Ibadah Raya Surabaya, 02 April 2023 (Minggu Siang)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dilimpahkan Tuhan di tengah-tengah kita.

Wahyu 19: 9
19:9. Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah:
Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

'Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah.' = kita tidak perlu bimbang karena ini pasti terjadi; tidak bisa dihalangi dan digagalkan oleh apapun juga.

'Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba'=
  1. Tuhan menawarkan kebahagiaan sorga kepada kita semua, yaitu kebahagiaan sejati yang tidak bisa dipengaruhi oleh perkara dunia.
    Contoh: Yesus berkata: 'Berbahagialah orang yang lapar; berbahagialah orang yang miskin.' Ini memang sulit diterangkan, harus merupakan pengalaman pribadi.

  2. Kebahagiaan dalam nikah rumah tangga sampai mencapai nikah sempurna. Karena itu nikah jasmani harus kita jaga, mulai dari permulaan nikah jangan sampai salah atau menyakiti.
    Jaga dalam kebenaran dan kesucian!

    Perjalanan nikah juga tetap dijaga benar, suci, dan satu, sampai nanti benar-benar sempurna saat Tuhan datang kembali. Kita menjadi mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Tuhan kedua kali di awan-awan yang permai, masuk perjamuan kawin Anak Domba.

  3. Kebahagiaan kekal dalam kerajaan sorga; Yerusalem baru.

Bagaimana cara Tuhan memberikan kebahagiaan sorga dan kita menerimanya?

Dalam perjanjian lama, Musa naik ke gunung Sinai untuk menerima dua hal:
  1. Dua loh batu--10 hukum Allah--= kasih.
    Secara fisik dua loh batu sudah hancur dan tidak ada lagi. Tetapi sekarang dalam arti rohani menunjuk pada pengajaran mempelai. Kasih adalah inti dari pengajaran mempelai.

  2. Tabernakel= miniatur kerajaan sorga.
    Tabernakel secara jasmani sudah tidak ada lagi. Tetapi sekarang dalam arti rohani menunjuk pada pengajaran Tabernakel.
Jadi, Tuhan memberikan kebahagiaan sorga dan kita menerimanya lewat pengajaran mempelai dan Tabernakel, yaitu kabar mempelai dalam terang Tabernakel--firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

Kalau kita menerima kabar mempelai, kita akan berbahagia.

Ada dua pemberitaan firman:
  1. Firman penginjilan/kabar baik, supaya orang berdosa bisa diselamatkan dan diberkati karena Yesus sudah mati terkutuk di kayu salib karena dosa kita.

  2. Kabar mempelai, yaitu firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua, yang menyucikan kita. Semakin disucikan dan diubahkan, kita akan semakin bahagia sampai nanti masuk puncak kebahagiaan di perjamuan kawin Anak Domba.

Ada tiga tingkatan kebahagiaan sorga
:
  1. Mazmur 32: 1
    32:1. Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!

    Yang pertama: kebahagiaan karena diampuni dosanya--halaman Tabernakel. Kita dibenarkan dan diselamatkan. Tabernakel terdiri dari tiga bagian, yaitu halaman, ruangan suci, dan ruang maha suci.

    Mengapa bahagia? Dosa adalah beban terberat dari manusia mulai di dunia sampai di neraka selamanya. Beban lainnya memang berat--ada sakit, kelaparan dan sebagainya-, tetapi tidak memengaruhi setelah meninggal dunia, tetapi dosa membuat sengsara sejak di dunia sampai di neraka.

    Segala sesuatu di dunia: kekayaan, kepandaian, kedudukan, bahkan siapapun manusia di dunia termasuk rohaniawan--rasul, nabi, guru--tidak bisa menyelesaikan dosa, bahkan memicu dosa. Menyelamatkan diri sendiri saja tidak bisa apalagi menyelamatkan orang lain.

    1 Korintus 5: 7
    5:7. Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.

    Satu-satunya jalan adalah Yesus sebagai Anak Domba Allah yang tidak bercela harus mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa.

