Ibadah Raya Surabaya, 08 Januari 2017 (Minggu Siang)

Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah kasih sayang, damai sejahtera dan berkat TUHAN senantiasa dilimpahkan dalam hidup kita sekalian.

Wahyu 5: 1-4
5:1. Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnyadan dimeterai dengan tujuh meterai.
5:2. Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: "Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?"
5:3. Tetapi tidak ada seorangpun yang di sorgaatau yang di bumiatau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya.
5:4. Maka
menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorangpun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.

'gulungan kitab yang ada di dalam tangan kanan TUHAN yang duduk di takhta sorga, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya' adalah firman Allah yang tertulis di dalam alkitab--wahyu TUHAN (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 11 September 2016sampai Ibadah Doa Surabaya, 07 Desember 2016).

Ada dua hal tentang gulungan kitab:
  1. 'ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya'.
    Artinya: firman Allah sanggup menyucikan lahir dan batin kita (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 27 November 2016sampai Ibadah Doa Surabaya, 07 Desember 2016).

  2. 'dimeterai dengan tujuh meterai'.
    Artinya: firman Allah tidak dibukakan rahasianya; firman Allah tidak diwahyukan/diilhamkan--tetap tertutup atau termeterai (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 11 Desember 2016).

AD. 2: '
dimeterai dengan tujuh meterai'
Ayat 2-3= tidak ada yang bisa membuka ketujuh meterai dari gulungan kitab:
Jalan keluarnya adalah (ayat 4) rasul Yohanes di pulau Patmos menangis dengan amat sedihnya, itu menunjuk pada suatu kerinduan yang mendalamdan perjuangandari rasul Yohanes untuk mendapatkan pembukaan rahasia firman Allah (wahyu dari TUHAN) dan untuk dipraktikkan, supaya terjadi pembukaan jalan ke sorga; berarti terjadi juga pembukaan jalan di dunia--pembukaan pintu-pintu di dunia.
Kalau tidak ada pembukaan rahasia firman, sidang jemaat akan menjadi telanjang dan liar, hanya untuk dibinasakan.

Rasul Paulus juga bergumul.
Kolose 2: 1-3
2:1. Karena aku mau, supaya kamu tahu, betapa beratnya perjuanganyang kulakukan untuk kamu, dan untuk mereka yang di Laodikia dan untuk semuanya, yang belum mengenal aku pribadi,
2:2. supaya hati mereka terhibur dan mereka bersatu dalam kasih, sehingga mereka memperoleh segala kekayaan dan keyakinan pengertian, dan
mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus,
2:3. sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan.

'rahasia Allah'= pembukaan firman.
Rasul Paulus juga menangis--kerinduan yang mendalam dan suatu perjuangan--untuk mendapatkan pembukaan rahasia firman Allah yang mengandung hikmat Allah.

Kita--sidang jemaat--juga harus menangis, supaya:

Kita bergumul hari-hari ini. Banyak menangis, itu adalah suatu kerinduan dan perjuangan yang sungguh-sungguh untuk bisa mendengar sungguh-sungguh sampai mempraktikkan firman pengajaran yang benar/wahyu dari TUHAN.

Kegunaan pembukaan rahasia firman Allah
:
  1. Kolose 2: 4
    2:4. Hal ini kukatakan, supaya jangan ada yang memperdayakan kamu dengan kata-kata yang indah.

    Kegunaan pembukaan rahasia firman Allah yang pertama: supaya kita tidak disesatkan/diperdaya oleh ajaran palsu(sudah diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 18 Desember 2016).

    "Kalau ada pembukaan rahasia firman Allah--firman pengajaran benar; ada wahyu--kita bisa tahu. Seperti dulu kita belajar matematika, kita punya bukunya yang benar. Dua tambah dua sama dengan empat. Tapi ada yang mengajar dua tambah dua sama dengan empat setengah, kita tidak mau, sebab itu salah."

    Inilah gunanya. Kalau kita bisa mendengar, mengerti, percaya/yakin sampai mempraktikkan firman pengajaran yang benar, kita tidak akan diperdaya oleh ajaran palsu.
    Seperti Hawa yang diperdaya oleh suara ular, akhirnya dia hancur--ia diusir dari taman Eden ke dalam dunia yang terkutuk. Ngeri! Kalau diperdaya itu ngeri!

  2. Kolose 2: 5
    2:5. Sebab meskipun aku sendiri tidak ada di antara kamu, tetapi dalam roh aku bersama-sama dengan kamu dan aku melihat dengan sukacita tertib hidupmu dan keteguhan imanmu dalam Kristus.

    Kegunaan pembukaan rahasia firman Allah yang kedua: supaya sidang jemaat memiliki keteguhan iman(sudah diterangkan pada Ibadah Doa Surabaya, 21 Desember 2016).
    Tetap berpegang teguh pada pengajaran benar--menyandang pedang firman.
    Sudah kita pelajari di kitab Keluaran 32, sementara Musa naik ke gunung Sinai, semua umat Israel menyembah lembu emas. Lalu Musa berkata: 'Siapa memihak TUHAN?' Ternyata masih ada, yaitu suku Lewi yang masih menyandang pedang.

    "Dari dua belas suku Israel, hanya satu suku yang menyandang pedang--hanya delapan persen lebih. Bayangkan! Dari sekian banyak orang Israel yang sudah menerima firman, mujizat, dan berkat selama bertahun-tahun di padang gurun bersama dengan TUHAN, mendadak hilang semuanya. Hanya satu suku yang menyandang pedang."

