Tuhan Membela Kuliah dan Ibadah Saya ( Andro Damanik - Medan )

Saya ingin menyaksikan kebaikan Tuhan dalam kehidupan kuliah saya.
Ada 2 hal yg saya ingin saksikan:
  1. Saya sekarang duduk di semester 3 dan masuk perkuliahan di blok 8. Tuhan sudah menolong saya di blok 7. Blok 7 adalah topik Endokrin. Bagi saya topik ini adalah topik yg rumit, yang mempelajari tentang hal-hal yang berkaitan dengan seluruh hormon-hormon di dalam tubuh manusia. Saya punya grup belajar dan beberapa hari sebelum ujian, kami selalu diskusi dan melakukan responsi (tanya jawab) antar anggota grup tentang segala hal yang berkaitan dengan topik ujian. Saat itu saya melihat teman-teman saya sudah menguasai semua hal-hal tentang Endokrin yang sudah dikuliahkan dosen-dosen kami. Puji Tuhan saya bisa menguasai topik-topik yang dikuliahkan tersebut(yaitu berupa slide-slide yang diajarkan dosen). Ujian blok 7 ini jatuh pada hari Rabu.

    Jadwal ujian sering sekali di hari Senin atau Rabu, itu artinya sebelum hari ujian selalu ada ibadah(hari Minggu dan Selasa). Dulunya, saya sering berpikir bahwa saya seperti iri kepada teman-teman “enak yah mereka bisa belajar seharian sebelum hari ujian sehingga persiapan mereka matang, sedangkan saya harus ibadah dulu habis itu pulangnya malam lagi bagaimana mau belajar lagi sudah capek letih dan sebagainya”. Bapak gembala ketika menyampaikan Firman Tuhan mengatakan Ibadah bukan untuk menyiksa hidupkita justru malah mempermudah hidup kita.

    Saya berdoa minta ampun kepada Tuhan karena saya sudah berpikiran seperti itu. Tepat saat hari ujian blok 7 yaitu hari Rabunya, kertas ujian dibagi dan ketika saya membaca soal-soal ujian yang jumlahnya sekitar 110-an soal, saya sadar bahwa soal-soal nya sangat sulitdan banyak soal yang tidak sesuai dengan apa yang di kuliahkan(tidak ada di dalam slide kuliahnya). Banyak soal-soal diantaranya tidak sesuai dengan slide yg dikuliahkan tetapi sebagian dapat saya jawab. Sebab apa yang pernah saya baca di buku-buku dan pernah bertanya kepada ayah saya ternyata keluar dalam beberapa soal ujian tersebut. Waktu itu saya hanya bisa menjawab pasti sekitar 70-an soal, dan sisanya sekitar 60-an soal saya tidak tahu pasti jawabannya. Saya pasrah kepada Tuhan, saya berdoa : 'Tuhan.. saya sudah berusaha semampu saya belajar, tolong saya, beri yang terbaik bagi saya'. Saat selesai ujian, teman-teman hampir semua bersungut-sungut, sampai-sampai ada yg mengeluarkan kata makian karena banyak soal tidak sesuai dengan yang dikuliahkan. Saya hanya diam dan pulang. Tiba saat hari pengumuman hasil ujian, saat itu ada Ibadah Persekutuan di Pardede Hall Medan pada akhir Oktober 2013. Saya badah dulu baru melihat hasilnya. Selesai ibadah, saya ke kampus melihat hasil ujian dan puji Tuhan, ternyata nilai saya cukup baik. Score ujian saya 71 (artinya 71 soal benar) dan nilai yang tertinggi saat itu hanya 1 orang yaitu 76. Saya termasuk 5 besar yang nilai ujiannya terbaik di angkatan saya. Saya mengucap syukur kepada Tuhan, karena Tuhan sudah menolong saya dan saya menjadi yakin bahwa Tuhan tidak mempersulit hidup saya dengan ibadah pelayanan 4x seminggu tapi justru malah memperingan hidup saya dan seperti bapak gembala sering katakan: Tuhan tidak pernah menipu kitadan selalu menepati janji-janjiNya asal kita mau sungguh-sungguh dalam ibadah pelayanan.

  2. Saya adalah anggota BEM di kampus. Desember ini kampus mengadakan acara Perayaan Natal. Anggota BEM diharuskan menjadi panitia natal dan saya ditunjuk menjadi salah satu panitia yang kerjanya di seksi peralatan dan tempat. Dalam rapat diputuskan acara natal diadakan pada tanggal 14 Desember (hari Sabtu) jam setengah 5 di Convention Hall di suatu hotel di Medan.

    Saya mulai risih karena di hari Sabtu saya harus mengikuti ibadah Kaum Muda Remajadan melayani pada jam 5.15.
    Saya mohon kepada ketua panitia supaya perayaan natal diundur menjadi tanggal 16 (hari Senin), tetapi ketua panitia mengatakan tidak mungkin kesepakatan bersama diubah hanya karena saya tidak bisa di hari itu.

    Saya semakin tidak tenang dan mempertimbangkan untuk mengundurkan diri dari kepanitiaan, tapi saya takut dan segan dengan kakak-kakak senior. Saya berdoa saja menyerahkan segalanya kepada Tuhan. Besoknya saya beserta teman-teman panitia meninjau lokasi ke hotel yang sudah kami sepakati sebelumnya untuk booking tempat tanggal 14 Desember (Sabtu). Ternyata tanggal 14 Desember (Sabtu) tidak bisa kami gunakan, karena ada acara pernikahan, begitu juga tanggal 15 (Minggu) tidak bisa.

    Managemen hotel mengatakan kalau kami mau pakai gedung, hanya bisa di tanggal 16 (hari Senin) tepat tidak ada ibadah penggembalaan di hari itu. Ketika kami menelpon ketua panitia, ketua panitia setuju saja untuk di laksanakan hari senin tanggal 16, padahal sebelumnya dia menolak untuk menukar tanggalnya.

    Saya bersyukur kepada Tuhan, saya tenang karena tidak terhalang ibadah Kaum Muda Remaja. Saya dapat pelajaran berharga, seperti yang Bapak gembala sering katakan kalau kita punya kerinduan untuk ibadah, maka Tuhan akan buka jalan. Tuhan mampu mengatur semuanya dengan baik.
Tuhan memberkati.