Ibadah Raya Surabaya, 03 April 2022 (Minggu Siang)

Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 16: 1-21= ketujuh malapetaka; tujuh cawan murka Allah yang terakhir. Berarti kita semua sudah berada di zaman akhir, dan kita semuanya harus siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai lewat proses penyucian dan pembaharuandari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus--sampai sempurna seperti Yesus. Kita bebas dari penghukuman yang terakhir, dan kita terangkat di awan-awan untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Kita bersama Dia selamanya.

1 Korintus 15: 51-52
15:51. Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,
15:52. dalam sekejap mata, pada waktu
bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.

'suatu rahasia'= tidak semua orang, bahkan tidak semua orang kristen tahu atau mengerti.
'kita tidak akan mati semuanya'= ada kehidupan yang meninggal dunia sebelum Yesus datang kembali kedua kali, tetapi ada juga yang hidup sampai Dia datang kembali. Kita boleh berdoa supaya kita diberikan panjang umur sampai Tuhan Yesus datang kembali kedua kali.
'dalam keadaan yang tidak dapat binasa' = dalam tubuh mulia.

Mati atau hidup tidak penting. Semua adalah kehendak dan kemurahan Tuhan--kalau sudah meninggal tidak bisa dijamah oleh Antikris, sedangkan yang hidup masih berjuang menghadapi Antikris. Yang penting adalah selama hidup di dunia kita harus menerima bunyi sangkakala--firman pengajaran yang benar, keras, dan diulang-ulang, yang sanggup untuk mengubahkan kehidupan kita sampai sempurna saat bunyi nafiri yang terakhir

Jadi, yang penting adalah kita mengalami keubahan selama hidup di dunia.
Pada saat bunyi sangkakala terakhir waktu kedatangan Yesus kedua kali terjadi dua peristiwa besar:
  1. Orang yang meninggal dalam Yesus dan keubahan hidup akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan.
  2. Orang yang hidup dalam keubahan hidup sampai Yesus datang kembali akan diubahkan dalam sekejap dalam tubuh kemuliaan.
Keduanya akan menjadi satu tubuh Kristus yang mulia--yang sempurna--untuk layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Kita tidak masuk hukuman Allah.
Kita siap sedia, jangan sampai masuk penghukuman, tetapi menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai. Hidup kita harus menerima sangkakala--berubah. Kita sudah menerima susu--percaya, bertobat, baptisan air--, tetapi harus ditingkatkan untuk menerima bunyi sangkakala--makanan keras; firman pengajaran yang benar dan keras. Inilah yang mampu mengubahkan hidup kita sampai sempurna, kita bebas dari hukuman dan bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan yang permai.

Wahyu 16: 2
16:2. Maka pergilah malaikat yang pertama dan ia menumpahkan cawannya ke atas bumi; maka timbullah bisulyang jahat dan yang berbahaya pada semua orang yang memakai tanda dari binatang itu dan yang menyembah patungnya.

Ini adalah penumpahan CAWAN PERTAMA; hukuman pertama, yaitu BISUL YANG JAHAT DAN BERBAHAYA--tidak mungkin selamat lagi; mematikan.
Hukuman ini menimpa 'semua orang yang memakai tanda dari binatang itu dan yang menyembah patungnya', yaitu memakai tanda atau meterai 666.
Meterai 666 bukanlah E-KTP atau vaksin yang memiliki chip.
Angka 666 adalah angka daging (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 27 Maret 2022). Artinya:
  1. 6 pertama (Efesus 2:1-2)= daging yang durhakapada Tuhan--dikuasai Setan; binatang buas di udara.
    Salah satu kedurhakaan adalah tidak setia dalam ibadah. Mulai dari seorang gembala, waktunya beribadah tetapi tidak beribadah, sedangkan jemaatnya disuruh untuk beribadah. Ini sudah dicap 6.

  2. 6 kedua= daging yang menghujatnama Tuhan--dikuasai oleh Antikris; binatang buas di dalam laut.
  3. 6 ketiga= daging dalam penyesatan; dusta--dikuasai oleh nabi palsu; binatang buas di darat.
Ini yang harus waspada!
  1. Jika angka 666 sudah dimeteraikan pada seorang manusia, ia tidak akan bisa bertobat lagi. Sekalipun dihukum atau menderita tidak bisa bertobat. Ini yang harus kita jaga. Cap 666 adalah pendurhakaan, penghujatan, dan penyesatan.
    Contoh penyesatan: ingat rel. Jangan bilang hanya selisih satu saja. Semuanya sama cuma beda penyembahan, ini relnya sudah jauh. Semuanya harus sama persis dengan alkitab. Kebenaran di dunia ini hanya satu yaitu alkitab, tidak perlu didiskusikan, tetapi diterima saja!

