Ibadah Raya Surabaya, 22 Desember 2013 (Minggu Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 1:9
1:9 Aku, Yohanes, saudara dan sekutumudalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.

Rasul Yohanes berada di pulau Patmos bukan karena melakukan kejahatan, tetapi karena Firman Allah dan kesaksian Yesus.

Jadi, Rasul Yohanes mengalami sengsara dagingkarena Firman Allah dan kesaksian Yesus sehingga mendorong untuk masuk persekutuan yang benar dengan Tuhan dan sesama('saudara dan sekutumu').

Sengsara daging karena Firman dan Roh Kudus akan menyatukan kita, tetapi sengsara daging karena berbuat dosa akan mencerai-beraikan.

Ada 3 hal penting dalam persekutuan(mulai diterangkan dari Ibadah Raya Surabaya, 15 Desember 2013):
Wahyu 1: 9
1:9 Aku, Yohanes, saudara dan sekutumudalam kesusahan, dalam Kerajaandan dalam ketekunan menantikan Yesus..

  1. Persekutuan dalam kesusahan.
  2. Persekutuan dalam kerajaan.
  3. Persekutuan dalam ketekunan untuk menantikan Yesus.

PERSEKUTUAN DALAM KESUSAHAN
= tanda kematian/jalan kematian= HIDUP BENAR.

Dalam persahabatan, nikah rumah tangga, pelayanan, persekutuan yang sejati justru saat dalam masa-masa kesusahan.

PERSEKUTUAN DALAM KERAJAAN
= tanda kebangkitan/jalan kebangkitan.
Kerajaan Surga adalah kerajaan dari imam-imam dan raja-raja. Jadi kita harus menjadi imam-imam dan raja-rajayang melayani dengan PENUNDUKAN.
Kita berdoa supaya dalam rumah tangga dan penggembalaan jangan ada orang asing (orang yang tidak menjadi imam dan raja). Semua harus menjadi imam-imam dan raja-raja yang melayani dengan penundukan kepada tuan yang bengis apalagi kepada Tuhan yang berkorban nyawa.
Kalau ada orang asing maka akan terpisah.
Hanya imam dan raja yang berhak masuk dalam kerajaan Surga.

PERSEKUTUAN DALAM KETEKUNAN UNTUK MENANTIKAN YESUS
= tanda kemuliaan/jalan kemuliaan.

Kita sudah mempelajari ketiga hal diatas.
Tapi malam ini kita masih tetap membahas persekutuan yang ketiga yaitu persekutuan dalam ketekunan untuk menantikan Yesus.

Lukas 12:35-40
12:35 "Hendaklah pinggangmu tetap berikatdan pelitamu tetap menyala.
12:36 Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.
12:37 Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka.
12:38 Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah mereka.
12:39 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.
12:40 Hendaklah kamu juga siap sedia, karena
Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan."

= awasan bagi kita. Kita tidak pernah tahu kapan Tuhan akan datang kedua kali (kedatangan Tuhan seperti pencuri). Oleh sebab itu, sikap kita harus TEKUN DAN SABARuntuk menanti kedatangan Yesus= siap sedia/BERJAGA-JAGAsupaya tidak tidur rohani, sehingga saat kedatangan Yesus kedua kali, kita bisa terangkat bersama-sama dengan Dia.

Dalam Lukas 12:35-40, ada 3 tanda kehidupan yang berjaga-jaga:
  1. ay. 35a= 'Hendaklah pinggangmu tetap berikat'= pinggang tetap berikat= ikat pinggang kebenaran.
    Efesus 6:14
    6:14 Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenarandan berbajuzirahkan keadilan,

    Yohanes 17:17
    17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

    Kebenaran= Firman Tuhan= sesuatu yang menyucikan dan menguduskan, itulah Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

    Ibrani 4:12
    4:12 Sebabfirman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

    Yeremia 23:29
    23:29 Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?

    Firman pengajaran adalah Firman Tuhan yang bagaikan apiuntuk menyucikan kita lahir dan batin/luar dan dalam.
    Inilah yang kita butuhkan untuk menantikan kedatangan Yesus kedua kali.
    Penyucian ini meliputi:


    • dimulai dari dalam hatidan pikirankita (batin).
      Markus 7:21-22
      7:21.sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan(1), pencurian(2), pembunuhan(3),
      7:22.perzinahan(4), keserakahan(5), kejahatan(6), kelicikan(7), hawa nafsu(8), iri hati(9), hujat(10), kesombongan(11), kebebalan(12).

      = hati pikiran berisi 12 keinginan jahat dan najis. Kalau hati pikiran tidak disucikan, akan menjadi perbuatan dan perkataan yaitu percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, sampai puncaknya kebebalan (tidak bisa dinasehati= tidak taat dengar-dengaran).

