Ibadah Raya Surabaya, 24 April 2016 (Minggu Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 4: 4
4:4. Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.

Di sekeliling takhta TUHAN ada dua puluh empat tua-tua yang duduk di atas takhta-takhta.
Dua puluh empat tua-tua terbagi menjadi 2 bagian:
Kita belajar soal dua macam kegerakan ini di dalam injil Matius.
Di dalam Matius 14-15, terjadi 2 kali pemecahan roti (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 04 April 2016):
  1. Matius 14: 13-21 => pemecahan roti pertama: 5 roti dan 2 ikan untuk memberi makan 5000 orang= kegerakan Roh Kudus hujan awal.

    Roti= firman.
    Angka 5 menunjuk pada 5 luka Yesus di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa--kurban Kristus.

    Jadi, kegerakan Roh Kudus hujan awal adalah kegerakan dalam injil keselamatan/firman penginjilan--kabar baik--untuk menyelamatkan manusia berdosa atau untuk memanggil orang berdosa, supaya percaya Yesus dan diselamatkan.

  2. Matius 15: 32-39 => pemecahan roti kedua: 7 roti dan beberapa ikan untuk memberi makan 4000 orang= kegerakan Roh Kudus hujan akhir.

    Angka 7= sempurna.
    Roti= firman.
    Jadi, kegerakan Roh Kudus hujan akhir adalah kegerakan dalam cahaya injil tentang kemuliaan Kristus/firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua--kabar mempelai--, untuk menyucikan--memilih--orang-orang yang sudah selamat sampai sempurna, supaya menjadi mempelai wanita TUHAN yang sempurna, yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan duduk di atas takhta seperti dua puluh empat tua-tua.

Waspada!
Di antara pemecahan roti pertama dan kedua, terdapat 3 cerita yang menunjukkan 3 hal--sudah selamat, mau sempurna, harus perhatikan 3 hal--:
  1. Matius 14: 22-36 => Yesus berjalan di atas air dan Petrus hampir tenggelam. Sekarang, sama dengan gereja TUHAN dengan pengalamannya(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 04 April 2016sampai Ibadah Raya Surabaya, 10 April 2016).

    Dari selamat--kegerakan hujan awal--menuju sempurna--kegerakan hujan akhir--harus waspada, sebab banyak yang hampir tenggelam, seperti Petrus. Petrus yang hebat bisa tenggelam, apalagi kita. Harus hati-hati!

  2. Matius 15: 1-20 => perintah Allah dan adat istiadat Yahudi. Sekarang, artinya bangsa Israel dengan kesesatannya(diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 April 2016).

    Hati-hati! Sementara selamat, mau sempurna, banyak yang tersesat. Dulu, umat Israel yang keluar dari Mesir sejumlah 603.550 orang--sudah selamat, tetapi yang sampai Kanaan hanya 2 orang, yang lain mati semua; tersesat.

  3. Matius 15: 21-28 => perempuan Kanaan yang percaya. Ini menunjuk pada bangsa kafir dengan kebutuhannya.

    Bangsa kafir hanya butuh remah-remah roti.
    Remah-remah roti= pembukaan firman--kurban Kristus.

    Kalau tidak ada remah-remah roti, akan menjadi seperti anjing dan babi, nikah dan buah nikahnya hancur.
    Dari selamat menuju sempurna, hanya butuh remah-remah roti. Tidak ada lainnya. Di luar itu, tidak bisa apa-apa. Karena itu dalam ibadah harus mencari remah-remah roti, bukan lainnya, supaya kita bisa sampai pada kesempurnaan.

AD. 2. BANGSA ISRAEL DENGAN KESESATANNYA

Mengapa Israel tersesat?

Ibrani 3: 7-11
3:7. Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya,
3:8.
janganlah keraskan hatimuseperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun,
3:9. di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya.
3:10. Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka
sesat hati, dan mereka tidak mengenal jalan-Ku,
3:11. sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."
'sesat hati' = keras hati.
'tidak mengenal jalan-Ku' =sesat jalan atau tersesat.

Israel atau kita tersesat karena keras hati, artinya menolak firman; sama dengan: sesat hatidan sesat jalan; tidak mengenal jalan TUHAN.
Akibatnya:

PRAKTIK KERAS HATI
:
  1. Matius 15: 1-9 (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 17 April 2016sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 18 April 2016), yaitu menolak firman Allahkarena mempertahankan adat istiadat orang Yahudi--peraturan manusia dan lain-lain.

  2. Matius 15: 10-20= hatinya berisi keinginan jahat dan najis. Kalau berisi firman, Roh Kudus, dan kasih Allah, maka hatinya lembut.