    Inilah perlunya pembukaan firman hari-hari ini. Kita perlu menangis dan bergumul, sebab seperti kata rasul Paulus: 'Kamu gampang berubah.' Mudah sekali untuk berubah.

  3. Kolose 2: 6
    2:6. Kamu telah menerima Kristus Yesus, TUHAN kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia.

    Kegunaan pembukaan rahasia firman Allah yang ketiga: supaya kita tetap tinggal di dalam Yesus= Yesus tetap menjadi kepala dalam kehidupan kita (sudah diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 02 Januari 2017).

    Memang 'pada mulanya adalah firman'--logos. Firman pengajaran yang benar adalah pribadi Yesus sebagai kepala.

  4. Kolose 2: 7
    2:7. Hendaklah kamu berakardi dalam Dia dan dibangundi atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.

    Kegunaan pembukaan rahasia firman Allah yang keempat: supaya sidang jemaat berakar, dibangun, dan melimpah dengan ucapan syukur.

    'berakar'= punya dasar; punya alas.
    'dibangun'= sesudah punya akar/dasar, maka bisa dibangun di atasnya.
    'melimpah dengan syukur'= berbuah.

    Seperti tanaman, yaitu berakar, bertumbuh--bertunas--, dan berbuah--melimpah dengan ucapan syukur.
AD. 4. Supaya sidang jemaat berakar, dibangun dan melimpah dengan ucapan syukur (berbuah)
Ini gunanya pembukaan firman.
Hamba TUHAN menangis/merindu dan berjuang untuk mendapatkan pembukaan rahasia firman.
Sidang jemaat juga menangis supaya bisa mendengar, mengerti, percaya/yakin, dan mempraktikkan firman.

Kegunaannya sungguh luar biasa, yaitu sampai berbuah. Buah terakhir adalah buah mempelai--buah yang matang--, untuk menyambut kedatangan TUHAN yang kedua kali.

BERAKAR/BERDASAR
Kegunaan pembukaan rahasia firman Allah/wahyu dari TUHAN--firman pengajaran yang benar--adalah supaya kita bisa berakar atau punya dasar yang kuat.

2 Timotius 4: 2

4:2. Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlahdan nasihatilahdengan segala kesabaran dan pengajaran.

'Beritakanlah firman'= firman pengajaran yang benar/wahyu dari TUHAN; ini membentuk dasar/akar.

Isi dari pembukaan rahasia firman Allah--firman pengajaran yang benar--adalah:
  1. 'menyatakan apa yang salah'= menyatakan dosa yang tersembunyidi dalam sidang jemaat, supaya kita bisa sadar, menyesal, dan mengaku dosa kepada TUHAN dan sesama, sehingga kita diampuni oleh darah Yesus. Ini yang nomor satu.

    "Boleh membukakan tentang sorga: 'Sorga itu baik; TUHAN itu baik, memberkati.' Tetapi kalau dosa tidak diungkit/diungkap, itu hanya angan-angan saja. Yang penting dosa-dosa diungkap dulu."

    Untuk membentuk dasar/akar kekristenan kita, akar dosa--akar yang tidak baik--harus dicabut dulu--mengaku dosa--, baru ada akar dari TUHAN--akar yang benar. Kalau akar dosa dibiarkan, akar dari TUHAN tidak akan bisa tumbuh.

  2. 'tegorlah'= tegoran supaya kita bertobat.
    Kalau kita mengaku dosa, lalu mengulangi dosa lagi, firman TUHAN semakin hari akan semakin keras. Semakin banyak kita mengulangi dosa, firman juga akan semakin keras. Hanya ada dua kemungkinan:

    • Kemungkinan pertama: tidak kuat karena mempertahankan dosa--dasarnya ambruk/akar tercabut.
    • Kemungkinan kedua: bisa bertobat.

    Bertobat= berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN; mati terhadap dosa, jangan diulang-ulang.

    Ini pekerjaan pembukaan rahasia firman/wahyu dari TUHAN, yaitu menusuk dosa sampai kita mengaku dosa, sesudah itu menegor kita, dan menasihati.

  3. 'nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran'= menasihati.
    Mazmur 73: 24
    73:24. Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan.

    Istilah 'menuntun' artinya gembala menuntun domba-domba.

    Nasihat firman pengajaran yang benar adalah

    • Tuntunan tangan Gembala Agunguntuk menuntun kita di jalan kebenaran dan kesucian, sehingga kita tidak sulit untuk tergembala--bisa masuk kandang penggembalaan.

      Amsal 12: 26
      12:26. Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.

      Kita dituntun. Tadinya kita berbuat dosa dan menuju ke neraka, tetapi kita berhenti berbuat dosa dan kembali menuju ke arah sorga--bertobat. Tetapi kadang-kadang kita mau kembali lagi. Oleh sebab itu, kita perlu tuntunan/nasihat supaya jangan kembali lagi pada dosa.

      Kalau sudah benar dan suci, kita akan berjalan lurus masuk ke kandang penggembalaan--Gembala menuntun untuk masuk kandang penggembalaan.

      Dalam Tabernakel, kandang penggembalaan terkena pada ruangan suci; ada tiga macam alat, sekarang menunjuk pada ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:

      1. Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam karunia-Nya; domba diberi minum, supaya tetap segar di tengah padang gurun yang tandus.

      2. Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus; domba diberi makan, supaya kuat.

      3. Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa penyembahan; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya; domba diberi nafas/ada sirkulasi udara yang baik.

