[cetak]
Ibadah Raya Surabaya, 21 November 2010 (Minggu Sore)
Matius
25:31-46
tentang Penghakiman
yang Terakhir.
Matius
25:31-34
25:31.
"Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua
malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia
akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
25:32
Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan
memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala
memisahkan domba dari kambing,
25:33
dan Ia akan menempatkan domba-domba
di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
25:34
Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya:
Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang
telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
Pada
saat kedatangan Yesus kedua kali, Yesus akan tampil dalam dua
penampilan yaitu sebagai Raja atas segala raja (ayat 31) dan Gembala
Agung (ayat 32) untuk
memisahkan domba dari kambing.
Kita
harus mantap dalam penggembalaan yang benar. Setelah itu, kita harus
berjuang lagi supaya posisi kita mantap sebagai domba yang ada di
sebelah kanan Tuhan.
Dasar
pemisahan posisi domba dengan kambing adalah HIKMAT
SURGA.
Pengkhotbah
10:2
10:2
Hati
orang berhikmat menuju ke kanan, tetapi hati orang bodoh ke kiri.
Posisi
domba di sebelah kanan
adalah kehidupan yang memiliki hikmat Surgawi dan akan masuk dalam
kerajaan Surga/tempat penggembalaan terakhir.
Posisi
kambing di sebelah kiri
menunjuk kehidupan yang tidak memiliki hikmat Surgawi/kehidupan
Kristen yang bodoh dan akan masuk dalam siksaan api neraka.
Matius
25:41
25:41
Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di
sebelah kiri-Nya:
Enyahlah
dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api
yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.
Darimana
kita mendapat hikmat? Ada dua sumber hikmat Surga, yaitu:
- Hikmat
dari Kristus yang disalibkan untuk menyelamatkan kita lewat Injil
keselamatan/Firman penginjilan.
- Hikmat
dari Kristus yang dipermuliakan untuk menyempurnakan kita lewat
Injil kemuliaan/Firman pegajaran.
Bagaimana
kita mendapatkan hikmat Surga? Kita
mendapat hikmat Surga dari:
- Takut
akan Tuhan (sudah diterangkan di ibadah sebelumnya).
- Kelemahlembutan.
Ad.
2 KELEMAHLEMBUTAN
Yakobus
3:13
3:13.
Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan
cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat
yang lahir dari kelemahlembutan.
Praktek
lemah lembut adalah :
- Hati
yang lemah lembut.
Yakobus
1:21 1:21
Sebab itu buanglah
segala sesuatu yang kotor dan kejahatan
yang begitu banyak itu dan terimalah
dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
Hati
yang lemah lembut adalah hati yang disucikan dari segala dosa
kejahatan dan kenajisan sehingga bisa menerima dua hal:
- Firman
Allah sekeras apapun/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata
dua.
Proses
menerima Firman adalah :
- Mendengar.
- Mengerti.
- Percaya/yakin/tahu
dengan pasti (Firman menjadi iman di dalam hati sehingga membuat
kita terharu).
Kisah
Rasul 2:36-37 2:36
Jadi seluruh kaum Israel harus tahu
dengan pasti,
bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi
Tuhan dan Kristus." 2:37. Ketika mereka mendengar hal itu
hati mereka sangat terharu,
lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain:
"Apakah yang harus kami perbuat,
saudara-saudara?"
'Terharu',
artinya bisa menyadari, menyesali dan mengakui dosa-dosa kita
kepada Tuhan dan sesama sehingga darah Yesus mengampuni dosa dan
kita diselamatkan.
Kisah
Rasul 5:33 5:33
Mendengar perkataan itu sangatlah tertusuk
hati
mereka dan mereka bermaksud membunuh
rasul-rasul itu.
Hati
yang keras adalah
tertusuk hati saat mendengar Firman/menolak Firman pengajaran
sehingga menyimpan kepahitan, kebencian dan kenajisan sampai
kehilangan keselamatan/binasa untuk selama-lamanya.
- Menerima
sesama apa adanya baik kelebihan maupun kekurangannya.
Praktek
menerima sesama dalam kelebihannya adalah jangan iri hati tetapi
bisa meneladan dan mengucap syukur. Jika sesama memiliki
kekurangan, kita harus mengampuni, melupakan dan mendoakan.
Jadi,
hati yang
lemah lembut adalah hati yang tidak memiliki dosa
karena dosa sendiri dan sesama sudah diselesaikan. Hasilnya, kita
akan mengalami perhentian/ketenangan
bahkan semua menjadi enak dan ringan.
