Ibadah Raya Malang, 05 Desember 2021 (Minggu Pagi)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 14:6-13 adalah pemberitahuan tentang penghakiman atau penghukuman dari Tuhan.
Ayat 10-11 adalah puncak penghukuman, yaitu siksaan api dan belerang, siang dan malam di Neraka selamanya.

Wahyu 14:10-11
14:10 maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba.
14:11 Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya."

Sebelum hukuman datang, ada pemberitaan lebih dulu supaya kita tidak kena hukuman. Tuhan memberikan jalan keluar serta tempat yang aman dari hukuman, supaya kita tidak binasa. Oleh sebab itu, saat mendengar firman adalah saat yang menentukan masa depan kita, bukan hanya di dunia tetapi sampai di akhirat. Kita mohon urapan Roh Kudus menolong kita. Siapa yang tidak mengalami hukuman Tuhan?
  1. Ayat 12: pelayan Tuhan yang mengalami pertumbuhan rohani dari iman, pengharapan, dan kasih, atau pertumbuhan dalam kebenaran, kesucian, sampai kesempurnaan.
  2. Ayat 13: orang-orang yang mati dalam Tuhan Yesus.

ad. 2. Orang-orang yang mati dalam Tuhan.
Wahyu 14:13
14:13 Dan aku mendengar suara dari sorgaberkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka."

Ada 3 saksi bahwa orang mati dalam Tuhan Yesus adalah berbahagia. Dua saksi cukup, tetapi tiga saksi adalah sempurna, sehingga tidak perlu diragukan lagi. Ketiga saksi tersebut adalah Allah Bapa (suara dari Sorga), Allah Anak (Yesus), dan Allah Roh Kudus (Roh).
Tidak semua orang mati disebut berbahagia, tetapi kehidupan yang mati dalam Yesus tidak akan mengalami penghukumanm dan berbahagia bersama Tuhan selamanya.
Tidak dituliskan cara ataupun kondisi bagaimana mereka mati, bahkan Yesus mati saat disalibkan di kayu salib sebagai orang yang terkutuk. Artinya kita tidak perlu menghakimi satu dengan yang lain.
Sebaliknya, orang yang mati di luar Yesus akan sengsara sejak sekarang sampai selama-lamanya.

Siapa orang yang mati di dalam Yesus?
  1. Orang yang hidup dalam Yesus selama hidupnya.
  2. Orang yang mengalami pengalaman kematian bersama Yesus selama hidupnya = rela sengsara daging bersama Yesus tanpa dosa = rela memikul salib tanpa dosa selama hidupnya.
  3. Orang yang mati syahid.

Mengapa Tuhan mengizinkan kita memikul salib? Supaya kita menerima dan hidup dalam kasih karunia Tuhan, sebab di balik salib ada kasih karunia/ anugerah/ kemurahan Tuhan.

1 Petrus 2:19
2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

Jika saat ini kita menderita karena dosa, itu adalah pukulan/ hajaran. Kita harus mengaku dosa pada Tuhan dan sesama, sehingga penderitaan itu menjadi sengsara tanpa dosa, dan kita menerima kasih karunia Tuhan.

Titus 2:11
2:11 Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata.

1 Petrus 5:10
5:10 Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.

1 Petrus 5:10
[terjemahan lama]
5:10 Maka Allah, pohon segala anugerah, yang sudah memanggil kamu masuk kemuliaan-Nya yang kekal itu di dalam Kristus, sesudahnya kamu merasai sengsara di dalam sedikit masa, sendiri akan menjadikan kamu sempurnadan tetap dan kuat dan beralas.

Kasih karunia Tuhan menyelamatkan sampai menyempurnakan orang berdosa sehingga tidak mengalami penghukuman Tuhan siang dan malam di neraka. Mereka bisa menerima hidup kekal di Sorga, siang dan malam beribadah dan menyembah pada Tuhan.

