Ibadah Raya Malang, 26 Juli 2020 (Minggu Pagi)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 11:15-19 bicara tentang bunyi sangkakala yang ketujuh atau nafiri yang terakhir.

Wahyu 11:15-17
11:15.Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya: "Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kitadan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya."
11:16. Dan kedua puluh empat tua-tua, yang duduk di hadapan Allah di atas takhta mereka, tersungkur dan menyembah Allah,
11:17. sambil berkata: "Kami mengucap syukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, yang ada dan yang sudah ada, karena Engkau telah memangku kuasa-Mu yang besar dan telah mulai memerintah sebagai raja

Sangkakala ketujuh menampilkan pribadi Yesus yang datang kembali kedua kali ke dunia di awan-awan yang permai dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga untuk menegakkan/ memulihkan kerajaan Sorga di dunia, itulah kerajaan seribu tahun damai (Firdaus yang akan datang), sampai nanti benar-benar masuk kerajaan Sorga, Yerusalem baru selamanya.

Kita lihat kerinduan Tuhan untuk menegakkan kerajaan Sorga di bumi dinyatakan lewat berdoa dan mengajarkan doa Bapa kami, yang tekanannya adalah 'jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga'.

Matius 6:9-10

6:9.Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
6:10.datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mudi bumi seperti di sorga.

Jika kita merindukan kerajaan Sorga di bumi sampai Yerusalem baru, kita juga harus berdoa seperti yang diajarkan oleh Yesus.
'jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga'. Artinya kita harus melakukan kehendak Tuhan apa pun yang kita hadapi dalam hidup kita di dunia.

Salah satu kehendak Allah adalah percaya kepada Yesus yang diutus Allah, sama dengan percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Yesus yang adalah utusan Allah.
Yohanes 6:29
6:29.Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah."

Jika kita melakukan kehendak Allah, yaitu percaya dan mempercayakan diri kepada Yesus, maka kerajaan Sorga di dunia bukan hanya doa tetapi menjadi kenyataan bagi kita, seperti yang telah dialami seorang penjahat yang disalibkan bersama Yesus.
Penjahat menunjuk pada manusia berdosa bahkan sampai puncaknya dosa.

Lukas 23:39-43
23:39.Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!"
23:40.Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
23:41. Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi
orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
23:42. Lalu ia berkata: "
Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
23:43. Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."

'orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah' = dia percaya bahwa Yesus tidak berdosa.
'Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja' = doa dari penjahat, ia yakin Yesus akan datang kembali.

Ada dua macam manusia berdosa:
  1. Ayat 39 = penjahat I, yaitu manusia berdosa yang punya keinginan untuk selamat dan masuk Sorga, tetapi sayang, ia ragu-ragu terhadap Yesus, sehingga tetap keras hati (mempertahankan dosa) sekalipun sudah menderita dan hampir mati.
    Ini berarti tetap di luar kehendak Tuhan, padahal kehendak Allah adalah keselamatan hanya ada di dalam Yesus, masuk Sorga/ Firdaus hanya lewat Yesus.

    Kisah Rasul 4:12

    4:12.Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

    Penjahat I tidak percaya Yesus, akibatnya adalah mengalami hukuman Tuhan, tidak selamat sampai binasa selamanya, sejak di bumi sudah merasakan hukuman, tidak ada suasana Firdaus.

    Yohanes 3:18

    3:18.Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percayadalam nama Anak Tunggal Allah.

    Waspada, sekalipun sudah percaya Yesus bahkan berharap Dia, masih ada yang tidak selamat, itulah kehidupan yang sudah percaya dan beribadah melayani Yesus tetapi hanya untuk mencari perkara jasmani sampai menghalalkan segala cara, bukan mencari firman pengajaran yang benar/ penyucian.
    Nasibnya akan sama seperti penjahat I yang keras hati, yang akan dihukum.

    1 Korintus 15:19
    15:19.Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.

  2. Penjahat II = manusia berdosa yang bisa melembut terutama di saat penderitaan dan hampir mati, sehingga percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Yesus.
    Lukas 23:40-43
    23:40.Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
    23:41.Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
    23:42.Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
    23:43.Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."

    Penjahat II percaya dan mempercayakan diri kepada Yesus sebagai:
    • Juruselamat untuk menyelamatkan manusia berdosa.
      Praktiknya adalah mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama dengan sejujur-jujurnya. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Ini sama dengan menerima belas kasih Tuhan.
      Tidak berbuat dosa lagi = hidup benar, hidup dalam kehendak Tuhan, sehingga selamat dan tidak dihukum.

