Ibadah Raya Malang, 29 Desember 2019 (Minggu Pagi)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 10:8-11
10:8 Dan suara yang telah kudengar dari langit itu, berkata pula kepadaku, katanya: "Pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat, yang berdiri di atas laut dan di atas bumi itu."
10:9 Lalu aku pergi kepada malaikat itu dan meminta kepadanya, supaya ia memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Katanya kepadaku: "Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu."
10:10 Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya.
10:11 Maka ia berkata kepadaku: "Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa dan kaum dan bahasa dan raja."

Malaikat = gembala. Gulungan kitab yang terbuka = pembukaan rahasia firman Allah.

Jadi gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat adalah firman penggembalaan, yaitu pembukaan rahasia firman Allah yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat/ domba-domba dengan setia, teratur, berkesinambungan, dan diulang-ulang sebagai makanan rohani bagi sidang jemaat, dengan dua rasa yaitu rasa pahit dan manis.

Pengertian rasa pahit dan manis:
  1. Sikap dalam mendengar firman penggembalaan.
    Amsal 27:7
    27:7 Orang yang kenyang menginjak-injak madu, tetapi bagi orang yang lapar segala yang pahit dirasakan manis.

    Sikap positif: kita bisa makan firman penggembalaan (firman pengajaran yang keras) sekalipun pahit (tidak enak, sakit, sengsara) bagi daging, dengan suatu kebutuhan, sehingga kita bisa merasakan semanis madu.

    Hasilnya adalah hidup yang pahit mulai menjadi manis.

    Matius 15:24
    15:24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."

    Markus 7:27-30
    7:27 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
    7:28 Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."
    7:29 Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."
    7:30 Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.

    Contoh: perempuan Kanaan yang hancur nikah dan buah nikahnya. Hidupnya paling pahit, serasa di neraka. Namun ketika bisa menerima firman pengajaran yang keras, maka berangsur-angsur hidupnya menjadi manis, damai sejahtera, enak dan ringan.

    Matius 14:3-4,6-9
    14:3 Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggunya dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya.
    14:4 Karena Yohanes pernah menegornya, katanya: "Tidak halal engkau mengambil Herodias!"
    14:6 Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah anak perempuan Herodias di tengah-tengah mereka dan menyukakan hati Herodes,
    14:7 sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya.
    14:8 Maka setelah dihasut oleh ibunya, anak perempuan itu berkata: "Berikanlah aku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam."
    14:9 Lalu sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya diperintahkannya juga untuk memberikannya.

    Sebaliknya, raja Herodes yang hebat, namun menolak firman pengajaran yang keras mengenai nikah yang salah, sehingga hidupnya yang awalnya mungkin manis (suasana pesta) menjadi pahit (sedih), sampai binasa.

  2. Pekerjaan firman penggembalaan.
    Wahyu 10:9-10
    10:9 Lalu aku pergi kepada malaikat itu dan meminta kepadanya, supaya ia memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Katanya kepadaku: "Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu."
    10:10 Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya.

    Firman pengajaran yang keras, yang diulang-ulang untuk menyucikan perut hati (batin) dan mulut (lahir/ luar) = penyucian lahir batin = penyucian seluruh hidup (tubuh, jiwa, roh).

    Kolose 3:5-7
    3:5 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu (1)percabulan, (2)kenajisan, (3)hawa nafsu, (4)nafsu jahat dan juga (5)keserakahan, yang sama dengan (6)penyembahan berhala,
    3:6 semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka).
    3:7 Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.

    Penyucian lahir dari 6 perbuatan dosa, termasuk perkataan, yang sudah mendarah daging.

    Kolose 3:8-9
    3:8 Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu (1)marah, (2)geram, (3)kejahatan, (4)fitnah dan (5)kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
    3:9 Jangan lagi kamu saling (6)mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,

    Penyucian batin dari 6 dosa di dalam batin, sampai tidak ada dusta.

    Kolose 3:10
    3:10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;

    Sampai bangsa kafir bisa diubahkan menjadi manusia baru, dari anjing babi menjadi domba-domba yang tergembala dengan benar dan baik.
Bangsa kafir yang tidak tergembala, akan liar kembali menjadi anjing dan babi.
Wahyu 17:1-2,5,15
17:1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
17:2 Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya."
17:5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
17:15 Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.

Seperti air banyak yang bebas dan dikuasai oleh perempuan Babel, hanya berbuat dosa sampai puncak dosa, yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba) dan kawin-mengawinkan.

Yohanes 2:6-7
2:6 Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.
2:7 Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan merekapun mengisinya sampai penuh.

Supaya bangsa kafir tidak menjadi sasaran Babel, maka bangsa kafir yang bagaikan air banyak harus tergembala dengan benar dan baik seperti air dalam tempayan.

3 tempayan = tubuh, jiwa, roh suami. 3 tempayan = tubuh, jiwa, roh istri.
Jadi suami istri harus satu penggembalaan.

1 Timotius 5:17
5:17 Penatua-penatua yang baik pimpinannya patut dihormati dua kali lipat, terutama mereka yang dengan jerih payah berkhotbah dan mengajar.

Tugas gembala adalah berkhotbah dan mengajar.
Berkhotbah = menyampaikan firman penginjilan/ susu, bagi yang belum percaya Yesus dan bagi jiwa-jiwa baru, untuk menambah kuantitas anggota tubuh Kristus.
Mengajar = menyampaikan firman pengajaran keras bagi jiwa-jiwa lama, untuk menambah kualitas sampai dewasa rohani. 

