Ibadah Raya Malang, 25 September 2022 (Minggu Pagi)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu pasal 17 dalam susunan Tabernakel menunjuk tongkat Harun yang bertunas, berbunga dan berbuah. Ini menunjuk pertumbuhan/ perkembangan rohani gereja Tuhan dari manusia daging yang berdosa menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna.

Sebaliknya Wahyu 16-19 menunjuk perkembangan hukuman Tuhan atas Babel sampai tenggelam dalam lautan api belerang, binasa selamanya.

Wahyu 16:19
16:19 Lalu terbelahlah kota besar itu menjadi tiga bagian dan runtuhlah kota-kota bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Maka teringatlah Allah akan Babel yang besar itu untuk memberikan kepadanya cawan yang penuh dengan anggur kegeraman murka-Nya.

Wahyu 17 penghakiman atas Babel
Wahyu 18 jatuhnya Babel

Wahyu 21:11,23
21:11 Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.
21:23 Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya.

Babel adalah kota besar yang mau menandingi kota besar Allah, yaitu Yerusalem baru yang sangat indah, cemerlang, oleh cahaya dari Anak Domba Allah.

Dunia/ Babel selalu mau menandingi kekuatan Tuhan untuk bisa menarik orang-orang ke Babel. Misalnya dalam hal penerangan, sampai membuat matahari buatan. Waspada, dalam ibadah jangan menonjolkan cahaya-cahaya gemerlap dari dunia sehingga tidak sadar dipakai Babel.

Tuhan menunjukkan sistim kerajaan Surga yang sangat kuat bahkan mustahil bagi dunia.
Contoh dalam bidang ekonomi: Tuhan sanggup memberi makan 5000 orang laki-laki, belum termasuk perempuan dan anak-anak, dengan 5 roti 2 ikan. Dalam bidang kesehatan, Yesus sanggup membangkitkan Lazarus yang sudah mati 4 hari.
Dalam bidang waktu (tata surya): Tuhan sanggup mengatur peredaran matahari, bulan, bintang dengan teratur dan tidak pernah bertabrakan, untuk mengatur waktu/ masa di dunia.

Jadi bagaimana pun usaha dunia/ Babel untuk menyaingi Surga, pasti tidak mungkin tercapai, bahkan Babel akan binasa.

Bilangan 17:1-10
17:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
17:2 "Katakanlah kepada orang Israel dan suruhlah mereka memberikan kepadamu satu tongkat untuk setiap suku. Semua pemimpin mereka harus memberikannya, suku demi suku, seluruhnya dua belas tongkat. Lalu tuliskanlah nama setiap pemimpin pada tongkatnya.
17:3 Pada tongkat Lewi harus kautuliskan nama Harun. Bagi setiap kepala suku harus ada satu tongkat.
17:4 Kemudian haruslah kauletakkan semuanya itu di dalam Kemah Pertemuan di hadapan tabut hukum, tempat Aku biasa bertemu dengan kamu.
17:5 Dan orang yang Kupilih, tongkat orang itulah akan bertunas; demikianlah Aku hendak meredakan sungut-sungut yang diucapkan mereka kepada kamu, sehingga tidak usah Kudengar lagi."
17:6 Setelah Musa berbicara kepada orang Israel, maka semua pemimpin mereka memberikan kepadanya satu tongkat dari setiap pemimpin, menurut suku-suku mereka, dua belas tongkat, dan tongkat Harun ada di antara tongkat-tongkat itu.
17:7 Musa meletakkan tongkat-tongkat itu di hadapan TUHAN dalam kemah hukum Allah.
17:8 Ketika Musa keesokan harinya masuk ke dalam kemah hukum itu, maka tampaklah tongkat Harun dari keturunan Lewi telah bertunas, mengeluarkan kuntum, mengembangkan bunga dan berbuahkan buah badam.
17:9 Kemudian Musa membawa semua tongkat itu keluar dari hadapan TUHAN kepada seluruh orang Israel; mereka melihatnya lalu mengambil tongkatnya masing-masing.
17:10 TUHAN berfirman kepada Musa: "Kembalikanlah tongkat Harun ke hadapan tabut hukum untuk disimpan menjadi tanda bagi orang-orang durhaka, sehingga engkau mengakhiri sungut-sungut mereka dan tidak Kudengar lagi, supaya mereka jangan mati."