    Proses menerima keselamatan:

    • Percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat lewat mendengar firman Kristus--pintu gerbang.
      Roma 10: 17
      10:17. Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

      Firman Kristus= firman yang diurapi Roh Kudus.
      Kita mendengar firman dalam urapan Roh Kudus dengan sungguh-sungguh sampai mengerti, percaya/yakin kepada firman, sehingga firman menjadi iman di dalam hati. Kita percaya Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat.

      Yohanes 20: 29
      20:29. Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."

      Sebelumnya Tomas tidak percaya Yesus bangkit karena belum melihat Yesus. Setelah melihat Yesus, baru ia percaya, tetapi Tuhan menegor: 'Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.' Tidak melihat sama dengan percaya dari mendengar.

      Kalau sudah malas, bosan saat mendengarkan firman, bagaimana dengan imannya?
      Kalau kita sudah mendengarkan firman, jangankan orang sakit disembuhkan, orang yang mati dibangkitkan saja, kita percaya. Ini tidak bisa disesatkan.

      Iman Tomas karena melihat adalah iman yang rapuh. Kalau melihat yang hebat kita percaya, tetapi kalau sakit lalu meninggal, akan lemas.

      Roma 10: 10
      10:10. Karena dengan hati orang percayadan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengakudan diselamatkan.

      Kalau hati percaya, mulut akan mengaku dosa. Ini adalah ciri orang beriman kepada Yesus sebagai Juruselamat. Kita mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, sehingga kita mengalami pengampunan dosa. Ini adalah permulaan keselamatan.

    • Bertobat--mezbah korban bakaran--= berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan; mati terhadap dosa.
      Kalau sudah diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Jangan mengulangi dosa lagi.

      Mengulangi dosa yang sudah diampuni sama dengan pengampunan batal, dan tetap dihukum.
      Karena itu setelah diampuni kita harus bertobat.

    • Lahir baru dari air dan Roh--baptisan air dan baptisan Roh Kudus.
      Kolose 2: 11-12
      2:11. Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,
      2:12. karena dengan Dia kamu
      dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkanjuga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.

      'karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan' = mati terhadap dosa baru dikubur. Dikubur dalam baptisan air sama dengan disunat.

      Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus sehingga mendapatkan hidup baru/hidup sorgawi--langit terbuka. Saat Adam dan Hawa berbuat dosa, pintu sorga tertutup. Tetapi lewat baptisan air yang benar, pintu sorga terbuka bagi kita.

      Kalau masuk baptisan air yang tidak benar, langit tidak akan terbuka; pintu sorga tidak akan terbuka.

      Hidup baru; hidup sorgawi yaitu baptisan Roh Kudus. Kita hidup dalam urapan Roh Kudus, yaitu hidup dalam kebenaran dan kemurnian.
      1 Korintus 5: 8
      5:8. Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.

      Kebenaran artinya hidup benar; tidak ada yang salah.
      Kemurnian artinya tidak pura-pura; tidak munafik; berpegang teguh pada pengajaran yang benar dan tegas menolak ajaran palsu dan gosip-gosip.

      Batas pergaulan kita adalah kebenaran dan kemurnian, sehingga kita mengalami suasana pesta sorga dan kebahagiaan sorga. Tetapi begitu keluar dari kebenaran dan kemurnian--angin ajaran palsu dan gosip masuk--, kebahagiaan sorga akan hilang, dan mulai letih lesu, beban berat, susah payah, dan kutukan yang masuk.

      Hanya ada dua: suasana taman Eden/kerajaan sorga atau suasana dunia/kutukan!
      Kalau kita kuliah, menikah, bekerja dalam kebenaran dan kemurnian, akan ada suasana sorga. Kalau tetap dalam kebenaran dan kemurnian kita akan tetap selamat dan diberkati Tuhan--tudung keselamatan.

      Inilah kekuatan darah Yesus yaitu membebaskan dari dosa dan memberi batas kebenaran dan kemurnian. Kita selamat dan diberkati Tuhan. Luar biasa!