      Kalau tergembala, domba-domba akan dipelihara dan bisa bertumbuh ke arah kedewasaan rohani/kehidupan kekal--kandang penggembalaan terakhir, yaitu Yerusalem baru. Itulah tuntunan Gembala Agung, yaitu domba diberi makan, minum, dan sirkulasi udara, sehingga domba-domba bisa bertumbuh ke arah kedewasaan rohani. Tidak sakit-sakitan--berbuat dosa--, tidak merosot, tidak mati rohani, tetapi bertumbuh ke arah kedewasaan/kesempurnaan. Itu berarti bertumbuh pada hidup kekal--kasih itu kekal--; menuju kandang penggembalaan terakhir, yaitu Yerusalem baru.

    • Mazmur 73: 24
      73:24. Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan.

      Selain dituntun, domba-domba juga diangkatsampai pada kemuliaan.
      Hidup kita makin terangkat, tidak mungkin semakin turun.

      "Kami sebagai gembala kalau sungguh-sungguh dalam pengajaran--mau ditunjuk dosa-dosanya, mengaku, bertobat, ditegor, dan dinasihati, kemudian mau dituntun dalam jalan kebenaran dan kesucian, masuk dalam kandang penggembalaan yang sungguh-sungguh (bertumbuh dan dituntun)--, pasti diangkat."

      Kalau dituntun, pasti diangkat. Pasti terjadi pengangkatan secara jasmani dan rohani, sampai diangkat dalam kemuliaan kekal bersama Dia.

      Kalau terjadi kemerosotan, kekeringan, periksa! Hidup kita harus diperiksa, mungkin masih ada dosa-dosa yang tersembunyi. Dosa apa saja, itu berpengaruh, bisa membuat kita merosot.
      Tetapi kalau kita sudah bertobat dan mau digembalakan, kita akan dituntun dan diangkat oleh TUHAN, sampai kemuliaan kekal di Yerusalem baru.

    Ini pekerjaan firman. Kalau bukan pembukaan firman, tidak bisa, siapa mau masuk kandang? Ini gunanya pembukaan firman/wahyu dari TUHAN.
Mazmur 1: 1-3
1:1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
1:2. tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang
merenungkan Taurat itu siang dan malam.
1:3.
Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Kalau sudah digembalakan--berada di kandang--, kita sama seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air--sudah punya akar/dasar yang kuat.
'merenungkan Taurat itu siang dan malam'= mau menerima tusukan pedang firman, tegoran, dan tuntunan tangan TUHAN--ada di jalan yang benar (digembalakan).

Jadi kehidupan yang tergembala sungguh-sungguh dengan benar dan baik, ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air.

Tadi, tiga macam ibadah, semuanya adalah air kehidupan dari sorga:
Yeremia 17: 8
17:8. Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnyake tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

Kalau pohon sudah ditanam di tepi aliran air, akar-akarnya mulai bekerja.

Kehidupan yang tergembala dengan benar dan baik, ia sama dengan pohon yang ditanam di tepi aliran air. Akar-akarnyaakan menyerap air firman penggembalaan--makan firman penggembalaan--, menyerap air Roh Kudus, dan kasih Allah. Akar langsung aktif begitu mencium air.

Kalau kita sudah TERGEMBALA, akarnya sudah aktif untuk menyerap air firman penggembalaan--firman yang disampaikan secara terus-menerus dan diulang-ulang--, Roh Kudus, dan kasih Allah, sehingga menjadi akar yang kuat.

Amsal 12: 3
12:3. Orang tidak akan tetap tegak karena kefasikan, tetapi akar orang benar tidak akan goncang.

'orang tidak akan tetap tegak karena kefasikan' = orang yang berbuat dosa, sekalipun terlihat enak, itu menipu. Sebenarnya tidak enak dan ia tinggal menunggu waktunya untuk kering dan roboh.

Akar yang menyerap air kehidupan Roh Kudus, firman penggembalaan, dan kasih Allah sama dengan akar orang benaryang tidak akan tergoncangkan atau terpengaruh oleh panas terik ('tidak mengalami datangnya panas terik').

Semakin terik panasnya, kalau airnya banyak, berarti penguapannya makin besar--air yang diserap semakin banyak--, sehingga orang yang berada di bawah pohon bisa merasakan semakin sejuk.
Tetapi kalau tidak ada air, semakin terik panasnya, penguapannya semakin banyak, lama-lama akan kering.

Akar orang benar adalah akar yang kuat--tidak tergoncangkan--,: tidak terpengaruh oleh panas terik pencobaan di segala bidang--tidak putus asa, tidak kecewa--, tidak terpengaruh oleh pencobaan di bidang rohani(dosa-dosa sampai puncaknya dosa).
Puncaknya dosa yaitu dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan.

"Tadi dalam nyanyian koor kaum muda: tidak kuat menghadapi dosa sampai puncaknya dosa. Memang begitu keadaan kita. Bukan hanya kaum muda, siapapun tidak akan kuat menghadapi dosa dan puncaknya dosa, kalau tidak tertanam di tepi aliran air, satu waktu akan kering. Karena begitu hebat panas matahari pencobaan. Di bidang jasmani sudah hebat, sekarang sulit mencari uang. Ini sudah terjadi dan akan semakin hebat. Belum lagi yang rohani, yaitu dosa-dosa dan puncaknya dosa; ajaran palsu dengan berbagai macam imbalannya. Macam-macam sekarang."

Kita tidak terpengaruh oleh pencobaan jasmani dan rohani; kita tetap tegak berdiri; memiliki akar yang kuat, yang tidak tergoncangkan; tidak goyah/rubuh= KUAT DAN TEGUH HATI.

