Ibadah Raya Surabaya, 05 Oktober 2014 (Minggu Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Kita masih berada dalam kitab Wahyu 2-3.
Dalam susunan Tabernakel, ini menunjuk tentang tujuh kali percikkan darah di depan Tabut Perjanjian.
Ini sama dengan tujuh suratyang ditujukan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir = penyucian terakhiryang dilakukan oleh Tuhan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir(sidang jemaat akhir zaman) supaya sidang jemaat bangsa kafir menjadi sempurna, tidak bercacat cela seperti Yesus dan menjadi mempelai wanita Surga yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai, bertemu dengan Yesus Mempelai Pria Surga untuk selama-lamanya.

Ada tujuh sidang jemaatbangsa kafir yang mengalami percikkan darah:
  1. sidang jemaat EFESUS(Wahyu 2: 1-7) (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 07 September 2014). Sidang jemaat Efesus harus kembali pada kasih mula-mulasupaya bisa kembali ke Firdaus.

  2. sidang jemaat di SMIRNA(Wahyu 2: 8-11) (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 14 September 2014).

SIDANG JEMAAT di SMIRNA

Wahyu 2: 9

2: 9 Aku tahu kesusahanmudan kemiskinanmu-- namun engkau kaya -- dan fitnahmereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.

Keadaaan sidang jemaat di Smirnaadalah dalam kesusahan, kemiskinan dan mengalami fitnahan oleh jemaah Iblis = dalam penderitaan secara jasmani, namun kaya secara rohani.
Jemaah iblis adalah kehidupan yang mengaku sebagai orang Yahudi tetapi sebenarnya tidak demikian atau mengaku sebagai anak Tuhan, tetapi suka memfitnah.
Hati-hati!orang Yahudi itu sekarang gambaran orang Kristen (hamba Tuhan, pelayan Tuhan, anak Tuhan), tetapi kalau suka memfitnah, itu akan menjadi jemaah iblis.
Fitnah= yang benar jadi salah dan yang salah jadi benar.

Kita sudah mempelajari 'kaya secara rohani' adalah seperti jemaat Makedonia yang miskin (dalam pencobaan) tetapi KAYA DALAM KEMURAHAN= bisa memberi (diterangkan pada Ibadah Doa Surabaya, 01 Oktober 2014).

Malam ini, kita belajar 'kaya secara rohani' dalam Yakobus 2: 5
2:5. Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam imandan menjadi ahli waris Kerajaanyang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?

'kaya secara rohani' adalah KAYA DALAM IMAN.

Mengapa harus kaya dalam iman?
Lukas 18: 8
18:8. Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati imandi bumi?"

jika Anak Manusia itu datang’ = kedatangan Tuhan Yesus kedua kali.

Hanya orang yang kaya dalam iman yang bisa menyambut kedatangan Yesuskedua kali di awan-awan yang permai sampai masuk kerajaan Surga yang kekal (‘mewarisi kerajaan surga’dalam Yakobus 2: 5).
Kita harus kaya dalam iman sampai dengan kedatangan Yesus yang ke dua kali (iman kita jangan sampai hilang).

Darimana kita mendapatkan iman (darimana datangnya iman)?
Roma 10: 17
10:17. Jadi, imantimbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

Kristus= Yang diurapi.
Jadi, imam timbul dari mendengar Firman Kristus(Firman dalam urapan Roh Kudus).
Prosesnya:
Jadi, setiap kali kita mendengar Firman, kita harus memperhatikan supaya iman terus ditambahkan, sehingga kita kaya dalam iman.
Lukas 8: 18
8:18. Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya."

Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi’ = kalau kita sudah punya iman dan kita sungguh-sungguh mendengarkan Firman Tuhan, maka iman akan ditambah-tambahkan, sehingga kaya dalam iman.

tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil’ = sebaliknya, kalau kita tidak sungguh-sungguh mendengar Firman (mengantuk, bosan dan lain-lain), iman kita justru semakin habis.