  2. Tubuh daging ini rawan--selama mempunyai tubuh daging--sehingga mudah sekali disusup atau dihuni oleh roh pendurhakaan, penghujatan, dan penyesatan.
    Artinya: sangat mudah untuk dicap 666.
Oleh sebab itu kita harus memperhatikan bagaimana caranya kita harus hidup, supaya tidak dimeteraikan dengan kefanaan dan kebinasaan dari binatang buas--cap 666.
Angka 6; angka daging adalah fana artinya tidak kekal.

1 Petrus 1: 18-19
1:18. Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebusdari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
1:19. melainkan dengan darah yang mahal, yaitu
darah Kristusyang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

Tubuh daging yang berdosa dan tidak berharga--yang hina--sudah ditebus oleh darah Yesus yang mahal. Ini luar biasanya Tuhan.
Kita membeli barang biasanya melihat dulu, cocok atau tidak. Kalau mahal, berarti terbuat dari emas, berlian. Kalau Yesus, Ia justru membeli barang rongsok dengan harga yang paling mahal. Inilah kemurahan Tuhan.

Kita ditebus--dilepaskan--dari dosa warisan--'yang kamu warisi dari nenek moyangmu'--, dan dosa sendiri, sehingga hidup kita menjadi sangat mahal dan berharga di hadapan-Nya, yaitu kita hidup dalam kebenaran.

Contohnya dosa warisan: mungkin nenek moyang kita dukun, berarti masih ada kuasa kegelapan dalam hidup kita, tetapi kalau kita sudah ditebus oleh darah Yesus--percaya Yesus--, berarti kita sudah dilepaskan dari dosa warisan. Tidak perlu datang ke dukun untuk minta dilepaskan.

Bagaimana caranya supaya kita tidak dicap 666? Hidup yang sudah mahal--hidup dalam kebenaran--jangan digunakan lagi untuk perkara murahan--perkara dosa--, yang memilukan dan memalukan Tuhan, juga memalukan keluarga.
Perkara murahan adalah dosa-dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum--mabuk, merokok, narkoba--kawin mengawinkan.

Segala sesuatu yang kita lakukan harus memuliakan nama Tuhan apapun pengorbanannya, sampai nanti kita dipermuliakan bersama Tuhan--dalam tubuh kemuliaan.

"Tadi dalam ibadah di Malang saya sampaikan, kalau mau berbuat, berkata sesuatu, pikir dulu ini membuat malu atau mulia! Kalau berbuat sesuatu sehingga keluarga dihormati dan Tuhan dimuliakan, lakukan apapun pengorbanannya. Sebaliknya, kalau berbuat sesuatu justru membuat keluarga dan Tuhan dicaci-maki, jangan lakukan itu apapun keuntungannya--sekalipun enak bagi daging, Kita tidak akan bisa dicap 666."

2 Samuel 21: 1-2, 6, 14
21:1. Dalam zaman Daud terjadilah kelaparanselama tiga tahun berturut-turut, lalu Daud pergi menanyakan petunjuk TUHAN. Berfirmanlah TUHAN: "Pada Saul dan keluarganya melekat utang darah, karena ia telah membunuh orang-orang Gibeon."
21:2. Lalu raja memanggil orang-orang Gibeon dan berkata kepada mereka, --orang-orang Gibeon itu tidak termasuk orang Israel, tetapi termasuk sisa-sisa orang Amori dan
walaupun orang Israel telah bersumpah kepada mereka, Saul berikhtiar membasmi merekadalam kegiatannya untuk kepentingan orang Israel dan Yehuda, --
21:6. biarlah diserahkan
tujuh orang anaknya laki-laki kepada kami, supaya kami menggantung mereka di hadapan TUHAN di Gibeon, di bukit TUHAN." Lalu berkatalah raja: "Aku akan menyerahkan mereka."
21:14. lalu dikuburkan bersama-sama tulang-tulang Saul dan Yonatan, anaknya, di tanah Benyamin, di Zela, di dalam kubur Kish, ayahnya. Orang melakukan segala sesuatu yang diperintahkan raja, maka sesudah itu
Allah mengabulkan doa untuk negeri itu.