Kalau sudah mempunyai akar/pondasi yang kuat, kita bisa dibangun.

Inilah wahyu dari TUHAN, yang pertama: membentuk akar, supaya kita punya akar/dasar yang kuat.

Kalau dasarnya tidak kuat lalu dibangun, akan hancur. Makin hebat bangunannya, makin cepat dan hebat ambruknya--tidak bisa dibangun lagi.

Perhatikan akar hari-hari ini!Mau apapun, perhatikan dasar! Untuk kehidupan rohani, perhatikan dasar! Mau menikah, bekerja, perhatikan dasar! Tetap pertahankan penggembalaan--akar orang benar--!

"Kalau mau bekerja yang benar, mungkin hasilnya lambat sekali dan sedikit, tetapi pasti kuat atau kokoh. Dari pada cepat-cepat dengan menghalalkan segala cara, tetapi tahu-tahu habis. Sama dengan pelayanan pekerjaan TUHAN--Lempin-El 'Kristus Ajaib' perhatikan!--, dimulai dari yang kecil, dari bawah dulu. Kalau yang cepat-cepat, tiba-tiba habis. Akar yang kuat dibentuk dulu--kuat teguh hati."

DIBANGUN
Ini juga kekuatan dari pedang firman.
Pembangunan terjadi oleh pekerjaan pedang firman.

Ibrani 4: 12-13
4:12. Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata duamanapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
4:13. Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

Tadi membentuk dasar--firman pengajaran menunjuk dosa, kita mengaku dan bertobat (kembali pada TUHAN), lalu dinasihati oleh TUHAN (dituntun dalam penggembalaan). Itu akar/dasar yang kuat.

"Kaum muda, mari tergembala! Supaya dasarnya kuat. Sebab nanti di akhir zaman, goncangan akan makin kuat sampai antikris berkuasa. Mau cari di mana, kalau bukan di penggembalaan? Tidak akan kuat. Penginjil-penginjil yang tidak tergembala, banyak yang hilang. Dasar/akarnya harus kuat, baru bisa dibangun."

Bagaimana cara firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua membangun hidup kita?'ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita', artinya firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua menusuk amat dalam--MENYUCIKAN hati kita.
Hati adalah gudang/sumbernya dosa dan keinginan dosa.

Ada dua kelompok keinginan di dalam hati:
  1. Keinginan najis= diwakili oleh burung-burung.
    Ini mengarah kepada dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan. Memang diulang-ulang terus, karena dosa ini yang sekarang menghantam kita.

    Dosa makan-minum: merokok, mabuk, narkoba.
    Sudah harus disudahi. Jangan biarkan hati kita terus-menerus menjadi tempat bersarangnya burung-burung!

    Burung bersarang bukan hanya untuk berteduh, tetapi juga bertelur--roh najis berkembang biak. Kalau kita tetap mempertahankan dosa-dosa yang tersembunyi di dalam hati, roh najis akan berkembang biak, sampai nanti tidak bisa lagi bertobat. Lepaskan dosa-dosa ini!

    Dosa kawin-mengawinkan: dosa percabulan dengan berbagai ragamnya dalam bentuk pandangan--tontonan yang tidak baik--, perbuatan, penyimpangan-penyimpangan--laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan--, sampai nikah yang salah.

    "Tontonan yang tidak baik ada di handphone kita. Kita harus hati-hati! Harus ada pedang firman, kalau tidak ada pedang, tidak akan mampu. Yesus sendiri yang mengatakan: 'Serigala mempunyai liangnya dan burung mempunyai sarangnya, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepalanya.' Mengapa? Karena tidak ada pedang. Tidak ada yang mengusir. Dia enak saja membuat liang dan sarang di situ. Kaum muda hati-hati! Jangan mau dijebak oleh kecanggihan alat-alat. Belum kenal, belum apa-apa, sudah banyak yang terjerat. TUHAN tolong kita.
    Penyimpangan seks juga sudah berkembang. Anak kecil sudah tahu, coba bayangkan bagaimana najisnya roh najis ini.
    "

    Jaga permulaan nikah, perjalanan nikah, sampai akhir nikah.
    Yang dijaga adalah

    • Kebenarannya--sesuai firman yang benar.

      "Kaum muda, tidak dilarang untuk menikah. Kalau sudah waktunya TUHAN, silahkan, asalkan sesuai dengan firman yang benar. Kalau tidak benar, jangan! Itu adalah nikah hujatan. Tujuan menikah adalah untuk menjadi satu daging. Tetapi nikah yang salah, tujuannya tidak bisa tercapai--tidak bisa menjadi satu daging. Itu bukan menikah, tetapi bercerai. Hanya gayanya saja menikah, tetapi sebenarnya bercerai. Tidak mungkin menjadi satu."

    • Kesucian nikah--jangan ada perselingkuhan.
    • Kesatuan nikah--jangan ada perceraian yang menimbulkan kawin-cerai sampai kawin-mengawinkan.

    TUHAN tolong kita semuanya. Seperti Yusuf dan Maria (sudah diterangkan dalam Ibadah Natal Surabaya, 23 Desember 2016). Kalau tidak ada pembukaan firman, masuk akal jika Yusuf menceraikan Maria, sebab Maria sudah mengandung terlebih dahulu sebelum menjadi isterinya. Tetapi kalau ada pembukaan firman--iman bisa menerima--, apapun yang terjadi dalam nikah kita, nikah tidak akan tercerai-berai, masih bisa ditolong oleh TUHAN. Apapun kesalahan suami atau isteri kita, kalau ada pembukaan firman, masih bisa disatukan. TUHAN tolong kita.

