Ibadah Raya Malang, 22 Maret 2009 (Minggu Pagi)

Matius 24:29-31adalah keadaan pada saat kedatangan Yesus kedua kali.

Matius 24:31keadaan ketiga adalah terdengar sangkakala yang dahsyat bunyinya untuk menampilkan gereja Tuhan sebagai Mempelai Wanita Tuhan di awan-awan yang permai.

Sangkakala yang dahsyat bunyinya adalah firman penggembalaan, firman pengajaran yang keras yang merupakan pernyataan kasih Tuhanuntuk menyucikan gereja Tuhan sampai menampilkan sebagai Mempelai Wanita yang sempurna.

Wahyu 1:10,12, gereja Tuhan yang sempurna = Pelita Emas yang bercahaya.

Tugas gereja Tuhan:
  1. Kisah Rasul 1:8, bersaksi,
  2. Wahyu 22:17, mengundang.
ad. 2. Salah satu bentuk mengundang adalah lewat kunjungan. Mengundang adalah untuk menarik umat Tuhan untuk bisa masuk persekutuan tubuh Kristus yang sempurna. Dalam kunjungan, baik yang berangkat maupun yang tinggal harus tetap menyatu, jangan sampai lengah

Kekuatan untuk bersaksi dan mengundang ini adalah lewat kekuatan Roh Kudus, yaitu kekuatan yang tidak terbatas, sehingga Tuhan bisa memakai kehidupan dengan latar belakang apapun juga untuk bisa bersaksi dan mengundang.

Contohnya adalah Tuhan memakai perempuan Samaria untuk bersaksi dan mengundang.
Yohanes 4:15, perempuan Samaria adalah gambaran kehidupan yang kering rohani, haus, tidak puas, tandanya:
  1. Yohanes 4:9, tidak bergaul = ada kepahitan hati, yaitu iri, dendam, kebencian.
  2. Yohanes 4:18, jatuh bangun dalam dosa, sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan.
Yohanes 4:13-14.
Sumur dunia (tanpa Yesus) tetap akan membuat manusia haus, artinya segala sesuatu dari dunia ini, sampai puncaknya dosa sekalipun, tidak akan bisa memuaskan kita.

Kepuasan hanya bisa terima dari air hidup yang diberikan oleh Tuhan Yesus = kuasa Roh Kudus.

Di mana kita bisa mendapatkan air hidup? Yaitu di sumur di mana ada Yesus = kandang penggembalaan.
Jadi, kalau mau mendapatkan air hidup, kita harus tergembala. Di luar penggembalaan yang ada hanya kekeringan rohani, sampai tersesat dan terhilang untuk selama-lamanya. Hari-hari ini, kita harus tergembala dalam penggembalaan yang benar, yaitu:
  1. Digembalakan lewat firman pengajaran yang benar, yaitu firman yang tertulis dalam Alkitab dan diwahyukan oleh Tuhan, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain.
  2. Tahbisan yang benar.
    Tahbisan gembala harus benar, yaitu setia dan tanggung jawab untuk memberi makanan dalam sidang jemaat. Tahbisan domba juga harus benar, yaitu mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar.
Dalam penggembalaan yang benar, kita akan menerima Roh Kudus secara cuma-cuma.
Cuma-cuma artinya:
  1. Tidak bisa dibeli, tidak bisa dibayar dengan harga apapun di dunia, sebab Roh Kudus itu seharga darah Yesus.
  2. Yohanes 4:10, merupakan kasih karunia Tuhan, yaitu pemberian Tuhan kepada orang yang sebenarnya tidak layak menerima.
Proses menerima air hidup:
  1. Yohanes 4:16, Yesus menyuruh memanggil suami perempuan Samaria, artinya:
    1. Firman penggembalaan menyucikan nikah, supaya kembali pada nikah yang dipersatukan oleh Tuhan.
      Matius 19:5-6, nikah yang benar adalah dipersatukan oleh Tuhan dan tidak boleh diceraikan oleh manusia.
      Matius 19:7-8, kalau sampai terjadi perceraian dalam nikah karena kekerasan hati, maka supaya tetap benar harus tinggal sendiri sampai salah satu meninggal dunia, atau jika mau rujuk. Kalau menikah kembali dengan yang lain, itu berarti berbuat zinah (Markus 10:10-12).

    2. Penyucian panca indra, yaitu penyucian perut hati kita dari akar kenajisan, kejahatan, dan kepahitan.

  2. Yohanes 4:17-18, perempuan Samarian ini menjawab bahwa dia tidak bersuami.
    Ini berarti penyucian mulut, yaitu sampai mulut bisa mengaku dosa pada Tuhan dan sesama, apapun resikonya. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.

    Saat kita mengaku dosa dan tidak berbuat dosa lagi, itu sama dengan memberi minum Yesus di kayu salib dengan anggur asam (Yohanes 19:28-30). Di atas kayu salib, Yesus berkata 'Sudah selesai'. Sebaliknya, Tuhan akan memberi minum air hidup pada kita, kuasa Roh Kudus akan mengalir dalam kehidupan kita.
Aktivitas Roh Kudus dalam kehidupan kita:
  1. Yohanes 7:37-39, Roh Kudus mengalir (horizontal) kepada sesama yang haus lewat bersaksi dan mengundang.
    Yohanes 4:39.

  2. Yohanes 4:14, Roh Kudus memancar (vertikal) ke atas, yaitu menyembah Tuhan.
    Yohanes 4:22-24, Roma 8:26.
    Saat kita menyembah = tersungkur, kembali menjadi tanah liat di tangan Penjunan (Mazmur 95:6-7), di tangan Gembala Agung. Memang tanah liat tidak berdaya, tetapi saat menyembah kita menyerahkan hidup kita kepala Sang Pencipta.

    Hasil tanah liat di tangan Penjunan:
    1. Roma 9:23, dibentuk menjadi bejana kemuliaan, menjadi kehidupan yang memuliakan Tuhan, maka kita akan hidup dari tangan belas kasihan Tuhan.
      Contohnya adalah 5 roti dan 2 ikan bisa memberi makan 5000 orang, bahkan berkelimpahan.

      Kadangkala bejana itu rusak, mungkin hati kita rusak, tetapi Penjunan itu mau memperbaiki bejana itu kembali (Yeremia 18:1-4), menjadi bejana yang baik di pemandangan Tuhan.

    2. Tangan Pencipta menciptakan kita menjadi manusia baru, sampai menjadi ciptaan semula yang segambar dengan Tuhan.
      Mulai dengan pikiran dan perasaan yang dibaharui menjadi pikiran dan perasaan Tuhan, mulai dengan taat dengar-dengaran, itu berarti sudah ada gambarnya Tuhan. Kalau kita taat, maka akan ada kuasa nama Yesus, Nama di atas segala nama, Raja di atas segala raja (Filipi 2:8-10), untuk mengalahkan setan tritunggal yang adalah sumbernya pencobaan, kegagalan, sumbernya dosa. Kalau kita taat, maka semua akan jadi baik, sampai nanti kita diubahkan sempurna seperti Dia.

    3. Wahyu 7:17, menuntun kita sampai ke sumbernya air hidup di takhta Yerusalem Baru, di mana tidak ada air mata setetespun.
Tuhan memberkati.