Ibadah Raya Malang, 28 Juni 2020 (Minggu Pagi)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 11:13-14
11:13.Pada saat itu terjadilah gempa bumi yang dahsyatdan sepersepuluh bagian dari kota itu rubuh, dan tujuh ribu orang matioleh gempa bumi itu dan orang-orang lain sangat ketakutan, lalu memuliakan Allahyang di sorga.
11:14. Celaka yang kedua sudah lewat: lihatlah, celaka yang ketiga segera menyusul.

Ini adalah celaka kedua, sama dengan bunyi sangkakala yang keenam, yaitu terjadi gempa bumi yang dahsyat, artinya kegoncangan jasmani dan rohani yang menimpa dunia dan gereja Tuhan, karena menolak suara sangkakala (firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua).

Sesudah menerima penginjilan harus dilanjutkan pada pengajaran untuk menyempurnakan kiita. Kalau tidak, kita akan mengalami gempa yang dahsyat.

Kegoncangan atau gempa rohani dan jasmani mengakibatkan tiga hal:
  1. Sepersepuluh bagian dari kota suci rubuh (diterangkan pada Ibadah Raya Malang, 14 Juni 2020sampai Ibadah Doa Malang, 18 Juni 2020).
  2. Tujuh ribu orang mati oleh gempa (diterangkan pada Ibadah Raya Malang, 21 Juni 2020sampai Ibadah Doa Malang, 25 Juni 2020).
  3. Orang-orang lain sangat ketakutan, lalu memuliakan Allah di Sorga.

Ini semua menunjuk pada kegoncangan dalam gereja Tuhan terutama kegoncangan mengenai milik Tuhan:
  1. Sepersepuluh bagian kota suci rubuh = persepuluhan digoncang, tidak mau lagi mengembalikan milik Tuhan.
  2. Tujuh ribu orang mati = rumah Tuhan goncang, ibadah pelayanan goncang.
  3. Orang-orang lain sangat ketakutan, lalu memuliakan Allah di Sorga = kegoncangan mengenai mempelai wanita Tuhan.

ad. 3.

Sementara goncangan terjadi, banyak orang yang memuliakan Tuhan. Tetapi ada yang tidak memuliakan Tuhan.

Jadi ada dua sikap gereja Tuhan menghadapi hukuman Tuhan di dunia:
  1. Sikap negatif: tidak bertobat, tetap keras hati saat menghadapi hukuman Tuhan, yaitu tetap berbuat dosa, menyembah berhala, bahkan menghujat Tuhan, sehingga binasa selamanya.
    Wahyu 9:20-21
    9:20.Tetapi manusia lain, yang tidak mati oleh malapetaka itu, tidak juga bertobatdari perbuatan tangan mereka: mereka tidak berhenti menyembah roh-roh jahat dan berhala-berhala dari emas dan perak, dari tembaga, batu dan kayu yang tidak dapat melihat atau mendengar atau berjalan,
    9:21.dan mereka tidak bertobatdari pada pembunuhan, sihir, percabulan dan pencurian.

    Wahyu 16:21
    16:21.Dan hujan es besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia menghujat Allahkarena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat.

    Sebenarnya mereka masih ada kesempatan untuk bertobat dan kembali kepada Tuhan, tetapi mereka tidak mau, sehingga harus binasa selamanya.

  2. Sikap positif: menerima hukuman Tuhan dengan kelembutan hati, yaitu ketakutan akan hukuman Allah, sehingga takut akan Allah dan memuliakan Allah di Sorga.
    Wahyu 11:13
    11:13.Pada saat itu terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan sepersepuluh bagian dari kota itu rubuh, dan tujuh ribu orang mati oleh gempa bumi itu dan orang-orang lain sangat ketakutan, lalu memuliakan Allah yang di sorga.

Inilah tugas kita yaitu memuliakan nama Yesus. Jangan menunggu hukuman. Mulai sekarang kita harus berusaha untuk memuliakan nama Tuhan. Jangan sampai memilukan Tuhan, setelah dihukum baru mau memuliakan Tuhan.

