Ibadah Raya Surabaya, 18 Juli 2010 (Minggu Sore)

Matius 25: 8-13
25:8. Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam.
25:9. Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.
25:10. Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan
mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.
25:11. Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!
25:12. Tetapi ia menjawab:
Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.
25:13. Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."


Pada waktu kedatangan Tuhan kedua kali, akan terjadi PERPISAHAN SELAMA-LAMANYAantara gadis bijaksana dan gadis yang bodoh.

Gadis bodoh= gereja Tuhan yang lengah/tidak berjaga-jaga, sehingga TIDAK MENGENAL Tuhan dan TIDAK DIKENAL Tuhan.
Akibatnya, gadis bodoh akan menghadapi pintu yang tertutup(ay. 11), tidak bisa masuk dalam kerajaan Surga (tertinggal saat Tuhan datang kedua kali dan masuk dalam kebinasaan).

Gadis bijaksana= gereja Tuhan yang berjaga-jaga/siap sedia, sehingga MENGENAL Tuhan dan DIKENAL Tuhan.
Hasilnya, gadis bijaksana akan menghadapi pintu yang terbuka= masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba dan bersama Tuhan untuk selama-lamanya.

Bagaimana caranya supaya kita mengenal Tuhan dan dikenal Tuhan?

1 Yohanes 2: 3

2:3. Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya.

Jawabannya adalah: kalau kita menuruti perintah-perintahNya= taat dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar.

Matius 7: 21-23
7:21. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22. Pada hari terakhir
banyakorang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23. Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata:
Aku tidak pernah mengenal kamu!Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

ay. 23= ' Aku tidak pernah mengenal kamu'= sama dengan yang terjadi pada 5 gadis yang bodoh.
Ukuran masuk pintu kerajaan Surga, bukan dilihat dari hebatnya pelayanan. Tapi ukurannya adalah ketaatan.
Sekalipun hebat, tapi kalau tidak taat, maka pelayanan itu tidak diakui oleh Tuhan (tidak dikenal oleh Tuhan), sehingga pintu Surga tertutup dan dia diusir oleh Tuhan (tertinggal saat Yesus datang kedua kali).

Melayani dengan hebat tapi tidak taat, itu sama dengan pembuat kejahatan.
Kalau kita melayani dengan ketaatan, maka kita akan dikenal oleh Tuhandan pintu Surga terbuka bagi kita, sehingga kita bisa bersukacita bersama Tuhan.

Roma 8: 15
8:15. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

'ya Abba, ya Bapa!'= diserukan Tuhan di taman Getsemane. Bagi Yesus, ini adalah taat sampai mati di kayu salib. Padahal Yesus tidak berdosa dan tidak pantas disalib, tapi Yesus hanya berseru 'ya Abba, ya Bapa!'.
Bagi kita sekarang adalah taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara.
Seringkali, daging kita bersuara kalau diminta untuk taat dengar-dengaran.

Contoh kehidupan yang taat sampai daging tidak bersuara adalah Abraham saat mempersembahkan Ishak.
Kehidupan yang taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuaraadalah:
Jadi, gadis bijaksana adalah gereja Tuhan yang taat dengar-dengaran= memiliki minyak persediaan= petlitanya tetap menyala= hidup dalam terang kebenaran dan terang kesucian sampai menjadi terang dunia, tidak ada lagi kegelapan.

Wahyu 12: 1
12:1. Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulandi bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintangdi atas kepalanya.

= terang dunia yang bagaikan gadis yang memiliki matahari, bulan dan bintang. Tidak ada dosa sedikitpun (sempurna, tak bercacat cela).
Dalam Wahyu 19, memiliki pakaian matahari, bulan dan bintang ini sama dengan memiliki pakaian mempelai(pakaian lenan halus yang berkilau-kilauan).

Wahyu 19: 8-9
19:8. Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)
19:9. Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."


ay. 9= setelah memiliki pakaian mempelai, kita siap menyongsong kedatangan Yesus di awan-awan yang permai dan bisa masuk dalam pintu pesta nikah Anak Domba Allah.