    Matius 15: 19
    15:19. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat(1), pembunuhan(2), perzinahan(3), percabulan(4), pencurian(5), sumpah palsu(6)dan hujat(7).
Malam ini kita mempelajari ayat 10-20.
Apa persamaannya orang yang keras hati dan berisi kejahatan-kenajisan?

Matius 15: 13

15:13. Jawab Yesus: "Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di sorga akan dicabut dengan akar-akarnya.

Karena keras hati, maka orang Farisi dan ahli Taurat--orang Israel--menjadi seperti pohon yang dicabut sampai akar-akarnya.
Artinya: kering rohani, mati rohani, tidak bergairah lagi dalam perkara rohani; perkataannya kering sampai kematian kedua di neraka selama-lamanya.
Inilah keadaan orang yang tersesat.

Karena itu, supaya tidak keras hati/tersesat, kita harus berusaha menjadi pohon yang berbuah. Jangan menjadi pohon yang dicabut!
Pohon yang berbuah= melembut--seperti pohon ara kalau sudah melembut, berarti sudah tiba musim berbuah.

Supaya bisa berbuah, kita harus memperhatikan 2 hal:
  1. AKARharus diperhatikan.
    Jangan sampai ada akar yang tidak baik, yaitu akar dosa! Kalau ada akar dosa, berarti busuk dan akan dicabut.

    Ada 3 macam akar yang tidak baik:

    • 1 Timotius 6: 10
      6:10. Karena akar segala kejahatanialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

      Akar tidak baik yang pertama: akar kejahatan, yang sepasang dengan akar kenajisan.

      Tadi, di Matius juga ada akar kejahatan di dalam hati. Hati adalah pusat kehidupan kita. Tanaman mau tumbuh dan berbuah atau tidak, bergantung pada akarnya.

      Matius 15: 19-20
      15:19. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat(1), pembunuhan(2), perzinahan(3), percabulan(4), pencurian(5), sumpah palsu(6)dan hujat(7)
      15:20. Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang."

      'pikiran jahat' = prasangka buruk.
      'pembunuhan' = kebencian.
      'sumpah palsu' = dusta.

      Kalau ada sumpah palsu--berdusta--pasti mengarah pada menghujat. Sebelum menghujat, memfitnah terlebih dahulu--memfitnah sesama--sampai menghujat TUHAN, artinya menyalahkan TUHAN--pengajaran yang benar, bahkan mendukung yang salah.

      Memfitnah artinya yang benar jadi salah dan yang salah jadi benar. Memfitnah orang terus, jika sudah tidak ada lagi, akhirnya kepada TUHAN--menghujat TUHAN.

      7 macam akar yang tidak baik dalam hati, dibagi menjadi dua, yaitu akar kejahatan dan akar kenajisan.
      Akar kenajisan: mengarah pada dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba) dan kawin-mengawinkan.
      Namanya akar, sulit dicabut. Kalau tidak ada pedang firman--pedang yang tajam--, sampai TUHAN datangpun, tidak akan pernah terlepas dari akar kenajisan.

      Akar kejahatan: cinta akan uang yang membuat kikir dan serakah.
      Kikir= tidak bisa memberi.
      Serakah= merampas atau mencuri milik orang lain (korupsi, menipu dan lain-lain), mulai dari mencuri milik TUHAN (persepuluhan dan persembahan khusus).

      Akar ini harus dicabut, kalau tidak, ia pasti keras hati--sesat hati--dan tidak akan sampai ke Yerusalem baru.

    • Yesaya 5: 24
      5:24. Sebab itu seperti lidah api memakan jerami, dan seperti rumput kering habis lenyap dalam nyala api, demikian akar-akar mereka akan menjadi busuk, dan kuntumnya akan beterbangan seperti abu, oleh karena mereka telah menolak pengajaran TUHAN semesta alam dan menista firman Yang Mahakudus, Allah Israel.

      'akar-akar mereka akan menjadi busuk' = akar kering.

      Akar tidak baik yang kedua: akar busuk.
      Artinya: menghina, mengkritik--menista--, sampai menolak firman pengajaran benar; sama dengan mempertahankan dosa--membuat rohaninya kering--, sehingga ia suka bersungut-sungut, berdusta, dan menghujat.

      Kalau kering rohani bisa dideteksi dari perkataannya, yaitu dusta, bersungut-sungut, mengomel, memfitnah, sampai menghujat. Pasti terjadi! Ini akar busuk/akar kering.

