Ibadah Raya Malang, 14 Desember 2008 (Minggu Pagi)

Matius 24: 29-31adalah nubuat ketujuh, yaitu keadaan pada masa kedatangan Yesus kedua kali, Matius 24: 29, akan terjadi kegoncangan dan kegelapan di bumi, tandanya:
  1. Matahari menjadi gelap
  2. Bulan tidak bercahaya
  3. Bintang berjatuhan.
Ad.2. Bulan tidak bercahaya = tidak mengalami penebusan lagi, sehingga menjadi buta rohani. Pengertian buta rohani:
  1. Lupa pengampunan dosa sampai tidak ada pengampunan lagi
  2. Membenci saudara, membenci sesama
  3. 2 Korintus 4: 3-4, keras hati sehingga menolak firman pengajaran yang benar. Kalau menolak makanan keras, akibatnya adalah:
    1. pertumbuhan rohaninya lambat, hanya seperti anak kecil, sehingga menjadi sasaran antikris. Nanti di jaman antikris, harus dipancung lebih dulu jika mau ditebus. Lebih baik sekarang ditebus oleh pedang firman.
    2. Disesatkan oleh antikris
    3. Amsal 7: 2, tidak punya biji mata -->tidak bisa mencapai Yerusalem Baru.
Contoh kehidupan yang buta rohani adalah Bartimeus, Markus 10: 46, tandanya:
  1. Duduk di pinggir jalan, artinya tidak tergembala. Tandanya adalah:
    1. Tidak tekun di kandang, beredar-edar. Sidang jemaat jika beredar-edar nanti bisa bertemu singa. Gembala yang beredar-edar bisa-bisa memasukkan singa dalam jemaat.
    2. Hatinya seperti tepi jalan, sehingga tidak sungguh-sungguh mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar.
    3. Hati-hati, nanti bisa diterkam singa di pinggir jalan!
  2. Mengemis, artinya:
    1. Tidak mau sampai tidak bisa memberi, tidak bisa berkorban waktu, tenaga, uang, pikiran, dll. untuk beribadah melayani Tuhan.
    2. Beribadah melayani Tuhan dengan menghalalkan segala cara.
    Mengapa Yesus lahir di kandang? Supaya manusia bisa diubahkan sampai kembali menjadi sama dengan Dia lewat kandang, lewat sistem penggembalaan, inilah yang benar
  3. Markus 10: 50, memakai jubah kumal, menunjuk pada kehidupan lama, yang hanya bisa disucikan oleh firman pengajaran yang bagaikan pedang bermata dua. Tajam pertama memotong yang lama, tajam kedua menumbuhkan yang baru. Mazmur 109: 29, jubah kumal ini menunjuk kehidupan yang banyak menunjuk kesalahan orang lain, selalu merasa diri benar. Apalagi mendakwa orang lain dengan tidak tahu persis kesalahannya.
  4. Hidup dalam penderitaan, kegelapan, penuh dengan ratap tangis dan kertak gigi. Mungkin secara jasmani tidak menderita, tetapi sebenarnya batinnya berteriak.
Kalau kehidupan buta rohani tidak ditolong, akan lanjut masuk kebinasaan. Tetapi Tuhan sangat tidak rela jika Bartimeus buta dan binasa. Itu sebabnya Tuhan lewat di tempat Bartimeus untuk menolong dan melawat Bartimeus. Demikian juga pagi ini, Tuhan tidak rela jika kita sebagai pelayan Tuhan atau hamba Tuhan buta dan binasa. Oleh sebab itu, Tuhan juga pagi ini sedang lewat di tengah kita untuk menolong dan melawat hidup kita. Caranya adalah lewat pemberitaan firman pengajaran yang benar. Di situ Tuhan sedang lewat sebagai Gembala Agung, Imam Besar yang berbelas kasihan untuk menolong dan melawat kehidupan kita semua. Jadi, pemberitaan firman pengajaran yang benar adalah uluran tangan belas kasihan Imam Besar kepada kita semua. Firman pengajaran yang benar adalah firman yang diilhamkan oleh Tuhan, dibukakan lewat ayat menerangkan ayat. Proses Tuhan menolong:
  1. Yesus mendekat kepada kitaBukan Bartimeus yang datang pada Yesus, tapi Yesus yang datang mendekat pada Bartimeus. Saat Yesus mendekat lewat firman pengajaran yang benar, sikap kita yang benar adalah sungguh-sungguh menerima pemberitaan firman. Ini berarti kita tidak sedang lari sebagai orang berdosa, tetapi sedang mendekat sampai bertemu dengan Tuhan.
