Ibadah Raya Malang, 24 Juli 2016 (Minggu Pagi)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 4:3
4:3 Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.

Pribadi Tuhan yang duduk di tahta Sorga bagaikan batu permata yang memancarkan sinar kemuliaan atau sinar yang indah untuk menerangi manusia yang hidup dalam kegelapan dosa di bumi, hidup dalam kutukan dan kebinasaan, supaya bisa sempurna dan sama mulia dengan Dia untuk layak duduk di tahta Sorga bersama Dia selamanya.

1 Petrus 2:6-7
2:6 Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."
2:7 Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan."

Yesus sebagai batu permata telah dibuang oleh manusia, sama dengan rela mati di kayu salib untuk melakukan dua hal:
  1. Menjadi batu penjuru, sama dengan dasar dari pembangunan rumah rohani atau tubuh Kristus yang sempurna.
  2. Untuk menjadikan batu keras, yaitu bangsa Kafir yang hidup dalam dosa, untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, sampai menjadi sama mulia dengan Dia dan menjadi batu permata untuk duduk di tahta Sorga bersama Dia.
Waspada, jika bangsa Kafir tidak mau dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus, maka akan dipakai dalam pembangunan Babel, yaitu puncak kejahatan dan kenajisan, yang akan dibinasakan selamanya.

Bangsa Kafir harus pandai menggunakan kemurahan dan kesempatan dari Tuhan yang bagaikan selubang jarum, untuk bisa dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Jangan menolak gerakan Tuhan dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus, baik untuk berdoa, dana, ikut serta, dll. Jika terus menolak gerakan Tuhan, maka suatu waktu tidak bisa melayani tubuh Kristus.

Proses batu keras menjadi batu permata:
  1. Batu keras menjadi batu hidup.
    1 Petrus 2:1-5
    2:1 Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.
    2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,
    2:3 jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.
    2:4 Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.
    2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.


    Prosesnya adalah:
    1. Membuang dosa, sama dengan bertobat yaitu berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan, mati terhadap dosa. Ini dimulai dari membuang lima dosa utama, yaitu kejahatan, tipu muslihat, kemunafikan, kedengkian, fitnah.
      Caranya adalah mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Maka darah Yesus dari lambung yang tertikam akan menghapus lima dosa utama, sampai tidak berbekas lagi.

    2. Lahir baru dari air dan roh, yaitu baptisan air dan baptisan Roh Kudus.
      Yohanes 3:5
      3:5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.

      Baptisan air yang benar adalah kehidupan yang sudah mati terhadap dosa harus dikuburkan bersama Yesus dalam air, sehingga bangkit dari air bersama Yesus untuk mendapatkan hidup baru, yaitu hidup Sorgawi.

      1 Petrus 3:20-21
      3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
      3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan -- maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah -- oleh kebangkitan Yesus Kristus,


      Hidup baru adalah memiliki hati nurani yang baik, hati nurani yang tulus, seperti bayi merindukan air susu ibu lebih dari semua. Sekarang, kita merindukan firman penggembalaan lebih dari semua.

      Ulangan 8:3
      8:3 Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.

      Jika Tuhan ijinkan kita dalam kekurangan, masalah, dll, maksudnya adalah supaya kita sadar bahwa kita hidup dari firman penggembalaan (manna dari Sorga).

      Roma 8:15
      8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

      Baptisan Roh Kudus menghasilkan hidup baru, yaitu pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani yang taat dengar-dengaran.

      1 Petrus 1:22
      1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

      Kalau kita taat dengar-dengaran pada firman penggembalaan, maka kita akan hidup suci sehingga bisa saling mengasihi dengan tulus ikhlas, sampai mengasihi musuh. Kita bisa membalas kejahatan dengan kebaikan.

      Efesus 4:11-12
      4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
      4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

      Jika sudah hidup suci dan saling mengasihi, maka kita akan diperlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus. Ini sama dengan diangkat menjadi imam-imam dan raja-raja, sama dengan menjadi batu hidup yang dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

      Jadi, batu hidup adalah imam dan raja, hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang suci, saling mengasihi, dan setia berkobar-kobar (hidup) dalam ibadah pelayanan.
      Batu hidup adalah hidup dari kemurahan Tuhan, dari firman pengajaran yang benar. Sehingga bisa hidup di mana saja, kapan saja, sampai hidup kekal selamanya.

