Ibadah Raya Malang, 15 Oktober 2017 (Minggu Pagi)

IBADAH PENYERAHAN ANAK

Salah satu arti dari "Abigail" adalah kegembiraan atau kebahagiaan Sorga.

Mazmur 32:1
32:1 Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!

Kita mendapatkan kebahagiaan Sorga lewat proses pendamaian oleh korban Kristus, yaitu saling mengaku dan saling mengampuni. Yang salah mengaku, yang benar mengampuni dan melupakan. Maka darah Yesus akan membasuh dosa-dosa, dan ada kebahagiaan Sorga.

1 Samuel 25:23-24
25:23 Ketika Abigail melihat Daud, segeralah ia turun dari atas keledainya, lalu sujud menyembah di depan Daud dengan mukanya sampai ke tanah.
25:24 Ia sujud pada kaki Daud serta berkata: "Aku sajalah, ya tuanku, yang menanggung kesalahan itu. Izinkanlah hambamu ini berbicara kepadamu, dan dengarkanlah perkataan hambamu ini.

Abigail dipakai menjadi pelayan pendamaian, sama dengan membawa kebahagiaan Sorga, keselamatan Sorga, bagi keluarga dan bagi orang lain.

2 Korintus 5:18,17
5:18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.
5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

Mengalami pendamaian sama dengan mengalami langkah-langkah pembaharuan sampai menjadi sempurna seperti Yesus, untuk layak menyambut kedatanganNya kedua kali di awan-awan yang permai.

Tuhan memberkati.


IBADAH RAYA
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 6:7-8
6:7 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keempat, aku mendengar suara makhluk yang keempat berkata: "Mari!"
6:8 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi.

Hukuman Allah Roh Kudus yang keempat yaitu terjadi kegerakan kuda hijau kuning (kelabu) sehingga maut dan kerajaan maut berkuasa atas seperempat bumi untuk membunuh manusia dengan berbagai cara, dengan pedang, kelaparan, sampar, binatang buas, dll.

Ada 3 macam maut yang mengancam setiap langkah hidup manusia:
  1. Maut/ kematian jasmani lewat meninggal dunia.
    Ada 2 macam garis akhir manusia, yaitu meninggal dunia, atau hidup sampai Tuhan datang kedua kali. Mati atau hidup tidak penting, tetapi yang penting adalah selama hidup harus mendengar bunyi sangkakala, supaya kita selalu mengalami penyucian dan pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Jika Yesus datang kedua kali, saat sangkakala terakhir dibunyikan, yang mati dalam Yesus akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan, yang masih hidup dalam Yesus akan diubahkan dalam sekejap mata dalam tubuh kemuliaan. Keduanya akan menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.

  2. Maut/ kematian rohani, yaitu hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa (dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan). Tubuhnya mungkin sehat, tetapi mati secara rohani. Mati secara rohani juga terjadi jika disesatkan oleh ajaran palsu, atau jika tidak setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Kehidupan yang mati secara rohani akan terpisah dari Tuhan, sehingga menghadapi kesusahan, air mata, dll.

  3. Maut/ kematian kedua, yaitu lautan api dan belerang, neraka selamanya.
    Wahyu 20:14
    20:14 Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.

1 Korintus 15:25-26
15:25 Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
15:26 Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.

Puji syukur kepada Tuhan, Yesus mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa. Tetapi dia bangkit dan naik ke Sorga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa, menjadi Imam Besar dan Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga yang akan datang kembali kedua kali. Yesus menang atas maut. Demikian juga kita harus menang atas maut.

1 Korintus 15:55-58
15:55 Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"
15:56 Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.
15:57 Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
15:58 Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.


Bukti menang atas maut adalah:
  1. Berdiri teguh dan jangan goyah.
  2. Giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan.
  3. Jerih payahmu tidak sia-sia.
Kita mempelajari yang ketiga.
Hidup di dunia memang banyak jerih payah. Sehebat apa pun jerih payah di dunia, semua hanya sia-sia. Paling maksimal hanya sampai di liang kubur.

Wahyu 22:3
22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,

Satu-satunya jerih payah yang tidak sia-sia adalah ibadah pelayanan kepada Tuhan, yang membawah kita sampai ke takhta Sorga.

Markus 10:28-30
10:28 Berkatalah Petrus kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!"
10:29 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya,
10:30 orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.


Dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, kita menerima janji yang dobel dari Tuhan, yaitu pemeliharaan hidup sekarang serta hidup kekal di Sorga.
Syaratnya:
  1. Memiliki angka 100 = 10x10.
    Angka 10 menunjuk pada 10 hukum Allah pada dua loh batu.
    10 pertama adalah mendengar firman Allah.
    10 kedua adalah taat dengar-dengaran pada firman Allah, sampai daging tidak bersuara lagi.
    Jika mendengar firman tetapi tidak taat dengar-dengaran pada firman, maka 10x0=0. Jika mendengar firman tetapi melawan firman, maka 10x-1=-10. Semakin melawan, semakin minus, sampai masuk neraka selamanya.

    1 Petrus 3:20-21
    3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
    3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,


    Pada jaman Nuh, manusia memiliki hati nurani jahat, tidak taat dengar-dengaran, sehingga hanya berbuat dosa sampai puncaknya dosa. Manusia dihukum dengan air bah sehingga binasa selamanya.
    Demikian juga pada akhir jaman, keadaan manusia kembali seperti di jaman Nuh, yaitu manusia memiliki hati yang cenderung jahat dan tidak baik.

