang benar menghasilkan penyucian dan pengasingan diri dari kehidupan yang lama.
    • Pergi dari negeri = kita disucikan dari keduniawian, dari pengaruh dunia.
      1 Yohanes 2:16
      2:16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.

      Isi dari pengaruh dunia adalah keinginan daging (dosa percabulan dengan berbagai ragamnya, nikah yang salah, kawin campur, kawin-mengawinkan, dst.), keinginan mata (dosa makan-minum, merokok, mabuk, narkoba, dst.), dan keangkuhan hidup (mengandalkan/ mengasihi sesuatu di dunia lebih dari Tuhan). Kita disucikan lewat iman dan ketaatan pada firman.

    • Pergi dari sanak saudara = kita disucikan dari kedagingan, dari pengaruh daging, terutama tabiat daging yang turun-temurun. Tabiat daging yang diturunkan sejak dari manusia pertama di Taman Eden adalah tabiat ketidaktaatan.

    • Pergi dari rumah bapamu = kita dilepaskan dari bapak yang lama, yaitu setan, bapa dari pembunuh dan pendusta. Kita harus disucikan dari dosa kebencian dan dusta.
    Jika kita sudah disucikan dari dunia, daging, dan dosa, maka kita bisa hidup dalam kesucian dan saling mengasihi. Bahkan kita bisa mengasihi musuh, membalas kejahatan dengan kebaikan.
    Hasilnya adalah kita mengalami berkat Abraham. Kita diberkati dan menjadi berkat. Seharusnya manusia berdosa sudah dikutuk sejak diusir dari Taman Eden, namun lewat korban Kristus (Yesus yang sudah rela dijadikan kutuk di atas salib), lewat iman dan ketaatan, kita bisa menerima berkat.

    Galatia 3:13-14
    3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"
    3:14 Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.


    Kita menerima berkat jasmani berkelimpahan untuk hidup sehari-hari. Juga berkat rohani yaitu Roh Kudus. Kita menjadi tempat kediaman Tuhan. Tadinya bangsa Kafir hanya anjing dan babi, tempat roh jahat dan najis. Tapi lewat mendengar firman, percaya dan taat, kita bisa disucikan, saling mengasihi, dan menerima berkat Tuhan.

    Lebih lanjut, firman dan Roh Kudus terus menyucikan kita sampai kita mendapat dua sayap burung nasar yang besar [Wahyu 12:14], yang akan menyingkirkan kita ke padang gurun, jauh dari mata ular (antikris). Lewat iman dan ketaatan, antikris tidak bisa melihat apalagi menjamah kita.

  2. Tingkat 2: Iman dan Kesetiaan.
    Ibrani 11:11-12
    11:11 Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia.
    11:12 Itulah sebabnya, maka dari satu orang, malahan orang yang telah mati pucuk, terpancar keturunan besar, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya.


  3. Kita membutuhkan iman dan kesetiaan untuk menunggu waktu Tuhan, seperti Abraham menanti 25 tahun untuk penggenapan janji Tuhan.
    Pengertian iman dan kesetiaan:
  4. Tingkat 3: Iman dan Ketabahan.
    Ibrani 11:17-19
    11:17 Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal,
    11:18 walaupun kepadanya telah dikatakan: "Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu."
    11:19 Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali


    Kejadian 22:2-3, 9-14
    22:2 Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."
    22:3 Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.
    22:9 Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api.
    22:10 Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.
    22:11 Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan."
    22:12 Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."
    22:13 Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.
    22:14 Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."


    Abraham rela mempersembahkan Ishak, anak tunggalnya, sekalipun janji Tuhan tentang keturunan Abraham ada pada Ishak. Abraham tidak menolak apa yang Tuhan minta = rela berkorban apa saja untuk pelayanan pembangunan tubuh Kristus. Mengapa? Karena Abraham percaya dan berharap kepada Tuhan, mengasihi Tuhan lebih dari semua, sehingga lulus dari ujian iman dan ketabahan.

    Memang suatu waktu kita akan diuji. Tetapi jangan takut, yang penting adalah iman dan ketabahan. Yesus diuji dan harus menyerahkan nyawaNya sendiri, sedangkan Abraham menyerahkan anaknya yang tunggal. Saat ini, jika Yesus meminta kita untuk menyerahkan dosa, waktu, tenaga, keuangan, mari kita serahkan! Jangan mengomel, jangan marah, tetapi justru kita harus memuji Tuhan.

    Kita lebih percaya, lebih berharap, lebih mengasihi Tuhan, dibanding diri kita sendiri atau apa pun yang kita miliki. Apa pun yang Tuhan minta, asalkan sesuai dengan dorongan firman pengajaran benar, mari kita persembahkan untuk pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Ayat 19: Abraham menerima kembali. Segala sesuatu yang kita persembahkan dan korbankan untuk Tuhan, asalkan sesuai firman pengajaran benar, tidak akan sia-sia. Semua ada di tangan Tuhan, dan kita akan menerimanya kembali.

    Tuhan akan mengembalikan, bahkan kita bisa bertemu "Yehova Jireh", artinya Tuhan yang menyediakan. Hasilnya adalah:
    • Mujizat rohani yang terbesar: kuasa penciptaan mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia baru yang takut akan Tuhan.
      Takut akan Tuhan = membenci dosa. Kita tidak mau berbuat dosa, apa pun resikonya, apa pun yang harus kita korbankan. Seperti Yesus sendiri harus berkorban nyawa. Kita kuat dan teguh hati, tetap berharap Tuhan. Asalkan Tuhan beserta, apa pun kita hadapi.

      1 Tawarikh 28:20
      28:20 Lalu berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau. Ia tidak akan membiarkan dan meninggalkan engkau sampai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah selesai.

      Takut akan Tuhan + kuat dan teguh hati = Tuhan beserta kita untuk menghadapi apa pun, menyelesaikan segala masalah termasuk yang sudah mustahil.

    • Mujizat jasmani: yang tidak ada menjadi ada, yang sedikit menjadi banyak. Tuhan mampu memelihara kehidupan kita. Segenggam tepung dan sedikit minyak bisa digunakan untuk menembusi masa Antikris selama 3,5 tahun, asalkan kita bersama Yehova Jireh.

    • Mujizat terakhir: kita siap sedia untuk menjadi mempelai Tuhan, kita diubahkan menjadi sama sempurna seperti Dia.
      Wahyu 19:6-7
      19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
      19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.


      Kita disingkirkan ke padang gurun selama 3,5 tahun jauh dari Antikris. Kemudian kita diangkat di awan-awan permai untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali dalam sorak-sorai "Haleluya", sampai kita masuk Yerusalem baru kekal selamanya.

Tuhan memberkati.