  2. Markus 10:49, Yesus memanggilSaat kita terkena firman, itu adalah panggilan Tuhan secara pribadi. Saat itulah saat yang paling tepat bagi kita untuk mencurahkan isi hati kepada Tuhan. Ini adalah hubungan pribadi yang sangat erat dengan Tuhan, tidak ada orang lain yang tahu. Yudas isi perutnya terburai, dosanya diketahui saat bulan sudah tidak bercahaya, saat sudah tidak ada pengampunan lagi. Lebih baik saat ditusuk firman, kita mengakui dosa-dosa kita, ini berarti bulan masih bercahaya. Selama bulan masih bercahaya, darah Yesus masih bekerja, kalau kita mau mengakui dosa-dosa maka darah Yesus akan aktif mengampuni dan menutupi dosa. Saat dosa sudah diampuni, tidak berbuat dosa lagi, saat itulah tidak ada jarak lagi dengan Tuhan, hubungan yang sangat intim dengan Tuhan.
  3. Markus 10: 51, Yesus mengulurkan tanganYesus bertanya "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?", sebab Yesus sudah berbuat segala-galanya di kayu salib. Yesus sekarang siap untuk melakukan apapun juga untuk kita. Sikap kita dalam menjawab adalah harus sesuai kebutuhan utama kita, yaitu supaya kita bisa melihat firman pengajaran yang benar, melihat Yesus saat Dia datang kembali kedua kali. Praktek melihat Yesus yang akan datang kembali kedua kali, melihat firman pengajaran adalah mendengar firman dengan sungguh-sungguh, mengerti, percaya dan yakin, sampai praktek firman. Ini berarti kita mengulurkan tangan kepada Yesus yang sudah mengulurkan tangan pada kita. Kalau tangan kita, yaitu tangan iman(dari firman), bertemu dengan tangan Tuhan, yaitu tangan belas kasihan, maka kita akan melihat mujizat-mujizat, keajaiban-keajaiban firman, Mazmur 119: 18. Keajaiban terbesar adalah keubahan hidup. Lewat Natal, Yesus lahir menjadi manusia. Keajaiban ini terus berlangsung sampai manusia menjadi sama dengan Yesus saat kedatanganNya kedua kali. Kapan kita mengalami keajaiban firman?Saat tidak lagi memakai jubah kumal, saat tidak lagi melihat kesalahan orang, saat bisa melihat pribadi sendiri dengan segala kesalahan. Orang yang mengalami keajaiban firman tidak berani mendakwa orang lain, ia bisa melihat diri sendiri dengan segala kelemahan, bahkan merasa paling berdosa; dan bisa melihat firman yang benar. Ini adalah orang yang bisa diubahkan sampai bisa menjadi sama mulia dengan Yesus saat kedatanganNya kedua kali. Kalau yang rohani diubahkan, pasti yang jasmani terjadi keajaiban. Markus 10: 52, sesudah mengalami keajaiban, jangan lupa mengikut Yesusdalam perjalananNya ke Yerusalem Baru, melayani Dia, mengasihi Dia, dan menyembah Dia dengan sungguh-sungguh, sampai kita berada di Yerusalem Baru.
Tuhan memberkati.