Tongkat Harun adalah sebatang kayu yang sudah kering/ mati, tidak ada harapan. Tetapi setelah ditaruh di hadapan hadirat Tuhan semalam, bisa bertunas, berbunga dan berbuah badam.

Jika kita membawa hidup kita yang kering/ mati rohani, tidak ada harapan, di hadapan hadirat Tuhan lewat ibadah pelayanan dan penyembahan, maka dalam waktu yang singkat Tuhan (kuasa Roh Kudus) sanggup untuk menghidupkan, memilih dan memakai kita untuk pekerjaan Tuhan yang besar.

Sebaliknya, sehebat apapun keadaan manusia di dunia, jika diluar hadirat Tuhan (tidak mau beribadah), pasti menjadi sebatang kayu kering, mati rohani, hancur dan binasa, seperti Babel besar yang menolak pekerjaan Roh Kudus.

Wahyu 17:1-2,5
17:1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
17:2 Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya."
17:5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."

Babel besar = pelacur besar, yaitu Israel dan Yehuda = hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang tidak setia.

Yeremia 3:6-10
3:6 TUHAN berfirman kepadaku dalam zaman raja Yosia: "Sudahkah engkau melihat apa yang dilakukan Israel, perempuan murtad itu, bagaimana dia naik ke atas setiap bukit yang menjulang dan pergi ke bawah setiap pohon yang rimbun untuk bersundal di sana?
3:7 Pikir-Ku: Sesudah melakukan semuanya ini, ia akan kembali kepada-Ku, tetapi ia tidak kembali. Hal itu telah dilihat oleh Yehuda, saudaranya perempuan yang tidak setia.
3:8 Dilihatnya, bahwa oleh karena zinahnya Aku telah menceraikan Israel, perempuan murtad itu, dan memberikan kepadanya surat cerai; namun Yehuda, saudaranya perempuan yang tidak setia itu tidak takut, melainkan ia juga pun pergi bersundal.
3:9 Dengan sundalnya yang sembrono itu maka ia mencemarkan negeri dan berzinah dengan menyembah batu dan kayu.
3:10 Juga dengan semuanya ini Yehuda, saudaranya perempuan yang tidak setia itu, tidak kembali kepada-Ku dengan tulus hatinya, tetapi dengan pura-pura, demikianlah firman TUHAN."

Tidak taat, durhaka, karena bersahabat dengan dunia.

Yakobus 4:4
4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

Kedurhakaan berasal dari Korah dkk = hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang bersungut-sungut karena tidak puas dagingnya. Tetapi pada saat itu Tuhan menampilkan Musa dan Harun = hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang dipilih oleh Tuhan untuk membungkam/ meredam persungutan dari orang durhaka. Kebenaran bisa meredam persungutan.

Dalam Wahyu 17, Tuhan tampil dalam kuasa Roh Kudus (tongkat Harun) untuk menghukum Babel. Oleh sebab itu tongkat Harun/ kuasa Roh Kudus harus ada dalam sidang jemaat supaya tidak menjadi Babel dan tidak dihukum bersama Babel.