Mengapa kita harus memuliakan nama Yesus? Karena nama Yesus didapatkan dari perjuangan-Nya di kayu salib, yaitu Dia harus taat dengar-dengaran dan setia sampai mati terkutuk di kayu salib.
Filipi 2:8-9
2:8.Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9.Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,

Amsal 18:10
18:10.Nama TUHAN adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat.

Amsal 18:10[terjemahan lama]
18:10. Nama Tuhan itu laksana bangun-bangun yang teguh, bahwa orang yang benar itu lari ke sana, dan iapun dimasukkan ke dalam tempat perlindungan yang tinggi.

Di sini nama Tuhan dikaitkan dengan menara atau bangunan yang teguh.
Artinya nama Yesus dikaitkan dengan pembangunan menara yang rohani, pembangunan yang rohani, yaitu tubuh Kristus yang sempurna, mempelai wanita Sorga. Ini adalah milik Tuhan yang tidak bisa diganggu gugat, tetapi ini yang mau digoncang.

Waspada. Kegoncangan ini mau menghancurkan milik Tuhan, sama dengan menghancurkan pembangunan tubuh Kristus, sama dengan menghancurkan atau memilukan nama Yesus.
Secara terang-terangan, banyak orang mencela nama Yesus lewat dunia maya. Lebih baik tidak dibaca. Nama Yesus bukan untuk diperdebatkan tetapi dipercaya. Kalau kita baca, saat kita lemah, kita akan ingat apa yang kita baca dan kita membenarkan. Di saat kita terdesak atau diberkati kita bisa beralih. Hati-hati.

Siapa yang boleh masuk pembangunan tubuh Kristus yang sempurna untuk memuliakan nama Yesus? Batu hidup.
1 Petrus 2:5
2:5.Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidupuntuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

Batu hidup adalah imam-imam dan raja-raja yang taat dan setia sampai daging tidak bersuara (pintu tirai terobek).
Kita taat dan setia mulai dari dalam nikah, dalam ibadah pelayanan sesuai dengan jabatan pelayanan yang dipercayakan Tuhan, kemudian taat dan setia dalam segala hal yang benar.

Kalau tidak taat dan setia, tidak akan bisa melayani, tetapi justru merusak.

Waspada, ada kegoncangan yang mau menghancurkan nama Tuhan/ bangunan Kristus.
Kejadian 11:1-9
11:1.Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya.
11:2.Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana.
11:3.Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita membuat batu batadan membakarnya baik-baik." Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan tér gala-gala sebagai tanah liat.
11:4.Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi."
11:5.Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu,
11:6.dan Ia berfirman: "Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apa pun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana.
11:7.Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing."
11:8.Demikianlah mereka diserakkan TUHAN dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu.
11:9.Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi.

Lawan dari batu hidup adalah batu bata.
'kita cari nama' = mencari nama sendiri, bukan nama Yesus.
Setan sedang membangun menara Babel dengan batu bata.
Artinya setan gencar dalam pembangunan tubuh Babel, mempelai wanita setan untuk menghancurkan mempelai wanita Sorga.
Persepuluhan sudah digoncang, ibadah pelayanan juga digoncang. Kalau persepuluhan sudah palsu, ibadah pelayanannya dan mempelai juga pasti palsu.

Batu bata = tanah liat yang dibakar dengan apinya setan, yaitu api dosa, hawa nafsu daging, dan dunia, sehingga menjadi imam-imam dan raja-raja yan tidak taat dan setia, mempertahankan manusia darah daging yang berdosa.
Tuhan punya tiga macam api yang positif, setan juga punya tiga macam api yang negatif.

Jadi, menara Babel juga dibangun oleh imam-imam, itulah batu bata yang goncang karena menolak pengajaran, imam-imam yang mempertahankan manusia darah daging yang berdosa. Kita harus hati-hati.