  2. Keinginan jahat= cinta akan uang; diwakili oleh serigala.
    1 Timotius 6: 10
    6:10. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

    'Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang'= tadi, akar orang benar ada di hati, tetapi mau diganti dengan akar kejahatan. Sebab itu harus ada pedang. Harus dicabut!
    Serigala ini mau membuat liang di batu-batu--hati yang keras. Hati-hati! Hati yang keras adalah tempat liangnya serigala.

    Cinta akan uang membuat kita menjadi kikirdan serakah.
    Kikir= tidak bisa memberi.
    Serakah= merampas milik orang lain terutama milik TUHAN. Hati-hati dengan persepuluhan dan persembahan khusus!
    Ini bukan dibangun, tetapi diambrukkan.

    Sayang sekali! Sudah punya dasar/akar, tetapi mendadak diisi oleh burung dan serigala; ia akan diambrukkan--hancur. Jangan!

    Contohnya Yudas Iskariot. Sayang sekali. Ia sudah melayani TUHAN, sudah digembalakan oleh Yesus-Gembala yang sempurna--, tetapi ia hancur karena mempertahankan serigala dan burung; tidak mau mengalami pekerjaan pedang.

    Hati-hati dengan kikir dan serakah! Tetapi hati-hati juga dengan mencari uang dengan cara tidak halal! Itu juga termasuk akar kejahatan.

    "Banyak orang yang bertanya-tanya, kalau saya tidak mengerti dan tidak pasti, saya tidak berani menjawab, saya hanya katakan: 'Saya tidak mengerti.' Yang penting, saya hanya beri catatan kaki: yang penting jangan salah. Sebab ada orang yang memancing-mancing. Seperti dulu di alkitab ada orang yang memancing-mancing untuk mencari kesalahan atau kelemahannya, siapa tahu boleh. Dalam segala hal, baik soal uang dan nikah. Sebenarnya dia tahu ada salahnya, tetapi ditutup-tutupi. Kalau saya tidak pasti, saya jawab: 'Hatimu sendiri yang tahu, jangan menipu TUHAN.' Jujur, supaya pedang firman menusuk. Sungguh-sungguh!"
Kalau serigala dan burung--keinginan jahat dan najis--yang ada di dalam hati, maka kehidupan itu akan dibangun menuju Babel--menjadi mempelai wanita setan yang sempurna dalam kejahatan dan kenajisan, yang akan dibinasakan selamanya.
Oleh sebab itu, kita harus disucikanoleh pedang firman. Jika disucikan, kita akan dibangun ke arah yang positif. Dalam penggembalaan kita disucikan dan dibangun.

Kisah Rasul 20: 28, 32-33, 35
20:28. Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilikuntuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.
20:32. Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada TUHAN dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa
membangunkamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.
20:33. Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapapun juga.
20:35. Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan TUHAN Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah
lebih berbahagia memberi dari pada menerima."

'penilik'= gembala.
'diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri'= harga penggembalaan adalah seharga darah Yesus.

"Sebagai gembala, saya tidak boleh main-main. Harus sungguh-sungguh menghargai penggembalaan. Kalau saya main-main dalam penggembalaan, itu sama dengan berhutang darah. Sebab harga penggembalaan adalah seharga darah Yesus--tidak bisa dibeli dan ditukar. Kalau domba-domba main-main dalam penggembalaan, itu juga sama dengan berhutang darah Yesus yang tidak bisa dibayar dengan apapun."

Ini orang yang dibangun. Di dalam penggembalaan, kita mengalami penyucian oleh firman pengajaran yang benar, yang diulang-ulang/terus-menerus--penyucian oleh pedang yang menyambar-nyambar--dari keinginan jahat dan najis yang tersembunyi di dalam hati, sampai kita bisa merasakan lebih berbahagia memberi dari pada menerima. Itu artinya rohani kita sudah dibangunoleh TUHAN menuju pembangunan tubuh Kristus yang sempurna--Bait Allah yang rohani; mempelai wanita sorga.

"Bukan tidak boleh menerima. Kalau ada yang memberi, kita terima. Orang memberi itu dengan sungguh-sungguh, apapun bentuknya harus diterima."

Tetapi kalau kita sudah disucikan, kita lebih berbahagia memberi dari pada menerima, sampai bisa menyerahkan seluruh hidup kita kepada TUHAN. Kita dibangun menjadi rumah Allah--tubuh Kristus yang sempurna; mempelai wanita sorga.

Kehidupan rohani kita mulai dibangunmenjadi rumah Allah yang rohani--masuk pembangunan tubuh Kristus--lewat mengembalikan persepuluhan dan persembahan khusus kepada TUHAN.
Kita harus mengaku bahwa kita hidup dari TUHAN lewat persepuluhan yang kita kembalikan--hidup dari firman Allah--, seperti bangsa Israel hidup dari sepersepuluh efa manna.
Di padang gurun selama empat puluh tahun, mau kerja apa? Tidak bisa. TUHAN langsung mengirimkan manna. Setiap orang mengambil satu gomer manna setiap hari.
Satu gomer= sepersepuluh efa.

Sekarang mungkin kita ada pekerjaan, ada gaji, ada toko, ada perusahaan atau apa saja, itu semua hanya sarana, tetapi hidup kita dari persepuluhan yang kita kembalikan kepada TUHAN, bukan yang diterima.