2 Korintus 5: 7-8
5:7. --sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat--
5:8. tetapi
hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan.

‘hidup karena percaya, bukan karena melihat’ = kalau mengajarkan iman dari ‘melihat sesuatu lalu pegang, supaya kita mendapatkan, ini salah! Ini seperti imannya Tomas, ‘sebelum melihat lubang di tanganNya yang dipaku dan mencucukkan jariku ke lambung yang ditikam, aku belum percaya’.

Iman yang benaradalah iman dari mendengar firman, bukan dari melihat.
Tuhan berkata kepada Tomas, 'Tomas, engkau melihat baru percaya, berbahagialah orang yang percaya tetapi tidak melihat'.
Artinya: orang yang percaya setelah melihat, berarti tidak bahagia, bahkan bisa menyangkal Yesus (iman yang tidak sehat).

Bukti kita punya imanadalah kita tabah (kuat teguh hati).
Artinya:
Seringkali orang percaya kepada Yesus supaya disembuhkan dari penyakitnya, tetapi setelah disembuhkan, mereka kembali tidak percaya kepada Yesus.
Saat-saat kita dalam penderitaan, menghadapi sesuatu dan sebagainya, itulah saat ujianbagi kita, apakah betul masih ada iman dalam hidup kita?

Iman timbul dari mendengar Firman. Supaya kita kaya dalam iman, tujuan utama ibadah harus jelas, yaitu hendak mendengarkan Firman Tuhan.

Lukas 5: 1
5:1. Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Diahendak mendengarkan firman Allah.

Jika kita mengutamakan Firman Tuhan dalam ibadah pelayanan, maka kita ‘mengerumuni Yesus’ yang bisa melakukan segala sesuatu dalam hidup kita, sebab Firman adalah pribadi Yesus.
Tidak sia-sia kita beribadah kalau kita mengutamakan Firman Tuhan dalam ibadah pelayanan.

Hati-hati!Kalau ibadah pelayanan tidakmengutamakan Firman, tetapi hanya mengutamakan yang jasmani (figur manusia, uang, kedudukan, jodoh dan lain-lain), justru mengerumuni yang lain (mengerumuni Harun).

Keluaran 32: 1, 4
32:1. Ketika bangsa itu melihat, bahwa Musa mengundur-undurkan turun dari gunung itu, maka berkumpullah mereka mengerumuni Harundan berkata kepadanya: "Mari,buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan kami sebab Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir--kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia."
32:4. Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan dibuatnyalah dari padanya
anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka: "Hai Israel,inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!"

anak lembu tuangan’ = berhala.
Jika dalam ibadah, kita ‘mengerumuni Harun’ (gambaran dari manusia), maka akan terjadi pemberhalaanlembu emas.
Artinya: yang tampil adalah setan si perusak, sehingga makin beribadah, justru makin rusak.

Biarlah kita mohon kepada Tuhan supaya dalam ibadah pelayanan (dalam penggembalaan, antar penggembalaan), kita selalu mengutamakan Firman dan pembukaan Firman, sehingga apa yang rusak bisa menjadi baik.

Ada 2 macam pemberitaan Firmansesuai yang diteladankan oleh Yesus:
  1. Lukas 4: 42-43
    4:42. Ketika hari siang, Yesus berangkat dan pergi ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mencari Dia, lalu menemukan-Nya dan berusaha menahan Dia supaya jangan meninggalkan mereka.
    4:43. Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus
    memberitakan Injil Kerajaan Allahsebab untuk itulah Aku diutus."

    Pemberitaan Firman (makanan rohani) yang pertama: 'injil kerajaan Allah'= Firman penginjilan= susu= kabar baik atau injil keselamatan.

    Efesus 1: 13
    1:13. Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.

    ‘percaya= membawa kita percaya kepada Yesus.
    dimeteraikan dengan Roh Kudus’ = sampai baptisan Roh Kudus.