Gadis bodoh adalah gereja Tuhan yang tidak taat dengar-dengaran. Ini adalah kehidupan yang tidak memiliki Roh Kudus (kering rohani)= pelitanya padam= hidup dalam kegelapan dosa, sampai puncaknya dosa (dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan).

Jadi, UKURAN MELAYANI ADALAH KETAATAN.
Sebab itu, biarlah hari-hari ini, kita berjaga-jaga untuk bisa taat dengar-dengaran (MENJAGA PAKAIAN).

Gadis bodohyang hidup dalam kegelapan dosa sampai puncaknya dosa, bagaikan kehidupan yang telanjang. Karena itu, ia diusir dari kerajaan Surga.
Ini sama seperti Adam dan Hawa. Saat mereka tahu bahwa mereka telanjang, maka mereka diusir dari taman Eden.

Ketelanjangan ini melanda anak Tuhan dari jaman ke jaman:
  1. jaman Allah Bapa (Adam-Abraham) --> diwakili oleh Adam dan Hawa.
    Kejadian 3: 6-7
    3:6. Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannyadan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.
    3:7. Maka terbukalah mata mereka berdua dan
    mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.

    Adam dan Hawa tidak taat pada firman pengajaran yang benar= telanjang.
    Adam dan Hawa ini menunjuk pada nikah.
    Ketelanjangan ini melanda nikah Adam dan Hawa di taman Eden.

    Taman Eden= suasana pemeliharaan dan perlindungan Tuhan serta dalam kebahagiaan.
    Jadi, nikah yang bersuasana TAMAN EDENHARUS HATI-HATI, karena ketelanjangan mau masuk di sana! Karena itu suami istri harus sama-sama menjaga dengan jalan taat dengar-dengaran.
    JANGAN LENGAH SEDIKITPUN!

    Di sini yang tidak taat adalah Hawa (istri), karena Hawa menempatkan diri sebagai kepala.
    Anak-anak dalam rumah tanggapun juga harus taat dengar-dengaran pada orang tua.

    Permulaan nikah juga harus diperhatikansupaya taat dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar.

  2. jaman Allah Anak (Abraham-kedatangan Tuhan I) --> diwakili oleh Raja Saul.
    Raja Saul= punya kedudukan tinggi.

    1 Samuel 13: 6, 10, 12-14
    13:6. Ketika dilihat orang-orang Israel, bahwa mereka terjepit--sebab rakyat memang terdesak--maka larilah rakyat bersembunyi di gua, keluk batu, bukit batu, liang batu dan perigi;
    13:10. Baru saja ia habis mempersembahkan korban bakaran, maka tampaklah Samuel datang. Saul pergi menyongsongnya untuk memberi salam kepadanya.
    13:12. maka pikirku: Sebentar lagi orang Filistin akan menyerang aku di Gilgal, padahal aku belum memohonkan belas kasihan TUHAN;
    sebab itu aku memberanikan diri, lalu mempersembahkan korban bakaran."
    13:13. Kata Samuel kepada Saul: "
    Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya.
    13:14. Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena
    engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN kepadamu."

    Saul juga tidak taat dengar-dengaran ketika ia dalam keadaan TERJEPIT.
    Dalam keadaan TERJEPIT, banyak kali kita tidak taat dengar-dengaran dan mencari jalan sendiri.

    Akibatnya, Saul kehilangan kerajaannya. Artinya: tidak bisa masuk pintu kerajaan Surga.

  3. jaman Allah Roh Kudus (kedatangan Tuhan I-kedatangan Tuhan II) --> diwakili oleh jemaat Laodikia.
    Wahyu 3: 17
    3:17. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,

    Jemaat Laodikia telanjang saat menghadapi AKHIR JAMAN(menghadapi kegelapan dosa).
    Ketelanjangan ini juga saat menghadapiBERKAT JASMANI.