"Hamba TUHAN juga. Jangan pikir hamba TUHAN hidup dari persepuluhan yang diterima. Bukan! Itu hanya kepercayaan TUHAN. Tetapi kita hidup dari persepuluhan yang kita kembalikan kepada TUHAN. Jangan salah! Kita harus mengikuti firman Allah untuk mengembalikan persepuluhan kepada TUHAN. Termasuk saya. Kalau saya tidak mengembalikan persepuluhan, saya tidak akan dipercaya menerima persepuluhan. Orang tidak gampang memberikan persepuluhan. Itu suatu kepercayaan."

Jikakita sudah bisa memberi persepuluhan dan persembahan khusus, hasilnya:
  1. Hasil pertama: kita dipakaidalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna--pembangunan rumah Allah yang rohani.
    Itu kesaksian Yakub: Batu ini akan kubangun menjadi Bait Allah. Buktinya apa? Segala sesuatu yang Kauberikan kepadaku, akan kupersembahkan sepersepuluh.

    Itu buktinya ada rumah Allah--ada pembangunan Bait Allah yang rohani--, yaitu kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

    Kejadian 28: 22
    28:22. Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Alltidak mengalami datangnya panas terikah. Dari segala sesuatu :yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."

    Kalau sudah lebih berbahagia memberi dari pada menerima, kita akan dipakai dalam pelayanan pembangunan rumah Allah yang rohani--seperti Yakub membangun rumah Allah yang jasmani.
    Kalau diibaratkan pohon, tadi kita sudah berakar--sudah kuat--lalu sekarang dibangun--tumbuh/berdaun.

    Kalau dibangun--dipakai dalam pembangunan--, kita sama dengan tumbuhan yang BERDAUN HIJAU.
    Yeremia 17: 8
    17:8. Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnyake tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

    Kalau sudah punya akar yang kuat, dia cepat tumbuh tunasnya, dan langsung berdaun.
    Daun= kegiatan pelayanan.

    Supaya daun tetap hijau--tidak layu dan tidak rontok--kita harus tetapsetia berkobar-kobar dalam penggembalaan--tetap menyerap air kehidupan--, dan kita tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanansesuai dengan jabatan pelayanan yang TUHAN percayakan kepada kita, sampai garis akhir; tergembala dan melayani sampai garis akhir, tidak pernah kering.

    Begitu kita tidak setiaatau meninggalkan penggembalaan dan jabatan pelayanan, daun sudah kering. Kalau dibiarkan, akan kering sampai ke akar-akarnya--seperti pohon ara yang dikutuk oleh TUHAN--; hidup dalam suasana kutukan dan binasa selamanya. Sungguh-sungguh!

    Mari, sudah berakar--digembalakan--, kita bertahan dalam penggembalaan sampai bisa dibangun--berdaun hijau. Kita disucikan dan dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus--daunnya tetap hijau.
    Jaga penggembalaan dan pelayanan!


  2. Yeremia 17: 8
    17:8. Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

    Hasil kedua: 'tidak kuatir dalam tahun kering'.

    Orang lain mungkin sekarang usaha ini itu, susah/kering, tetapi kita tidak perlu kuatir.
    1 Petrus 5: 7=> pasal penggembalaan
    5:7. Serahkanlah segala kekuatiranmukepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

    Dalam penggembalaan/pembangunan tubuh Kristus, kita justru menyerahkan kekuatiran kita pada TUHAN, sebab TUHAN Gembala Agung yang memelihara kita secara ajaib.

    Buktinya: janda Sarfat. Ia betul-betul mengalami sungai yang menjadi kering. Satu waktu nanti, sumber dunia ini akan betul-betul kering, tidak bisa menolong kita seperti yang dialami janda Sarfat. Di situlah kita merasakan hidup kita bergantung pada TUHAN Gembala Agung. Belum lagi nanti saat antikris berkuasa 3,5 tahun, semua tidak bisa, harus dari TUHAN.

    Jadi, berakar dulu---firman menunjuk dosa, kita akui (bertobat), mau dituntun/dinasihati ke jalan yang benar (jangan kembali lagi pada dosa)--, kita akan menemukan tempat penggembalaan--dituntun ke kandang pengggembalaan. Seperti pohon ditanam di tepi aliran air, akarnya mulai merambat dan menghisap air. Akarnya kokoh/kuat--tidak goyah--;tahan uji menghadapi apapun; kuat teguh hati.

    Setelah itu baru dibangun, artinya pedang firman menyucikan hati dari serigala dan burung--keinginan jahat dan najis. Babel diusir dan kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus. Daunnya mulai hijau.

    "Mari, saya berdoa, tahun ini masih ada baptisan dan penataran calon imam lagi. Mari, diberi kesempatan untuk berdaun hijau."

    Kalau tidak berdaun hijau, begitu kena pencobaan akan hancur semua. Kalau ada daun hijau dan air--penggembalaan--, kita tidak usah takut lagi--tidak kuatir dalam tahun kering. Yang penting kita punya air kehidupan dari sorga. Dunia kering tidak masalah, yang penting air dari sorga jangan sampai kering. Itu saja.

    Dunia memang sedang kering--sedang lenyap menurut 1 Yohanes 2--, terutama untuk kita orang Kristen. Tetapi kalau kita tetap tekun dalam penggembalaan dan daun tetap hijau, kita tidak perlu takut. Makin panas, akan makin sejuk, dan orang akan terheran-heran. Kita tidak kuatir sebab TUHAN Gembala Agung yang memelihara kita. Kita tidak bergantung pada pekerjaan sekalipun ada, tidak bergantung pada gaji sekalipun banyak, tetapi bergantung kepada TUHAN.