    Injil keselamatanadalah injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali ke dunia untuk mati di kayu salib dan menyelamatkan manusia berdosa.

    Tanda-tanda diselamatkan:

    • percaya (tabah, tetap hidup benar) kepada Yesus,
    • bertobat = berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan,
    • baptisan air dan baptisan Roh Kudus, sehingga kita memiliki hidup baru (hidup Surgawi), yaitu hidup dalam kebenaran. Baptisan air dan Roh Kudus = lahir baru dari air dan Roh.
      Semuanya harus benar, sampai benar sama sepertiYesus benar.
      Benar = selamat. Tidak benar= tidak selamat, sekalipun hanya sedikit saja tidak benarnya.
      Kebenaran ini tidak boleh menyimpang sedikitpun, harus persis.

      Kebenaran inilah yang menyelamatkan kita.

    Amsal 10: 2-3
    10:2. Harta benda yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna, tetapi kebenaran menyelamatkan orang dari maut.
    10:3. TUHAN tidak membiarkan orang benar menderita kelaparan, tetapi keinginan orang fasik ditolak-Nya.

    Harta benda yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna’ = kalau mendapatkan harta dengan cara berbuat dosa, itu tidak ada gunanya. Di dunia ini tidak berguna malah membawa kita kepada kebinasaan.

    kebenaran menyelamatkan orang dari maut’ = kebenaran menyelamatkan kita dari neraka.

    Kalau kita hidup benar, kita akan selamatdari maut ditambah bonus, kita tidak dibiarkan kelaparan, tetapi mengalami pemeliharaan Tuhanyang berkelimpahan (kita selalu mengucap syukur kepada Tuhan).

    Jangan takut!Kita akan mengalami ujian dalam kebenaran. Mungkin toko kita tidak laku karena kita benar. Tetapi ingat!Yesus hanya mati 3 hari, setelah itu bangkit dan naik ke Surga selama-lamanya. Dalam ujian 3 hari ini yang seringkali kita tidak kuat. Seringkali sudah 3 hari kurang sedikit, kita tidak kuat. Tetapi ingat! Kalau kita sudah merasa tidak kuat, berarti sudah hampir selesaidan kita harus tetap kuat, seperti ibu yang hendak melahirkan.

    Kesaksian:
    "banyak kaum muda, pengerja untuk membuat SIM harus datang sampai 5-6 kali untuk hidup benar. Memang berat, tetapi kalau terus berusaha, akhirnya lulus, Tuhan beserta dan semua selesai "

  2. Lukas 5: 2-4
    5:2. Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya.
    5:3. Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan
    mengajarorang banyak dari atas perahu.
    5:4. Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan."

    menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai’ = ke tempat yang lebih dalam.

    Pemberitaan Firman (makanan rohani) yang kedua: Firman pengajaran yang benar= makanan keras= Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Ini disebut juga sebagai cahaya injil tentang kemuliaan Kristus= kabar mempelai.

    2 Korintus 4: 3-4
    4:3. Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
    4:4. yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat
    cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

    Yang belum baptisan air, berdoa supaya bisa ikut dalam baptisan air dan diselamatkan. Yang sudah menerima kabar baik (sudah baptisan air dan Roh Kudus), mantapkan kebenaran(hidup dalam kebenaran)!
    Kalau kita masih diajar tentang pintu gerbang (percaya, bertobat), ini untuk memantapkan. Firman yang diulangiberguna supaya kebenarannya dimantapkansampai benar sama seperti Yesus benar.

    Kabar baik harus ditingkatkan menjadi kabar mempelai.
    Kabar mempelaiadalah injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga (kepala) di awan-awan yang permai untuk menyucikan orang-orang yang sudah selamat menjadi tidak bercacat cela (sempurna sama seperti Yesus). Kita menjadi mempelai wanita Surga yang layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.

    Jadi, orang yang sudah hidup benar (selamat), masih harus disucikan sampai menjadi sempurna seperti Yesus.
    Pada saat itu, tidak boleh ada cacat cela lagi.