    • Ulangan 29: 18
      29:18. Sebab itu janganlah di antaramu ada laki-laki atau perempuan, kaum keluarga atau suku yang hatinya pada hari ini berpaling meninggalkan TUHAN, Allah kita, untuk pergi berbakti kepada allah bangsa-bangsa itu; janganlah di antaramu ada akar yang menghasilkan racunatau ipuh.

      Akar yang ketiga: akar beracun, yang membuat kita meninggalkan TUHAN; tidak setia dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN.

      Kalau diteruskan, pohon ini semakin menjauhi sumber air, sehingga semakin kering, sampai satu waktu tercabut sampai ke akarny, tidak sampai pada perhentian--Yerusalem baru--,dan binasa selamanya.

    Jadi, akar ini menentukan kita tersesat atau tidak; menentukan pohon berbuah atau dicabut sampai ke akar-akarnya--kering sampai ke akarnya; menentukan kita bertumbuh atau tidak; menentukan kita lembut atau tidak.
    Hati-hati! Ada 3 macam akar yang tidak baik!

    Kalau mempunyai 3 akar yang tidak baik, berarti ia tidak bertobat dan lahir baru--sama seperti Yudas Iskariot.
    Yudas Iskariot memiliki akar kejahatan-kenajisan, dan pasti ada akar busuk dan akar racun. Tiga macam akar ini bekerjasama terus.
    Yudas Iskariot mati dengan perutnya terbelah--seperti pohon dicabut--sampai kematian kedua di neraka.

    Kematian kedua adalah lautan api dan belerang--neraka.
    Wahyu 20: 14

    20:14. Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.

    Yudas Iskariot ini rasul dan bendahara--kepercayaan TUHAN--, tetapi bisa tersesat dan mati dengan perutnya terbelah, apalagi kita. Jaga akar-akar dalam hati!

    Kalau kita bisa bertobat dan lahir baru, berarti kita mencabut akar-akar yang tidak baik sehingga memiliki akar yang baik.
    Bertobat dan lahir baru--lewat baptisan air dan Roh Kudus--adalah akar orang kristen yang tidak kelihatan.

    Bertobat adalah mati terhadap dosa. Setelah itu masuk baptisan air (orang yang sudah mati, dikuburkan dalam baptisan air). Setelah itu mengalami baptisan Roh Kudus, sehingga akar yang tidak baik dicabut dan memiliki akar yang baik.

    Perhatikan! Akar di dalam hati--tidak kelihatan--merupakan dasarorang Kristen, yaitu bertobat dan lahir baru.

    "Karena itu untuk melayani di tempat ini harus isi formulir (saya mencontoh dari guru dan gembala saya). Bukan macam-macam, tetapi karena saya tidak tahu akarnya: 'Bagaimana baptisannya dulu?' Harus diisi, bukan saya menghakimi, tetapi supaya akarnya benar. Kalau akarnya tidak benar, saya bertanggung jawab juga kalau nanti tercabut. Kalau belum benar, ditanya, kalau bisa diperbaiki, selesai, dan silahkan melayani. Yudas Iskariot saja tercabut, apalagi kita. Kita harus waspada."

    Amsal 12: 3
    12:3. Orang tidak akan tetap tegak karena kefasikan, tetapi akar orang benar tidak akan goncang.

    'kefasikan' = dosa.
    'tetapi akar orang benar tidak akan goncang' = jangankan tercabut akarnya, goncangpun tidak.

    Orang berbuat dosa mungkin kelihatan enak hidupnya, tetapi sebentar lagi, ia akan tercabut dan habis.

    Akar yang baik adalah akar orang benar. Kita mencabut akar-akar yang tidak baik sehingga memiliki akar orang benar; sama dengan HIDUP DALAM KEBENARANdan kita MENJADI SENJATA KEBENARAN. Ini akar yang kuat. Jangankan tercabut, goyahpun tidak, artinya tahan uji untuk mengikuti dan melayani TUHAN sampai garis akhir--sampai meninggal atau sampai TUHAN datang kembali--apapun tantangan dan rintangan yang kita hadapi.

    "Karena itu firman TUHAN soal bertobat dan baptisan selalu diulang-ulang. Tujuannya untuk melihat akarnya. Diulang terus syarat, proses, dan dan hasilnya. Lebih baik diulang-ulang, supaya tidak tercabut."

    Amsal 12: 12
    12:12. Orang fasik mengingini jala orang jahat, tetapi akar orang benar mendatangkan hasil.

    Kalau akar kita benar, kita akan mendapatkan hasil, yaitu hidup kita berhasil dan berbuah; kita tidak akan tercabut.