    Kalau kita mendengar dan dengar-dengaran kepada kabar mempelai dalam terang Tabernakel, kita akan mengalami kebahagiaan sorga: halaman Tabernakel--kebenaran dan kemurnian. Kita selamat dan diberkati Tuhan. Jika suami isteri benar--tidak berbuat dosa--dan murni--tidak munafik, tidak berpura-pura, berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar--, akan ada kebahagiaan sorga, keselamatan, dan diberkati Tuhan.

  2. Matius 5: 8
    5:8. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

    Yang kedua: kebahagiaan karena hidup dalam kesucian--ruangan suci. Dari halaman maju satu langkah menuju ruangan suci Tabernakel.

    Jadi kebahagiaan sorga adalah hidup dalam kesucian. Tadi, hidup benar sudah bahagia, apalagi kalau hidup suci.

    Oleh sebab itu kita harus selalu berada dalam ruangan suci. Sekarang menunjuk pada ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok--kandang penggembalaan.
    Sejak zaman gereja hujan awal ini sudah dipraktikkan.Sesudah baptisan air, dilanjutkan kepada ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.

    Kisah Rasul 2: 41-42

    2:41. Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptisdan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
    2:42.
    Mereka bertekundalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

    Setelah masuk baptisan air dan Roh Kudus, kita harus masuk ketekunan dalam kandang penggembalaan:

    • Pelita emas= ketekunan dalam persekutuan= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya. Termasuk kebaktian kaum muda dan fellowship.

    • Meja roti sajian = ketekunan dalam pengajaran rasul dan pemecahan roti= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus.

    • Mezbah dupa emas = ketekunan dalam berdoa= ketekunan dalam ibadah doa penyembahan; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.

    Kisah Rasul 2: 46
    2:46. Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap haridalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,

    Ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok akan meningkat seiring dengan meningkatnya kesulitan, kejahatan dan kenajisan di dunia, sampai nanti kita setiap hari kita beribadah melayani Tuhan. Ini bisa terjadi di padang gurun saat Antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun, dan kita disingkirkan ke padang gurun. Di sana kita beribadah setiap hari. Dulu bangsa Israel di padang gurun beribadah setiap hari--tidak bisa menabur menuai.

    Sudah dinubuatkan dalam kitab Keluaran. Dulu, ketika Musa diperintahkan untuk membawa orang Israel untuk keluar dari Mesir, saat itu Firaun mengurangi jerami tetapi jumlah batu bata harus tetap. Sebelumnya jerami disediakan, tetapi setelah hendak beribadah, jerami suruh cari sendiri. Kita juga, baru mau melangkah dalam tiga macam ibadah, sudah mulai ada ujian. Harus menang!
    Tiga macam ibadah belum cukup untuk menghadapi peningkatan kesulitan, kejahatan dan kenajisan di dunia.

    Di padang gurun nanti kita setiap hari makan firman dan perjamuan suci--firman dan perjamuan suci adalah makanan burung nasar. Belum cukup, nanti di Yerusalem baru kita beribadah melayani Tuhan siang malam.

    Karena itu jadikan ibadah pelayanan sebagai suatu kegemaran dan kebahagiaan, bukan karena terpaksa.

    Kalau sudah tekun dalam tiga macam ibadah--penggembalaan--, posisi kita seperti ranting yang melekat pada Pokok anggur yang benar.
    Yohanes 15: 3
    15:3. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.


    'firman yang telah Kukatakan kepadamu' = firman yang dibukakan rahasianya, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab; firman pengajaran yang benar.

    Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal, seperti ranting melekat pada Pokok anggur yang benar.

    Hasilnya: kita mengalami penyucian secara terus menerus oleh firman pengajaran yang benar. Kalau menanam di kebun anggur, harus ada perhatian secara terus menerus--intensif.

    Yudas Iskariot adalah seorang rasul dan bendahara tetapi tidak ada yang tahu kalau hatinya busuk--sampai terakhir murid-murid lainnya tidak ada yang tahu. Tetapi dalam penggembalaan, Tuhan tahu sampai kedalaman hati dan pikiran.

    Jadi, di dalam penggembalaan kita mengalami penyucian sampai kedalaman hati dan pikiran kita.