    Kalau kedatangan Yesus pertama kali, memang fokusnya untuk menolong manusia berdosa(bukan dari kemiskinan dan sebagainya). Kalau dosa sudah diselesaikan, maka semua masalah juga akan selesai, sebab masalah terjadi karena ada dosa-dosa.
    Kalau tidak ada dosa, dunia ini seperti ‘Adam dan Hawa hidup di Taman Eden’ (semuanya enak). Begitu ada dosa, mulai susah hidupnya.

    Tetapi, kedatangan Yesus kedua kalitidak ada kena mengena lagi dengan dosasedikitpun. Inilah perbedaannya!

    Jangan ragu-ragu!Kalau kita masih ada dosa sekarang ini, kita harus selesaikan. Tetapi saat Tuhan datang, kita harus sempurna seperti Dia. Kalau masih ada dosa, kita akan tertinggal dan binasa.
Lewat Firman penginjilan, maka iman/percaya, pertobatan, kelahiran baru dan kebenaran kita harus makin mantap.

Kalau Yesus mengajar (ada Firman pengajaran), maka ada aktifitas Tuhandi tengah kita.
Banyak kali, orang menghina kalau orang duduk saat memberitakan Firman. Padahal, dulu Yesus juga duduk saat mengajar.

Lukas 5: 2-4
5:2. Ia melihatdua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya.
5:3. Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia
dudukdan mengajar orang banyak dari atas perahu.
5:4. Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan
tebarkanlah jalamuuntuk menangkap ikan."

Aktifitas Yesus adalah:
  1. ay. 2= 'melihat'= tidak ada sesuatu yang tersembunyi di mata Tuhanbaik dosa, keadaan maupun kegagalan kita sekalipun kita sembunyikan pada orang lain.

    Kesaksian:
    "seseorang bersaksi karena ia melanggar perintah Tuhan dan orang tuanya sampai nikahnya hancur. Kemudian saat mendengarkan Firman di Hotel Kartika Graha, ia mendapat jawaban. Itulah saat Tuhan melihat dia. Sekian lama dia lari dan akhirnya tertangkap Tuhan di Hotel Kartika Graha. Ini seperti melihat video, Tuhan lah yang melihat semuanya dan tidak ada yang tersembunyi dihadapan Tuhan."

    Ini bedanya dengan teman. Kalau teman yang melihat, kadang-kadang ktia malah diolok-olok, tetapi Tuhan melihat dengan pandangan belas kasihan(bukan untuk menghukum kita).

    Jangan ragu-ragu untuk menerima Firman pengajaran, sebab Tuhan melihat kita dengan belas kasihan apapun keadaan kita. Tuhan tidak mengejek kita.

  2. ay. 3= 'duduk'= Yesus memilih dan duduk di perahu Simon yang gagal.
    Artinya:

    • Tuhan turut merasakan segala letih lesu dan beban berat (kegagalan, kenajisan) yang kita alami.
    • Tuhan bertanggung jawab atas kehidupan kita.
    • Tuhan mau memberikan kelegaan kepada kita.
      Kalau kita sudah merasa lega saat mendengar Firman, satu langkah lagi, Ia akan mengulurkan tangan untuk menolong kita.

  3. ay. 4 = 'tebarkan jalamu'= Tuhan menyampaikan Firman (Tuhan memberikan perintah ‘tebarkanlah jalamu’).
    Artinya: Tuhan mengulurkan tangan untuk menolong kitatepat pada waktuNya.
    Setiap pemberitaan Firman, itu merupakan uluran tangan Tuhan. Sekeras apapun Firman pengajaran yang kita terima, itu merupakan uluran tangan Tuhan untuk menolong kita tepat pada waktuNya.
Sekarang, bagaimana sikap kita?Seringkali kita menyalahkan pengajaran. Bukan Tuhan yang salah, melainkan kita sendiri yang salah. Tuhan sudah mengulurkan tangan, tetapi seringkali kita tidak pernah mengulurkan tangan kepada Tuhan, malah kita yang menghindar dan tidak mau dipegang.