    Orang yang sesat hati-sesat jalan, hatinya tidak damai, dan tidak mencapai sorga--sama seperti pohon yang tercabut karena akarnya tidak baik; hatinya tidak baik.
    Karena itu kita berusaha, supaya kita menjadi pohon yang berbuah dengan akar yang benar--memiliki hati yang lembut.

    Bertobat dan lahir baru--baptisan air dan Roh Kudus--, adalah proses untuk memperbaiki akar. Harus benar mulai dari pertobatan, baptisan air, dan baptisan Roh Kudus--cara dan hasilnya benar--, supaya akarnya benar.

    Akarnya sudah bagus, lalu ditanam di mana? Kita perhatikan yang kedua.

  2. Mazmur 92: 13-16
    92:13. Orang benar akan bertunas seperti pohonkorma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon;
    92:14. mereka yang
    ditanam di bait TUHANakan bertunas di pelataran Allah kita.
    92:15. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar,
    92:16. untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya.

    Biar akarnya bagus, tetapi kalau ditanam di tempat yang tandus, akan mati juga, percuma. Tempat menanamnya ini juga menentukan, sehingga pohon itu bisa berbuah.
    Pada tanaman-tanaman harus diperhatikan iklim, cuaca, dan suhunya. Tanaman yang harus ditanam di dataran tinggi, tetapi ditanam di dataran rendah, tidak akan berbuah.

    Hal kedua yang harus diperhatikan: pohon harus DITANAM DI BAIT ALLAH.

    Manusia ini hanya seperti pohon--kayu. Akarnya harus bagus. Kalau tidak, akan dicabut seperti Yudas. Akar ini di dalam tanah, tidak kelihatan.
    Yudas kelihatan hebat--murid lainnya lari, tetapi dia mencium Yesus--, padahal akarnya busuk. Ini yang bahaya. Hamba TUHAN dillihat berkhotbah, tetapi bagaimana akarnya? Kita kelihatan baik dan lain-lain, tetapi akar di dalam hati inilah yang dilihat.
    Karena itu soal bertobat dan baptisan air diulang-ulang, supaya akarnya benar.

    Pohon ditanam di Bait Allah= TERGEMBALA DENGAN BENAR DAN BAIK. Pohon ara di pinggir jalan--tidak tergembala--kering sampai ke akar-akarnya dan akhirnya tercabut--mati rohani, sampai kematian kedua, binasa selamanya.

    Saat itu Yesus lapar lalu melihat pohon ara di pinggir jalan, sudah banyak daunnya--banyak aktifitas dalam pelayanan. Yesus berpikir: Kalau sudah berdaun, tentunya sudah ada 1-2 buahnya. Ternyata tidak ada buahnya. Mengapa? Karena akarnya tidak baik, tempat menanamnya tidak baik, yaitu di pinggir jalan--Kristen jalanan, tidak tergembala.

    Tergembala dengan benar dan baik, artinya:

    • Tergembala pada firman pengajaran yang benar--pribadi Yesus--, seperti carang melekat pada pokok anggur yang benar, bukan tergembala pada orangnya. Kalau pokoknya bermasalah, carangnya tidak bisa hidup. Harus safepokoknya!

      Kalau pokoknya bermasalah--menyerap dari tanah beracun--, akan kering dan habis semua.

      "Dekat Lapindo ini pohon-pohon kering karena di bawahnya mengandung racun-racun. Pohon-pohon kelihatannya makan, tetapi makan racun dan kering. Pokok inilah yang menentukan, karena pokok yang mencari sari-sari makanan dan membagikannya. Bukan berarti hanya di sini yang benar. Dilihat saja. Kalau pengajaran benar, pasti pelayanan dan penyembahannya benar. Pengajaran itu pokok atau kepala. Kalau pengajarannya (kepala) beda, pasti beda semuanya (geraknya beda), tidak mungkin sama. Kita sungguh-sungguh hari-hari ini."

    • Selalu berada di kandang penggembalaan--ruangan suci; ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok--:

      1. Pelita emas: ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam karunia-Nya; kita ditanam di tepi air kehidupan Roh Kudus.

      2. Meja roti sajian: ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus; kita ditanam di tepi air kehidupan firman Allah.

      3. Mezbah dupa emas: ketekunan dalam ibadah doa penyembahan; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya; kita ditanam di tepi air kehidupan kasih Allah.

      Kalau akarnya bagus, lalu ditanam di tepi air, maka tidak akan pernah kering.

      Orang yang sesat hati dan sesat jalan--keras hati--tidak akan sampai ke Kanaan--sekarang menunjuk Kanaan Samawi--, tetapi bergelimpangan di padang gurun. Ini seperti pohon ara yang sudah tumbuh bagus, tetapi tidak bisa berbuah, karena akarnya kering, sehingga dicabut. Tidak ada artinya, tidak ada bekasnya lagi dalam mengikuti TUHAN.

