Ibadah Raya Malang, 07 Desember 2008 (Minggu Pagi)

Wahyu 21: 5
Sebenarnya dalam Kitab Kejadian Tuhan sudah menempatkan langit dan bumi yang baru, segala sesuatu yang baru, termasuk manusia. Tetapi sayang, dosa sudah merusak manusia, sehingga manusia telanjang dan diusir ke dalam dunia. Akibatnya, manusia harus binasa bersama dunia. Oleh sebab itu, dalam Wahyu 21: 5, Tuhan menciptakan kembali segala sesuatu baru, manusia yang baru yang sama mulia dengan Yesus untuk ditempatkan di langit dan bumi yang baru, Yerusalem Baru.

Prosesnya adalah pembaharuan, kelahiran baru, atau keubahan hidup. Ini adalah mujizat terbesar. Natal itu mujizat terbesar pertama. Sekarang kita juga harus tekun mengikuti proses pembaharuan sampai puncak pembaharuan di Yerusalem baru.

Wahyu 21: 1, yang harus dibaharui adalah laut, pengertian rohaninya:

  1. Yakobus 1: 6-8, hati yang bimbang
    • Bimbang saat menghadapi pencobaan, tidak berharap Tuhan tapi berharap yang lain
    • Bimbang terhadap pengajaran yang palsu.

    Kalau bimbang, akibatnya adalah:

    • tidak tenang hidupnya
    • tidak mendapat apa-apa, masalahnya tidak pernah selesai
    • tidak tahan uji, roboh, sampai tenggelam dalam masalah, tenggelam dalam dosa.

    Hati yang bimbang harus diubah menjadi hati yang teguh, berpegang pada firman pengajaran yang benar, berharap sepenuh kepada Tuhan. Hati yang teguh akan taat dengar-dengaran pada Tuhan, dan sekalipun sakit bagi daging, tapi semua masalah pasti akan selesai.

    Daniel 12: 3, orang yang kuat dan teguh hati = menjadi bintang-bintang yang bercahaya, tidak akan pernah tenggelam.

  2. Yesaya 57: 20, orang fasik yang hidupnya hanya menimbulkan sampah dan lumpur
    Sampah itu adalah sesuatu yang tidak berguna, artinya adalah kehidupan yang menjadi beban bagi orang lain. Menjadi beban itu juga bisa karena tidak setia.

    Matius 25: 26, 30

    Galatia 5: 19-21, lumpur menunjuk pada:

    • perbuatan-perbuatan dosa.
    • perkataan sia-sia yang mengeruhkan.
    • Saat suasana keruh, di sana tidak ada Imam Besar, dan di situ setan masuk untuk menghancurkan.
    • perbuatan dan perkataan dosa yang mengeruhkan firman pengajaran yang jernih.

    Titus 2: 7-10, yang benar, hidup kita jangan menjadi sampah dan lumpur, melainkan kita harus dibaharui, supaya perbuatan dan perkataan kita menghiasi firman pengajaran yang benar. Maka hidup kita juga akan dihiasi oleh Tuhan, makin hari makin indah. Masa depan kita dihiasi, yang rohani dihiasi, sampai menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

  3. Wahyu 17: 1,15, Yesaya 17: 12, kehidupan yang dikuasai oleh perempuan Babel
    Wahyu 18: 2, Babel itu adalah roh jahat dan roh najis.

    1. Roh jahat itu adalah serigala, yaitu keinginan akan uang. Tuhan mengeluh, serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi tidak ada tempat bagi Tuhan. Sekarang gereja Tuhan banyak diisi roh jual-beli, prakteknya:
      • ibadah pelayanan hanya diarahkan pada perkara-perkara jasmani
      • kikir dan serakah, tidak bisa memberi, bahkan merampas milik Tuhan dan orang lain.
    2. Roh najis adalah dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan. Roh najis ini burung, yang ingin bersarang, ingin bersembunyi. Hati-hati, jangan coba-coba! Bersembunyi berarti sulit dikeluarkan, bersarang berarti berkembang biak.

Wahyu 18: 21
Mengapa anak Tuhan diduduki Babel? Karena merupakan laut bebas. Sebab itu, ada pelajaran dalam Yohanes 2, air itu harus dimasukkan ke dalam tempayan-tempayan. Hari-hari ini kita harus tergembala, bagaikan air dimasukkan 6 tempayan. Tubuh-jiwa-roh istri dan suami (3+3=6) harus masuk kandang penggembalaan. Kalau mau masuk penggembalaan, daging dibendung, maka Babel tidak akan bisa menduduki, dan mujizat pasti akan terjadi.

Ibadah di luar penggembalaan itu tidak lagi menempatkan Yesus sebagai Kepala, tidak mengutamakan firman. Dan dalam ibadah semacam ini, tidak akan menerima keubahan hidup.

Setiap kehidupan kita pasti akan dihantam gelombang, tetapi akan ada perbedaan kehidupan yang tergembala dan yang tidak.

Matius 14: 28-32
Bagi kehidupan yang tergembala, saat dihantam gelombang bahkan hampir tenggelam, masih diberi kesempatan untuk mengulurkan tangan kepada Tuhan. Dan Tuhan sebagai Gembala Agung juga akan mengulurkan tanganNya untuk mengangkat kita dari ketenggelaman. Kalau Tuhan mengijinkan kita tenggelam, itu adalah untuk mengajar kita agar berserah kepada Tuhan.

Kita harus lanjut untuk mantap dalam penggembalaan, mantap dalam 3 macam ibadah, sehingga tanpa harus tenggelam sudah berserah kepada Tuhan.

Yohanes 21: 18-19
Biar kita sampai bisa menyembah Tuhan bukan hanya karena masalah, tetapi sampai hanya karena mengasihi Dia.

Tuhan memberkati.