    Jemaat ini telanjang karena salah menggunakan berkat, dimana berkat itu digunakan untuk kepentingan diri sendiri.
    Kita harus ingat, bahwa dalam tiap berkat yang kita terima, ada berkat untuk orang lain, yaitu:
    • milik Tuhan (perpuluhan dan persembahan khusus).
    • milik sesama yang membutuhkan.
Tuhan tidak mau membiarkan jemaatNya telanjang, tapi Tuhan mau menolong ketelanjangan ini.
Cara Tuhan menolong jemaat Laodikia:
  1. Wahyu 3: 18-19
    3:18. maka Aku menasihatkanengkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.
    3:19. Barangsiapa Kukasihi, ia
    Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

    Cara pertama adalah Tuhan menasihati dan menegor= pemberitaan Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua manapun.

    2 Timotius 4: 2
    4:2. Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilahdengan segala kesabaran dan pengajaran.

    Sebab itu, dalam gereja, kita harus mencari pedang Firman!
    Lebih baik, saat ini kita ditelanjangi Firman supaya kita bisa memakai pakaian putih berkilau-kilauan.

    Kegunaan pedang Firman:
    • menuntun ke kandang penggembalaan= tergembala (ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok).

      Kalau gembala tidak tergembala, maka domba-domba akan tercerai berai.

      Wahyu 3: 18a
      3:18. maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.

      Kegiatan dalam penggembalaan adalah:
      1. membeli emas yang dimurnikan dalam api. Itulah Firman pengajaran yang murni (ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci).
      2. membeli pakaian putih supaya tidak telanjang (ketekunan dalam ibadah doa penyembahan).
      3. membeli minyak untuk melumas mata supaya bisa melihat (ketekunan dalam ibadah raya).
        Roh Kudus (minyak) melumas mata kita, supaya kita bisa melihat ladang Tuhan dan kita bisa setia/mengutamakan ibadah pelayanan kepada Tuhan.

      Istilah MEMBELI disini berarti MEMBAYAR HARGA
      .
      Artinya: untuk bisa tekun dalam penggembalaan, kita harus berani membayar harganya (berkorban).
      Kalau sekarang tidak mau membayar harganya, maka saat Yesus datang kembali, hidup itu akan membayar harga yang lebih mahal, yaitu pintu Surga tertutup (kebinasaan) dan masuk dalam pesta pembantaian.

    • menyucikan kehidupan kita.
      Prosesnya:
      1. menunjuk dosa-dosa kita,
      2. mengaku dosa dan diampuni,
      3. tidak berbuat dosa lagi (bertobat).
      Kalau Firman pengajaran yang benar ditolak, maka akan datang hajaran.

      Ibrani 12: 5-6, 10
      12:5. Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;
      12:6. karena
      Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."
      12:10. Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi
      Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.

      Tuhan menghajar kita, supaya kita kembali dalam kesucian.
      Saat kita kembali pada kesuciaan, saat itu hajaran selesai.

  2. Wahyu 3: 20
    3:20. Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

    Cara kedua adalah Tuhan mengetok pintu.
    Kalau Tuhan mengetok pintu, itu artinya kita sudah terpisah dari Tuhan.
    Tuhan mengetok pintu hati kita, supaya kita bisa bersekutu dengan Tuhan lewat perjamuan suci (wujud kasih Tuhan).

    Hati-hati! Saat-saat perjamuan ada 2 kelompok:
    • kelompok Yudas (keras hati) yang membuat terpisah dari Tuhan selama-lamanya,
    • kelompok Yohanes (lembut hati) yang membuat bersandar di dada Tuhan.
    Yohanes 13: 23, 26-27
    13:23. Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.
    13:26. Jawab Yesus: "Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya." Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot.
    13:27. Dan
    sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera."

    Biarlah malam ini, hati kita terbuka. Jangan menutup hati kita seperti Yudas.
    Kalau kita bersandar di dada Tuhan, Tuhan tidak pernah tinggalkan kita dan Tuhan bergumul bersama kita apapun keadaan kita.
Hasil bersandar di dada Tuhan:
Tuhan memberkati.