    Dulu jemaat gereja hujan awal, setelah baptisan, mereka bertekun sampai angka tiga ribu. Angka 3000 = 2000 (20x10x10; ruangan suci) + 1000 (10x10x10; ruangan maha suci).

    Markus 7: 21-23
    7:21. sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan(1), pencurian(2), pembunuhan(3),
    7:22. perzinahan
    (4), keserakahan(5), kejahatan(6), kelicikan(7), hawa nafsu(8), iri hati(9), hujat(10), kesombongan(11), kebebalan(12).
    7:23. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."

    Siapapun kita, sejak zaman Nuh hati manusia cenderung jahat.

    'pembunuhan'= kebencian.
    'iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan'= hati-hatiini terjadi dengan berurutan.

    Iri hati biasanya karena masalah berkat seperti Esau terhadap Yakub. Di dalam kebun anggur--kabar mempelai--ini yang sering terjadi.
    Kalau sudah iri hati soal berkat Tuhan, nanti akan iri hati soal pemakaian Tuhan, padahal semua dipakai dan diberkati Tuhan. Orang yang mengepel gereja pun dipakai oleh Tuhan.

    Kalau sudah iri hati, akan mulai gosip, memfitnah, dan menghujat firman pengajaran yang benar dan kesombongan (merasa benar sendiri). Setelah itu bebal, tidak bisa dinasihati dan ditegor lagi.
    Harus disucikan!

    Kalau hati dan pikiran disucikan dari dua belas keinginan jahat, najis, dan kepahitan, hati dan pikiran akan diisi dengan dua belas roti yang disusun menjadi dua susun, masing-masing enam buah sesusun--66 kitab dalam alkitab (meja roti sajian).
    Meja menunjuk hati. Jadi hati dan pikiran diisi firman pengajaran yang benar.

    Jika hati diisi firman pengajaran yang benar, hasilnya:

    • Mata menjadi terang; tidak melihat manusia atau apapun di dunia, tetapi hanya melihat Allah. Kita hidup dalam terang kesucian.

    • Lebih bahagia memberi dari pada menerima.
      Kisah rasul 20: 28, 33, 35
      20:28. Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.
      20:33. Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapapun juga.
      20:35. Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan:
      Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."

      Ayat 28 = penggembalaan.
      Ayat 33= disucikan dari keinginan.

      Kita berbahagia saat mengembalikan milik Tuhan, yaitu persepuluhan dan persembahan khusus. Setelah itu memberi untuk pekerjaan Tuhan dan sesama yang membutuhkan, sampai menyerahkan seluruh hidup kita kepada Tuhan. Kita akan dipakai oleh Tuhan dalam kegerakan hujan akhir sampai kita sempurna seperti Yesus--sampai mencapai angka 3000.

      Inilah penyerahan diri; seperti mempelai wanita menyerahkan hidupnya kepada mempelai pria.

    Tuhan mau memberikan kebahagiaan sorga lewat kabar mempelai. Membimbing kita untuk mulai masuk halaman--baptisan air. Lalu, masuk ruangan suci--tergembala--sampai mata terang, hanya melihat Tuhan yang sempurna. Dalam penggembalaan jangan melihat orang, sebab orang terlalu banyak kekurangan dan kelemahan. Kita hidup dalam terang kesucian dan tidak tersandung. Bahkan kita lebih bahagia memberi dari pada menerima sampai menyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan.

  3. 1 Petrus 4: 12-14
    4:12. Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaanyang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
    4:13. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
    4:14.
    Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

    Yang ketiga: kebahagiaan surga saat mengalami percikan darah--ruangan maha suci.

    Percikan darah= sengsara daging karena Yesus, bukan dosa; sama dengan salib/ujian.

    Tadi kebahagiaan sorga yang pertama: berbahagialah orang yang diampuni dosanya--masuk halaman--, hidup benar dan murni, kita bahagia dan selamat. Setelah itu berbahagialah orang yang suci hatinya--masuk ruangan suci. Kita digembalakan, sampai lebih bahagia memberi dari pada menerima.
    Terakhir, kita bahagia karena percikan darah.

