[cetak]
Ibadah Raya Surabaya, 24 Juni 2012 (Minggu Sore)
Matius
27: =
dalam Tabernakel, terkena pada 7
kali percikan darah di
atas
tabut perjanjian/tutup pendamaian=
sengsara yang dialami oleh Yesus sampai mati di kayu salib, untuk
menyelamatkan, menyucikan, sampai menyempurnakan sidang jemaat.
7x
percikan di atas tabut perjanjian/7
sengsara yang dialami oleh Yesus dalam Matius 27:
- ay.
1-10= Yesus
diserahkan kepada Pilatus dan kematian Yudas Iskariot
(sudah diterangkan mulai dari Ibadah
Raya Surabaya, 18 Maret 2012).
- ay.
11-26= Yesus di hadapan Pilatus untuk menghadapi
tuduhan-tuduhan sampai ketidak adilan (sudah diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 15 April 2012).
- ay.
27-31= Yesus diolok-olok
(sudah diterangkan mulai dari Ibadah
Pendalaman Alkitab Surabaya, 07 Mei 2012).
- ay.
32-50= Yesus disalibkan sampai mati (mulai diterangkan pada
Ibadah Raya Surabaya, 27 Mei 2012).
- ay.
51-56= mujizat-mujizat pada kematian Yesus.
- ay.
57-61= Yesus dikuburkan.
- ay.
62-66=kubur Yesus dijaga.
Malam
ini kita masih mempelajari sengsara Yesus yang keempat: YESUS
DISALIBKAN SAMPAI MATI.
- ay.
32= praktik
salib
dalam kehidupan sehari-hari, seperti Simon orang Kirene yang dipaksa
memikul salib (diterangkan pada Ibadah
Raya Surabaya, 27 Mei 2012).
- ay.
33= tempat
penyaliban
(diterangkan pada Ibadah
Doa Surabaya, 30 Mei 2012).
- ay.
34-44= pengertian
salib
(sudah diterangkan mulai dari Ibadah
Raya Surabaya, 03 Juni 2012).
- ay.
38-44= sikap
terhadap salib (diterangkan
pada Ibadah
Raya Surabaya, 10 Juni 2012).
- ay.
45-50= waktu
penyaliban
(mulai diterangkan pada Ibadah
Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 Juni 2012).
Matius
27: 45-46 27:45.
Mulai dari jam
dua
belas
kegelapan
meliputi seluruh daerah itu
sampai
jam tiga. 27:46.
Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli,
Eli, lama sabakhtani?"
Artinya: Allah-Ku,
Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
=
WAKTU
PENYALIBAN.
Malam
ini, kita
masih mempelajari yang terjadi antara jam 12 sampai jam 3 sore. Ada
beberapa
hal yang terjadi yaitu:
- ay.
45= 'kegelapan
meliputi seluruh daerah itu'=
terjadi
kegelapan selama 3 jam
(sudah diterangkan mulai dari Ibadah
Doa Surabaya, 13 Juni 2012).
- ay.
46= 'Allah-Ku,
Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?'=
Yesus
ditinggalkan seorang diri.
Mengapa
demikian?:
- sebab
saat itu Yesus
sedang menanggung dosa manusia.
Dia yang tidak berdosa, tetapi dijadikan berdosa.
- sebab
Yesus
memberi kesempatan kepada kita untuk berhubungan dengan Dia secara
pribadi,
terutama saat kita merasa ditinggal sendiri.
Saat
kita merasa ditinggal sendiri, saat itulah Yesus bersama kita dan
Yesus selalu bergumul bersama kita.
3
hal yang dilakukan oleh Yesus SEORANG
DIRI
di kayu salib:
- Yesus
seorang
diri
menyelamatkan manusia berdosa.
Artinya:
HANYA
Yesus satu-satunya Juruselamat. Manusia berdosa seharusnya
dihukum dalam api neraka. Tetapi manusia bisa selamat, karena Yesus
telah menanggung dosa kita di kayu salib.
