Ibadah Raya Malang, 07 September 2014 (Minggu Pagi)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 1:17-20
1:17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: “Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,
1:18 dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.
1:19 Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini.
1:20 Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat.”


Rasul Yohanes dibuang ke Pulau Patmos dan mengalami sengsara daging bukan karena berbuat dosa tetapi karena firman Allah dan kesaksian Yesus. Sehingga rasul Yohanes bisa tersungkur di depan kaki Yesus, yaitu menyembah dengan hancur hati, menyembah sampai daging tidak bersuara, berserah sepenuh kepada Tuhan sampai Tuhan meletakkan tangan kananNya atas rasul Yohanes. Rasul Yohanes mengalami 3 hal:
  1. Jangan takut = pembaharuan perasaan sehingga tidak ada ketakutan lagi, yang ada hanya ketenangan dan damai sejahtera.

  2. Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir = menerima kasih Allah mulai dari kasih mula-mula sampai kasih sempurna. Ini supaya kita tidak masuk musim dingin rohani, di mana kasih menjadi dingin dan kedurhakaan memuncak.

  3. Aku adalah Yang Mati dan Yang Hidup.
    Matius 16:18-19
    16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
    16:19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.”

    Yesus mati dan bangkit untuk mengalahkan maut, menang atas maut, sehingga Dia memegang kunci kerajaan maut. Sehingga kita tidak binasa selamanya, tetapi kita juga menang atas maut dan menerima kunci Kerajaan Surga. Kita bisa masuk Kerajaan Surga untuk menerima hidup kekal selamanya.
Kunci kerajaan Surga adalah salib, sengsara daging bersama Yesus. Ini sudah dibahas mulai dari Ibadah Doa Malang, 26 Agustus 2014.

2 Petrus 1:10-11
1:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
1:11 Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.


Kunci kerajaan Surga adalah panggilan dan pilihan Tuhan untuk mengangkat kita menjadi imam-imam dan raja-raja, yaitu seorang yang suci, seorang yang memangku jabatan pelayanan, seorang yang beribadah melayani Tuhan sesuai dengan jabatan pelayanan yang Tuhan berikan pada kita.

Wahyu 1:19
1:19 Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini.

Rasul Yohanes mendapat jabatan pelayanan dari Tuhan untuk menuliskan wahyu dari Tuhan yang dikirimkan pada 7 sidang jemaat bangsa Kafir, untuk menyucikan cacat cela dan kekurangan dalam sidang jemaat, sampai sidang jemaat sempurna seperti Yesus.

Sesudah kita dipakai oleh Tuhan dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus sesuai jabatan pelayanan dari Tuhan, maka kita harus berusaha sungguh-sungguh dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, sama dengan beribadah melayani dengan setia dan benar sampai garis akhir (sampai meninggal dunia atau sampai kedatangan Tuhan kedua kali), supaya kita mendapat hak penuh untuk masuk Kerajaan Surga. 

Keluaran 29:1-2,7
29:1 “Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,
29:2 roti yang tidak beragi dan roti bundar yang tidak beragi, yang diolah dengan minyak, dan roti tipis yang tidak beragi, yang diolesi dengan minyak; dari tepung gandum yang terbaik haruslah kaubuat semuanya itu.
29:7 Sesudah itu kauambillah minyak urapan dan kautuang ke atas kepalanya, dan kauurapilah dia.