Tanda-tanda membangun Babel:
  1. 'marilah kita cari nama' = mencari nama sendiri = melayani dengan kesombongan, kebanggaan, kehormatan, kekayaan, sehingga mengandalkan diri sendiri, perkara jasmani, dan tidak lagi mengandalkan Tuhan, lupa Tuhan/ firman pengajaran yang benar.
    Kejadian 11:4
    11:4.Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi."

    Tidak peduli lagi benar atau tidak benar, yang penting menjulang tinggi.

  2. 'menara yang puncaknya sampai ke langit' = mencari jalan sendiri ke Sorga lewat logika, bukan iman.
    Ini sama dengan melawan firman pengajaran yang benar/ Tuhan, menyangkal nama Tuhan.

  3. Kekacauan = tidak ada damai sejahtera, sehingga kata-katanya kacau, dusta, fitnah, gosip, sampai menghujat nama Tuhan, berarti sudah tidak ada lagi urapan Roh Kudus.
    Akibatnya terjadi pertengkaran, perpecahan, perceraian.

  4. Babel = pelacur besar.
    Artinya:
    1. Tidak taat dan setia dalam ibadah pelayanan, mulai dari dalam nikah.
    2. Puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba) dan kawin-mengawinkan (percabulan lewat pikiran, perasaan, perkataan, percabulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami istri sah, kawin campur, kawin cerai, dan kawin mengawinkan).

Akibatnya adalah dalam satu jam akan dibinasakan oleh api penghukuman Tuhan.
Wahyu 18:9-10
18:9.Dan raja-raja di bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kelimpahan dengan dia, akan menangisi dan meratapinya, apabila mereka melihat asap api yang membakarnya.
18:10.Mereka akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya dan mereka akan berkata: "Celaka, celaka engkau, hai kota yang besar, Babel, hai kota yang kuat, sebab dalam satu jam saja sudah berlangsung penghakimanmu!"

Inilah gereja palsu yang menggoncang gereja asli. Sekarang manusia di dunia lebih memilih yang palsu. Persepuluhan palsu yaitu dikelola oleh manusia, atau tidak mengembalikan persepuluhan.

Oleh sebab itu, kita harus menjadi batu hidup, imam-imam dan raja-raja yang taat dan setia sampai daging tidak bersuara.
Kita semua tanah liat, tinggal sekarang kita dibakar dengan apa. Kalau dibakar dengan api setan, akan jadi batu bata.

Proses menjadi batu hidup adalah dibakar dengan api Tuhan, yaitu api firman Allah, Roh Kudus, dan kasih Tuhan, di dalam kandang penggembalaan (ruangan suci), yaitu ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
Oleh karena itu, seorang imam harus tergembala, kalau tidak, akan dibakar dengan apinya setan.

Kisah Rasul 2:41-42
2:41.Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
2:42.Mereka bertekundalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.


  1. Pelita emas = ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya. Kita mengalami api Roh Kudus.

  2. Meja roti sajian = ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan korban Kristus. Kita mengalami api firman.

  3. Mezbah dupa emas = ketekunan dalam Ibadah Doa, persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya. Kita mengalami api kasih Allah.

Di dalam penggembalaan, kita mengalami api firman, Roh Kudus, dan kasih Allah, sehingga tanah liat bisa menjadi batu hidup, yaitu imam-imam yang taat dan setia sampai daging tidak bersuara.

Jika kita menjadi batu hidup, hasilnya:
  1. Kita dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang benar, suci, dan sempurna. Kita menjadi mempelai wanita Sorga.
    Kita dipakai mulai dari dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna, mempelai wanita Sorga, milik Tuhan yang tidak boleh digoncang.
    Mari melayani dengan taat dan setia.

    Dipakai Tuhan sama dengan menempatkan Yesus sebagai Kepala. Kita hanya meninggikan dan mengandalkan Dia. Kita hanya memuliakan nama Yesus. Ini adalah tugas imam, dan kita tidak akan masuk hukuman.

