Ibadah Raya Malang, 15 Mei 2022 (Minggu Pagi)

Bersamaan dengan Penataran Imam dan Calon Imam III.

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 16:4-7
16:4 Dan malaikat yang ketiga menumpahkan cawannya atas sungai-sungai dan mata-mata air, dan semuanya menjadi darah.
16:5 Dan aku mendengar malaikat yang berkuasa atas air itu berkata: "Adil Engkau, Engkau yang ada dan yang sudah ada, Engkau yang kudus, yang telah menjatuhkan hukuman ini.
16:6 Karena mereka telah menumpahkan darah orang-orang kudus dan para nabi, Engkau juga telah memberi mereka minum darah; hal itu wajar bagi mereka!"
16:7 Dan aku mendengar mezbah itu berkata: "Ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, benar dan adil segala penghakiman-Mu."

[ayat 4] Penumpahan cawan murka Allah yang ketiga atas sungai dan mata air sehingga semuanya menjadi darah = sengsara, mati rohani, sampai binasa.

Ada dua malaikat yang dipakai untuk menghukum:
  1. [ayat 5-6] Malaikat yang berkuasa atas air: lewat air bah pada zaman Nuh dan hukuman atas orang-orang yang menghujat Roh Kudus (air kehidupan).
  2. [ayat 7] Malaikat yang berkuasa atas api yang datang dari mezbah.
Wahyu 14:18
14:18 Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah; ia berkuasa atas api dan ia berseru dengan suara nyaring kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya: "Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah-buah pohon anggur di bumi, karena buahnya sudah masak."

Penghukuman dengan api sudah pernah terjadi pada zaman Sodom dan Gomora.

Kejadian 19:24
19:24 Kemudian TUHAN menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari TUHAN, dari langit;
Pada akhir zaman akan terjadi lagi.

Lukas 17:28-30
17:28 Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun.
17:29 Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua.
17:30 Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya.

Mengapa bisa terjadi hukuman api dan belerang?
Sebab banyak yang menuruti hawa nafsu daging sehingga berbuat fasik/ jahat.

2 Petrus 2:5,10
2:5 dan jikalau Allah tidak menyayangkan dunia purba, tetapi hanya menyelamatkan Nuh, pemberita kebenaran itu, dengan tujuh orang lain, ketika Ia mendatangkan air bah atas dunia orang-orang yang fasik;
2:10 terutama mereka yang menuruti hawa nafsunya karena ingin mencemarkan diri dan yang menghina pemerintahan Allah. Mereka begitu berani dan angkuh, sehingga tidak segan-segan menghujat kemuliaan,

Ini sama dengan hidup dalam kegelapan, tidak pernah sempurna. Selalu menghadapi badai di lautan dunia.

2 Petrus 2:7-9
2:7 tetapi Ia menyelamatkan Lot, orang yang benar, yang terus-menerus menderita oleh cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja, --
2:8 sebab orang benar ini tinggal di tengah-tengah mereka dan setiap hari melihat dan mendengar perbuatan-perbuatan mereka yang jahat itu, sehingga jiwanya yang benar itu tersiksa --
2:9 maka nyata, bahwa Tuhan tahu menyelamatkan orang-orang saleh dari pencobaan dan tahu menyimpan orang-orang jahat untuk disiksa pada hari penghakiman,

Tetapi Lot diselamatkan dari hukuman hujan api dan belerang, keluar dari Sodom dan Gomora, karena Lot hidup dalam kebenaran.

Kejadian 19:17-23
19:17 Sesudah kedua orang itu menuntun mereka sampai ke luar, berkatalah seorang: "Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di mana pun juga di Lembah Yordan, larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati lenyap."
19:18 Kata Lot kepada mereka: "Janganlah kiranya demikian, tuanku.
19:19 Sungguhlah hambamu ini telah dikaruniai belas kasihan di hadapanmu, dan tuanku telah berbuat kemurahan besar kepadaku dengan memelihara hidupku, tetapi jika aku harus lari ke pegunungan, pastilah aku akan tersusul oleh bencana itu, sehingga matilah aku.
19:20 Sungguhlah kota yang di sana itu cukup dekat kiranya untuk lari ke sana; kota itu kecil; izinkanlah kiranya aku lari ke sana. Bukankah kota itu kecil? Jika demikian, nyawaku akan terpelihara."
19:21 Sahut malaikat itu kepadanya: "Baiklah, dalam hal ini pun permintaanmu akan kuterima dengan baik; yakni kota yang telah kau sebut itu tidak akan kutunggangbalikkan.
19:22 Cepatlah, larilah ke sana, sebab aku tidak dapat berbuat apa-apa, sebelum engkau sampai ke sana." Itulah sebabnya nama kota itu disebut Zoar.
19:23 Matahari telah terbit menyinari bumi, ketika Lot tiba di Zoar.