Dengan demikian, ada dua kelompok orang mati:
  1. Orang yang mati dalam Tuhan, yaitu:
    • Orang yang selama hidupnya hidup dalam Yesus, bukan dalam dosa.
    • Orang yang mengalami pengalaman kematian bersama Yesus selama hidupnya, sama dengan orang yang hidup dalam kasih karunia Tuhan selama hidupnya.
    • Orang-orang yang disiksa dan dibunuh karena Yesus (diizinkan Tuhan untuk mati syahid), termasuk mereka yang ketinggalan di masa antikris dan tetap menyembah Yesus.
    Wahyu 20:4,6
    20:4 Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.
    20:6 Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.


    Mereka sudah berbahagia selama hidup di dunia, bahkan saat mati karena nama Yesus. Mereka beristirahat = tidur dalam pelukan tangan kasih karunia Tuhan. Mereka terlepas dari segala penderitaan dan air mata. Saat Yesus datang kedua kali, mereka akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan, untuk bisa masuk Kerajaan 1000 tahun damai, bahkan Kerajaan Sorga yang kekal, di mana siang dan malam kita menyembah Tuhan. Ini adalah kebangkitan yang pertama. Mereka tidak mengalami kematian kedua, tidak mengalami siksaan di Neraka.

  2. Orang yang mati di luar Yesus, di luar kasih karunia Tuhan, yaitu:
    • Orang yang menolak Yesus, tidak percaya Yesus, menolak Injil Kristus (Kabar Baik maupun Kabar Mempelai).
    • Orang yang hidup dalam dosa, mulai dari dosa dusta, sampai puncak dosa, yaitu dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan.
    • Orang yang menyembah antikris dan menerima cap 666.
    Wahyu 20:5
    20:5 Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama.

    Mereka sudah menderita sejak hidup mereka di dunia. Buktinya perempuan Samaria yang lima kali kawin cerai juga tidak bahagia dan haus (tidak puas). Mereka akan sampai pada penderitaan selamanya di neraka. Mereka tidak dibangkitkan selama masa 1000 tahun, namun akan dibangkitkan setelah masa 1000 tahun itu untuk dihukum selamanya di neraka (kematian yang kedua).

Oleh sebab itu, selama hidup kita harus tetap memikul salib dan hidup dalam kasih karunia Tuhan. Jangan pernah mundur dari salib/ sengsara tanpa dosa. Dengan demikian, kita tidak akan binasa tetapi bisa menerima hidup kekal selamanya. Kita bisa berdoa untuk panjang umur pada Tuhan, tetapi yang penting adalah kita hidup dalam kasih karunia Tuhan. Tuhan bekerja dengan kasih karuniaNya untuk menyelamatkan manusia dari zaman ke zaman.

Contoh dan praktek hidup dalam kasih karunia Tuhan dari zaman ke zaman:
  1. Zaman Allah Bapa (Adam - Abraham, 2000 tahun), diwakili oleh Nuh.
    Permulaan Alkitab diawali dengan kasih karunia untuk menyelamatkan manusia berdosa.

    Kejadian 6:5-9
    6:5 Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
    6:6 maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.
    6:7 Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka."
    6:8 Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.
    6:9 Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.


    Keadaan manusia pada zaman Nuh adalah memiliki hati nurani yang najis dan jahat, sehingga cenderung berbuat dosa dan mengalami penghukuman Tuhan. Tetapi Nuh hidup dalam kasih karunia Tuhan, memiliki hati nurani yang taat, sehingga bisa masuk bahtera Nuh dan terlepas dari penghukuman Tuhan.

    1 Petrus 3:19-21
    3:19 dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara,
    3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
    3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan -- maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah -- oleh kebangkitan Yesus Kristus,


    Keadaan pada akhir zaman akan kembali seperti zaman Nuh, manusia hidup dalam dosa sampai menerima penghukuman Tuhan.
    Bahtera Nuh menunjuk pada baptisan air yang benar. Banyak manusia terpenjara oleh roh tidak taat, sementara hanya sedikit yang mendapat kasih karunia Tuhan dan mau masuk dalam baptisan air yang benar.
    Baptisan air yang benar = mereka yang sudah percaya Yesus dan bertobat, dikuburkan dalam baptisan air yang benar, untuk menerima hati nurani yang baik dan taat dengar-dengaran.

