Ibadah Raya Malang, 27 Maret 2022 (Minggu Pagi)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 16:1-21 menunjuk ketujuh malapetaka/ hukuman yang terakhir = 7 hukuman cawan dari Allah Bapa kepada manusia yang menolak kasih Allah.

Wahyu 16:1-2
16:1 Dan aku mendengar suara yang nyaring dari dalam Bait Suci berkata kepada ketujuh malaikat itu: "Pergilah dan tumpahkanlah ketujuh cawan murka Allah itu ke atas bumi."
16:2 Maka pergilah malaikat yang pertama dan ia menumpahkan cawannya ke atas bumi; maka timbullah bisul yang jahat dan yang berbahaya pada semua orang yang memakai tanda dari binatang itu dan yang menyembah patungnya.

Ayat 1 adalah perintah untuk menumpahkan/ mencurahkan 7 hukuman yang terakhir ke atas bumi.
Ayat 2 adalah pencurahan cawan/ malapetaka pertama pada manusia daging yang memakai tanda dari binatang buas, yaitu:
  1. Tanda kedurhakaan.
    Efesus 2:1-2
    2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
    2:2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.

    Yaitu melawan Tuhan, berbuat dosa sampai puncak dosa.

  2. Tanda penghujatan.
    Wahyu 13:5-6
    13:5 Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.
    13:6 Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.

    Yaitu menghujat kemah kediaman (pengajaran tabernakel), menghujat nama Tuhan yang seharusnya disembah, sehingga tidak bisa menyembah Tuhan tetapi menyembah antikris.

  3. Tanda penyesatan.
    Wahyu 13:13-15
    13:13 Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.
    13:14 Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu.
    13:15 Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.

    Yaitu melawan firman pengajaran benar dan mengikuti ajaran palsu karena mengejar tanda-tanda ajaib secara jasmani, tanpa keubahan hidup.

    2 Timotius 3:5-9
    3:5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
    3:6 Sebab di antara mereka terdapat orang-orang yang menyelundup ke rumah orang lain dan menjerat perempuan-perempuan lemah yang sarat dengan dosa dan dikuasai oleh berbagai-bagai nafsu,
    3:7 yang walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal kebenaran.
    3:8 Sama seperti Yanes dan Yambres menentang Musa, demikian juga mereka menentang kebenaran. Akal mereka bobrok dan iman mereka tidak tahan uji.
    3:9 Tetapi sudah pasti mereka tidak akan lebih maju, karena seperti dalam hal Yanes dan Yambres, kebodohan mereka pun akan nyata bagi semua orang.

    Seperti Yanes dan Yambres menentang tongkat Musa = menentang salib (mencari yang enak bagi daging) dan menentang firman penggembalaan, sehingga gugur dari iman.
Ulangan 25:17-19
25:17 "Ingatlah apa yang dilakukan orang Amalek kepadamu pada waktu perjalananmu keluar dari Mesir;
25:18 bahwa engkau didatangi mereka di jalan dan semua orang lemah pada barisan belakangmu dihantam mereka, sedang engkau lelah dan lesu. Mereka tidak takut akan Allah.
25:19 Maka apabila TUHAN, Allahmu, sudah mengaruniakan keamanan kepadamu dari pada segala musuhmu di sekeliling, di negeri yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk dimiliki sebagai milik pusaka, maka haruslah engkau menghapuskan ingatan kepada Amalek dari kolong langit. Janganlah lupa!"

Daging dengan tanda durhaka, hujat, dan sesat, sama dengan bangsa Amalek, yaitu manusia daging yang tidak hormat/ takut akan Tuhan. Pasti akan dihukum sampai binasa.

Sebaliknya Tuhan memperhatikan perasaan kita sedalam-dalamnya, apakah masih ada rasa hormat/ takut akan Tuhan.

Lukas 8:18
8:18 Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya."

Mulai dari saat pemberitaan firman Allah yang benar. Jika kita punya rasa takut akan Tuhan, maka kita hanya mendengar firman pengajaran benar yang sesuai Alkitab dan tegas menolak ajaran palsu. Kita bisa sungguh-sungguh mendengar firman dengan suatu kebutuhan sampai mengerti, firman menjadi iman dalam hati, sehingga iman bertambah-tambah sampai iman yang sempurna. Rohaninya bertumbuh dari selamat sampai sempurna.

Jika tidak takut akan Tuhan, akan menolak ajaran benar dan menerima ajaran palsu, sehingga imannya makin berkurang, rohani tidak bertumbuh, bahkan menjadi penghalang bagi pertumbuhan rohani orang lain. Daging tanpa iman menjadi sasaran dari roh durhaka = daging yang lemah, yang dikuasai binatang buas, menjadi milik binatang buas sehingga kehilangan iman, kehilangan keselamatan, sampai binasa selamanya.