Apapun keadaan dosa
manusia, Tuhan bisa menyelamatkan. Tinggal kita mau atau
tidak.
Lukas
23: 40-43 23:40.
Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau
takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang
sama? 23:41. Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima
balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang
ini tidak berbuat sesuatu yang salah." 23:42.
Lalu ia berkata: "Yesus,
ingatlah akan aku,
apabila Engkau datang sebagai
Raja." 23:43.
Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari
ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam
Firdaus."
=
Yesus seorang diri di kayu salib menyelamatkan seorang
penjahat. Artinya: apapun
dosa-dosa kita, Yesus seorang diri di kayu salib mampu untuk
menyelamatkan kita.
Bukti
bahwa kita sudah selamat:
hati
percaya/mengakui Yesus dan mulut mengaku dosa
(ay. 41-42), sehingga Darah Yesus mengampuni segala dosa kita dan
setelah itu, kita hidup
dalam kebenaran
(TIDAK
berbuat dosa lagi). Penjahat ini mengakui Yesus sebagai Raja.
Padahal Yesus dihukum mati, salah satunya karena mengaku sebagai
Raja.
Kalau berbuat dosa lagi, maka pengampunan akan
batal. Jadi, HIDUP
DALAM KEBENARAN= KESELAMATAN.
Untuk
hidup benar, kita bagaikan ditinggal seorang diri. Tetapi JANGAN
TAKUT!,
sebab saat itulah Yesus
SEORANG DIRI bergumul bagi kita untuk memindahkan suasana kutukan
menjadi suasana Firdaus.
Artinya:
- ada
pemeliharaan
dari Surga di tengah krisis dunia,
- ada
kebahagiaan
Surga
di tengah gelimang air mata.
- Matius
14: 22-23, 28-32
14:22.
Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke
perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh
orang banyak pulang. 14:23. Dan setelah orang banyak itu
disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa
seorang
diri.
Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ. 14:28. Lalu Petrus
berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah
aku datang kepada-Mu berjalan di atas air." 14:29. Kata
Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan
berjalan di atas air mendapatkan Yesus. 14:30. Tetapi ketika
dirasanya tiupan angin, takutlah
ia dan mulai tenggelam
lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!" 14:31. Segera
Yesus
mengulurkan tangan-Nya,
memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya,
mengapa engkau bimbang?" 14:32. Lalu mereka naik ke perahu
dan anginpun redalah.
Perkara
kedua yang dilakukan Yesus seorang diri: Yesus
seorang
diri
sebagai Imam Besar menaikkan doa syafaat untuk kita semua=
Yesus mengulurkan tangan kepada kita, seperti Ia mengulurkan
tangan
pada Petrus yang juga saat itu seorang
diri. Artinya:
Yesus mengulurkan tangan kepada kita
seorang diri yang dalam keadaan tenggelam,
artinya:
- merosot
secara rohani,
yaitu bimbang, takut, merosot dalam nikah dan kuatir, sehingga
mulai jatuh dalam dosa (dosa-dosa
lama mulai diulangi lagi),
- merosot
secara jasmani,
dalam ekonomi, kesehatan, dsb,
- kegagalan
(tanpa harapan), baik secara jasmani maupun rohani.
Kemerosotan
ini bisa terjadi sekonyong-konyong. Sebab itu, Yesus seorang diri
mengulurkan Tangan kepada kita seorang diri yang tenggelam.
Mengapa
Tuhan ijinkan kita tenggelam?
- supaya
kita dapat mengulurkan
tangan kepada Tuhan secara otomatis.
Kalau
semuanya baik, seringkali kita tidak mau mengangkat tangan kepada
Tuhan,
- ay.
30= supaya kita bisa
berseru kepada Tuhan.
Bisa
mengulurkan tangan kepada Tuhan dan menyeru Nama Tuhan= percaya
dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan seorang diri. Saat-saat
kita mengalami kemerosotan, JANGAN
KERAS HATI!