Tujuan Tuhan memanggil Lot bukan saja supaya selamat, bebas dari hukuman api dan belerang, tetapi Lot juga harus lari ke pegunungan.

Wahyu 21:9-10
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.

Ini sama dengan menjadi mempelai wanita Surga yang sempurna, masuk Yerusalem baru.

Lot merasa tidak mampu mencapai pegunungan (kesempurnaan) sehingga memohon belas kasih/ kemurahan Tuhan untuk berada di kota Zoar, yang kecil dan dekat. Artinya:
  1. Sering dikecilkan, tetapi dekat dengan Tuhan, yaitu salib (mezbah korban bakaran) = seorang imam harus bertobat, stop dosa dan hidup dalam kebenaran, sehingga diberkati Tuhan secara jasmani dan rohani.
    Berkat jasmani sampai anak cucu. Secara rohani, matahari terbit [ayat 23] = kasih mula-mula. Kalau kita mengaku dosa, kita menerima kasih mula-mula dari korban Kristus di kayu salib.

  2. Kawanan kecil = penggembalaan.
    Lukas 12:32
    12:32 Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu.

    Sehebat apa pun kita, hanya seperti domba kecil/ domba sembelihan, sehingga harus digembalakan oleh Tuhan:
    • Hanya mendengar dan dengar-dengaran pada suara gembala/ firman penggembalaan.
    • Tongkat gembala menuntun kita masuk kandang penggembalaan (ruangan suci), ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.
    Maka kita selalu disucikan terus-menerus sampai mengalami kasih yang bertambah-tambah.

    Kasih mula-mula (bertobat) dan kasih yang bertambah-tambah (penggembalaan) sanggup untuk membawa kita untuk naik ke gunung yang besar lagi tinggi = kesempurnaan sampai masuk Yerusalem baru.
Ada 3 macam halangan untuk naik gunung, yang menyerang pribadi, nikah, tahbisan:
  1. Penyakit ayan = gila babi.
    Matius 17:14-15
    17:14 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya kembali kepada orang banyak itu, datanglah seorang mendapatkan Yesus dan menyembah,
    17:15 katanya: "Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air.

    Hidupnya membabi-buta, liar. Hanya melakukan dosa kenajisan, dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Ini menghancurkan kesucian pribadi, nikah.

    Oleh sebab itu, kita harus tergembala pada firman pengajaran benar, seperti ranting melekat pada pokok anggur yang benar.

    Yohanes 15:3
    15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

    Kita mengalami penyucian terus-menerus.

    1 Korintus 5:8,11
    5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
    5:11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang (1)cabul, (2)kikir, (3)penyembah berhala, (4)pemfitnah, (5)pemabuk atau (6)penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.

    Kita disucikan dari 6 dosa yang mendarah daging:
    • Menguasai tubuh: cabul, mabuk.
    • Menguasai jiwa: kikir, pemfitnah, penipu.
    • Menguasai roh: penyembah berhala = segala sesuatu yang menghalangi kita mengasihi Tuhan/ mendekat kepada Tuhan lewat ibadah, penyembahan.

    Maka kita bisa hidup dalam kebenaran dan kemurnian = suci sampai dalam hati.
    Hasilnya adalah selalu bersuasana pesta Surga, nikah yang berpesta, sampai pesta nikah Anak Domba.

  2. Di lereng gunung yang subur.
    Yesaya 5:1
    5:1 Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasihku, nyanyian kekasihku tentang kebun anggurnya: Kekasihku itu mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang subur.

    Hakim-hakim 14:5
    14:5 Lalu pergilah Simson beserta ayahnya dan ibunya ke Timna. Ketika mereka sampai ke kebun-kebun anggur di Timna, maka seekor singa muda mendatangi Simson dengan mengaum.

    Menghadapi singa yang mengaum untuk merusak hati yang damai, kedamaian nikah.