Kita masih belajar tentang bangsa Gibeon (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 27 Maret 2022). Orang Gibeon ini berpura-pura memakai pakaian lama, memakan roti kering, dan memakai sepatu rusak, hanya untuk berdusta kepada orang Israel. Tetapi orang Israel tidak menanyakan keputusan kepada Tuhan, lalu mereka membuat janji untuk berdamai. Ketika orang Israel mengetahui yang sebenarnya bahwa orang Gibeon bukan dari negeri yang jauh, orang Israel mau membunuh orang Gibeon, tetapi Yosua tidak mau ingkar janji. Lalu Yosua menyuruh orang Gibeon menjadi tukang belah kayu dan tukang timba air di rumah Tuhan. Pada zaman raja Saul, Saul ingkar janji dengan membunuh orang Gibeon. Akhirnya ada akibat yang ditanggung saat Daud memerintah menjadi raja, yaitu terjadi kelaparan/krisis.

'Pada Saul dan keluarganya melekat utang darah' = melanggar janji sama dengan utang darah.
'orang-orang Gibeon itu tidak termasuk orang Israel' = bangsa kafir.
'termasuk sisa-sisa orang Amori' = bangsa kafir.

Israel dan Gibeon sudah ada janji perdamaian. Tetapi Saul melanggar, sehingga pada zaman Daud terjadi kelaparan--krisis di Israel. Setelah Saul dan tujuh anaknya mati, semua selesai (ayat 14: 'maka sesudah itu Allah mengabulkan doa untuk negeri itu', berarti kelaparan selesai).

Sekarang dalam arti rohani: pada saat raja Daud memerintah terjadi kelaparan di Israel. Daud--orang yang rohani--bertanya kepada Tuhan--mendengar firman. Itu yang penting.
Kalau ada sesuatu yang tidak mengerti, jangan bertanya ke dukun atau ke siapapun, tetapi bertanya kepada Tuhan.
Jawaban Tuhan: semuanya ini terjadi karena kesalahan Saul--ingkar janji--karena telah membunuh orang Gibeon yang sudah menerima janji perdamaian dengan Yosua atau Israel.

Janji perdamaian Yosua--Israel--dengan Gibeon yaitu orang Gibeon harus bekerja untuk rumah Tuhan sebagai tukang belah kayu--mezbah korban bakaran--dan tukang timba air--kolam pembasuhan. Tetapi Saul sudah bertindak salah yaitu membunuh orang Gibeon.
Gibeon gambaran dari daging.
Jadi tugas orang Gibeon--sekarang tugas daging kita--adalah (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 27 Maret 2022):

  1. Percaya dan bertobat--tukang belah kayu untuk mezbah korban bakaran. Selama masih ada tubuh daging, kita masih bisa bertobat; berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan. Apapun dosa-dosa kita, kita harus mengaku, supaya diampuni, dan jangan berbuat dosa lagi. Kayu gambaran dari daging yang dibakar di mezbah bakaran. Mari bertobat hari-hari ini, apa yang memalukan dan memilukan Tuhan, hati orang tua, keluarga, mari berhenti. Kita tidak lagi memilukan Tuhan tetapi memuliakan Tuhan.

  2. Masuk baptisan air yang benar--tukang timba air untuk kolam basuhan. Kita lahir baru dan hidup dalam kebenaran.
Ini sudah cukup bagi kita.
Tetapi Saul membunuh orang-orang Gibeon, arti rohaninya: Saul menghapuskan tugas daging untuk bertobat dan lahir baru; sama dengan tidak mau bertobat dan lahir baru--tidak hidup benar. Ini kesalahan Saul yang menimbulkan kehancuran rumah tangganya, menimbulkan krisis di Israel. Sekalipun Saul sudah mati, krisis masih belum selesai.

Ini sama dengan menghapuskan penyucian dan pembaharuan dari gereja Tuhan, sehingga terjadi krisis di segala bidang, sampai krisis kelaparan terbesar pada zaman Antikris, yaitu ketinggalan saat antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun.