      Sama seperti Yudas Iskariot yang tidak ada indahnya lagi, tidak ada bekasnya. Yudas adalah rasul, tetapi perutnya terbelah--tidak hanya telanjang, tetapi sampai robek perutnya.

      Kita harus ditanam di tepi air kehidupan--tergembala.

    Yeremia 17: 7-8
    17:7. Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
    17:8. Ia akan
    seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

    'yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air' = akarnya tidak pernah kering.

    Kalau tergembala dengan benar baik--seperti pohon yang ditanam di tepi air kehidupan Firman Allah, Roh Kudus, dan kasih Allah--, akarnya tidak akan pernah kering, bahkan bisa berbuah.
Kita perhatikan akar dan kita harus tergembala, supaya akarnya tidak kering dan bisa berbuah.
Hasilnya:
  1. Mazmur 92: 13
    92:13. Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon;

    Hasil pertama: tumbuh seperti pohon aras.
    Pohon aras adalah pohon yang paling tinggi dan paling kuat. Padahal kalau tinggi, pohon aras dapat angin yang paling banyak, tetapi tidak roboh--kuat. Ini adalah kuat teguh hati.

    Jika akarnya baik-benar--hidup benar dan menjadi senjata kebenaran--, lalu ternanam di Bait Allah--tergembala dengan benar dan baik--, kita akan tumbuh subur seperti pohon aras--kuat dan teguh hati.
    Kehidupan inilah yang dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir.

    Yosua 1: 6-7, 9, 18
    1:6. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka.
    1:7. Hanya,
    kuatkan dan teguhkanlah hatimudengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi.
    1:9. Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu:
    kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi."
    1:18. Setiap orang yang menentang perintahmu dan tidak mendengarkan perkataanmu, apapun yang kauperintahkan kepadanya, dia akan dihukum mati. Hanya,
    kuatkan dan teguhkanlah hatimu!"

    4 kali dituliiskan 'kuatkan teguhkanlah hatimu' waktu Yosua menggantikan Musa, untuk memimpin bangsa Israel menuju Kanaan. Hanya ini yang dibutuhkan. Diulangi 4 kali, artinya:

    • Penekanan yang sungguh-sungguhuntuk dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir--pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Dulu Yosua dipakai dalam kegerakan masuk ke Kanaan; sekarang kita dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir.

      Kuat teguh hati, artinya:

      1. Berpegang teguh pegajaran yang benar dan taat,
      2. hidup dalam kebenaran,
      3. setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan,
      4. menyembah TUHAN.

      Contoh kehidupan yang kuat dan teguh hati adalah Sadrakh, Mesakh, Abednego, dan Daniel. Inilah orang-orang yang dipakai oleh TUHAN, karena mereka kuat dan teguh hati.

    • 4 kali disebutkan 'kuat teguh hati', karena kita menghadapi 4 kali penyesatan. Di akhir zaman, tanda utama kedatangan Yesus adalah terjadi penyesatan.
      Matius 24: 3-5, 11, 24
      24:3. Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"
      24:4. Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang
      menyesatkankamu!
      24:5. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan
      menyesatkanbanyak orang.
      24:11. Banyak nabi palsu akan muncul dan
      menyesatkanbanyak orang.
      24:24. Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka
      menyesatkanorang-orang pilihan juga.

      'apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?'= tanda kiamat atau tanda kedatangan TUHAN YESUS kedua kali.

      Penyesatan ini melanda 4 penjuru bumi, sampai menyesatkan orang-orang pilihan.

      "Dulu Pdt Totaijs mengatakan: Orang pilihan adalahorang yang dipakai oleh TUHAN (bintang-bintang gugur diseret oleh ekor ular). Saya periksa catatan saya tentang penyesatan--beliau yang bicara lalu saya yang mencatat (catatan saya saat terakhir kali Pdt Totaijs ke Indonesia)--, saya kaget juga, orang pilihan adalah orang-orang dalam kabar mempelaiatau dalam pengajaran yang benar. Betapa dahsyatnya!"

      Oleh sebab itu TUHAN katakan 4 kali 'kuat teguh hati' untuk menghadapi 4 kali penyesatan (di 4 penjuru bumi).

