Ibadah Raya Malang, 20 Desember 2009 (Minggu Pagi)

Matius 24:36-44adalah nubuat tentang hukuman atas dunia saat kedatangan Tuhan kedua kali.

Tidak ada seorang pun yang tahu waktu kedatangan Yesus kedua kali. Oleh sebab itu kita harus selalu berjaga-jaga.

Matius 24:43-44
Berjaga-jaga dikaitkan dengan pencuri datang yaitu berjaga supaya jangan tidur, artinya berjaga supaya jangan tidur rohani, tetap dalam suasana kebangunan rohani.

2 Petrus 3:10-14, ada 3 macam berjaga-jaga supaya tidak tidur rohani:
  1. Hidup suci dan saleh = menantikan dan mempercepat kedatangan Tuhan (Ibadah Pendalaman Alkitab, 17 Desember 2009).
  2. Pembaharuan Yerusalem Baru.
  3. Hidup dalam perdamaian.
ad. 2. Berjaga-jaga: mengalami pembaharuan Yerusalem Baru.
Prakteknya:
  1. Hidup dalam kebenaran.
    Bagaimana manusia berdosa bisa hidup dalam kebenaran?
    Ada 3 tingkatan kebenaran:
    • Kebenaran karena pengampunan dosa.
      Semua orang berdosa harus mengaku dosa sejujur-jujurnya kepada Tuhan dan sesama, maka dosanya diampuni oleh darah Yesus, dibenarkan.
    • Kebenaran karena mengalami kelepasan dari dosa.
      Setelah kita diampuni dari dosa, maka kita tidak berbuat dosa lagi, sekalipun ada keuntungan, sekalipun ada paksaan = kelepasan dari dosa = membenci dosa.
      Wahyu 22:15, terutama harus lepas dari dosa-dosa yang tidak boleh masuk Yerusalem Baru.
      Anjing menjilat muntah, sama dengan kehidupan yang mengulang-ulangi dosa.
    • Kebenaran seperti Yesus benar, tidak dapat berbuat dosa lagi.
      1 Yohanes 3:9,7.
  2. Hati tidak bimbang
    Wahyu 21:1, tidak ada laut lagi menunjuk tidak boleh ada hati yang bimbang.
    Yakobus 1:6,bimbang saat menghadapi pencobaan-pencobaan (ekonomi, kesehatan, dll), menghadapi angin pengajaran sesat.
    Seringkali dalam kebimbangan, mencari jalan sendiri.
    Kalau hati bimbang, maka tidak bisa taat dengar-dengaran sehingga akan berpaling pada ajaran-ajaran lain.
    Akibatnya:
    • tidak tenang hidupnya
    • gagal, tidak mendapat apa-apa
    • gugur dari iman, binasa.

    Matius 7:26-27.

    Kalau kita taat dengar-dengaran, kita bisa tahan uji.
    Matius 7:24-25.
    Kita bisa dipakai untuk melayani Tuhan.
    Daniel 12:3
    Dipakai dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus, menjadi bintang-bintang yang bercahaya, yang menuntun orang dari kegelapan menuju terangNya yang ajaib. Baik dipakai dalam kegerakan firman penginjilan maupun dalam kegerakan firman pengajaran.

  3. Menjadi manusia baru.
    Wahyu 21:2, 9-11, Mempelai wanita sama dengan Yerusalem Baru yang ada di gunung yang tinggi.
    Matius 17:1-2, lewat doa penyembahan kita bisa memandang wajah Yesus, mengalami sinar kemuliaan untuk mengubahkan kita menjadi manusia baru, terus menerus sampai sama mulia dengan Tuhan.

    Wahyu 21:11, menjadi manusia baru:
    • Jernih seperti kristal: jujur, dapat dipercaya.
      1 Timotius 3:11.
    • Seperti permata yaspis.
      Yaspis artinya kerinduan yang menyala-nyala. Harus ada kerinduan hati yang menyala-nyala kepada Tuhan, mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu.
      Setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan.

    Sampai suatu waktu kita ditampilkan menjadi manusia baru yang sama mulia dengan Tuhan, menjadi mempelai wanita Tuhan.
    Maka ada Roh Kudus, Roh Kemuliaan untuk:
    1. Tangan Gembala Agung memeluk, menghangatkan dengan kasih (Roh Kudus bagaikan api), membahagiakan.
      Hangat juga berarti pemeliharaan Tuhan di masa yang sudah sulit, di mana kita tidak berdaya.

    2. Tangan yang kuat untuk menyelesaikan segala masalah, sampai yang mustahil sekali pun.
      Zakharia 4:6-9
      .
      Tangan Tuhan yang kuat meratakan gunung, menyediakan masa depan yang indah.
      Tangan Tuhan yang kuat juga akan menyelesaikan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

    3. Tangan kemuliaan Tuhan menuntun kita sampai ke Yerusalem Baru.
      Wahyu 7:17,tangan itu juga yang akan menghapus air mata kita, sampai tidak ada lagi setetespun air mata.

Tuhan memberkati.