Sarana bertobat yang merupakan kemurahan Tuhan yaitu kita masih mempunyai tubuh daging--karena Yesus menebus kita sebagai manusia daging. Binatang tidak perlu ditebus sekalipun punya daging--binatang punya daging, tetapi tidak punya roh. Setelah mati habis perkara.
Manusia memiliki daging, jiwa dan roh. Harus bertobat dan lahir baru, kalau tidak, akan masuk krisis kelaparan.

Saul membunuh orang Gibeon. Membunuh sama dengan kebencian.
Artinya: manusia yang tidak bertobat dan lahir baru akan ditandai dengan kebencian; dendam, iri hati--manusia lama. Jika gereja Tuhan masih ada kebencian, iri, dan dendam sehingga tidak bisa membawa tubuh dagingnya untuk bertobat dan lahir baru, ia akan tetap tinggal dalam hidup lama. Ia tidak bisa memuliakan Tuhan tetapi memilukan hati Tuhan, membuat malu keluarga, sampai ia nanti dipermalukan dalam hukuman Tuhan untuk selamanya.

"Yudas Iskariot iri kepada Gembalanya itulah Yesus. Ketika Yesus diurapi dengan minyak. Yudas Protes, mengapa tidak untuk orang yang miskin. Gembala diberkati; diperhatikan, iri hati. Sebaliknya, ada jemaat diberkati, gembala yang iri.
Inilah gereja Tuhan yang ingkar janji kepada Tuhan, sudah ditebus tetapi menggunakan hidupnya untuk hidup lama--iri hati, benci, dendam.
"

Akibat kesalahan masa lalu--tidak bertobat dan lahir baru; mezbah bakaran dan kolam pembasuhan berada di halaman Tabernakel--, maka terjadi krisis rohani di masa sekarang--ruangan suci--, dan masa depan--ruangan maha suci.
Kesalahan masa lalu adalah tidak mau dibaptis atau pelaksanaan baptisannya sudah benar, tetapi hasilnya tidak benar, yaitu tetap berbuat dosa.

Jika halamannya salah, tidak akan bisa sempurna, sehingga ketinggalan saat Yesus datang kembali kedua kali, dan masuk hukuman Allah sampai kebinasaan.

Krisis rohani masa sekarangadalah
  1. Saul mati. Saul menunjuk pada ayah. Salah satu alat di ruangan suci yang ada kaitan dengan Allah Bapa adalah mezbah dupa emas.
    Saul mati--tidak bertobat di halaman, ruangan sucinya kalah--, artinya: tidak tekun bahkan sangat lemah dalam doa penyembahan. Kalau disuruh menyembah susah, mengantuk, lapar dan sebagainya. Kalau masa sekarang--masa percikan darah--tidak mau menyembah, mau jadi apa kita? Mari giatkan doa penyembahan, doa puasa, dan doa semalam suntuk.

    Ketekunan dalam ibadah doa penyembahan merupakan persekutuan dengan Allah Bapa--kasih.

    "Ada jemaat yang minta bantu doa. Saya bantu doa sungguh-sungguh, karena masalahnya berat. Tetapi saat ada doa puasa di tanggal merah, dia tidak datang. Bagaimana mau ditolong? Kalau gembalanya yang bergumul, tetapi dia sendiri tidak bergumul. Saya sebagai gembala mengulurkan tangan, tetapi dia sendiri lipat tangan. Mana bisa tertolong."

  2. Yonatan mati. Yonatan adalah anak--satu anak--, gambaran dari Yesus, Anak Allah--meja roti sajian.
    Artinya: gereja Tuhan tidak tekun dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; tidak ada kerinduan untuk disucikan.
    Tekun itu dilakukan secara terus menerus dan tidak bisa dihalangi, sampai berhasil.
    Ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci merupakan persekutuan dengan anak Allah.

    Kalau tidak mau firman pengajaran yang keras, menyucikan, dan mengubahkan, berarti ada kesalahan di halaman--tidak bertobat dan lahir baru. Inilah kesalahan fatal. Ini seperti meja yang tanpa kaki, begitu mejanya diberikan beban akan ambruk.

    Halaman merupakan dasar yang kuat bagi gereja Tuhan--batu karang.

  3. Tujuh anak laki-laki mati. Angka tujuh menunjuk pada pelita emas--ada tujuh lampu; satu batang ada enam cabang--, berarti pelita padam.
    Artinya: tidak tekun dalam ibadah raya, sehingga gereja Tuhan tidak memiliki kesaksian Yesus. Ketekunan dalam ibadah raya merupakan persekutuan dengan Allah Roh Kudus.