    • 4 kali disebutkan 'kuat teguh hati' untuk menghadapi penyembahan palsu; untuk mempertahankan pengajaran dan penyembahan yang benar.
      Wahyu 19: 1, 3-4, 6
      19:1. Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita,
      19:3. Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "
      Haleluya! Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya."
      19:4. Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin,
      Haleluya."
      19:6. Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "
      Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

      4 kali penyembahan yang benar--di sorga 3 kali, dari di bumi 1 kali (di awan-awan).

      Dulu seperti Sadrakh, Mesakh, Abednego, dan Daniel. Sekarang kita jugadipaksa untuk ikut pengajaran dan penyembahan palsu.

      Tadi dalam ibadah di Malang, Sadrakh, Mesakh, Abednego, dan Daniel hutang budi pada raja. Mereka orang buangan, tetapi diberikan kedudukan dan gaji tinggi. Mereka tidak akan mengomel kalau disuruh bekerja lembur, karena mereka tahu balas budi. Tetapi saat raja suruh menyembah patung/menyembah raja, mereka tidak mau sekalipun diancam dimasukkan dalam api yang dipanaskan 7 kali. Mereka tidak perlu menjawab: Kami tidak perlu menjawab, kalau TUHAN tolong kami atau TUHAN tidak tolong kami, kami tidak akan menyembah patung dan tetap menyembah TUHAN.

      Nanti kita akan diperhadapkan pada hal ini, sampai pada penyembahan antikris. Sekarang di kantor diperhadapkan dengan menyembah uang: serakah (merampas hak orang lain), disuruh korupsi sampai diancam. Semua mengarah pada penyembahan palsu. Kita harus hati-hati!

    Mari, pertahankan pengajaran dan penyembahan yang benar apapun ancamannya!
    Dulu di Bait Allah Salomo, pohon aras juga dipakai.

    1 Raja-raja 5: 6(tentang persiapan mendirikan Bait Allah Salomo)
    5:6. Oleh sebab itu, perintahkanlah orang menebang bagiku pohon-pohon arasdari gunung Libanon, dan biarlah hamba-hambaku membantu hamba-hambamu, dan upah hamba-hambamu akan kubayar kepadamu seberapa juga kauminta, sebab engkau tahu, bahwa di antara kami tidak ada seorangpun yang pandai menebang pohon sama seperti orang Sidon."

    'bahwa di antara kami' = ini perkataan Salomo (orang Israel).
    'orang Sidon' = dalam Matius 15 bagian ketiga (di antara pemecahan roti pertama dan kedua, terdapat 3 cerita yang menunjukkan 3 hal), dituliskan: 'daerah Tirus dan Sidon'. Ini adalah daerah Kanaan (perempuan Kanani).
    Orang-orang Sidon= bangsa kafir.

    Salomo mengakui, soal menebang pohon aras tidak ada yang seahli orang Sidon. Artinya, bangsa kafir juga dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus. Kita bersyukur. Kita sungguh-sungguh pada malam hari ini. Biar TUHAN menolong kita semua. Kita dipakai semua. Bukan pintar atau kaya, tetapi kuat teguh hati. Jangan goyah dalam pengajaran, penyembahan, kesucian, dan kebenaran. Mau diapakan, jangan goyah!

  2. Mazmur 92: 13
    92:13. Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon;

    Hasil kedua: pohon korma. Pohon aras gambaran dari kekuatan (kuat dan teguh hati). Pohon korma gambaran dari kemanisan (manis).
    Artinya: mengalami kebahagian sorgayang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun--mulai dari dalam nikah. Sampai kita menderita sekalipun, kita tetap bahagia.

    Mari, ada akar yang baik. Yang tidak baik, buang dan cabut sendiri (bertobat dan lahir baru) dari pada dicabut oleh TUHAN (kering dan habis). Ganti dengan akar yang baik yaitu akar yang benar (hidup benar dan menjadi senjata kebenaran). Setelah itu tanam di Bait Allah (tergembala dengan benar dan baik) dan kita tinggal memetik hasilnya: pertama menjadi seperti pohon aras (kuat dan teguh hati, tidak goyah--tahan uji), sehingga kita dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus.
    Kedua: mengalami kebahagiaan mulai dari dalam nikah.

  3. Mazmur 92: 15
    92:15. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar,

    Hasil ketiga: berbuah= berubah; mengalami pembaharuan hidupatau keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.

    Berbuah-buah pada masa tua, kita ingat pada Yusuf yang dilahirkan pada masa tua Yakub.
    Kejadian 37: 3
    37:3. Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.

    Ini adalah buah mempelai--buah-buah Roh Kudus. Kita juga berbuah-buah sampai masa tua ('sampai masa putih rambutmu'), sampai di takhta sorga (di takhta ada Yang Lanjut Usianya). Luar biasa!