    Hasil baptisan air yang benar adalah kita terlepas dari dosa-dosa termasuk dosa Babel. Prakteknya adalah:
    • Hidup dalam kebenaran, dimulai dengan saling mengaku dosa dan saling mengampuni, maka darah Yesus membasuh segala dosa kita. Kita bisa menjadi orang benar, dan doa orang benar dikenan Tuhan.

    • Hidup tidak bercela = tulus dan jujur.
      Kejadian 6:9
      6:9 Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.

      Amsal 15:8
      15:8 Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.

      Kita hidup bergaul dengan Tuhan, artinya kita setia dan berkobar-kobar dalam beribadah, melayani, dan menyembah Tuhan. Kita juga bisa memberi dan mengunjungi sesama yang membutuhkan. Doa dan sedekah adalah bagaikan dua tangan kita yang diulurkan pada Tuhan. Kita menjadi rumah doa dan tidak akan dihukum oleh Tuhan. Dulu, Nuh (bangsa Israel) menjadi rumah doa, dan kita sekarang (bangsa Kafir) juga bisa menjadi rumah doa. Contohnya: Kornelius.

      Kisah Para Rasul 10:1-4
      10:1 Di Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius, seorang perwira pasukan yang disebut pasukan Italia.
      10:2 Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah.
      10:3 Dalam suatu penglihatan, kira-kira jam tiga petang, jelas tampak kepadanya seorang malaikat Allah masuk ke rumahnya dan berkata kepadanya: "Kornelius!"
      10:4 Ia menatap malaikat itu dan dengan takut ia berkata: "Ada apa, Tuhan?" Jawab malaikat itu: "Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah dan Allah mengingat engkau.


      Jika ada doa dan sedekah, maka Tuhan mengingat kita. Tuhan melindungi dan memelihara kita di tengah krisis besar di dunia.
      Secara jasmani, Tuhan menyediakan sandang, pangan, papan.
      Secara rohani, kita tidak terpengaruh dosa, tidak berbuat dosa Babel. Seluruh hati, pandangan, dan perbuatan kita dijaga Tuhan, termasuk nikah (anak-cucu) juga dijaga Tuhan dalam kebenaran.
  2. Zaman Anak Allah (Abraham - kedatangan Yesus pertama kali, 2000 tahun), diwakili oleh Maria.
    Lukas 1:30-31,34,37-38
    1:30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.
    1:31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
    1:34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"
    1:37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."
    1:38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.


    Maria taat dengar-dengaran untuk mengandung bayi Yesus, sekalipun saat itu dia belum bersuami. Maria menanggung risiko dirajam batu karena dituduh berzinah dan mengandung tanpa suami. Maria juga menanggung risiko kehilangan masa depannya. Namun, bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Hasilnya adalah:
    • Kita dipakai Tuhan. Dulu, Maria (bangsa Israel) dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan awal (kegerakan penginjilan).
      1 Petrus 2:5-10
      2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
      2:6 Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."
      2:7 Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan."
      2:8 Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah; dan untuk itu mereka juga telah disediakan.
      2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
      2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.


      Bagi kita sekarang, bangsa Kafir juga dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir (kegerakan firman pengajaran yang benar). Sehebat apa pun bangsa Kafir, sebenarnya mereka hanya seperti batu keras, yaitu kehidupan yang dikuasai setan, hidup dalam ketidaktaatan. Seperti orang gila di Gadara, perempuaan Kanaan dan anaknya, serta perempuan Samaria yang kawin-cerai bahkan hidup bersama tanpa pernikahan = penyakit gila babi.
      Namun, karena sebagian Israel menolak Yesus, membuang dan menyalibkan Yesus, maka bangsa Kafir mendapat kasih karunia Tuhan. Bangsa Kafir datang kepada Yesus (batu hidup), sehingga batu keras (bangsa Kafir) menjadi batu hidup (imam dan raja). Artinya kita disucikan untuk dipakai Tuhan, menjadi saksi Tuhan dan turut dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