Lukas 5: 5-6
5:5. Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi
karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."
5:6. Dan setelah
mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.

Sikap kitaadalah taat dengar-dengaranpada firman pengajaran atau mempraktikkanfirmanpengajaran yang benar apapun resiko yang harus kita tanggung, sekalipun tidak sesuai dengan logika kita.
Firman ini bukan untuk diperdebatkan dan sebagainya, tetapi hanya untuk dilakukan!

semalam-malaman sudah menangkap ikan di tempat yang baik, tetapi Tuhan memerintahkan menebarkan jala siang hari di tepi pantai’ = ini di luar logika(tidak masuk akal).

'karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga= sudah bekerja keras semalam-malaman dengan menggunakan pengalaman dan sebagainya, tetapi tidak bisa menangkap ikan, tetapi karena Engkau yang menyuruh, maka kami melakukannya = inilah taat dengar-dengaran.

Kalau kita taat, berarti kita mengulurkan tangan kepada Tuhan untuk menyambut uluran tangan Tuhan kepada kita, sehingga terjadi mujizat. Kita hidup dalam tangan Tuhan dan kita mengalami mujizat atau kuasa dari kuasa Tuhan.

Malam ini, sungguh-sungguh, hidup kita bergantung pada Firman Tuhan dan kita pasti mengalami kuasa Tuhan. Mujizat Tuhan baik dulu ataupun sekarang masih tetap ada.

Dalam cerita tadi, ada 3 macam mujizat ataukuasa Tuhanyang kita alami:

  1. Lukas 5: 6
    5:6. Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.

    Kuasa yang pertama: kuasa penciptaan:

    • dari tidak ada ikan menjadi banyak ikan. Seperti dulu bumi ini diciptakan, dari tidak ada bumi, menjadi ada bumi, apalagi hanya menciptakan ikan, Tuhan pasti sanggup.
      Artinya; ada kuasa Tuhan untuk memelihara kehidupan kitasecara jasmanidi tengah kemustahilan.

      Mungkin menurut logika manusia sudah mustahil, usaha apapun sudah tidak bisa, tetapi bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.
      Kita tinggal angkat tangan dan Tuhan akan turun tangan. Kalau kita terus turun tangan sendiri (bekerja keras), kita tidak akan mendapat apa-apa.
      Tuhan hanya menunggu kita untuk mengangkat tangan (taat dengar-dengaran). Kalau Tuhan sudah turun tangan, maka pertolongan Tuhan datang dalam sekejab.

      Ini juga pelajaran bagi hamba Tuhan. ‘ikan’ juga menunjuk pada jiwa-jiwa. Kalau Tuhan sudah turun tangan, kita tinggal buka pintu gereja, maka jiwa-jiwa akan masuk.

      Ikan ini untuk dimakan, lalu sisanya dijual.
      Petrus sudah berpengalaman sebagai nelayan, tetapi tidak bisa menangkap ikan semalam-malaman padahal lautnya masih tenang apalagi kalau lautnya bergelombang (persaingannya semakin ketat). Ini menunjuk pada persaingan dunia (berada di tengah kemustahilan).

      Kalau kita mengandalkan sesuatu dari dunia untuk hidup di akhir jaman yang penuh persaingan (penuh gelombang), kita tidak akan bisa dan menjadi seperti Petrus yang gagal total.
      Sebab itu, harusmenggunakan Firman pengajaran yang benar.

      Pengalaman dan kepandaian harus ditambahdengan Firman pengajaran yang benar, sebab ini yang menjadi penentunya.

    • ada juga cerita, dari tidak ada anggur menjadi ada anggur.
      Artinya: Tuhan memelihara kehidupan kita secara rohani, sehingga kita mengalami kemanisan (kebahagiaan) Surga. Nikah rumah tangga kita juga terpelihara dan tetap bersuasana kebahagiaan surga sampai puncaknya, kita masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba.