      Ulangan 32:45-47
      32:45 Setelah Musa selesai menyampaikan segala perkataan itu kepada seluruh orang Israel,
      32:46 berkatalah ia kepada mereka: "Perhatikanlah segala perkataan yang kuperingatkan kepadamu pada hari ini, supaya kamu memerintahkannya kepada anak-anakmu untuk melakukan dengan setia segala perkataan hukum Taurat ini.
      32:47 Sebab perkataan ini bukanlah perkataan hampa bagimu, tetapi itulah hidupmu, dan dengan perkataan ini akan lanjut umurmu di tanah, ke mana kamu pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya."


      Batu hidup juga disebut batu indah. Sesudah kita menjadi hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang suci, saling mengasihi, dan setia berkobar-kobar, maka hidup kita dihiasi oleh Tuhan menjadi indah.

  2. Batu hidup menjadi batu permata.
    Maleakhi 3:1-4
    3:1 Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.
    3:2 Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu.
    3:3 Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.
    3:4 Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan menyenangkan hati TUHAN seperti pada hari-hari dahulu kala dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah.


    Yesus sebagai Imam Besar selalu menginspeksi Bait Allah untuk memproses batu hidup menjadi batu permata.
    Bait Allah menunjuk Ruangan Suci, yaitu kandang penggembalaan. Di dalam Ruangan Suci terdapat 3 macam alat yang menunjuk pada ketekunan dalam 3 macam ibadah:
    1. Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya.
    2. Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.
    3. Mezbah Dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa.
    Yesus duduk di Bait Allah. Kita juga harus duduk, artinya mantap dalam kandang penggembalaan.

    Yesus memproses batu hidup menjadi batu permata lewat dua hal, yaitu sabun tukang penatu dan api pemurni logam:
    Sabun tukang penatu menunjuk pada firman yang diulang-ulang untuk menyucikan pakaian pelayanan dari noda-noda.

    Matius 25:24-26
    25:24 Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.
    25:25 Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!
    25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?


    Kita disucikan dari noda jahat dan malas. Noda malas artinya tidak setia. Noda jahat artinya menuduh hamba Tuhan yang lain, bahkan sampai menuduh dan menyalahkan Tuhan, menyalahkan firman pengajaran yang benar.
    Kita juga disucikan dari noda kenajisan. Seperti Hofni dan Pinehas yang adalah pelayan Tuhan tetapi najis.

    Nyala api pemurni logam menunjuk firman yang diulang-ulang untuk menyucikan karat di dalam hati, yaitu keinginan jahat atau keinginan akan uang yang membuat kikir dan serakah. Juga menyucikan dari kusta, yaitu kebenaran diri sendiri.

    2 Timotius 2:20-21
    2:20 Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia.
    2:21 Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.


    Jika mau disucikan dari noda pakaian dan karat dalam hati, maka kita akan menjadi bagaikan perak dan emas yang murni. Kita bisa bertahan untuk mengikut dan melayani Tuhan sampai garis akhir.

    1 Petrus 4:12-14
    4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
    4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
    4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.


    Nyala api juga menunjuk nyala api siksaan atau ujian, sengsara daging tanpa dosa, sengsara daging karena Yesus. Ini adalah supaya kita memperoleh Roh kemuliaan.
    Kegunaan Roh kemuliaan:
    1. Memberi kekuatan ekstra sehingga kita bisa berbahagia di tengah penderitaan. Kita selalu mengucap syukur kepada Tuhan.

    2. Membaharui dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
      Wahyu 21:11
      21:11 Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.

      Kita tampil seperti permata yaspis yang jernih seperti kristal, yaitu jujur dan percaya. Jujur dalam firman pengajaran yang benar, jujur dalam segala hal. Maka mujizat jasmani juga akan terjadi.

      Markus 9:21-24
      9:21 Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak itu: "Sudah berapa lama ia mengalami ini?" Jawabnya: "Sejak masa kecilnya.
      9:22 Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami."
      9:23 Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"
      9:24 Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"

      Penyakit ayan menunjuk pada kerusakan moral, jatuh dalam dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan, kehancuran nikah dan buah nikah, sengsara, penderitaan, air mata, kemustahilan, dan kebinasaan.

      Jujur dan percaya sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan, berseru kepada Tuhan. Maka Tuhan juga akan mengulurkan dua tanganNya untuk menolong hidup kita. Tuhan menjadikan kita batu permata yang layak duduk bersanding dengan Dia di tahta Sorga selamanya.

Tuhan memberkati.