    Jika tidak tekun dalam ibadah raya sehingga gereja Tuhan tidak memiliki kesaksian Yesus artinya tidak mengalami keubahan hidup, tetapi tetap dalam hidup lama--hidup dalam daging.
    Contoh ada kesaksian Yesus: seumpama saya dulunya seorang pencuri, setelah Yesus masuk dalam kehidupan saya--ada kesaksian Yesus--, sekarang saya bisa memberi. Inilah ada keubahan hidup

    Pelita emas terbuat dari emas utuh yang ditempa sedikit demi sedikit, itulah keubahan-keubahan hidup sehingga kesaksian Yesus ada pada kita.
    Roh Kudus menolong kita semuanya. Kalau tidak ada Roh Kudus, manusia daging tidak bisa menjadi sempurna seperti Yesus.
Tiga macam alat di atas menunjuk pada kandang penggembalaan. Jika tidak tekun dalam ibadah doa penyembahan, tidak tekun dalam ibadah pendalaman alkitab, tidak tekun dalam ibadah raya, sama dengan tidak mau tergembala dengan benar dan baik.
Kalau masuk dalam penggembalaan, akan ada tudung empat lapis. Kita akan dilindungi dan dipelihara oleh Tuhan.

Pelayan Tuhan dalam keadaan krisis hari-hari ini justru tidak suka menyembah Tuhan, tidak suka mendengar firman pengajaran yang benar yang keras, dan tidak ada lagi kesaksian Yesus. Jangankan berubah, bertobatpun tidak mau. Ini yang bahaya, sampai nanti benar-benar mati rohani dan menuju kematian kedua di neraka selamanya.

Sebenarnya Tuhan izinkan krisis supaya kita koreksi diri. Periksa dulu halamannya--dasar kekuatan--, apakah sudah bertobat dan hidup benar. Itu adalah dasar.

Oleh sebab itu hari-hari di zaman akhir ini:
  1. Kita harus memaksa daging untuk tergembala dengan benar dan baik--masuk ruangan suci; ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok. Tidak bisa tidak! Kalau tidak ingin mengalami krisis, tidak mati rohani, harus masuk ruangan suci. Kalau tidak, cepat atau lambat akan mati rohaninya sampai binasa selamanya.
    Mulai gembala harus masuk ruangan suci dan jemaat juga masuk ruangan suci.

  2. Kita harus mendengar dan dengar-dengaran pada suara Gembala.
    Yohanes 10: 27
    10:27. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,

    'mendengarkan suara-Ku' = bunyi nafiri. Bukan mendengar suara asing; gosip dan sebagainya.
    Suara Gembala artinya firman penggembalaan--bunyi sangkakala--yang benar, keras, dan ditiup berulang-ulang dengan setia dan tanggung jawab oleh seorang gembala. Firman penggembalaan diulang-ulang untuk maju sampai pada kesempurnaan.
    Firman penggembalaan menjadi makanan pokok kita. Kita bisa bertumbuh rohaninya ke arah kesempurnaan.
Kalau kita sudah tergembala dengan benar dan baik, kita akan mengikuti langkah-langkah Yesus, Gembala Agung; Gembala yang baik. Gembala berada di depan untuk memberikan teladan, dan kita mengikuti.

Kolose 3: 1-4
3:1. Karena itu, kalau kamu dibangkitkanbersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
3:2.
Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
3:3. Sebab kamu telah
matidan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
3:4. Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia
dalam kemuliaan.

'Sebab kamu telah mati' = mati dahulu baru bangkit.

Langkah-langkah Yesusadalah
  1. Langkah kematian (ayat 3), artinya mati terhadap roh-roh dunia--roh pendurhakaan, penghujatan, dan penyesatan yang memicu kita berbuat dosa dan puncaknya dosa.
    Kolose 2: 20
    2:20. Apabila kamu telah mati bersama-sama dengan Kristusdan bebas dari roh-roh dunia, mengapakah kamu menaklukkan dirimu pada rupa-rupa peraturan, seolah-olah kamu masih hidup di dunia:

    Kita dikuasai Roh Kudus, bukan roh dunia.

  2. Langkah kebangkitan (ayat 1-2), yaitu 'Pikirkanlah perkara yang di atas'--bukan di bumi--= memikirkan perkara sorga lebih dari perkara jasmani, artinya memperjuangkan ibadah pelayanan kepada Tuhan lebih dari apapun--setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Jangan berhenti, tetapi tekun!