      Pada pesta pernikahan di Kana, tidak boleh tidak ada anggur. Kalau sudah ada anggur, maka akan terus bertambah sampai masuk perjamuan kawin Anak Domba (masuk nikah yang rohani atau nikah yang sempurna).

      "saya sebagai gembala mendengarkan kesaksian kaum muda, saya merasa pelayanan ini harus ditingkatkan lagi. Memang di akhir jaman ini, udara sudah benar-benar dikuasai jahat dan najis, sampai ada yang bersaksi 'saya takut keluar dari gereja, lebih baik tinggal di dalam gereja saja. Kalau keluar gereja, di mana-mana ada dosa (di pekerjaan, kuliah ada dosa dan sebagainya)'. Memang inilah kenyataannya sekarang ini. Yesus bertanggung jawab dan saya sebagai gembala manusia juga bertanggung jawab dan turut merasakan."

    • kuasa penciptaan dari mustahil jadi tidak mustahiluntuk menyelesaikan semua masalah kita tepat pada waktuNya.

  2. Lukas 5: 8
    5:8. Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa."

    Kuasa yang kedua: kuasa penyucian.
    Kalau kita bisa mengakui dosa, berarti kita sudah merasakan ketajaman pedang Firman (kuasa penyucian).
    Kalau selalu menyalahkan orang lain, berarti belum merasakan tajamnya pedang Firman penyucian, sehingga menjadi seperti Yudas. Dosanya Yudas bertimbun-timbun di dalam perut hati, bahkan sampai perutnya pecah dan binasa.

    Kita harus bersyukur, kalau setiap pemberitaan firman, dosa-dosa kita ditunjukkan (ditusuk oleh pedang firman). Inilah kuasa penyucian, sehingga kita akan semakin merasa tidak layak.

    Saat diberkati, kita harus hati-hati, sebab kita sering keras hati (sombong) dan tidak mau ditusuk pedang Firman (tidak mau ditegor dan dinasehati).
    Tetapi, saat-saat gagaljuga sering keras hati, tidak mau ditegor dan dinasihati.

    Petrus mengalami kuasa penyucian oleh Firman pengajaran yang benar.
    Petrus disucikan dari dosa kebenaran diri sendiri. Ini dosa yang sering tidak disadari.

    Kebenaran diri sendiri adalah

    • menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain sampai menyalahkan Tuhan(menyalahkan Firman pengajaran yang benar).
      Contoh: sudah berbuat najis/jahat, tetapi malah menyalahkan orang lain dan menyalahkan firman.

    • menggunakan kebenaran di luar Firman Allahatau menggunakan kebenaran yang tidak sesuai dengan Alkitab.
      Seperti Adam dan Hawa yang telanjang, lalu mereka menyemat daun pohon ara. Daun pohon ara kalau terkena matahari akan hancur dan telanjang lagi. Inilah kebenaran diri sendiri!

    Petrus disucikan sehingga ia bisa mengaku dosa, diampuni dan tidak berbuat dosa lagi.
    Begitu juga dengan kita. Kita terus mendengar Firman (kita terus ditusuk oleh Firman), kemudian kita mengaku dosa lagi, tidak berbuat dosa lagi, sampai satu waktu tidak ada dosa lagi, kita tidak becacat cela dan menjadi sempurna seperti Yesus.

    Malam ini, jangan pertahankan dosa-dosa, terutama dosa kebenaran sendiri. Kalau dosa dipertahankan, dosanya akan bertumpuk-tumpuk seperti Yudas.
    Saat Yesus berkata ‘orang yang mencelupkan roti bersama Aku dalam pinggan, dialah itu’ (sudah ditusuk oleh pedang firman), tetapi Yudas berkata ‘bukan aku, ya Tuhan’ (Yudas tidak mengaku, malah menyalahkan yang lainnya). Dosanya Yudas ditimbun terus sampai satu waktu benar-benar hancur dan binasa selamanya.

