Ibadah Raya Surabaya, 14 November 2010 (Minggu Sore)

Matius 25: 31-34
25:31. "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
25:32. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti
gembalamemisahkan domba dari kambing,
25:33. dan Ia akan
menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
25:34.
Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.

ay. 31-32= Yesus tampil sebagai Raja segala raja dan Gembala Agung untuk memisahkan domba dari kambing.

ay. 33= kambing dan domba dipisahkan dari posisinya:
Posisi domba yang disebelah kanan itulah yang akan masuk ke dalam kerajaan Surga (ay. 34), sedangkan kambing yang disebelah kiri, akan masuk dalam penghukuman kekal (ay. 41).
25:41. Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.

Sebab itu, hari-hari ini, kita harus memperhatikan penggembalaan.
Kita sudah mendengar mengenai ciri dari penggembalaan yang benar.
Sudah memilih penggembalaan yang benar, kita masih harus EXTRA HATI-HATI, karena masih ada perpisahan antara domba dengan kambing.

Biarlah kita selalu berusaha untuk berada di posisi sebelah kanan.
Supaya posisi kita mantap di sebelah kanan, pandangan kita harus tertuju pada Imam Besar yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa (sudah diterangkan pada Ibadah Doa Surabaya, 10 November 2010).

Pengkhotbah 10: 2
10:2. Hati orang berhikmat menuju ke kanan, tetapi hati orang bodoh ke kiri.

= posisi domba di sebelah kanan, artinya memiliki hikmat surgawi.
= posisi kambing di sebelah kiri, artinya kehidupan yang tidak memiliki hikmat (bodoh).

Jadi, kalau kita punya hikmat Surgawi, posisi kita ada di sebelah kanan.
Kita sudah mempelajari 2 sumber hikmat Surga:
BAGAIMANA KITA MENDAPAT HIKMAT SURGA?
Ayub 28: 28
28:28. tetapi kepada manusia Ia berfirman: Sesungguhnya, takut akan Tuhan, itulah hikmat, dan menjauhi kejahatan itulah akal budi."

Untuk mendapat hikmat Surgawi, yaitu lewat TAKUT AKAN TUHAN.

Amsal 8: 13
8:13. Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.

= praktik takut akan Tuhan, yaitu takut berbuat dosa(membenci dosa sampai takut untuk berdusta).
Orang yang berdusta, ia sedang menantang Tuhan.

CONTOH KEHIDUPAN YANG TAKUT AKAN TUHAN
Keluaran 1: 15-17
1:15. Raja Mesir juga memerintahkan kepada bidan-bidan yang menolong perempuan Ibrani, seorang bernama Sifra dan yang lain bernama Pua, katanya:
1:16. "Apabila kamu menolong perempuan Ibrani pada waktu bersalin, kamu harus memperhatikan waktu anak itu lahir: jika anak laki-laki, kamu harus membunuhnya, tetapi jika anak perempuan, bolehlah ia hidup."
1:17. Tetapi
bidan-bidan itu takut akan Allahdan tidak melakukan seperti yang dikatakan raja Mesir kepada mereka, dan membiarkan bayi-bayi itu hidup.

BIDAN-BIDANdisini adalah contoh kehidupan yang takut akan Tuhan.
Bidan=
Tetapi kita HARUS WASPADA, karena bidan-bidan ini bisa dipakai oleh Firaun. Artinya, hamba Tuhan/imam-imam bisa dipakai setan untuk membunuh bayi-bayi (jiwa-jiwa).

Hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang bisa dipakai setan adalah mereka yang melayani Tuhan tanpa hikmat Surgawiatau tidak takut akan Tuhan.
Yaitu: berbuat dosa sampai dengan dusta, bahkan jatuh dalam puncaknya dosa. Makin melayani, makin banyak berdusta dan makin banyak yang di cekik.

Membunuh bayi-bayi, artinya:
Jadi,  jika gembala dan pelayan-pelayan melayani TANPA HIKMAT SURGA (tidak takut akan Tuhan), pelayanan itu TIDAK MENGARAH pada pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Justru mengarah pada Babel yang akan dibinasakan.

Diantara banyak bidan yang dipakai Firaun, hanya ada 2 bidan yang takut akan Tuhan. Artinya, pelayan Tuhan yang takut akan Tuhan SEDIKIT SEKALI.

Ada 2 bidan yang tidak menjadi pembunuh, artinya melayani dengan hikmat Tuhan/melayani dengan takut akan Tuhan, yaitu Pua dan Sifra.

Praktik melayani dengan takut akan Tuhan:
  1. PUA. Artinya: terang= jujur.
    Artinya sekarang adalah melayani dengan jujur/terang-terangan.

    Jujur ini dalam hal:
    • pengajaran. Ini yang terutama.
      Titus 2: 7-8
      2:7. dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,
      2:8. sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita.


      Kalau pengajarannya salah, pelayanannya juga akan salah, sebab Firman pengajaran merupakan komandonya.

    • mengaku dosa-dosa. Kalau diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
      Kalau menyembunyikan dosa, akan membuat kering rohani.
    Kalau kita jujur, Tuhan tidak pernah tinggalkan kita, tetapi Tuhan akan menyertai kita sampai kesudahan alam.
  1. SIFRA. Artinya: elok= enak dipandang.
    Artinya sekarang adalah menjadi teladan, yaitu:
    • teladan iman.
      Ibrani 13: 7-9
      13:7. Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.
      13:8.
      Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.
      13:9.
      Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing. Sebab yang baik ialah, bahwa hati kamu diperkuat dengan kasih karunia dan bukan dengan pelbagai makanan yang tidak memberi faedah kepada mereka yang menuruti aturan-aturan makanan macam itu.

      ay. 8-9= Yesus tetap sama dikaitkan dengan Firman pengajaran.

      Teladan iman, artinya:
      1. berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar.
      2. hidup dalam kebenaran, sebbab iman adalah kebenaran.
      3. tetap percaya dan mempercayakan diri hanya kepada Tuhan pada saat menghadapi pencobaan-pencobaan.

    • teladan hidup sehari-hari.
      1 Timotius 4: 12
      4:12. Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladanbagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.

      Teladan hidup sehari-hari menyangkut:
      1. perkataan yang benar,
      2. perbuatan/tingkah laku yang baik,
      3. kasih,
      4. kesetiaan,
      5. kesucian.
      Kalau yang muda harus menjadi teladan, apalagi yang sudah tua.
      5 teladan sehari-hari= teladan dari korban Kristus.
Upah/hasil melayani dengan takut akan Tuhan/melayani dengan hikmat dari Surga:
Tuhan memberkati.