Syarat untuk beribadah melayani Tuhan dalam tahbisan yang benar:
  1. Harus membawa korban binatang 3 macam.
  2. Harus membawa korban makanan 3 macam.
  3. Harus ada minyak urapan.
Angka 3 menunjuk pada Allah Tritunggal, artinya:
ad. 1. Harus membawa korban binatang 3 macam.
Keluaran 29:1
29:1 “Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,

Sekarang sudah digenapkan oleh korban Kristus. Ada 3 macam korban binatang:
  1. Korban lembu jantan, yaitu korban pendamaian/ korban penghapus dosa.
    1 Yohanes 4:10
    4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

    Sebelum melayani, kita harus berdamai lebih dulu dengan Tuhan dan sesama, mengaku dosa pada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Berdamai juga adalah mengampuni dosa orang lain dan melupakannya. Saat kita berdamai, maka darah Yesus menyucikan dan menyelesaikan dosa-dosa, sehingga kita bisa hidup benar dan damai sejahtera. Maka pelayanan jadi enak dan ringan, semua jadi enak dan ringan.

  2. Korban domba jantan pertama, sama dengan korban penyerahan diri sepenuh.
    Ibrani 5:7-9
    5:7 Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.
    5:8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,
    5:9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,


    Kalau dosa sudah diperdamaikan, maka tidak sulit untuk kita bisa menyerahkan diri sepenuh kepada Tuhan dan taat dengar-dengaran.
    Ketaatan adalah permulaan keberhasilan dan kebahagiaan.

  3. Korban domba jantan kedua, sama dengan korban tahbisan.
    Ibrani 9:14
    9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

    Karena Yesus sudah berkorban untuk kita di kayu salib, maka darah Yesus menyucikan kita dari hati nurani yang jahat dan najis dan dari perbuatan sia-sia, sehingga kita bisa beribadah melayani Tuhan. Ibadah pelayanan kita adalah seharga darah Yesus yang tidak bisa dibeli dan tidak bisa ditukar dengan apa pun di dunia ini.

    Sesudah dipakai beribadah melayani Tuhan, kita harus waspada:
    • Jangan jual mahal, jangan gampang mengambek/ mogok.
    • Jangan murahan, jangan semua diperbolehkan, tetapi harus dengan tahbisan yang benar. 
ad. 2. Harus membawa korban makanan 3 macam.
Keluaran 29:2
29:2 roti yang tidak beragi dan roti bundar yang tidak beragi, yang diolah dengan minyak, dan roti tipis yang tidak beragi, yang diolesi dengan minyak; dari tepung gandum yang terbaik haruslah kaubuat semuanya itu.

Sekarang sudah digenapkan oleh firman Allah. Ada 3 macam korban makanan:
  1. Roti tidak beragi, yaitu firman pengajaran yang benar dan murni.
    Artinya:
    • Tertulis dalam Alkitab.
    • Firman yang dikatakan oleh Yesus sendiri, firman yang dibukakan rahasianya, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab.

    Pedang firman ini sanggup dan ampuh untuk menyelesaikan segala masalah sampai masalah nikah dan buah nikah. Salomo menyelesaikan masalah nikah dan buah nikah dengan pedang firman.
    Kalau tidak mau pedang firman, maka yang datang pasti pedang penghukuman.

    Firman pengajaran yang benar adalah komando dalam ibadah pelayanan. Kalau komando salah, maka ibadah pelayanan pasti salah, penyembahan pasti salah.

  2. Roti bundar tidak beragi, yaitu firman pengajaran yang sudah dipraktekkan sehingga menjadi kasih.
    Kita bisa mengasihi Tuhan lebih dari semua, mengasihi sesama seperti diri sendiri, bahkan mengasihi musuh. Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi membalas kejahatan dengan kebaikan.

    Yohanes 14:15
    14:15 “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

    Bundar juga artinya kekal. Firman yang dipraktekkan akan menghasilkan hidup kekal, maut dikalahkan.

    Yohanes 8:51
    8:51 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya.”

  3. Roti tipis tidak beragi, yaitu firman pengajaran yang benar yang dipraktekkan menjadi tabiat dalam hidup kita.
    Tipis menunjuk pada rendah hati, yaitu:
    • Kemampuan untuk mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
    • Menganggap orang lain lebih utama dari diri kita sendiri.
      Filipi 2:3
      2:3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;

    Kalau rendah hati, hasilnya adalah tidak pernah tersandung apalagi jatuh, sehingga bisa setia berkobar-kobar melayani Tuhan sampai garis akhir, dan bisa bersekutu satu dengan yang lain. 