    Galatia 5: 22-23
    5:22. Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
    5:23. kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

    9 buah Roh:

    • Gambar Allah Bapa--TUHAN--: kasih, sukacita, damai sejahtera.
    • Gambar Anak Allah--Yesus--: kesabaran, kemurahan, kebaikan.
    • Gambar Allah Roh Kudus--Kristus--kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.

    Inilah gambar Allah Tritunggal. Dulu dalam Kejadian 1: 26 dikatakan: 'Marilah Kitamenciptakan manusia menurut gambar dan rupa Kita'. Isitlah 'Kita' menunjuk pada Allah Tritunggal. Manusia diciptakan menurut gambar Allah Tritunggal, tetapi karena berbuat dosa di taman Eden, manusia menjadi telanjang--kehilangan gambar Allah Tritunggal dan kemuliaan--dan malu--membuat cawat. Lebih parah lagi, setelah dibuang ke dunia, manusia berbuat dosa sampai puncaknya dosa, seperti anjing-babi--manusia sudah telanjang dan tidak tahu malu lagi--, bahkan sampai seperti Petrus yaitu seperti setan.

    "Kadang-kadang anjing menggonggong di mimbar, ini karena hidupnya seperti anjing dan babi (telanjang dan tidak tahu malu)."

    Lewat memperbaiki akar--menjadi akar orang benar, yaitu bertobat dan lahir baru--, akar-akar yang tidak baik dibongkar lewat penggembalaan yang baik--ditanam--, sehingga cepat atau lambat kita kembali pada gambar Allah Tritunggal; kita diubahkan sedikit demi sedikit sampai kembali pada gambar Allah Tritunggal.

    Apa buktinyakalau kita kembali gambar Allah Tritunggal? Adam dan Hawa diciptakan satu gambar dengan Allah Tritunggal. Mengapa bisa kehilangan gambar Allah Tritunggal? Perintah TUHAN sederhana: 'Semua buah pohon di taman boleh kamu makan buahnya dengan bebas, kecuali satu.' Karena manusia tidak taat, mereka memakan buah yang dilarang oleh TUHAN.

    Jadi, kalau kembali pada gambar Allah Tritunggal, buktinya adalah taatdengar-dengaran, puncaknya yaitu taat sampai daging tidak bersuara--kalau Yesus taat sampai mati di kayu salib. Ia kehilangan kemuliaan-Nya dan menjadi buruk--tidak seperti manusia lagi--, supaya Ia bisa serahkan semuanya kepada kita.

    Sekarang kita kembali kepada gambar Allah Tritunggal. Mari perbaiki akar. Bertobat, lahir baru (baptis air dan Roh Kudus).

    "Nanti kalau firman sudah sampai kepada baptisan, saya akan adakan baptisan air lagi. Penataran lagi bagi siapa yang mau melayani TUHAN."

    Akar orang benar, itulah hidup benar dan menjadi senjata kebenaran (pelayan TUHAN yang setia dan benar). Diberikan kesempatan untuk memperbaiki akar. Sesudah akar diperbaiki, ditanam yang baik (penggembalaan yang benar).

    "Doakan saya sebagai gembala di sini, supaya penggembalaannya benar dan baik, yaitu ada pokok yang benar (ada tiga macam ibadah)."

    Kita selalu berada di kandang, supaya berbuah atau berubah--kembali pada gambar Allah Tritunggal. Buktinya adalah taat dengar-dengaran.

    Jika kita taat, kita akan menerima gambar Allah Tritunggal. Jika kita taat sampai daging tak bersuara lagi, berarti gambar Allah sudah selesai.
    Mari, taat dengar-dengaran hari-hari ini! Itu bukti ada buah-buah sampai masa tua.

    1 Petrus 5: 5-6 (tentang penggembalaan)
    5:5. Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklahkepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimuseorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
    5:6.Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

    Taat/tunduk= mengulurkan tangan pada TUHAN dan TUHAN mengulurkan tangan-Nya yang kuat pada kita.
    Kaum uda, perhatikan! Kalau mau berhasil di dunia sampai masa tua, bahkan sampai bertemu dengan Yang Lanjut Usianya rambut-Nya bersih seperti bulu domba di takhta--Yesus--, mari tunduk. Silahkan sekolah dan kerja yang baik, tetapi kalau tidak ada ketaatan, tidak ada hasilnya, percuma, seperti pohon yang tambah kering dan tercabut.

    Semakin kita taat, semakin berhasil dan lebih erat kita dipegang TUHAN.