Bilangan 16:1-3
16:1 Korah bin Yizhar bin Kehat bin Lewi, beserta Datan dan Abiram, anak-anak Eliab, dan On bin Pelet, ketiganya orang Ruben, mengajak orang-orang
16:2 untuk memberontak melawan Musa, beserta dua ratus lima puluh orang Israel, pemimpin-pemimpin umat itu, yaitu orang-orang yang dipilih oleh rapat, semuanya orang-orang yang kenamaan.
16:3 Maka mereka berkumpul mengerumuni Musa dan Harun, serta berkata kepada keduanya: "Sekarang cukuplah itu! Segenap umat itu adalah orang-orang kudus, dan TUHAN ada di tengah-tengah mereka. Mengapakah kamu meninggi-ninggikan diri di atas jemaah TUHAN?"

Pemberontakan dalam perebutan kekuasaan dalam pelayanan dalam sidang jemaat yang menggunakan kekuatan massa.

Mengapa Korah dkk memberontak?
Keluaran 6:15-19
6:15 Inilah nama anak-anak Lewi menurut urutan kelahirannya: Gerson, Kehat dan Merari. Umur Lewi seratus tiga puluh tujuh tahun.
6:16 Anak-anak Gerson: Libni dan Simei, menurut kaum mereka.
6:17 Anak-anak Kehat: Amram, Yizhar, Hebron dan Uziel. Umur Kehat seratus tiga puluh tiga tahun.
6:18 Anak-anak Merari: Mahli dan Musi. Itulah kaum-kaum Lewi menurut urutannya.
6:19 Dan Amram mengambil Yokhebed, saudara ayahnya, menjadi isterinya, dan perempuan ini melahirkan Harun dan Musa baginya. Umur Amram seratus tiga puluh tujuh tahun.

Hanya yang disebut umurnya yang dipilih oleh Tuhan untuk melayani.

Keluaran 6:25-26
6:25 Itulah Harun dan Musa, yang diperintahkan TUHAN: "Bawalah orang Israel keluar dari tanah Mesir menurut pasukan mereka."
6:26 Merekalah yang berbicara kepada Firaun, raja Mesir, supaya mereka membawa orang Israel keluar dari Mesir. Itulah Musa dan Harun.

Keluaran 7:7
7:7 Adapun Musa delapan puluh tahun umurnya dan Harun delapan puluh tiga tahun, ketika mereka berbicara kepada Firaun.

Pembagian tugas dari Tuhan untuk Kehat, Gerson dan Merari.

Bilangan 4:17-19
4:17 TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun:
4:18 "Perhatikanlah supaya puak Kehat dan kaum-kaumnya jangan musnah binasa dari tengah-tengah orang Lewi.
4:19 Inilah yang harus kamu lakukan bagi mereka, supaya mereka tinggal hidup dan jangan mati, apabila mereka mendekat ke barang-barang maha kudus: Harun dan anak-anaknya haruslah masuk ke dalam dan menempatkan mereka masing-masing di tempat tugasnya dekat barang yang harus diangkat.

Tetapi untuk jabatan imam-imam dan imam besar harus dari keturunan Harun [Keluaran 29], bukan hanya dari suku Lewi, bukan hanya anak Kehat, bukan hanya anak Amram.

Tuhan yang memilih kita masing-masing dalam jabatan pelayanan sesuai kehendak dan kepercayaan Tuhan.

1 Timotius 6:6
6:6 Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.

Musa dan Harun melayani sesuai panggilan dan pilihan Tuhan, sesuai rencana dan kehendak Tuhan, dengan taat dan setia. Maka pasti disertai rasa puas, selalu mengucap syukur kepada Tuhan. Maka kita akan mendapat keuntungan besar:
Wahyu 12:14
12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

Kita disingkirkan ke padang gurun, jauh dari mata antikris. Kita dipelihara secara langsung oleh Tuhan lewat firman pengajaran dan perjamuan suci.

Korah tidak taat, tidak setia dalam pelayanan sehingga tidak puas, bersungut-sungut kepada Musa = melawan Tuhan.

Bilangan 16:11
16:11 Sebab itu, engkau ini dengan segenap kumpulanmu, kamu bersepakat melawan TUHAN. Karena siapakah Harun, sehingga kamu bersungut-sungut kepadanya?"