    Singa mengaum artinya:
    • Ajaran palsu, gosip yang membuat bimbang terhadap firman pengajaran benar, yang sudah menjadi pengalaman hidup.
      Amos 3:12
      3:12 Beginilah firman TUHAN: "Seperti seorang gembala melepaskan dari mulut singa dua tulang betis atau potongan telinga, demikianlah orang Israel yang diam di Samaria akan dilepaskan seperti sebagian dari katil dan seperti sepenggal dari kaki balai-balai."

      Singa menggigit betis = ajaran palsu menggoyahkan pendirian terhadap firman pengajaran benar.

      Singa menggigit telinga = tidak bisa mendengar firman pengajaran benar.

      2 Timotius 4:2-4

      4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
      4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
      4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.

      Mendengar dongeng nenek tua, yaitu:
      • Ajaran Babel = kemakmuran dan hiburan tanpa penyucian.
      • Ajaran Izebel = wanita mengajar dan memerintah laki-laki.
      Sehingga menjadi bimbang, tidak tenang, sampai binasa.

      Ibrani 13:7-9
      13:7 Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.
      13:8 Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.
      13:9 Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing. Sebab yang baik ialah, bahwa hati kamu diperkuat dengan kasih karunia dan bukan dengan pelbagai makanan yang tidak memberi faedah kepada mereka yang menuruti aturan-aturan makanan macam itu.

      Gembala harus menjadi teladan iman, yaitu hidup benar, berpegang teguh pada pengajaran benar.

      Jika ada kebenaran, maka ada damai sejahtera, semua enak dan ringan.

    • Amarah raja.
      Amsal 19:12
      19:12 Kemarahan raja adalah seperti raung singa muda, tetapi kebaikannya seperti embun yang turun ke atas rumput.

      Artinya emosi yang meledak-ledak, perkataan kasar, melukai hati sesama, menimbulkan pertengkaran, kebencian.

      Kita harus berkata benar dan baik, menjadi berkat bagi orang lain. Juga berbuat benar dan baik. Hasilnya adalah seperti embun turun ke atas rumput: sejuk, segar, subur dan makmur.
  3. Di puncak gunung.
    Lukas 9:32
    9:32 Sementara itu Petrus dan teman-temannya telah tertidur dan ketika mereka terbangun mereka melihat Yesus dalam kemuliaan-Nya: dan kedua orang yang berdiri di dekat-Nya itu.

    Tidur saat Yesus ditampilkan dalam kemuliaan = ketinggalan saat Tuhan datang kedua kali.

    Ini terjadi karena keras hati = serigala ada liangnya di batu yang keras. Juga egois, mengasihi diri sendiri, tidak bisa menyatu dengan yang lain, merusak kesatuan nikah. Praktiknya adalah kebenaran diri sendiri, menyalahkan orang benar.

    Oleh sebab itu, kita harus mengalami kebangunan rohani, selalu setia berkobar dalam ibadah pelayanan, tidak mau dihalangi oleh apapun.

    1 Petrus 3:3-6
    3:3 Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,
    3:4 tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.
    3:5 Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,
    3:6 sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.

    Lewat doa penyembahan, kita mengalami keubahan hidup = perhiasan mempelai.
    • Lemah lembut = bisa menerima firman pengajaran yang keras, bisa mengampuni dosa orang lain dan melupakan.
    • Tenteram = pendiam, banyak berdiam diri, tidak banyak komentar, mengoreksi diri oleh ketajaman pedang firman. Jika ada dosa, kita mengaku dan jangan berbuat lagi.
    • Tunduk, taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara. Kita hanya berseru "Ya Abba, ya Bapa". Kita mengulurkan tangan iman kepada Tuhan, menyerah sepenuh kepada Tuhan.
    Maka tangan belas kasih Tuhan diulurkan untuk membuka pintu rahim Sarah, artinya:
    • Memiliki keturunan sesuai kerinduan kita, sesuai kehendak Tuhan.
    • Aib dalam rumah tangga dihapus.
    • Tertawa kecut menjadi tertawa bahagia.
    • Pintu-pintu di dunia terbuka. Tuhan sanggup menyelesaikan semua masalah mustahil, memberi masa depan berhasil indah.
      Sampai pintu Sorga terbuka bagi kita. Kita disucikan dan diubahkan sampai sempurna seperti Yesus, tidak salah dalam perkataan, untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan permai.
Tuhan memberkati.