    • Ayat 42 = Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga yang akan datang kembali kedua kali untuk menyempurnakan kehidupan yang sudah selamat sampai menjadi mempelai wanita Sorga, lewat Kabar Mempelai. Sesudah itu, mempelai wanita akan diangkat ke awan-awan yang permai, masuk perjamuan kawin Anak Domba dan kembali ke kerajaan seribu tahun damai (Firdaus yang akan datang), bahkan sampai masuk Yerusalem baru.

      Praktik menerima Yesus sebagai Raja adalah menerima Kabar Mempelai, mendengar dan dengar-dengaran pada Kabar Mempelai. Ini sama dengan menerima belas kasih Tuhan, dan kita akan mengalami penyucian seluruh hidup kita secara terus-menerus sampai sempurna seperti Yesus untuk layak kembali ke Firdaus, kerajaan Sorga di bumi.

      Kalau disucikan, mulai hari ini kita akan mengalami suasana Firdaus sampai nanti benar-benar masuk Firdaus, kerajaan Sorga di bumi.

    Sesaat sebelum mati, penjahat II sudah selamat dan menerima Firdaus bahkan kerajaan Sorga. Ini jalur khusus.

Pelajaran bagi kita:
Peringatan! Kehidupan yang sudah selamat dan menjadi pelayan Tuhan, akan berada dalam kehendak dan anugerah Tuhan. Tetapi kalau keluar karena mengikuti kehendak sendiri, mengejar perkara jasmani yang sesuai dengan keinginan daging bukan kehendak Tuhan, ia akan menderita dan binasa selamanya.
Contoh: Yudas Iskariot mengikuti keinginan akan uang sampai kikir dan serakah. Orang lain yang berkorban, dia marah, tidak mungkin dia berkorban sendiri.
Ini yang banyak terjadi. Petrus dari penjala manusia kembali jadi penjala ikan, untung masih bisa tertolong.

Cerita mengenai penajahat I dan perjahat II merupakan nubuatan yang sudah terjadi pada gereja hujan awal, dan pasti terjadi pada gereja hujan akhir, zaman kita. Kita harus hati-hati.
Contoh:
  1. Penjahat I = Yudas Iskariot yang keras hati, mempertahankan keinginan akan uang, sampai menolak belas kasih dan kehendak Tuhan. Ini sama dengan tidak percaya Yesus tetapi uang, sehingga binasa selamanya.

    Di akhir zaman, yang dicuri bukan lagi uangnya tetapi kepercayaan Tuhan kepada seorang gembala untuk menerima persepuluhan, sehingga tidak ada makanan di dalam sidang jemaat. Jemaat akan kering dan binasa. Dulu hanya Yudas yang binasa, tetapi di akhir zaman seluruh jemaatnya yang binasa.

  2. Penjahat II = Saulus menjadi Paulus.
    Kisah Rasul 9:1-2
    9:1.Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar,
    9:2.dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem.

    Saulus melayani tetapi di luar kehendak Tuhan. Ia tidak percaya Yesus sebagai Juru Selamat dan Raj, menolak Injil keselamatan dan Kabar Mempelai, sama dengan tanpa iman.
    Akibatnya adalah ia tampil seperti penjahat, artinya membenci, menyakiti orang lain secara lahir dan batin, sampai membunuh. Ini yang terjadi, imam-imam tetapi menjadi penjahat.

    Kalau diteruskan, akan binasa seperti penjahat I.

    Puji Tuhan, Saulus diizinkan menderita oleh Tuhan dan ia bisa melembut untuk menerima belas kasih dan kemurahan Tuhan. Ini sama dengan percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Yesus sebagai Juru Selamat dan Raja segala raja, dan ia menjadi rasul Paulus yang dipakai Tuhan untuk kemuliaan nama Tuhan.

    Kisah Rasul 9:8-9
    9:8.Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa; mereka harus menuntun dia masuk ke Damsyik.
    9:9.Tiga hari lamanya ia tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum.

    Langkah-langkah dari Saulus menjadi Paulus:
    • Saulus percaya pada Yesus sebagai Juruselamat.
      Praktiknya adalah berani mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama bahkan mengaku ia yang paling berdosa, sehingga ia mendapat kasih karunia Tuhan, yaitu mendapatkan pengampunan dosa dari Yesus, dan tidak berbuat dosa lagi, tidak menghakimi orang lain. Ia bisa bertobat dan masuk baptisan air untuk menerima hidup baru, hidup dalam kebenaran, yaitu hidup dalam iman/ kehendak Tuhan, sehingga ia selamat dan diberkati Tuhan, tidak dihukum, bahkan menjadi teladan/ kesaksian untuk memuliakan Tuhan, yaitu membawa Firdaus kepada mereka yang hidup dalam dosa.

      1 Timotius 1:13-16
      1:13. aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.
      1:14. Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
      1:15. Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.
      1:16. Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini,
      sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.

      Teladan iman adalah hidup dalam kebenaran dan berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar.


Tuhan memberkati.