Markus 14:38
14:38 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah."

Doa penyembahan adalah proses perobekan daging. Justru pada saat daging lemah (mengantuk, kecewa, putus asa), tetapi jika dipaksa menyembah Tuhan, maka Roh Kudus yang membuat kita menang.

Keluaran 17:8,11
17:8 Lalu datanglah orang Amalek dan berperang melawan orang Israel di Rafidim.
17:11 Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek.

Contoh: saat Musa mengangkat tangan (menyembah Tuhan), maka Israel menang atas Amalek.

Roma 8:33-34
8:33 Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka?
8:34 Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?

Saat daging lemah, tidak berdaya, maka Yesus sebagai Imam Besar menjadi Pembela, berdoa syafaat bagi kita. Yesus menjadi Christos = Penolong yang di Surga, yang selalu berdoa untuk kita.

Yohanes 16:7-11
16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;
16:9 akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku;
16:10 akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi;
16:11 akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.

Yesus mati, bangkit, dan naik ke Sorga untuk mencurahkan Roh Kudus, yaitu Parakletos = Penolong di bumi, yang bekerja untuk:
  1. Menyatakan dosa-dosa lewat kuasa firman pengajaran benar sehingga kita menjadi insaf/ sadar akan dosa, menyesal, mengaku dosa. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
  2. Membawa kita pada kebenaran
Jika tidak mau mengaku dosa, malah menyalahkan orang lain atau Tuhan, maka akan masuk penghukuman Tuhan.

Jika kita berada di pihak Tuhan, maka kita akan mendapatkan kekuatan Tuhan yang dobel yaitu:
Sehingga semua menjadi baik sampai sempurna seperti Yesus. Kita terlepas dari hukuman cawan pertama, yaitu bisul pada daging.

Ada dua macam daging:
  1. Bangsa Amalek yang tinggal di luar negeri Kanaan, artinya daging yang menghalangi kita masuk Kanaan/ kegerakan Roh Kudus hujan akhir, pembangunan tubuh Kristus sempurna.

  2. Bangsa Gibeon yang berada di negeri Kanaan.
    Yosua 9:3-5
    9:3 Tetapi ketika terdengar kepada penduduk negeri Gibeon apa yang dilakukan Yosua terhadap Yerikho dan Ai,
    9:4 maka mereka pun bertindak dengan memakai akal: mereka pergi menyediakan bekal, mengambil karung yang buruk-buruk untuk dimuatkan ke atas keledai mereka dan kirbat anggur yang buruk-buruk, yang robek dan dijahit kembali,
    9:5 dan kasut yang buruk-buruk dan ditambal untuk dikenakan pada kaki mereka dan pakaian yang buruk-buruk untuk dikenakan oleh mereka, sedang segala roti bekal mereka telah kering, tinggal remah-remah belaka.

    Gibeon seperti ular di taman Eden dan seperti Firaun di Mesir, yang menggunakan akal/ kelicikan, cerdik tetapi tidak tulus.

    Kejadian 3:1
    3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"

    Keluaran 1:10
    1:10 Marilah kita bertindak dengan bijaksana terhadap mereka, supaya mereka jangan bertambah banyak lagi dan — jika terjadi peperangan — jangan bersekutu nanti dengan musuh kita dan memerangi kita, lalu pergi dari negeri ini."

    Daging yang licik adalah menambah/ mengurangi firman pengajaran benar menjadi ajaran palsu, menghalangi pertumbuhan secara jasmani (kuantitas) dan rohani (kualitas), sehingga mempertahankan daging dalam hidup yang lama, yaitu:
    • Kirbat yang lama = hati yang lama, dikuasai daging, penuh keinginan jahat, najis, pahit.

    • Kasut yang lama.
      Efesus 6:15
      6:15 kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;

      Artinya tidak ada kerelaan hati untuk melayani Tuhan. Melayani dengan terpaksa/ dipaksa/ memaksa, mulai dari dalam nikah.

    • Roti kering = suka makanan rohani yang kering, tanpa urapan, tidak dibukakan rahasianya, dicampur pengetahuan/ lawakan/ dll.

    • Pakaian lama = kehidupan lama yang berbuat dosa sampai puncak dosa.
    Yosua 9:14
    9:14 Lalu orang-orang Israel mengambil bekal orang-orang itu, tetapi tidak meminta keputusan TUHAN.

    Akal/ kelicikan daging mengganggu kegerakan pembangunan tubuh Kristus sehingga tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, hanya karena bekal/ perkara jasmani.

