Pembelaan Tuhan dalam Penggembalaan ( Sdri. Nezia Artika )

Saya ingin menyaksikan pertolongan Tuhan dalam hidup saya.
Sebenarnya, kesaksian ini sudah harus saya saksikan dari dulu tapi saya tunda-tunda sampai pada akhirnya saya mengalami hal yang belum pernah saya bayangkan.
  1. Yang pertama, saya memutuskan untuk melayani pada bulan Mei tahun laludan benar-benar kemurahan Tuhan kalau pada akhirnya saya bisa melayani. Yang dulunya tidak tergembala, kadang datang, kadang tidak, bahkan sampai beberapa bulan sama sekali tidak ke gereja. Namun Tuhan masih tetap tolong saya, sehingga saya bisa ibadah melayani.

    Dulu, saat ingin melayani, saya selalu terhalang oleh jadwal kuliah. Namun bapak gembala pernah mengatakan: "jika masih ada kesempatan, jangan tunggu nanti-nanti. Sewaktu-waktu sudah tidak ada kesempatan lagi",

    Tetapi saat saya ambil keputusan untuk mulai melayani, nyata benar pembelaan Tuhan, dimana Tuhan yang mengatur jadwal kuliah dan membuka jalan bagi saya supaya pelayanan saya tidak terganggu.

  2. Yang kedua, pada waktu di kampus saya pernah pingsan, mungkin karena kecapekan.
    Papi saya mendengar kabar itu lalu bilang: "buat apa kamu ibadah sampai 4 kali dalam seminggu tapi sakit".

    Saat itu, saya cuma diam, karena saya yakin Tuhan yang membela saya.
    Dan pembelaan serta pertolongan Tuhan benar-benar dinyatakan. Papi yang sebelumnya keberatan dengan ibadah saya, sekarang justru mengijinkan saya beribadah melayani, bahkan saya sering diingatkan oleh untuk ibadah.

    Terimakasih juga atas doa dari bapak ibu gembala dan sidang jemaat yang selalu menguatkan saya.

    Kemudian, pada saat ujian akhir semester, saya mengikuti doa malam pada hari Rabu.
    Besok paginya, saya ujian pagi. Karena pulang doa malam saya masih harus belajar sampai subuh, paginya saya tidak bisa bangun.
    Semua alarm saya tidak bunyi. Ujian jam 8 pagi. Saya baru bangun jam 8.30. Jelas-jelas tidak mungkin ikut ujian karena keterlambatan hanya boleh 15 menit.

    Tetapi saya tetap ke kampus. Sampai di kampus, yang menjaga ujian adalah dosen, tetapi dosen itu diam saja dan langsung memberi saya kertas dan soal ujian.
    Puji Tuhan, ujian waktu itu mendapat hasil terbaik.
    Semua karena kemurahan Tuhan. Besoknya, saat ujian mata kuliah yang lain, dosen yang sama masih menjaga. Teman-teman saya terlambat hanya 5 menit, namun tidak diperbolehkan masuk. Disitu semakin nyata pertolongan Tuhan lewat Firman PengajaranNya. Jika kita tekun tergembala dan taat dengar-dengaran, Tuhan tidak menipu kita.

  3. Yang ketiga, beberapa minggu lalu saya tidak bisa tidur selama 1 minggukarena memikirkan perkataan papi dan cece saya. Dulu, papi saya memang bilang, kalau selesai kuliah disuruh pulang. Namun kerinduan saya, saya ingin beribadah melayani Tuhan sampai garis akhir bahkan membawa keluarga saya dalam pengajaran. Tetapi tiba-tiba papi saya telpon dan bilang: "kamu harus secepatnya lulus" dan ditambah cece saya bilang "kalau tidak bisa wisuda tahun ini, tidak usah diselesaikan".

    Saat itu, yang terlintas di pikiran saya cuma 1: "ibadah saya bagaimana?"
    Itu saya pikir selama 1 minggu. Saat doapun, pikiran itu muncul kembali.
    Lalu saya ingat kata-kata bapak gembala yang mengatakan sangat tersiksa tidak bisa tidur selama 3 hari. Sebab itu harus belajar menyerah sepenuh kepada Tuhan, karena kalau kita yang turun tangan, Tuhan akan angkat tangan dan jangan sampai itu terjadi.

    Dikuatkan lagi saat Firman kaum muda minggu lalu. Mungkin fisik saya di gereja, namun hati dan pikiran saya seringkali belum berharap dan menyerah sepenuh kepada Tuhan.

    Setelah saya mohon ampun dan serahkan semua kepada Tuhan, barulah saya bisa tidur.
    Dari pengalaman itu, saya tidak mau lagi memikirkan hal-hal yang tidak ada hasilnya, malah membuat semua jadi tidak karuan.
    Sekarang saya sudah bisa tidur kembali dan benar-benar saya rugi karena hati saya takut dan kuatir, sehingga tidak bisa menyerah sepenuh kepada Tuhan.
Sekian kesaksian saya. Semoga bisa menjadi berkat bagi kita semua.