    Kita bisa mendapatkan hati nurani yang baik lewat baptisan air. Dalam baptisan air yang benar, kehidupan yang sudah bertobat harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, untuk bangkit bersama Yesus dalam hidup baru, sehingga menerima hidup baru yang memiliki hati nurani yang baik dan taat dengar-dengaran.

    Matius 7:21-23
    7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
    7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
    7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"


    Ibadah pelayanan yang benar adalah melakukan kehendak Tuhan, taat dengar-dengaran pada firman Tuhan sampai daging tidak bersuara. Maka pintu Sorga akan terbuka bagi kita. Berarti pintu-pintu di dunia juga terbuka bagi kita.
    Jika tidak taat, berarti pintu Sorga tertutup. Yang ada hanya hukuman Allah yang akan datang.

  2. Disertai sengsara dan aniaya karena Yesus.
    Ini adalah nilai tambah seorang hamba Tuhan dan pelayan Tuhan.

    1 Petrus 4:12-14
    4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
    4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
    4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.


    Mengapa harus diijinkan memikul salib? Yaitu supaya kita memiliki Roh kemuliaan.

    2 Korintus 4:3-4
    4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
    4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

    Maka kita akan dipakai untuk mempraktekkan cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus atau firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua atau Kabar Mempelai. Kita bisa menyaksikan dan mengabarkan pada jiwa-jiwa yang sudah selamat, supaya bisa disucikan sampai menjadi mempelai wanita Sorga.

    Efesus 3:16
    3:16 Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu,

    Kita bisa menjadi hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang kuat dan teguh hati, tahan uji. Kita tidak kecewa, tidak putus asa, tidak tinggalkan Tuhan apa pun yang kita hadapi. Kita tetap setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir, yaitu sampai meninggal dunia atau sampai Tuhan datang kedua kali.

    1 Petrus 4:14
    4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

    Kita tetap berbahagia dalam pengikutan dan pelayanan kepada Tuhan, sekalipun kita menghadapi penganiayaan, siksaan, kekurangan, caci maki, dll, sampai garis akhir.

    Roma 8:15
    8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

    Kita bisa taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara.
    "Ya Abba, ya Bapa" sama dengan jujur dan taat. Ini sama dengan menjadi rumah doa. Kita hanya mengangkat tangan kepada Tuhan, berseru dan berserah kepada Tuhan. Maka Tuhan akan mengulurkan tangan anugerahNya yang besar untuk melakukan mujizat bagi kita.
    Hasilnya:
    • 2 Samuel 12:7,11,13,24
      12:7 Kemudian berkatalah Natan kepada Daud: "Engkaulah orang itu! Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Akulah yang mengurapi engkau menjadi raja atas Israel dan Akulah yang melepaskan engkau dari tangan Saul.
      12:11 Beginilah firman TUHAN: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari.
      12:13 Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.
      12:24 Kemudian Daud menghibur hati Batsyeba, isterinya; ia menghampiri perempuan itu dan tidur dengan dia, dan perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki, lalu Daud memberi nama Salomo kepada anak itu. TUHAN mengasihi anak ini

      Daud adalah raja yang hebat, tetapi tidak kuat menghadapi puncaknya dosa, sehingga mengalami kehancuran nikah dan buah nikah.
      Tetapi Daud jujur dan taat, jujur mengaku dosa dan taat melakukan firman. Ini sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan. Maka Tuhan juga mengulurkan tangan anugerahNya yang besar untuk mengangkat dan memulihkan hidup Daud.

      Yohanes 4:16-17,28-29
      4:16 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
      4:17 Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
      4:28 Maka perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang yang di situ:
      4:29 "Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?"

      Perempuan Samaria jujur dan taat, sehingga nikahnya dipulihkan.

      Markus 7:28
      7:28 Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."

      Perempuaan Kanaan juga jujur dan taat, sehingga nikahnya dipulihkan.

    • Yohanes 4:46-53
      4:46 Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana Ia membuat air menjadi anggur. Dan di Kapernaum ada seorang pegawai istana, anaknya sedang sakit.
      4:47 Ketika ia mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepada-Nya lalu meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu hampir mati.
      4:48 Maka kata Yesus kepadanya: "Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya."
      4:49 Pegawai istana itu berkata kepada-Nya: "Tuhan, datanglah sebelum anakku mati."
      4:50 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, anakmu hidup!" Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi.
      4:51 Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup.
      4:52 Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka: "Kemarin siang pukul satu demamnya hilang."
      4:53 Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya: "Anakmu hidup." Lalu iapun percaya, ia dan seluruh keluarganya.

      Pegawai istana menunjuk bangsa Kafir yang kaya dan pandai. Tetapi tidak bisa menghadapi penyakit jasmani dan rohani. Demam menunjuk pada keadaan suam-suam, tidak damai, tidak setia dan tidak berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Akibatnya adalah dimuntahkan oleh Tuhan, terpisah dari Tuhan.
      Tetapi asalkan jujur dan taat, Tuhan sanggup menyembuhkan.

    • Lukas 5:4-5
      5:4 Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan."
      5:5 Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."


      Petrus gagal secara jasmani.

      Yohanes 21:3-6
      21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
      21:4 Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
      21:5 Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada."
      21:6 Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.

      Petrus juga gagal dalam pelayanan, dari penjala manusia kembali menjadi penjala ikan.

      Biar kita kembali jujur dan taat, mengangkat tangan kepada Tuhan. Maka Tuhan sanggup memulihkan pelayanan kita dan memelihara hidup kita secara jasmani. Semua menjadi berhasil dan indah. Jika Tuhan datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia untuk layak menyambut kedatanganNya kedua kali di awan-awan yang permai.

Tuhan memberkati.