    Yosua 9:19,27
    9:19 Berkatalah pemimpin-pemimpin itu kepada seluruh umat: "Kami telah bersumpah kepada mereka demi TUHAN, Allah Israel; oleh sebab itu kita tidak dapat mengusik mereka.
    9:27 Dan pada waktu itu Yosua menjadikan mereka tukang belah kayu dan tukang timba air untuk umat itu dan untuk mezbah TUHAN, sampai sekarang, di tempat yang akan dipilih-Nya.

    Tindakan Yosua menghadapi Gibeon yang licik (= mempertahankan daging dalam hidup lama) yaitu memperhamba daging yang licik lewat dua hal:
    1. Menjadikan tukang belah kayu, artinya:
      • Untuk mezbah korban bakaran = daging yang berdosa harus dibakar supaya percaya Yesus dan mati terhadap dosa.

      • Untuk membakar roti = daging yang sudah bertobat dibawa untuk melayani Tuhan supaya bisa menikmati pembukaan rahasia firman, sehingga bisa mematangkan kerohanian, seperti janda Sarfat, supaya kita tidak masuk kelaparan yang akan datang pada zaman antikris.

      • Untuk membakar daging yang seperti ranting-ranting kecil = tabiat daging yang sering dikecilkan: malas, tidak berdoa, dll.
        Kisah Para Rasul 28:1-5
        28:1 Setelah kami tiba dengan selamat di pantai, barulah kami tahu, bahwa daratan itu adalah pulau Malta.
        28:2 Penduduk pulau itu sangat ramah terhadap kami. Mereka menyalakan api besar dan mengajak kami semua ke situ karena telah mulai hujan dan hawanya dingin.
        28:3 Ketika Paulus memungut seberkas ranting-ranting dan meletakkannya di atas api, keluarlah seekor ular beludak karena panasnya api itu, lalu menggigit tangannya.
        28:4 Ketika orang-orang itu melihat ular itu terpaut pada tangan Paulus, mereka berkata seorang kepada yang lain: "Orang ini sudah pasti seorang pembunuh, sebab, meskipun ia telah luput dari laut, ia tidak dibiarkan hidup oleh Dewi Keadilan."
        28:5 Tetapi Paulus mengibaskan ular itu ke dalam api, dan ia sama sekali tidak menderita sesuatu.

        Ranting (daging) yang sering menjadi tempat persembunyian ular beludak harus dibakar supaya kita bisa melayani Tuhan sesuai jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan.
    2. Menjadikan tukang timba air.
      Efesus 5:25-26
      5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
      5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

      Yesus sebagai Kepala/ Suami untuk memandikan kita dengan:
      • Air baptisan air.
        Daging yang sudah mati terhadap dosa harus dikubur dalam baptisan air supaya tidak busuk, tetapi bangkit dalam hidup baru, hidup dalam kebenaran.

      • Air hujan firman pengajaran.
        Ulangan 32:1-2
        32:1 "Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku.
        32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.

        Setelah diselamkan dalam baptisan air, harus lanjut diselamkan dalam air hujan pengajaran benar lewat kebaktian pendalaman Alkitab dan perjamuan suci.
      Hasilnya adalah:
      • [Efesus 5:25-26] Yesus sebagai Kepala menyucikan dan mengubahkan kita lewat kuasa air hujan firman pengajaran benar sehingga kita menjadi taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara. Kita bisa menyeru nama Yesus dan memandang wajah Tuhan, menyembah Tuhan.

      • Yesus sebagai Imam Besar sanggup menyelamatkan kita dari dosa-dosa sehingga kita bisa hidup benar dan suci.
        Efesus 5:22-23
        5:22 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
        5:23 karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.

        Hidup benar = selamat. Tidak benar = tidak selamat.
        Yesus sanggup melepaskan dari celaka, marabahaya, penyakit dll sehingga kita tetap sehat, panjang umur.
        Yesus sanggup menyelesaikan semua masalah yang mustahil.

      • Yesus sebagai Suami mengasuh, merawati.
        Efesus 5:29
        5:29 Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,

        Artinya melindungi memelihara kita di tengah kesulitan dunia sampai zaman antikris.
        Semua letih lesu, beban berat kita ditanggung oleh Tuhan, sehingga kita damai sejahtera, enak dan ringan.
        Seperti anak ayam dibawah kepak sayap induknya, kita tetap hangat, mengasihi Tuhan lebih dari semua, tetap setia berkobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir.

        Efesus 5:27
        5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

        Sampai kita diubahkan sempurna untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Tuhan memberkati.