    "Kami gembala sepenuh, sudah tidak bekerja lagi di dunia, bukan bergantung dari jemaat. Kalau bergantung pada jemaat, saya sudah katakan, saya tidak ada sponsor dan sudah berhenti kerja, seharusnya saya mati kalau tidak ada jemaat, tidak bisa apa-apa. Tetapi inilah buktinya tidak bergantung pada jemaat, tapi semua bergantung pada TUHAN."
Siapkan akar yang kuat--penggembalaan yang kuat--dan daun yang hijau--pelayanan yang sungguh-sungguh (setia dan berkobar-kobar). Itu saja!
Mau kering kerontang atau apapun juga, terserah, kita tidak kuatir sebab TUHAN yang memelihara kita.

MELIMPAH DENGAN UCAPAN SYUKUR (BERBUAH)
Kalau sudah berakar dan berdaun, tinggal berbuah--melimpah dengan ucapan syukur. Mulutini kita perhatikan.

Bagaimana pedang firman pengajaran bekerja sampai di mulut?
Mazmur 149: 6
149:6. Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,

Kalau kita memegang pedang firman--firman pengajaran yang benar--, mulut akan mengagungkan TUHAN. Tetapi kalau pedang dibuang, mulut mulai berdusta, bergosip, memfitnah dan lain-lain.

"Bukan hanya di bidang jasmani, gosip-gosip juga sudah mulai di bidang rohani. Belum apa-apa sudah banyak yang telepon saya: 'Om, kok begitu? Kok disalah-salahkan?' Terserah. Saya mengalami juga, diedit-edit isinya. Ramai. Pertama sidang jemaat Malang: 'Om, kok begini?' Memang salah. Kalau diedit memang salah, tidak cocok dengan pengajaran. Saya katakan: 'Salah itu, ada judulnya itu. Kalau judulnya diedit, isinya memang salah.' Kemarin waktu mau berkhotbah di Jakarta, saya baru turun dari pesawat, dari mana-mana sudah menelepon saya. Ini bahaya. Bukan buah yang baik, tetapi buah yang busuk. Di dalam kitab Yeremia ada dua keranjang berisi buah ara, yang satu berisi penuh buah ara yang amat busuk, yang satu lagi berisi penuh buah ara yang sangat baik. Jangan ikut-ikut buah ara yang busuk! Saya tidak mau membela. Saya katakan pada sidang jemaat: 'Sudah biar saja, tidak usah membela. Makanya jangan dibaca! Jangankan membalas, membacapun, jangan!' Tapi saya sempat bertemu dengan orang yang menyebarkan itu, saya salami. Setelah saya beri salam, lalu duduk, isteri saya bertanya: 'Siapa dia? Kenapa kok gerak-geriknya aneh?': 'Dia itu yang menyebarkan.': 'Oh makanya dia ketakutan.'"

Hati-hati! Nubuat dalam kitab Yeremia nanti akan terjadi. Ada buah yang sangat busuk sampai tidak bisa dipilih sedikitpun, tetapi ada buah yang sangat baik, yang tidak bisa dibuang sedikitpun. Mari, tinggal siapa yang berpegang pada pedang/wahyu TUHAN/ilham, bukan pengetahuan/ilmiah.

Firman pengajaran menyucikan mulut kita, sampai menghasilkan BUAH BIBIRyang memuliakan TUHAN.
Ibrani 13: 15
13:15. Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.

(terjemahan lama)

13:15. Sebab itu dengan jalan Yesus itu hendaklah kita senantiasa mempersembahkan kepada Allah korban puji-pujian, yaitu buah-buahan bibir mulut yang mengaku nama-Nya.

'buah bibir yang memuliakan nama TUHAN'= mulai dari tidak berdusta dan bergosip, tetapi berkata benar dan baik, bersaksisampai menyembah TUHAN.

INGAT! TAHUN INI ADALAH TAHUN PENYEMBAHAN. Kalau banyak bergosip, akan kering. Penyembahan adalah puncak dari ibadah pelayanan. Jadi, ibadah pelayanan kita akan memuncak dan suasana takhta sorga semakin terasa kuat, sementara di dunia suasana kutukan dan kebinasaan. Jaga bibir!

Ibrani 13: 16
13:16. Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.

Kalau sudah ada buah bibir yang baik, akan ada BUAH PERBUATAN YANG BAIK, yaitu memberi kepada sesama yang membutuhkan.

Ibrani 13: 17
13:17. Taatilah pemimpin-pemimpinmudan tunduklahkepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.

Setelah itu juga ada BUAH KETAATAN. Kita harus taat kepada:
Kita taat dengar-dengaran apapun resikonya, sampai daging tidak bersuara lagi.
Inilah yang diurapi dan dipenuhi Roh Kudus.

Kalau sudah memiliki buah bibir yang baik, buah perbuatan yang baik, dan buah ketaatan, kita akan dipenuhi/diurapi oleh Roh Kudus.
Kisah Rasul 5: 29, 32
5:29. Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.
5:32. Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan
Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia."

'Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia'= jelas, kita harus pada firman apapun resikonya, dari pada kepada manusia.
Kalau sudah sampai pada buah ketaatan, Roh Kudus akan dicurahkan kepada kita.

"Tadi dalam nyanyian koor kaum muda, mereka mengeluh jika tidak ada Roh Kudus, tidak akan kuat. Jangankan kaum muda, rasul-rasul juga tidak kuat kalau tanpa Roh Kudus. Sebelum kepenuhan Roh Kudus, ada yang menyangkal TUHAN, ada yang lari, ada yang telanjang. Sayapun tidak kuat. Mau apa tanpa Roh Kudus?"