    "Banyak yang protes kepada saya. Ada siswi SMU di Malang protes: datang ibadah terus, supaya pendetanya kaya, banyak kolektenya. Setelah dia lulus, dia menulis surat kepada saya: Betul apa yang om ucapkan, Tuhan tidak pernah menipu saya.
    Dari yang jago menyontek, bisa menjadi ranking secara paralel. Ini bisa terjadi karena dia mengutamakan ibadah kepada Tuhan. Tujuan utama kita bukan hanya yang jasmani saja.
    "

    Tuhan tidak pernah menipu kita, asalkan kita tergembala dengan benar dan baik. Bukan tidak boleh kuliah atau bekerja. Kuliah dan bekerja harus keras, tetapi untuk ibadah lebih keras lagi, jangan terhalang oleh apapun.

  3. Langkah kemuliaan= keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus sampai sempurna seperti Dia saat Dia datang kembali. Keubahan hidup bukanlah kaya, gereja besar dan sebagainya.
Di dalam langkah-langkah penggembalaan kita mengalami pembaharuan--mati, bangkit, dan dimuliakan.

Apa yang dibaharui dalam penggembalaan yang benar dan baik?

  1. Kolose 3: 5-7
    3:5. Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan(1), kenajisan(2), hawa nafsu(3), nafsu jahat(4)dan juga keserakahan(5), yang sama dengan penyembahan berhala(6),
    3:6. semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas
    orang-orang durhaka).
    3:7. Dahulu kamu juga
    melakukanhal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.

    'penyembahan berhala'= penyembahan kepada Antikris--penyembahan kepada uang, yaitu kikir dan serakah. Keserakahan termasuk mencuri milik Tuhan, sesama, dan pemerintah (tidak bayar pajak).

    Yang pertama: enam perbuatan dosa secara lahir; di luar--enam bisul dosa--, yang mendarah daging. Ini harus disucikan.

  2. Kolose 3: 8-10
    3:8. Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah(1), geram(2), kejahatan(3), fitnah(4)dan kata-kata kotor(5)yang keluar dari mulutmu.
    3:9. Jangan lagi kamu saling mendustai
    (6), karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
    3:10. dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;

    Yang kedua: enam tabiat dosa di dalam hati; secara batinyang mendarah daging.
Kalau sudah tidak ada dusta lagi, maka kita bisa dibaharui sampai sempurna seperti Yesus.
Kolose 3: 11-14
3:11. dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.
3:12. Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan(1), kemurahan(2), kerendahan hati(3), kelemahlembutan(4)dan kesabaran(5).
3:13. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian
(6= saling mengampuni).
3:14. Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih
(7), sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

'orang Yunani' = bangsa kafir.
'orang Yahudi' = bangsa Israel.
Siapa manusia baru?

  1. 'kenakanlah belas kasihan' = mempunyai belas kasih; tidak menghakimi orang berdosa dan tidak mengelus-elus dosa.
  2. 'kemurahan' = dermawan.
  3. 'kerendahan hati'.
  4. 'kelemahlembutan' = bisa menerima pengajaran yang keras.
  5. 'kesabaran'.
  6. 'ampunilah seorang akan yang lain' = saling mengampuni.
  7. 'kenakanlah kasih' .
Jika enam tabiat dosa di dalam dan enam tabiat di luar disucikan, akan muncul tujuh ciri manusia baru sampai sempurna seperti Yesus. Angka tujuh menunjuk pada kesempurnaan.
Inilah yang Tuhan kehendaki yaitu penyucian dan pembaharuan.

Hasil penyucian dan pembaharuan dalam penggembalaan:
  1. Amsal 9: 1-2
    9:1. Hikmat telah mendirikan rumahnya, menegakkan ketujuh tiangnya,
    9:2. memotong ternak sembelihannya, mencampur anggurnya, dan menyediakan hidangannya.

    Hasil pertama: kita menjadi tiang penopang dalam rumah tangga, sehingga nikah bersuasana pesta--lebih hari lebih manis.