  2. Kita dikaitkan dengan nama Yesus.
    Artinya:
    • Nama Yesus yang berkuasa dipercayakan kepada kita untuk diserukan dengan iman, bukan bimbang.
      Hasilnya adalah kuasa kemenangan atas setan tritunggal.

      Filipi 2:10

      2:10.supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

      Setan tritunggal adalah sumbernya dosa. Kita menang sehingga kita bisa mengaku dosa kejahatan, kenajisan, kebimbangan kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Kita hidup dalam kebenaran, dan kita diselamatkan.

      Setan tritunggal sumber masalah/ pencobaan yang membuat kita letih lesu, beban berat, dan susah payah sampai tenggelam di dalam dunia dan binasa. Kita menang berarti lautan dunia menjadi teduh, kita mengalami damai sejahtera, semua enak dan ringan. Semua masalah yang mustahil selesai.

      Mari kita menyerukan nama Yesus dalam kebenaran, bukan dalam dosa.

      Contoh: Petrus. Ketika menyeberang danau perahunya ditimbus gelombang, dan Yesus datang. Saat taat dan setia ia bisa berjalan di atas air. Tetapi sayang, ketika dirasanya angin, ia mulai bimbang. Akhirnya ia hampir tenggelam. Untunglah saat itu dia bisa menyeru nama Yesus.

      Matius 14:29-30
      14:29.Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
      14:30. Tetapi ketika
      dirasanyatiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"

      'dirasanya' = hati-hati dengan perasaan. Jangan ada kebimbangan karena perkara jasmani.
      'Tuhan, tolonglah aku!' = ketika merasa hukuman Tuhan, barulah Petrus takut dan menyeru nama Tuhan, seperti nanti saat gempa dahsyat terjadi, ada orang-orang yang takut dan memuliakan Allah.

      Kalau kita sudah hampir tenggelam, jangan bimbang lagi, tetapi ikuti kehendak Tuhan dalam segala hal. Jangan mengikuti perasaan.

    • Nama Yesus dimeteraikan pada dahi kita lewat baptisan air dan doa penyembahan yang benar.
      Mari banyak menyembah Tuhan. Kita berusaha oleh kekuatan Tuhan, daripada nanti dipaksa antikris.

      Hasilnya:
      1. Kuasa nama Yesus memberikan perlindungan kita terhadap tiga kali tujuh penghukuman, kiamat, sampai neraka.
        Wahyu 9:4-5
        9:4.Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allahdi dahinya.
        9:5.Dan mereka diperkenankan bukan untuk membunuh manusia, melainkan hanya untuk menyiksa mereka lima bulan lamanya, dan siksaan itu seperti siksaan kalajengking, apabila ia menyengat manusia.

      2. Melindungi kita sehingga kita tidak bisa dicap antikris.
        Wahyu 13:18
        13:18.Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

        Kita tidak bisa dijamah bahkan tidak bisa dilihat oleh antikris.
        Bagaimana caranya? Lewat kedua sayap burung nasar yang besar untuk menyingkirkan kita ke padang gurun, jauh dari mata antikris.

        Wahyu 12:14
        12:14.Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

        Taat dan setia adalah kedua sayap dari burung nasar yang besar.
        Sekarang kita ibadah di rumah masing-masing, ini adalah ujian ketaatan dan kesetiaan, karena nanti antikris akan bekerja rumah per rumah. Ini adalah rencana Tuhan yang besar. Kita hanya bergantung pada firman lewat media apa pun.

        Di padang gurun kita dipelihara langsung oleh Tuhan lewat firman pengajaran dan perjamuan suci. Manusia hidup bukan dari roti dunia, tetapi perkataan Tuhan. Kita buktikan mulai sekarang bahwa kita hidup bergantung pada roti dari Sorga, bukan dari dunia.

        Buktinya:
        1. Kita mengutamakan Tuhan lebih dari semua. Kita mencari roti Sorga lebih dari roti dunia, mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari semua. Jangan terikat oleh perkara dunia.
        2. Ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Ini adalah latihan untuk penyingkiran ke padang gurun.
Tuhan memberkati.