Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Kita masih mempelajari tentang pelita/ lampu. Yang penting pada pelita adalah api dan minyak.
Imamat 24:1-4
24:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
24:2 “Perintahkanlah kepada orang Israel, supaya mereka membawa kepadamu minyak zaitun tumbuk yang tulen untuk lampu, supaya lampu dapat dipasang dan tetap menyala.
24:3 Harun harus tetap mengatur lampu-lampu itu di depan tabir yang menutupi tabut hukum, di dalam Kemah Pertemuan, dari petang sampai pagi, di hadapan TUHAN. Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun.24:4 Di atas kandil dari emas murni haruslah tetap diaturnya lampu-lampu itu di hadapan TUHAN.”
Lampu bekerja di tengah kegelapan sepanjang malam, dari petang sampai pagi.
Artinya gereja Tuhan menjadi saksi di tengah kegelapan, baik di rumah tangga, di gereja, di kantor, di depan semua orang.
Minyak untuk lampu adalah minyak zaitun tumbuk, berasal dari buah zaitun yang ditumbuk dan diperas sampai keluar minyak.
Buah zaitun banyak terdapat di bukit zaitun. Buah zaitun yang ditumbuk menunjuk pada pribadi Yesus yang bergumul mulai di taman Getsemani sampai mati di kayu salib, bagaikan ditumbuk dan diperas sampai mengeluarkan keringat dan darah, untuk mencurahkan Roh Kudus. Jadi, Roh Kudus merupakan hasil penyaliban Yesus di kayu salib.
Yohanes 16:7
16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.Yesus pergi artinya Yesus harus mati di kayu salib, bangkit, dan naik ke Surga, untuk mencurahkan Roh Kudus kepada kita. Kalau Yesus tidak pergi, maka Roh Kudus juga tidak datang.
Bagi kita, jika kita menghargai salib, maka kita akan menerima minyak urapan Roh Kudus.
Praktek menghargai salib:
- Rela mengalami penderitaan daging untuk berhenti berbuat dosa dan hidup dalam kebenaran, sama dengan bertobat.
1 Petrus 4:1-2
4:1 Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, --karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa--,
4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.
- Rela mengalami penderitaan daging bersama Yesus, tanpa dosa.
1 Petrus 4:12-14
4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Contohnya doa puasa, doa semalam suntuk, dinista karena firman pengajaran yang benar.
Kegunaan minyak urapan Roh Kudus:
- Kita mengalami kebahagiaan Surga di tengah penderitaan, kebahagiaan Surga yang tidak bisa dipengaruhi apa pun di dunia.
- Supaya kita bisa tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, apa pun yang sedang kita hadapi.
- Roh Kudus mengadakan mujizat di tengah-tengah kita.
Titus 3:5
3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Yaitu membaharui dan mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, yaitu setia dan taat bagaikan pelita yang menyala dari petang sampai pagi.
Imamat 24:3
24:3 Harun harus tetap mengatur lampu-lampu itu di depan tabir yang menutupi tabut hukum, di dalam Kemah Pertemuan, dari petang sampai pagi, di hadapan TUHAN. Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun.
Taat dan setia ini harus sudah menjadi karakter dari hamba Tuhan/ pelayan Tuhan, yang tidak bisa dipengaruhi oleh apa pun juga.
2 Timotius 2:13
2:13 jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.”
Yesus adalah teladan sempurna dalam ketaatan dan kesetiaan. Saat kita tidak taat dan tidak setia, Tuhan masih memberi kesempatan supaya kita bisa kembali taat dan setia. Kalau tidak taat dan tidak setia, berarti sedang menyangkal Yesus dan menjadi pelita yang padam.
Kalau mujizat rohani terjadi, maka mujizat jasmani juga pasti akan terjadi, yang mustahil menjadi tidak mustahil.
Biar malam ini kita tetap menjadi pelita yang menyala, tetap berbahagia di tengah penderitaan, tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan, dan tetap taat dan setia. Sampai saat kedatangan Tuhan kedua kali, kita menjadi pelita yang menyala selama-lamanya, menjadi terang dunia dan bersama Dia selamanya.
Tuhan memberkati.