Amsal 28:9
28:9 Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian.

Jika gembala tidak memberi makan firman (kehendak Tuhan), maka tidak ada doa penyahutan (doanya merupakan kekejian), sehingga jemaat tidak memiliki tudung perlindungan.

Tugas domba adalah makan firman penggembalaan.

Kegiatan dalam penggembalaan:
  1. Mengisi 6 tempayan dengan air sampai penuh.
    Yohanes 2:7
    2:7 Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan merekapun mengisinya sampai penuh.

    Ini menunjuk pada pelita emas, yaitu ketekunan dalam ibadah raya. Kita mendengar firman penginjilan bagaikan tempayan diisi air. Firman penginjilan memanggil orang-orang berdosa supaya percaya Yesus dan diselamatkan.

    Matius 15:24
    15:24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."

    Sebenarnya yang dicari oleh Tuhan lewat firman penginjilan adalah bangsa Israel (domba yang terhilang) supaya percaya Yesus dan diselamatkan.

    Roma 11:25
    11:25 Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk.

    Tetapi karena sebagian Israel keras hati dan menolak Yesus, maka terbuka kesempatan bagi bangsa kafir yang mau rendah hati dan lemah lembut untuk percaya Yesus dan diselamatkan.

    Lewat ketekunan dalam ibadah raya, bangsa kafir sedang diselamatkan. Suami istri harus tekun dalam kebaktian umum supaya sama-sama diselamatkan, mantap dan meningkat dalam keselamatan. Tanda keselamatan:
    • Iman, percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat.
    • Bertobat, berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Allah, mati terhadap dosa.
    • Baptisan air.
    • Baptisan Roh Kudus.
      Kita mendapat hidup baru, yaitu hidup dalam kebenaran, diselamatkan.

      Amsal 11:4
      11:4 Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut.

      Kebenaran memelihara kita mulai sekarang, sampai hidup kekal, maut tidak bisa menjamah.
  2. Dicedok Tuhan.
    Yohanes 2:8
    2:8 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu merekapun membawanya.

    Ini sama dengan dipilih oleh Tuhan untuk disucikan = kegiatan dalam firman pengajaran, ketekunan dan kesabaran dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci.

    Jika tekun dan sabar seperti Ayub, pasti menuai buah yang manis.

    Keluaran 29:1
    29:1 "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,

    Kita dicedok oleh Tuhan = dipilih dan disucikan untuk bisa diangkat menjadi imam dan raja.

    Keluaran 19:6
    19:6 Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."

    Sebenarnya yang bisa menjadi imam dan raja hanya bangsa Israel asli dan keturunannya.

    1 Petrus 2:9-10
    2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
    2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

    Namun lewat jalur kemurahan seharga korban Kristus di kayu salib, bangsa kafir bisa dipilih dan diangkat menjadi imam dan raja.
    Tugas imam:
    • Bersaksi.
      Wahyu 10:11
      10:11 Maka ia berkata kepadaku: "Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa dan kaum dan bahasa dan raja."

      Bersaksi tentang firman penginjilan (Kabar Baik), bagaimana kita orang berdosa bisa dibenarkan dan diselamatkan.
      Bersaksi tentang firman pengajaran (Kabar Mempelai), bagaimana kita disucikan dan diangkat menjadi imam dan raja.

    • Dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus sempurna.
      1 Petrus 2:5
      2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

      Mulai dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan.
      Maka kita menjadi batu hidup, artinya kita hidup dari kemurahan Tuhan. Kita bisa hidup di mana pun, kapan pun, situasi apa pun, karena kemurahan Tuhan. Kita mendapat jubah indah, sehingga hidup menjadi indah.
  3. Mencicipi.
    Yohanes 2:9-10
    2:9 Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya--ia memanggil mempelai laki-laki,
    2:10 dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang."

    Menunjuk kegiatan dalam kasih Allah = ketekunan dalam ibadah doa penyembahan (mezbah dupa emas), sampai kita mengecap air anggur yang manis.

    Kita mengalami pembaharuan/ keubahan hidup. Apa yang diubahkan?
    Yohanes 2:3
    2:3 Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur."

    Kuatir diubahkan menjadi percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan.

    1 Petrus 5:7
    5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

    Yohanes 2:5
    2:5 Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!"

    Tidak taat diubahkan menjadi taat.

    Lidah diubahkan, bisa mencicipi air anggur yang manis, menjilat remah-remah roti, sampai tidak ada dusta.
    Lidah bisa jujur dan menghasilkan kata-kata iman.

    Markus 7:27-29
    7:27 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
    7:28 Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."
    7:29 Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."

    Ini sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan. Maka Tuhan mengulurkan tangan belas kasihan. Iman ditambah belas kasihan akan menghasilkan mujizat.

    Lukas 5:5
    5:5 Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."

    Contoh: Petrus (bapak-bapak) gagal, krisis ekonomi, dll. Namun bisa jujur dan taat. Maka Tuhan sanggup menolong, lebih mudah dari membalikkan telapak tangan.

    Perempuan Kanaan (ibu-ibu) yang anaknya kerasukan setan, krisis nikah dan buah nikah. Bisa jujur mengaku dosa dan kata-kata iman (membenarkan firman), maka Tuhan sanggup memulihkan.

    Daniel 3:16-18
    3:16 Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.
    3:17 Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;
    3:18 tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."

    Sadrakh, Mesakh, Abednego (kaum muda), tetap percaya mesti tidak ditolong. Maka Tuhan beserta, yang mustahil menjadi tidak mustahil, sampai sempurna.


Tuhan memberkati.