Biarlah firman pengajaran yang benar/wahyu dari TUHAN menyucikan kita sampai kita memiliki akar/dasar, bertumbuh--berdaun lebat; dipakai oleh TUHAN dalam pembangunan tubuh Kristus--, sampai berbuah: buah bibir, buah perbuatan, dan buah ketaatan. Hidup kita akan dikuasai oleh Roh Kudus--ditolong dan dipenuhkan/diurapi oleh Roh Kudus.

Kisah Rasul 2: 3-4
2:3. dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala apiyang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
2:4. Maka
penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.

Roh Kudusbagaikan lidah-lidah seperti nyala api untuk menolongrasul-rasul--kita--dalam kelemahan dagingkita, yaitu:
  1. Daging sering takut/kuatir--akibatnya tidak benar dan tidak setia.
    Murid-murid karena takut dan kuatir, ada yang lari meninggalkan TUHAN dan telanjang. Ketika Yesus ditangkap di taman Getsemani, kelemahan daging muncul.

    Hati-hati! Saat-saat kita terjepit atau diberkati, justru kelemahan daging bisa muncul.

    • Saat dalam keadaan terjepit, kita bisa putus asa, kecewa, dan meninggalkan TUHAN. Kalau sudah meninggalkan ibadah pelayanan kepada TUHAN, satu-waktu akan menyangkal TUHAN. Hati-hati!

    • Saat diberkati, jadi sombong.

  2. Kelemahan kita sendiri, mungkin suka marah, berbuat dosa dan lain-lain.
Apa kelemahan daging kita, kita tidak mampu. Biarlah Roh Kudus yang menolong kita semua.

Jadi, Roh Kudus bagaikan lidah-lidah seperti nyala api MEMBAKAR MANUSIA DAGINGdengan segala kelemahan-kelamahannya; mengubahkanmanusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, sampai kita menghasilkan sembilan buah Roh--kembali pada gambar Allah Tritunggal--; sempurna seperti Dia.
Berubah = berbuah.

Kalau mujizat rohani terjadi, mujizat jasmani juga akan terjadi yaitu 'apa saja yang diperbuatnya berhasil.' Seperti pohon ara, saat Yesus lewat, kalau ada satu buah saja--mungkin kita baru punya satu atau dua buah Roh--, dia akan berhasil--berbuah lebat--, tidak akan dikutuk oleh Yesus. Tetapi karena memang tidak ada buah, dia dikutuk.

Mazmur 1: 3
1:3. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Mari, kalau ada buah bibir yang baik, buah perbuatan yang baik, dan buah ketaatan, sampai berbuah-buah Roh, Roh Kudus akan mengadakan mujizat jasmani yaitu 'apa saja yang diperbuatnya berhasil.' Artinya:
Kalau TUHAN datang kedua kali, kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia--sembilan buah Roh sudah lengkap--; BUAH MEMPELAIyang siap menyambut kedatangan TUHAN kedua kali di awan-awan yang permai.

Mari, pedang sudah ada. Mau mempersiapkan dasar, mempersiapkan pertumbuhan daun--kita mau dipakai--, dan mempersiapkan buah-buah--kita diubahkan yaitu mulut yang selalu mengucap syukur (berbuah-buah). Semuanya sudah dipersiapkan termasuk keberhasilan, pertolongan, dan penyelesaian masalah.

Tetapi kita masih sering lemah, seperti rasul-rasul yang juga lemah. Ada yang lemah dalam dosa, lemah dalam kekuatiran. Apa saja kelemahan kita, Roh Kudus menolong kita pada siang hari ini.

Saya berharap Roh Kudus menjamah saya, juga menjamah kita semua. Supaya apa yang dipersiapkan oleh wahyu/pedang: mau diberi akar, pertumbuhan daun hijau, buah; semua berhasil dan indah pada waktunya, semua diselesaikan/ditanggung oleh TUHAN. Tinggal kita kuat atau tidak, sebab seringkali masih banyak kelemahan. Mohon Roh Kudus pada siang ini.

Banyak kelemahan-kelemahan, kita serahkan pada TUHAN.
Mungkin banyak kegagalan atau kelemahan kita, serahkan pada TUHAN. Roh Kudus menjamah kita.
Pandang TUHAN! Memang banyak kelemahan dan kekurangan, tetapi Roh Kudus menolong kita semua.

Mungkin kelemahan di mulut, mata--pandangan-pandangan yang tidak baik--, perbuatan, tabiat dan lain-lain, serahkan pada TUHAN. Roh Kudus menolong kita; membakar semuanya.

Tidak usah melihat orang lain. Kita masing-masing. Petrus ditolong, bisa kuat. Tomas ditolong, Maria Magdalena yang najis ditolong, semua ditolong saat kepenuhan Roh Kudus di loteng Yerusalem. Siapa kita? Kita semua tidak mampu. Kita butuh Roh Kudus. Jangan putus asa, bangga atau kecewa akan sesuatu. Serahkan semua dalam tangan Roh Kudus!

Jangan sampai nasib kita seperti pohon ara yang dikutuk TUHAN--menjadi kering dan hancur. Biar Roh Kudus menolong kita di manapun kelemahan kita. Semua berhasil, indah, dan bahagia, tidak ada yang mustahil bagi TUHAN. Mujizat jasmani dan rohani terjadi sampai menghasilkan buah terakhir, yaitu buah mempelai.

TUHAN memberkati.