    • Kita menerima kuasa Tuhan untuk menghapus segala kemustahilan [Lukas 1:37]. Kita mungkin hidup dengan banyak pertanyaan terkait masa depan, ataupun menerima pernyataan-pernyataan orang lain yang melemahkan kita. Namun, dalam ketaatan dan kasih karunia, ada kuasa Tuhan untuk menghapus segala kemustahilan.

  3. Zaman akhir (kedatangan Yesus pertama kali - kedatangan Yesus kedua kali, 2000 tahun), diwakili oleh seluruh sidang jemaat, bangsa Israel dan bangsa Kafir.
    Alkitab diakhiri dengan kasih karunia Tuhan. Jangan kita keluar dari kasih karunia Tuhan, terutama bagi bangsa Kafir.

    Wahyu 22:20-21
    22:20 Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
    22:21 Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.


    Roma 13:11-12
    13:11 Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya.
    13:12 Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!


    Keselamatan sudah lebih dekat bagi kita, artinya keselamatan penuh (kesempurnaan, kedatangan Yesus kedua kali) sudah lebih dekat. Apa yang harus kita lakukan? Kita harus mengalami suasana kebangunan rohani, kita harus melepaskan semua perbuatan gelap sehingga kita bisa diperlengkapi dengan perlengkapan senjata terang. Apa itu senjata terang?
    • Terang Anak Allah = firman Allah = ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci. Kita mengalami penebusan/ kelepasan dari dosa, sampai kita menerima terang bulan berwarna merah di bawah kaki mempelai.
    • Terang Allah Roh Kudus = urapan dan karunia Roh Kudus = ketekunan dalam Ibadah Raya. Kita bisa menerima terang mahkota 12 bintang.
    • Terang Allah Bapa = kasih Allah = ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan. Kita menerima terang selubung matahari.
    Kandang penggembalaan adalah tempat di mana kita bisa selalu mengalami kebangunan rohani, sampai kita benar-benar menjadi terang dunia dan menerima dua sayap burung nazar yang besar. Dua sayap burung nazar akan menyingkirkan kita ke padang gurun, jauh dari antikris. Kita dipelihara dengan firman dan perjamuan suci di padang gurun penyingkiran, aman dari antikris, sekaligus kita menantikan kedatangan Yesus kedua kali.

    Wahyu 12:1,14
    12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
    12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.


    Sementara dunia menjadi gelap, kita harus mengalami pembaruan, segera melembut dari hati yang keras menjadi hati yang lembut. Prakteknya adalah kuat dan teguh hati, tidak gelisah, tidak bimbang, tidak kecewa, tidak putus asa, tidak mundur setapak pun apapun yang kita alami.

    Matius 24:29,32
    24:29 "Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang.
    24:32 Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.


    Mazmur 62:6-9
    62:6 Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku.
    62:7 Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.
    62:8 Pada Allah ada keselamatanku dan kemuliaanku; gunung batu kekuatanku, tempat perlindunganku ialah Allah.
    62:9 Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita.


    Kita berseru dan berserah, mengulurkan tangan pada Tuhan, maka mujizat jasmani akan terjadi. Apa pun yang kita butuhkan, Tuhan mampu menolong. Bahkan, mujizat rohani juga terjadi. Kita diubahkan menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna. Kita bersorak-sorai untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai, sampai kita masuk Kerajaan 1000 tahun damai dan Yerusalem baru selamanya.

Saat kita lemah, pandang korban Kristus dan kasih karuniaNya. Kornelius, orang gila di Gadara, perempuan Samaria, perempuan Kanaan dan anaknya, mereka ditolong Tuhan. Tuhan pasti juga mampu menolong kita.



Tuhan memberkati.