    Tetapi, kalau kita mau kena tusuk pedang Firman, kemudian kita mengaku dosa dan kita tinggalkan dosa, satu waktu kita akan sempurna seperti Yesus, tidak bercacat cela.

  3. Lukas 5: 10
    5:10. demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia."

    Kuasa yang ketiga: 'dari penjala ikan menjadi penjala manusia'= kuasa pembaharuan.

    Pedang tajam bermata dua:

    • tajam pertama untuk menyucikan (memotong dosa-dosa).
    • tajam kedua untuk membaharui kehidupan kita.

    Kalau yang lamah sudah dipotong, yang baru akan muncul. Kita dibaharui atau mengalami keubahan hidupdari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
    'dari penjala ikan menjadi penjala manusia'= kalau penjala ikan, hasilnya untuk kepentingan diri sendiri. Tetapi kalau penjala manusia, untuk kerajaan Surga.

    Jadi, kita diubahkan dari kepentingan diri sendiri (egois) menjadi kepentingan Surga, yaitu mengutamakan kepentingan Tuhan atau rela berkorban apapun untuk Tuhan.
    Inilah kehidupan yang kaya dalam iman.

    Kalau mementingkan diri sendiri (egois), maka akan menjadi seperti Petrus:

    • Petrus bukan rela berkorban untuk Tuhan, melainkan Petrus mengorbankan Tuhanlewat menyangkal Tuhan 3 kali (berdusta).
    • Petrus juga egois saat Yesus mau ditangkap di Getsemani. Saat itu ia langsung ambil pedang, bukan untuk membela Tuhan, tetapi supaya ia sendiri tidak ditangkap.
      Akibatnya, telinga Malkus terpotong (marah tanpa kasih, marah tanpa alasan). Ini sama dengan mengorbankan orang lain (merugikan orang lain).

      Hati-hati!Jangan marah tanpa kasih/tanpa alasan sampai menimbulkan kebencian dan pertengkaran! Inilah kehidupan yang egois.

    Petrus mengalami ini dan harus dibaharui. Kalau Petrus yang hebat harus dibaharui, apalagi kita.

    Efesus 4: 23-26(judulnya ‘manusia baru)
    4:23. supaya kamu dibaharuidi dalam roh dan pikiranmu,
    4:24. dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
    4:25. Karena itu
    buanglah dustadan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
    4:26. Apabila kamu menjadi
    marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu

    Kalau kita marah pada orang lain sampai timbul kebencian, kita sendiri yang rugi.
    Dusta dan marah tanpa kasihinilah yang harus diubahkan.
    Malam ini, biar kita diubahkan, kita mengalami kuasa pembaharuan yang merupakan mujizat terbesar:

    • dusta diubahkan jadi berkata benar dan baik(tidak ada dusta lagi).
      Perkataan baik adalah perkataan yang menjadi berkat bagi orang lain (tidak merugikan orang lain).

    • marah tanpa kasih diubahkan jadi marah dengan kasihuntuk menolong kehidupan yang sudah jatuh = saling mengasihi (tidak ada kebencian lagi).

    Kalau mulut sudah berkata benar, baik dan kebencian (emosi) disingkirkan semua, maka mujizat secara jasmani juga akan terjadi. Pertolongan Tuhan akan nyata dalam hidup kita.
    Sampai satu waktu saat Yesus datang kembali kedua kali, kita benar-benar diubahkan dalam tubuh kemuliaan menjadi sama mulia dengan Dia. Kita menjadi mempelai wanita yang siap menyambut Dia di awan-awan yang permai.
Inilah kaya dalam iman. Saat kita mendengarkan firman dan dengar-dengaran kepada firman, Tuhan mengulurkan tangan kepada kita, sehingga ada kuasa Tuhandan mujizat terjadimalam ini sampai kita menjadi mempelai wanita Tuhan.

Tuhan memberkati.