- Lidah
yang lembut,
yaitu dapat mengaku dosa, tidak berdusta/berkata benar, berkata baik
dan menjadi berkat bagi orang lain.
I
Petrus 3:10 3:10
"Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat
hari-hari baik,
ia harus menjaga
lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan
yang menipu.
Hasil
lidah lembut adalah semua menjadi baik
termasuk masa depan yang baik.
- Karakter
yang lembut,
yaitu memiliki 9 buah-buah roh.
Galatia
5:22-23 5:22
Tetapi buah Roh ialah: kasih,
sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan,
kesetiaan, 5:23
kelemahlembutan,
penguasaan diri.
Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
'Penguasaan
diri',
menunjuk bahwa daging sudah terobek/pintu tirai terobek.
Penguasaan
diri artinya:
- Bisa
mengendalikan emosi supaya tidak terjadi pertengkaran.
- Menguasai
hawa nafsu/keinginan daging yang bertentangan dengan Firman Allah
dan mengarah pada dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan.
- Tidak
bimbang/kuatir tetapi hanya berharap kepada Tuhan.
1
Petrus 4:7 4:7.
Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah
dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
Hasil
penguasaan diri adalah ketenangan, artinya:
- Mantap
dalam penggembalaan yang benar seperti Yakub. Penggembalaan yang
benar ditandai dengan makanan/Firman yang benar, gembala dan domba
harus berada di kandang.
- Hanya
percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan seperti raja
Hizkia.
Yesaya
36:12, 21 36:12
Tetapi juru minuman agung berkata: "Adakah tuanku mengutus aku
untuk mengucapkan perkataan-perkataan ini hanya kepada tuanmu dan
kepadamu saja? Bukankah juga kepada orang-orang yang duduk di atas
tembok, yang memakan tahinya dan meminum air kencingnya
bersama-sama dengan kamu?" 36:21 Tetapi orang berdiam diri
dan tidak menjawab dia sepatah katapun, sebab ada perintah raja,
bunyinya: "Jangan
kamu menjawab dia!"
Yesaya
37:1, 14, 36 37:1.
Segera sesudah raja Hizkia mendengar itu, dikoyakkannyalah
pakaiannya dan diselubunginyalah badannya dengan kain kabung, lalu
masuklah
ia ke rumah TUHAN. 37:14
Hizkia menerima surat itu dari tangan para utusan, lalu membacanya;
kemudian pergilah ia ke rumah TUHAN dan membentangkan
surat itu di hadapan TUHAN. 37:36
Keluarlah Malaikat TUHAN, lalu dibunuh-Nyalah seratus delapan puluh
lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Keesokan harinya
pagi-pagi tampaklah, semuanya bangkai orang-orang mati
belaka!
Yesaya
38:1-3 38:1.
Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu
datanglah nabi Yesaya bin Amos dan berkata kepadanya: "Beginilah
firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab
engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi." 38:2 Lalu Hizkia
memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada
TUHAN. 38:3 Ia berkata: "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa
aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati
dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu."
Kemudian menangislah
Hizkia dengan sangat. 38:5
"Pergilah dan katakanlah kepada Hizkia: Beginilah firman
TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar
doamu dan telah Kulihat air matamu.
Sesungguhnya Aku
akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi,
'Menangis
dengan sangat',
menunjuk tangisan seorang bayi, artinya Hizkia dilembutkan
hatinya sampai seperti seorang bayi.
Tangisan
bayi menarik uluran belas kasih Tuhan untuk:
- Menghapus
kemustahilan sehingga Hizkia diperpanjang umurnya 15 tahun.
- Memelihara
hidup kita di tengah dunia yang sudah mustahil.
- Mengubahkan
hidup kita secara terus-menerus sampai suatu waktu kita menjadi
sempurna seperti Yesus saat kedatanganNya kedua kali. Kita masuk
dalam pesta nikah Anak Domba Allah, Kerajaan 1000 tahun
damai/Firdaus yang akan datang sampai kerajaan Surga/Yerusalem
Baru.
Wahyu
19:9 19:9
Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka
yang diundang ke perjamuan
kawin Anak Domba."
Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar,
perkataan-perkataan dari Allah."
Wahyu
3:21 3:21
Barangsiapa
menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas
takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama
dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Janji
Tuhan ini disampaikan pada jemaat Laodekia yang seperti muntah/tidak
berguna. Tetapi jika semuanya melembut, semua akan menjadi baik,
semua diselesaikan oleh Tuhan dan kita disempurnakan seperti Yesus.
Tuhan
memberkati.
|