    Tiang penopang bukanlah karena suami banyak duit, sebab bisa ditinggal. Tetapi karena ada tujuh ciri manusia baru--belas kasih sampai kasih yang menyatukan dan menyempurnakan. Kalau ini ada dalam seorang suami, isteri, anak, kita akan menjadi tiang penopang dalam rumah tangga--berbelas kasih, tidak menghakimi tetapi saling memperbaiki, saling mengaku mengampuni--, sehingga mengalami nikah yang berpesta--tambah hari tambah manis.

  2. Kita menjadi tiang penopang di rumah Allah--ibadah pelayanan; penggembalaan.
    Salomo membangun rumah Allah dengan dua tiang yaitu Yakhin dan Boas.
    2 Tawarikh 3: 17
    3:17. Tiang-tiangitu didirikannya di depan Bait Suci, yang satu di sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri; tiang kanan dinamainya Yakhin, dan tiang kiri Boas.

    Pekerjaan Tuhan tidak ditentukan oleh uang. Biarpun uangnya banyak, kalau Tuhan tidak mau, tidak akan bisa. Biarpun jemaat Makedonia miskin dan dicobai, tetapi jika Tuhan mau, maka bisa menjadi tiang penopang--bisa memberi.

    Jika enam dosa lahir dan enam dosa batin dibuang--disucikan--, akan ada tujuh pembaharuan. Itulah tiang penopang.

    Tiang Yakhin artinya Tuhan akan meneguhkan.
    Tiang Boas artinya dalam Tuhan ada kekuatan.

    Jika dua tiang digabung artinya kuat teguh hati. Kuat teguh hati dalam menghadapi dua hal:

    1. Menghadapi pencobaan atau masalah-masalah yang mustahil; angin ribut angin gelombang dalam lautan dunia. Jika kuat teguh hati, kita tidak akan tidak kecewa, putus asa, dan tinggalkan Tuhan, tetapi tetap percaya berharap Tuhan.

    2. Menghadapi ajaran palsu. Jika kuat teguh hati, kita tidak akan bimbang terhadap ajaran benar--tidak terombang-ambing--, tetapi tegas untuk berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar dan tegas untuk menolak ajaran palsu.

      Jangan bimbang terus! Orang yang bimbang itu tidak tenang, tidak akan menerima apa-apa, dan tenggelam.
      Kalau firman pengajaran itu benar, terima, dukung, dan praktikkan. Kalau tidak benar, jangan sekali-kali diterima, bisa hancur. Inilah tegas! Tegas bukanlah keras, tetapi yakin,--ada keyakinan pasti.

    Kalau kuat teguh hati, semua akan jadi baik.
    1 Tawarikh 19: 13
    19:13. Kuatkanlah hatimudan marilah kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. TUHAN kiranya melakukan yang baik di mata-Nya.


  3. Wahyu 3: 12, 8
    3:12. Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait SuciAllah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.
    3:8. Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku
    (taat)dan engkau tidak menyangkal nama-Ku(setia).

    'sokoguru' = tiang penopang.

    Hasil ketiga: kita menjadi tiang penopang di Yerusalem baru, yaitu

    1. Taat dengar-dengaranpada firman Tuhan--firman pengajaran yang benar--, apapun resikonya; taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi.

      Taat dengar-dengaran adalah kunci Daud yang membuka pintu kemurahan dan kebaikan Tuhan.
      Contoh: Yesus taat sampai mati di kayu salib.

    2. 'engkau tidak menyangkal nama-Ku'=

      1. Setia dan tanggung jawabdalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
        Sekalipun hamba Tuhan yang hebat, kalau tidak setia, tidak akan berguna. Kalau setia, sekalipun kita kecil--'kekuatanmu tidak seberapa'--, kita akan berguna di hadapan Tuhan bahkan menjadi tiang penopang di Yerusalem baru.

        Bukan besar kecilnya pelayanan yang Tuhan lihat, tetapi setia dan bertanggung jawab atau tidak.

      2. Kita tetap menyembah Tuhanapapun yang dihadapi.
        Contoh: Sadrakh, Mesakh, dan Abednego menghadapi dapur api yang dipanaskan tujuh kali. Ini gambaran Antikris berkuasa di bumi; angka tujuh artinya sempurna.

        Kita diizinkan Tuhan menghadapi pencobaan yang semakin berat dan mustahil, sampai Antikris berkuasa di bumi tiga setengah tahun--pencobaan yang sempurna.

        Sadrakh, Mesakh, dan Abednego tetap menyembah Tuhan baik ditolong atau tidak--tidak menyangkal nama Tuhan.
        Daniel 3: 16-18
        3:16. Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.
        3:17. Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;
        3:18
        . tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emasyang tuanku dirikan itu."