Bilangan 16:30-31
16:30 Tetapi, jika TUHAN akan menjadikan sesuatu yang belum pernah terjadi, dan tanah mengangakan mulutnya dan menelan mereka beserta segala kepunyaan mereka, sehingga mereka hidup-hidup turun ke dunia orang mati, maka kamu akan tahu, bahwa orang-orang ini telah menista TUHAN."
16:31 Baru saja ia selesai mengucapkan segala perkataan itu, maka terbelahlah tanah yang di bawah mereka,

Akibatnya adalah ditelan oleh bumi yang mengangakan mulutnya.

Dosa Babel sama dengan dosa sandungan.

Lukas 17:1-2
17:1 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan (skandalaon = sandungan), tetapi celakalah orang yang mengadakannya.
17:2 Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini.

Gampang tersandung dan menjadi sandungan bagi orang lain. Akibatnya adalah diikat dengan batu kilangan dan ditenggelamkan ke laut.

Wahyu 18:21
18:21 Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.

Babel sama dengan batu kilangan/ batu sandungan yang dilemparkan ke lautan api dan belerang.

Jadi permulaan jatuh dalam dosa Babel adalah tidak taat, tidak setia, tidak puas (bersungut-sungut). Karena tidak mengerti sistim pembangunan tubuh Kristus, melayani mau memakai cara sendiri, sesuai keinginan/ kehendak sendiri. Juga mengikuti sistim Korah, yaitu gosip, memfitnah, menjelekkan hamba Tuhan lain.


Musa dan Harun adalah hamba Tuhan yang taat, setia, dalam urapan Roh Kudus, dipakai dan dipilih Tuhan sehingga tidak bisa digagalkan oleh apapun, tetapi dipakai Tuhan untuk membungkam persungutan dalam sidang jemaat.

Lukas 17:3-4
17:3 Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia.
17:4 Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia."

Jika sudah terlanjur masuk dosa Korah, dosa babel, dosa sandungan, maka jalan keluarnya adalah berdamai, saling mengaku dan saling mengampuni. Maka darah Yesus membasuh segala dosa kita sehingga hati damai sejahtera, menjadi tempat Roh Kudus yang memenuhi, mengurapi kita sehingga kayu kering bisa bertunas, berbunga, berbuah.
  1. Bertunas = hidup.
    Roma 8:11
    8:11 Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.

    Roh Kudus sanggup memberikan hidup secara jasmani di tengah kesulitan dunia. Roh Kudus sanggup menyembuhkan penyakit yang mustahil. Roh Kudus sanggup menghapus kemustahilan, menyelesaikan perkara yang mustahil.

    Roma 8:13
    8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

    Roh Kudus sanggup memberikan hidup secara rohani = mematikan perbuatan dosa, sehingga kita bisa hidup benar dan suci. Roh Kudus sanggup membuat kita setia berkobar dalam ibadah pelayanan. Roh Kudus memberi kepuasan Surga sehingga bisa mengucap syukur, bersaksi, menyembah Tuhan.

  2. Berbunga = indah.
    Roh Kudus memberikan karunia Roh Kudus (karunia ajaib) yang menentukan jabatan pelayanan, sehingga kita bisa dipakai Tuhan dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus sempurna, mulai dalam nikah, penggembalaan, dst.

    Semua menjadi berhasil dan indah pada waktunya.

  3. Berbuah = berubah.
    Roh Kudus sanggup membaharui dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, yaitu kuat dan teguh hati, tidak kecewa/ putus asa/ tinggalkan Tuhan menghadapi apapun, taat dengar-dengaran apa pun risikonya. Ketaatan membuka pintu-pintu di dunia, sampai membuka pintu Surga. Jika tidak taat, sama dengan menutup pintu. Kita diubahkan sampai sempurna untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali.

Tuhan memberkati.