    Dulu, Imam Besar Harun satu tahun satu kali masuk ruangan maha suci dengan membawa darah binatang dan dupa. Darah dipercikkan dan dupa dinaikkan sehingga terjadi shekinah glory.
    Kita bahagia dalam percikan darah karena terjadi shekinah glory. Ada Roh kemuliaan dicurahkan atas hidup kita, dan kita bahagia.
    Kita berbahagia saat dinista, difitnah, berpuasa, doa semalam suntuk, ibadah melayani--sengsara karena Yesus--, karena ada Roh Kudus.

    Roh kemuliaan yaitu:

    • Roh Kudus adalah Roh penghiburyaitu menghiburkan kita dan memberikan kekuatan ekstra kepada kita untuk menghadapi segala sesuatu di dunia, sehingga kita tidak kecewa, putus asa, dan tinggalkan Tuhan tetapi kita bahagia dalam penderitaan.

    • Roh Kudus adalah Roh penolong.
      Roma 8: 26
      8:26. Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

      Kelemahan kita secara hakiki adalah tidak bisa menyembah Tuhan. Tetapi Roh Kudus bisa membantu kita untuk menyembah Tuhan dengan keluhan-keluhan yang tak terucapkan.
      Kita bisa menyembah Tuhan dengan hancur hati. Kita mengaku bahwa kita banyak kekurangan dan kelemahan; kita tidak bisa berbuat apa-apa lagi; kita hanya percaya dan mempercayakan diri sepenuh pada Tuhan--menyerah sepenuh pada Tuhan.
      Kita sama sekali tidak menuntut Tuhan tetapi hanya mohon belas kasih-Nya.

      Contoh: Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Kalau Tuhan tidak menolong, mereka tetap menyembah Tuhan--tidak menuntut, tetapi hanya menyerah sepenuh pada Tuhan. Saat itulah Roh kemuliaan datang.

      Daniel 3: 16-18, 24-25
      3:16. Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.
      3:17. Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;
      3:18. tetapi
      seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."
      3:24. Kemudian terkejutlah raja Nebukadnezar lalu bangun dengan segera; berkatalah ia kepada para menterinya: "Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?" Jawab mereka kepada raja: "Benar, ya raja!"
      3:25. Katanya: "Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan
      yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!"

      Kita tidak menuntut karena kita tahu kita banyak kesalahan dan kekurangan--banyak dosa-dosa. Kita hanya menyerah pada Tuhan, baik Tuhan menolong atau tidak, dan kita tetap menyembah Dia.

      "Jangan merasa berjasa! Dulu saya begitu. Sudah berpuasa saat kebaktian bible study, hujan turun, lalu jemaat yang datang sedikit. Saya marah, seperti di atasnya Tuhan. Tetapi saya sadar, saya tidak bisa apa-apa, banyak kelemahan kekurangan dan hanya menyerah pada Tuhan."

      Kalau menghadapi percikan darah, penderitaan, kesulitan dan lain-lain kita bisa menyembah Tuhan dengan hancur hati, Roh kemuliaan akan bekerja dalam hidup kita.

      Hasilnya:

      1. 'mereka tidak terluka' = Roh Kudus melindungi dan memelihara kitamenghadapi krisis dunia sampai zaman Antikris--api dipanaskan tujuh kali menunjuk pada pencobaan yang sempurna.

      2. Roh Kudus sanggup memberikan jalan keluardari segala masalah yang mustahil; ada masa depan berhasil dan indah--Sadrakh, Mesakh, dan Abednego diangkat dalam kedudukan yang lebih tinggi.

      3. Roh Kudus membuat kita bisa menjadi saksi Tuhan.
      4. Roh Kudus sanggup mengubahkan/membaharui kitadari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, mulai dari jujur.
        Kita menjadi rumah doa.

        Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita tidak salah dalam perkataan, tetapi hanya bersorak sorai: Haleluya. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baru selamanya.
Biarlah kita hanya menyerah, dan Roh Kudus yang berkarya atas hidup kita. Mujizat rohani dan jasmani akan terjadi sampai sempurna seperti Yesus.

Tuhan memberkati.