        Ayat 18 = kami tetap menyembah Tuhan, mohon belas kasihan Tuhan, bergantung belas kasihan Tuhan.
        Itulah penyembahan. Baru puasa setengah hari, doa tidak dijawab Tuhan, mau berhenti dan makan saja. Salah! Mau bertahun-tahun doa belum dijawab Tuhan, tetap menyembah Tuhan.
        Jangan putus asa, jangan kecewa dan jangan tinggalkan Tuhan.

        Mengapa Sadrakh, Mesakh, dan Abednego hanya menyembah Tuhan?

        • Karena Sadrakh, Mesakh, dan Abednego hanya percaya berharap belas kasih Tuhan yang tidak terbatas oleh apapun.

          "Saya sudah terangkan berulang kali. Kalau sudah tidak bisa jalur biasa--seperti bangsa kafir sudah tidak bisa selamat; tidak bisa menjadi imam dan raja --, masih ada jalur belas kasihan kemurahan Tuhan.
          Apalagi hanya masalah yang mustahil. Kalau Tuhan sudah berbelas kasihan, bukan hanya sakit menjadi sembuh, tetapi yang sudah mati bisa bangkit kembali.
          Belas kasihan Tuhan tidak bisa dibatasi oleh apapun juga.
          "

        • Karena Sadrakh, Mesakh, dan Abednego percaya dan mempercayakan masa depannya ada di dalam tangan Tuhan; kita hanya bisa berusaha, tetapi yang menentukan adalah tangan belas kasihan Tuhan.

          Hasilnya:

          • Tangan belas kasih Tuhan melindungi dan memelihara Sadrakh, Mesakh, dan Abednego; memelihara kita di tengah krisis dunia, sampai Antikris berkuasa di bumi kita disingkirkan ke padang gurun dengan kedua sayap dari burung nasar yang besar--inilah belas kasihan Tuhan.

            Apa yang lebih berat dari pada dimasukkan dalam api yang dipanaskan tujuh kali? Tidak punya uang, tidak punya beras, masih bisa hidup. Tuhan pasti bisa menolong kita semuanya.

          • Tangan belas kasih Tuhan menyelesaikan semua masalah yang mustahil--masalah ekonomi, penyakit dan sebagainya.

          • Tangan belas kasih Tuhan memberikan masa depan yang berhasil dan indah; penuh pengharapan--Sadrakh, Mesakh, dan Abednego mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi.

          • Daniel 3: 24-25
            3:24. Kemudian terkejutlah raja Nebukadnezar lalu bangun dengan segera; berkatalah ia kepada para menterinya: "Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?" Jawab mereka kepada raja: "Benar, ya raja!"
            3:25. Katanya: "
            Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!"

            'anak dewa' =kemuliaan.

            Tangan belas kasih Tuhan sanggup menyucikan dan mengubahkan kita sampai sempurna seperti Yesus. Kita terangkat di awan-awan yang permai saat Dia datang kembali kedua kali. Kita bersorak sorai: Haleluyauntuk masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baru kekal selamanya.
Hari-hari di akhir zaman ini, pikirkan bagaimana supaya tidak dicap 666. Pergi ke halaman dan periksa! Bertobat dan lahir baru--hidup benar--, itu dasar! Kemudian masuk ke ruangan suci; masa depan; kita tergembala dengan baik dan benar. Ikuti jejak Tuhan! Jika sudah di kandang penggembalaan; mendengar dan dengar-dengaran bisa ikut jejak Tuhan--jejak kematian, kebangkitan, dan kemuliaan bersama Tuhan--keubahan hidup. Apa yang diubahkan? Dua kali enam diubahkan, dan akan muncul angka 7 artinya kita menjadi tiang penopang mulai di rumah tangga--nikah berpesta--, rumah Allah--kuat teguh hati dan semuanya menjadi baik--, sampai di Yerusalem baru--kita setia menyembah Tuhan seperti Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Tuhan sebagai Gembala yang baik sudah menyerahkan nyawa-Nya; Tuhan menyediakan kemurahan dan kebaikan-Nya bagi kita semua.
Kita kecil tak berdaya tetapi ada belas kasih Tuhan yang tidak terbatas; lebih besar dari apapun juga.

Tuhan memberkati.