Dalam Ibadah Pendalaman Alkitab, kita menerima firman pengajaran yang benar (roti) dan Perjamuan Suci (korban binatang). Ini adalah untuk menetapkan dan meneguhkan jabatan pelayanan, sehingga kita bisa teguh sampai garis akhir.


ad. 3. Harus ada minyak urapan.
Keluaran 29:4-5,7
29:4 Lalu kausuruhlah Harun dan anak-anaknya datang ke pintu Kemah Pertemuan dan haruslah engkau membasuh mereka dengan air.
29:5 Kemudian kauambillah pakaian itu, lalu kaukenakanlah kepada Harun kemeja, gamis baju efod, dan baju efod serta tutup dada; kaukebatkanlah sabuk baju efod kepadanya;
29:7 Sesudah itu kauambillah minyak urapan dan kautuang ke atas kepalanya, dan kauurapilah dia.

Proses untuk mengalami minyak urapan:
  1. Mandi = masuk baptisan air yang benar.
    Roma 6:4
    6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

    Kolose 2:12
    2:12 karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.

    Baptisan air yang benar adalah orang bertobat harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, untuk bangkit bersama Yesus dalam hidup baru.

    1 Petrus 3:20-21
    3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
    3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,


    Baptisan air menghasilkan hidup baru, yaitu hati nurani yang taat dengar-dengaran. Ini adalah landasan yang kuat untuk menerima Roh Kudus.

  2. Memakai pakaian.
    Pakaian adalah cap seorang imam atau hamba Tuhan.
    • Baju efod adalah cap kematian atau bertobat.
    • Gamis baju efod adalah cap kebangkitan atau hidup benar.
    • Kemeja putih adalah hidup dalam kesucian sampai sempurna seperti Tuhan. 
    • Serban menunjuk pada pikiran atau angan-angan yang suci.

  3. Mendapat minyak urapan.
    Kegunaan minyak urapan Roh Kudus:
    • Kalau ada minyak urapan, maka kita bisa rukun satu dengan yang lain.
      Mazmur 133:1-3
      133:1 Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!
      133:2 Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.
      133:3 Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.


      Rukun artinya satu hati (satu pengajaran) dan satu suara (satu penyembahan).
      Kalau sudah rukun, maka semua akan menjadi baik, indah, dan berhasil. Dan Tuhan akan memerintahkan berkat atas hidup kita.

    • Roh Kudus membuat kita kuat dan teguh hati.
      Roma 5:5
      5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

      Kita tidak kecewa dan tidak putus asa, tidak tinggalkan Tuhan menghadapi apa saja, tetapi kita tetap setia berkobar-kobar melayani Tuhan, tetap percaya dan berharap Tuhan.

    • Roh Kudus mengadakan pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
      Titus 3:5
      3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

      Penundukan, taat dengar-dengaran sampai taat sampai daging tidak bersuara berarti minyak urapan di kepala sudah menjadi mahkota.
      Kalau mujizat rohani terjadi, maka mujizat jasmani juga pasti akan terjadi, yang mustahil menjadi tidak mustahil.
      Kalau tidak tunduk, berarti tidak punya mahkota, bahkan gundul, gagal total, sehingga tidak bisa menjadi mempelai.
      Tetapi kalau pagi ini kesempatan bagaikan selubang jarum, tetapi kalau mau tunduk dan taat, maka Tuhan akan membuka kesempatan seluas-luasnya, pintu di dunia sampai pintu Surga terbuka bagi kita. Sampai saat kedatangan Tuhan kedua kali, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia. Kita terangkat bersama Dia di awan-awan yang permai, dan masuk Kerajaan Surga selamanya.


Tuhan memberkati.