Jika
kita diijinkan menghadapi pengalaman seorang diri dalam menghadapi
sesuatu, itulah kesempatan seluas-luasnya bagi kita untuk bertemu
Yesus yang ditinggal seorang diri. Yesus
SEORANG DIRI akan bergumul bagi kita untuk mengangkat kita dari
ketenggelaman. Mungkin
kita sudah merasa berat dan tidak mampu lagi. Tetapi lewat bahasa
air matapun, Yesus mengerti keadaan kita. Biarlah kita hanya
berharap Tuhan dan tidak berharap pada yang lain.
Dan
hasilnya:
semuanya akan menjadi teduh (hidup kita tenang dan damai). Semuanya
menjadi enak dan ringan, baik dan berhasil pada waktunya.
Hari-hari
ini, biarlah
kita banyak menyembah Tuhan,
sebab Yesus juga berdoa bagi kita dan karena angin bisa datang
sekonyong-konyong untuk menenggelamkan kita.
- Mazmur
136: 1-4
136:1.
Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk
selama-lamanya kasih setia-Nya. 136:2. Bersyukurlah kepada Allah
segala allah! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih
setia-Nya. 136:3. Bersyukurlah kepada Tuhan segala tuhan!
Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. 136:4. Kepada
Dia
yang seorang
diri
melakukan keajaiban-keajaiban besar!
Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Perkara
ketiga yang dilakukan Yesus seorang diri: Yesus
seorang diri sanggup melakukan keajaiban-keajaiban besar,
yaitu pembaharuan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani
seperti Yesus.
Mazmur
114: 7-8 114:7.
Gemetarlah, hai bumi, di hadapan TUHAN, di hadapan Allah
Yakub, 114:8. yang mengubah gunung
batu menjadi kolam air,
dan batu
yang keras menjadi mata air!
=
perbuatan
ajaib dari Tuhan. 'gunung
batu menjadi kolam air'
dan 'batu
yang keras menjadi mata air'=
hati
yang keras menjadi hati yang lembut
(taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi).
Hati
yang lembut, itulah modal kita untuk menuju Yerusalem Baru. Kalau
ada ketaatan,
mujizat jasmani juga akan terjadi. Contohnya:
- Abraham
(mewakili
bapak)
taat dengar-dengaran untuk mempersembahkan Ishak dan terjadi Yehova
Jireh (Tuhan
mengadakan yang tidak ada menjadi ada).
- janda
Sarfat (mewakili
ibu)
hanya memiliki segenggam tepung dan sedikit minyak. Tetapi ia taat
untuk menyerahkannya pada Tuhan, sehingga tepung
dan minyaknya tidak habis-habis selama 3,5 tahun.
1
Raja-raja 17: 12-13, 16 17:12.
Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup,
sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam
tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan
sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian
aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah
kami memakannya, maka kami akan mati." 17:13. Tetapi Elia
berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah
seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku
sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku,
kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu. 17:15. Lalu
pergilah perempuan itu dan berbuat
seperti yang dikatakan Elia;
maka perempuan
itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan
beberapa waktu lamanya.
- 1
Petrus 5: 5-6
5:5.
Demikian jugalah kamu, hai orang-orang
muda,
tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah
dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang
orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah
hati." 5:6. Karena itu rendahkanlah
dirimu
di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya
pada waktunya.
Kaum
muda
yang taat dengar-dengaran, akan diangkat
oleh Tuhan pada waktunya.
Kita akan diberikan masa depan yang indah dan kita dipakai
oleh Tuhan
dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
Jadi,
langkah-langkah hidup kita bersama Tuhan adalah langkah
mujizat. Sampai
langkah terakhir, kita diubahkan jadi sama mulia dengan Tuhan. Kita
akan terangkat di awan-awan bersama Dia.
Filipi
3: 20-21 3:20.
Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita
menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, 3:21. yang
akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan
tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan
segala sesuatu kepada diri-Nya.
Tuhan memberkati.
|