Ibadah Raya Malang, 07 Agustus 2022 (Minggu Pagi)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 16:15
16:15 "Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya."

Kedatangan Yesus kedua kali di awan permai seperti pencuri, artinya tidak diketahui waktunya. Oleh sebab itu kita harus berjaga-jaga yang dikaitkan dengan:
  1. Pakaian, supaya tidak telanjang, dipermalukan dan binasa.
  2. Waktu, supaya tidak lengah dan tidak tidur.
Markus 13:35-36
13:35 Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu pulang, menjelang malam, atau tengah malam, atau larut malam, atau pagi-pagi buta,
13:36 supaya kalau ia tiba-tiba datang jangan kamu didapatinya sedang tidur.

Ada 4 macam waktu jaga malam:
  1. Menjelang malam pk.18.00-21.00.
  2. Tengah malam pk 21.00-24.00.
  3. Larut malam pk 00.00-03.00.
  4. Pagi-pagi buta pk.03.00-06.00
ad. 1. Jaga menjelang malam
Lukas 24:28-32
24:28 Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya.
24:29 Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya: "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka.
24:30 Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.
24:31 Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.
24:32 Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"

Berjaga-jaga tentang iman lewat ketekunan dan berkobar-kobar dalam kebaktian pendalaman Alkitab dan perjamuan suci (meja roti sajian). Kita bersekutu dengan Anak Allah, firman dan perjamuan suci mendarah daging dalam hidup kita. Kita mengalami penyucian/ pertumbuhan rohani. Buktinya adalah:
ad. 2. Jaga tengah malam (21.00-24.00).
Keadaan paling gelap, menghadapi dosa-dosa sampai puncak dosa.

Matius 25:4-6
25:4 sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.
25:5 Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur.
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!

Kita harus berjaga-jaga dalam pengharapan/ kesucian lewat:
ad. 3. Jaga larut malam.
Keadaan paling dingin, waktu ayam berkokok.

Lukas 22:54-56, 60
22:54 Lalu Yesus ditangkap dan dibawa dari tempat itu. Ia digiring ke rumah Imam Besar. Dan Petrus mengikut dari jauh.
22:55 Di tengah-tengah halaman rumah itu orang memasang api dan mereka duduk mengelilinginya. Petrus juga duduk di tengah-tengah mereka.
22:56 Seorang hamba perempuan melihat dia duduk dekat api; ia mengamat-amatinya, lalu berkata: "Juga orang ini bersama-sama dengan Dia."
22:60 Tetapi Petrus berkata: "Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau katakan." Seketika itu juga, sementara ia berkata, berkokoklah ayam.

Kita harus berjaga-jaga tentang kasih lewat ketekunan dalam kebaktian doa penyembahan (mezbah dupa emas), persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya, sehingga kita mengalami kasih Allah yang bertambah-tambah untuk menghadapi kasih yang menjadi dingin di akhir zaman.

Matius 24:12
24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.

Banyak hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang durhaka dan menyangkal Tuhan.
Praktiknya adalah:
Jadi dalam kandang penggembalaan, ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok, kita bisa menjaga iman, pengharapan dan kasih sampai sempurna, sehingga tidak ketinggalan saat Yesus datang kedua kali.

Matius 17:1-2
17:1 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
17:2 Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.

Kalau kita memiliki iman (Yakobus), pengharapan (Petrus), kasih (Yohanes), maka kita bisa naik ke atas gunung penyembahan. Hanya menyembah Tuhan menghadapi apa pun, hanya percaya dan berharap pada belas kasih Tuhan, kuasa Tuhan yang tidak terbatas oleh maut.
Hasilnya adalah:
  1. Kuasa keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
    Mulai dari wajah = hati:
    • Hati yang lemah, gampang kecewa, gampang bangga.
    • Hati yang takut, kuatir, bimbang.
    • Hati yang dingin, tanpa kasih, tidak taat.
    • Hati yang gelap, penuh kejahatan, kenajisan, kepahitan.
    Harus diubahkan menjadi kuat dan teguh hati, hati yang penuh Roh Kudus, penuh kasih. Kita tidak kecewa/ putus asa, hanya percaya dan berharap Tuhan. Kita hidup setia dan suci, taat dengar-dengaran, hanya menyembah Tuhan apa pun yang dihadapi.

    Kuat teguh hati adalah landasan yang kuat untuk menerima belas kasih dan kuasa Tuhan.
    • Kuasa kesembuhan dari penyakit ayan. Kuasa pertolongan Tuhan dari penyakit yang mustahil.
      Kuasa kesembuhan dari sakit ayan rohani, kerusakan moral, dirasuk roh najis.

    • Kuasa kebangkitan.
      Markus 5:37,41-43
      5:37 Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus.
      5:41 Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!"
      5:42 Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub.
      5:43 Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorang pun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.

      Apa yang sudah mati bisa bangkit kembali. Yang tidak ada menjadi ada, untuk memelihara kehidupan kita di tengah kesulitan dunia sampai zaman antikris. Yang mustahil menjadi tidak mustahil, semua masalah mustahil diselesaikan oleh Tuhan. Ada masa depan berhasil dan indah. Nikah dan buah nikah yang hancur menjadi satu kembali.
  2. Kuasa pemakaian Tuhan
    Galatia 2:9
    2:9 Dan setelah melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, maka Yakobus, Kefas dan Yohanes, yang dipandang sebagai sokoguru jemaat, berjabat tangan dengan aku dan dengan Barnabas sebagai tanda persekutuan, supaya kami pergi kepada orang-orang yang tidak bersunat dan mereka kepada orang-orang yang bersunat;

    Kita dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, pembangunan tubuh Kristus sempurna. Kita bisa menjadi sokoguru = menjadi teladan kesucian, kesetiaan dan pengorbanan. Kita rela berkorban apa pun untuk Tuhan.

    1 Korintus 13:12-13
    13:12 Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.
    13:13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.

    Sampai kita diubahkan menjadi sempurna untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali.

Tuhan memberkati.