    Yesus merendahkan diri dan taat sampai mati di kayu salib; kita rendah hati dan taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara.
    Kita mengulurkan tangan dan tangan kanan TUHAN diulurkan untuk memegang-memeluk kita semua ('bintang-bintang dipegang oleh tangan kanan-Nya'). Tangan yang kuat, yang sudah teruji di kayu salib, tidak bisa dikalahkan.
    Malam ini, jangan pulang sebelum dipegang oleh tangan kanan TUHAN yang kuat.

    Hasilnya:

    • Mazmur 16: 11
      16:11. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.

      Yang pertama: ada nikmat senanatiasa, artinya ada pemeliharaan TUHANsecara jasmani yang bisa kita nikmati, sampai berlimpah-limpah atau sampai mengucap syukur kepada TUHAN. Bisa dalam bentuk apapun, tetapi bisa nikmat.

      "Ada kesaksian soal makanan. Bisa makan dengan lauk sederhana, tetapi bisa nikmat (bisa dinikmati sampai mengucap syukur). Itulah berkat TUHAN yang berlimpah, bukan harus makan sate, di restoran dan lain-ain."

      Secara rohani, kita mengalami kebahagiaan dan damai sejahtera--ketenangan--dari sorga, sampai semuanya enak dan ringan; hidup itu enak. Kita ada di tangan kanan TUHAN. Kalau letih lesu dan beban berat, berarti ada di luar tangan TUHAN dan jalan di atas duri.

    • Mazmur 118: 15-16
      118:15. Suara sorak-sorai dan kemenangan di kemah orang-orang benar: "Tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan,
      118:16.
      tangan kanan TUHAN berkuasa meninggikan, tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan!"

      Yang kedua: tangan TUHAN melakukan keperkasaan, artinya membuka pintu-pintu bagi kita; menyelesaikan segala masalah sampai yang mustahil--memberikan kemenangan atas segala masalah--; memberi jalan keluar dari segala masalah.

    • Yang ketiga: tangan kanan TUHAN meninggikan padawaktunya, artinya:

      1. Mengangkat dari kegagalan menjadi berhasil dan indah pada waktunya. Contoh: Yusuf yang di penjarapun bisa berhasil dan indah. Penjara berarti dalam keterbatasan atau kemustahilan.

      2. Diangkat dari kejatuhan-kejatuhan; disucikan dan diubahkan oleh TUHAN; kita dipulihkan terus menerus sampai bisa hidup benar dan suci; diangkat dari tilam--kejatuhan nikah dan buah nikah--; diangkat dari kejatuhan dosa. Sampai saat TUHAN datang kembali, kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia dan layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai. Kita duduk bersanding dengan Dia di takhta sorga selamanya seperti dua puluh empat tua-tua di sekeliling takhta.
Mari, ikuti kegerakan hujan awal dan hujan akhir, artinya: selamat sampai sempurna. Tetapi hati-hati, ada yang tersesat dan tenggelam karena keras hati--sesat hati dan sesat jalan--; seperti pohon yang dicabut sampai akar-akarnya.

Perhatikan dua hal: perhatikan akar-akarnya (cabut akar yang tidak baik, bertobat, dan lahir baru) dan ditanam di Bait Allah (penggembalaan yang benar dan baik). Sudah ada jaminan untuk dipakai oleh TUHAN.

Tetap kuat sampai TUHAN datang (pohon aras) dan ada jaminan kemanisan--kebahagiaan--(pohon korma) dalam nikah, bahkan jaminan berada di dalam tangan kanan TUHAN yang kuat (pohon yang berbuah terus).

Jika taat dengar-dengaran, maka ada nikmat dari TUHAN, ada pembukaan jalan, dan pengangkatan sampai berhasil dan indah. Pengangkatan nikan-buah nikah (nikah dipulihkan) menjadi nikah yang berbahagia di dalam TUHAN, sampai diangkat di takhta TUHAN selama-lamanya.

Serahkan hidup ini kepada TUHAN, apapun keadaan kita! Damai sejahtera dan nikmat hari-hari ini.

Kalau kita mau memperbaiki akar-akar yang tidak baik, yang tidak kelihatan di luar, dan mau tergembala dengan benar dan baik, kita pasti dipegang tangan kanan TUHAN yang kuat. Jangan ragu! Apa yang tidak bisa kita pikirkan lagi, yang menggoyahkan dan membuat kita kuatir, serahkan semua pada TUHAN, sampai kita merasa nikmat dan ada damai sejahtera. Tidak ada yang mustahil bagi TUHAN, sampai kita diangkat untuk duduk di atas takhta-Nya, seperti dua puluh empat tua-tua di sekeliling takhta sorga.

TUHAN memberkati.