Ibadah Raya Surabaya, 30 September 2012 (MInggu Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan ditengah-tengah kita sekalian.

Matius 28= menunjuk pada Shekina Glory(sinar kemuliaan atau kuasa kebangkitan Tuhan).

Matius 28 terbagi menjadi 3 bagian:
  1. ay. 1-10= tentang kebanggkitan Yesusatau sinar kemuliaan menyinari hati yang keras(batu yang besar terguling), sehingga terjadi pembaharuan(mulai diterangkan padaIbadah Raya Surabaya, 23 September 2012).

  2. ay. 11-15= dusta mahkamah agama= penyebaran kegelapan.
    Sementara ada sinara kemuliaan, kegelapan menyusup di dalamnya.

  3. ay. 16-20= perintah untuk memberitakan injil= penyebaran terang shekina gloryatau sinar kemuliaan.

Malam ini, kita masih membahas bagian pertama(SHEKINA GLORY MENYINARI HATI YANG KERAS).
Matius 28: 3
28:3. Wajahnya bagaikan kilatdan pakaiannya putih bagaikan salju.

Kalau sinar kemuliaan menyinari hati yang keras, akan terjadi pembaharuan, yaitu:
WAJAH BAGAIKAN KILAT/BERCAHAYA= pembaharuan panca indera, sehigga wajah bercahaya bagaikan matahari yang terik/fajar menyingsing(mulai diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 24 September 2012).

Kita sudah mempelajari bahwa pembaharuan wajah ini dikaitkan dengan pembaharuan panca indera sampai menjadi sama mulia dengan Tuhan.

Kalau mempertahankan hati keras, maka tidak akan terjadi pembaharuan. Wajah bukan bercahaya, tetapi wajahnya muram(tidakbisa menjadi sempurna seperti Yesus).

Contoh wajah muram:
Kejadian 4: 5-8
4:5. tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.
4:6. Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan
mukamu muram?
4:7. Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."
4:8. Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu
membunuh dia.

Contohnya: Kain.
Kain memiliki hati keras yaitu iri hati, sehingga wajahnya muram.
Wajah Kain muram karena berkaitan dengan pelayanan, sehingga ibadah pelayanannya tidak diindahkan oleh Tuhan.

Praktiknya: memukul dan membunuh Habel (tidak mengasihi sesama).

1 yohanes 4: 20-21
4:20. Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.
4:21. Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.

Kalau tidak mengasihi sesama, sama dengan tidak mengasihi Tuhan.
Jadi, ibadah pelayanan Kain adalah ibadah pelayanan TANPA KASIH. Inilah pelayanan dengan wajah muram dan tidak bisa berseri.

1 Korintus 16: 22
16:22. Siapa yang tidak mengasihi Tuhan, terkutuklahia. Maranata!

Kalau tidak mengasihi Tuhan, kehidupan itu berada dalam kutukan.

Matius 25: 40-42
25:40. Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
25:41. Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu
orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.
25:42. Sebab
ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum;

= kalau tidak mengasihi sesama, juga berada dalam suasana kutukan.

Pelayanan tanpa kasih ini berlangsung dari jaman ke jaman:
Belajar dari kisahnya Mesir, Israel terluput karena mereka berada di Gosyen.

Keluaran 9: 26
9:26. Hanya di tanah Gosyen, tempat kediaman orang Israel, tidak ada turun hujan es.

Salah satu tempat yang amandari hujan es dan api yang menyambar-nyambar adalah Gosyen (tempat penggembalaan).
Artinya: kita semua harus menjadi kehidupan yang tergembala (bagaikan hidup di tanah Gosyen).

Dalam penggembalaan, 2 hal yang diperhatikan:
Proses untuk mempertahankan dan meningkatkan kasih:
  1. Amsal 17: 9
    17:9. Siapa menutupi pelanggaran, mengejar kasih, tetapi siapa membangkit-bangki perkara, menceraikan sahabat yang karib.

    Proses pertama: menutupi dosa dengan darah Yesuslewat mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama.

    1 Yohanes 1: 7, 9
    1:7. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
    1:9. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan
    mengampunisegala dosa kita dan menyucikankita dari segala kejahatan.

    Saat kita mengaku dosa dengan sunggu-sungguh, darah Yesus aktif untuk:
    • aktif untuk menutupi dosa-dosa kita, sehingga kita seperti tidak pernah berbuat dosa,
    • aktif untuk mencabut akar-akar dosa, sehingga kita tidak berbuat dosa lagi.
      Dan saat itulah kita mengalami kasih Allah.

    Semakin banyak kita mengaku dosa lewat pekerjaan Firman, maka kasih akan semakin bertumbuh.
    Tetapi semakin banyak berbuat dosa, kasih akan semakin dingin.
    Biarlah hari-hari ini kita gunakan untuk menyelesaikan dosa, bukan utnuk menambah dosa.

    'siapa membangkit-bangki perkara, menceraikan sahabat yang karib'= saling menyalahkanjuga membuat kasih menjadi dingin, bahkan bisa mencerai beraikan nikah.

  2. Yohanes 14: 15
    14:15. "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

    Proses kedua: taat dengar-dengaran pada Firman pengajaran benar.

    Kalau belajar dari jaman Nuh, maka ketaatan ini dimulai dari baptisan air.

    1 Petrus 3: 20-21
    3:20. yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taatkepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
    3:21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu
    baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baikkepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,

    Lewat baptisan air yang benar, kita memiliki hidup baru, yaitu hati yang taat dengar-dengaran.
    Kalau tidak masuk baptisan air, hati itu akan tetap hati yang cenderung jahat dan tidak taat dengar-dengaran pada Tuhan.

    Proses untuk taat dengar-dengaran: mendengar Firman, mengerti, percaya/yakin pada Firman,sampai praktik Firman.

    Hasilnya:
    1 Petrus 1: 22
    1:22. Karena kamu telah menyucikan dirimuoleh ketaatankepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraanyang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

    • kita mengalami penyucianoleh pengajaran benar terhadap 6 dosa yang mendarah daging dalam hidup kita, sehingga tidak bisa mengasihi sesama.

      1 Korintus 5: 11
      5:11. Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul(1), kikir(2), penyembah berhala(3), pemfitnah(4), pemabuk(5)atau penipu(6); dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.

      Kalau 6 dosa sudah disucikan, barulah ada hasil kedua.

    • kita bisa saling mengasihidengan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas.
      Kalau mengasihi sesama, berarti mengasihi Tuhanjuga.

  3. Proses ketiga: lewat menyembah Tuhan.

    Matius 17: 1-2
    17:1. Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
    17:2. Lalu
    Yesus berubah rupadi depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.

    Saat menyembah Tuhan, kita bisa melihat wajah Yesus yang bercahaya.
    Penyembahan adalah proses perobekan daging, sehingga kita dapat mengalami kasih Allah yang sempurna bagaikan matahari yang disinarkan dan bisa dipantulkan pada sesama.

    Matius 5: 43-45, 48
    5:43. Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
    5:44. Tetapi Aku berkata kepadamu:
    Kasihilah musuhmudan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
    5:45. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang
    menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baikdan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
    5:48. Karena itu
    haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

    Kasih matahari= kasih yang sempurna.

    Praktik memiliki KASIH SEMPURNA: kita bisa mengasihi musuh dan mendoakan dia supaya diberkati dan diampuni Tuhan.
Kegunaan kasih matahari:
Tuhan memberkati.