    • penyucian dari perbuatan-perbuatan dosasampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum dan kawin-mengawinkan.
    • penyucian yang terakhir yaitu penyucian perkataansampai kita sempurna seperti Yesus.

    Ukuran kesempurnaanyaitu:

    • dimulai dari tidak ada dusta. Kalau berdusta, akan menuju kebinasaan. Kalau tidak berdusta, akan menuju Surga. Jadi, dusta/tidak, itu sudah menentukan kita surga atau neraka.
      Wahyu 14:5
      14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.


    • tidak salah dalam perkataan,sehingga seluruh kehidupannya sempurna dan layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Tidak salah dalam perkataan= banyak menyeru 'haleluya'.

      Yakobus 3:2
      3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.


    Jadi tetap berikat pinggang adalah kita berjaga-jaga di dalam NYALA API FIRMAN, supaya kita terus disucikan sampai kita sempurna.

  2. ay. 35= 'pelitamu tetap menyala'.
    Supaya pelita tetap menyala, kita harus memiliki minyak persediaan (Roh Kudus)= berjaga-jaga dalam NYALA API ROH KUDUS.
    Keadaan dunia akhir jaman ini gelap. Yang kita butuhkan adalah minyak persediaan supaya pelita tidak padam.

    Roma 12:11
    12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

    Tanda berjaga-jaga dalam Roh Kudus: setia dan berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
    Kalau kendor, pelita akan mulai padam. Kalau padam, saat Tuhan datang pasti tertinggal. Kalau kesucian turun, urapan juga pasti akan turun dan kesetiaan juga turun.
    Hati-hati!Kalau kesucian, urapan, dan kesetiaan menurun, maka bisa menyala-nyala dalam birahisampai puncaknya dosa yaitu dosa sex yang ada di dalam hati, pikiran/angan-angan, bahkan sampai pada perbuatan (penyimpangan-penyimpangan sex, nikah yang salah, sampai kehancuran nikah) sampai masuk kebinasaan. Disinilah, banyak kaum muda yang mengalami kejatuhan.

    Roma 1:27
    1:27 Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahimereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.


  3. Lukas 12:36
    12:36 Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.

    Yang ketiga: k
    ita hidup dalam suasana perkawinanyaitu suasana sukacita dan bahagia oleh nyala api kasih Allah.
    Sukacita dan kebahagiaan tergantung dari apakah ada api kasih Allah atau tidak. Kalau ada api kasih Allah, kita akan selalu mengalami sukacita dan kebahagiaan surga dimanapun, kapanpun, dan dalam situasi kondisi apapun.
    Jadi kita harus berjaga-jaga dalam Nyala Api Kasih Allah.
    Kalau ada api kasih Allah, kita tidak akan ada putus asa, kecewa, bersungut-sungut, ngomel, dan sebagainya yang bisa membuat kita tertinggal.

Kesimpulan: persekutuan dalam ketekunan untuk menantikan kedatangan Yesus adalah berjaga-jaga dalam api Firman Allah(hidup suci), api Roh Kudus(setia dan berkobar-kobar), dan api kasih Allah(sukacita dan bahagia surga).

Ibrani 1:7
1:7 Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat malaikat-malaikat-N menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api."

Pelayan Tuhan yang suci, setia berkobar-kobar, dan ada sukacita Surga adalah pelayan Tuhan bagaikan nyala api.

Daniel 7:9
7:9 Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan,lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala apidengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;

= tahta Surga sama dengan nyala api.
Tadi pelayan Tuhan bagaikan nyala api. Tahta surga bagaikan nyala api.
Jadi, pelayan Tuhan yang suci, setia berkobar-kobar, dan ada sukacita Surga adalah tahta surgadi bumi. Kalau melayani tanpa kesucian, hanya akan menjadi tahta setan.

Mazmur 11:4
11:4 TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus; TUHAN, takhta-Nya di sorga; mata-Nyamengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.

Isi dari tahta Tuhan adalah mata Tuhan.
Kalau kita menjadi tahta Tuhan, mata Tuhan selalu mengamat-amati kita.
Ini adalah pandangan kasih karunia Tuhandengan anugerah dan belas kasih Tuhan kepada kita yang selalu memperhatikan, tidak pernah tinggalkan kita, memperdulikan, bergumul, dan mengerti keadaan kita sampai yang terdalam.
Saat tidak ada yang memperhatikan kita, itulah saat bagi kita untuk memandang Tuhan.

Kalau Tuhan memperhatikan kita, hasilnya:
Tuhan memberkati.