Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Siaran Tunda Ibadah Kunjungan di Medan

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 19:9
19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

Perjamuan Kawin Anak Domba adalah pertemuan antara Yesus yang datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga, dengan sidang jemaat yang sempurna atau mempelai wanita Sorga, di awan-awan yang permai. Kita memandang Tuhan sebagai Mempelai Pria Sorga muka dengan muka. Lanjut masuk Firdaus, sampai masuk Yerusalem Baru, Kerajaan Sorga yang kekal selamanya.
Oleh sebab itu, gereja Tuhan harus memiliki pandangan rohani/ pandangan mempelai yang semakin hari semakin jelas lewat pembukaan firman, sampai puncaknya bisa memandang Yesus muka dengan muka di awan-awan yang permai.

Matius 22:41-46
22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
22:42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud."
22:43 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Dia Tuannya, ketika ia berkata:
22:44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu.
22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"
22:46 Tidak ada seorangpun yang dapat menjawab-Nya, dan sejak hari itu tidak ada seorangpun juga yang berani menanyakan sesuatu kepada-Nya.

Ada dua pertanyaan Yesus tentang Mesias/ Kristus:
  1. "Anak siapakah Mesias?" Orang Farisi bisa menjawab "Anak Daud"
    Ini berarti orang Farisi memiliki pandangan daging/ pandangan jasmani.

  2. "Bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Dia Tuannya? Jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?" Orang Farisi tidak bisa menjawab sebab tidak memiliki pandangan rohani.
    Sebenarnya, dalam pandangan rohani jawabannya sangat mudah, yaitu lewat Natal. Natal adalah Yesus/ Mesias yang lahir menjadi manusia dari keturunan Daud. Jadi, Yesus/ Mesias adalah Anak Daud dan Tuhannya Daud.
Orang Farisi hanya memandang Yesus sebagai Anak Daud, tetapi tidak bisa menerima Yesus sebagai Tuhan. Sehingga orang Farisi menolak Yesus sebagai Mesias.
Orang Farisi adalah gambaran gereja Tuhan/ hamba Tuhan yang hanya memiliki pandangan daging, yang hanya memandang Yesus sebagai Anak Daud/ raja dunia, sehingga mengikut dan melayani Tuhan hanya untuk mencari kepentingan dunia.

1 Korintus 15:19
15:19 Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.

Akibatnya adalah menjadi orang yang paling malang dari segala manusia, sebab tidak pernah mengalami kuasa kebangkitan. Sehingga tetap dikuasai maut dan binasa selamanya.

Matius 22:43-44
22:43 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Dia Tuannya, ketika ia berkata:
22:44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu.

Kehidupan Kristen/ gereja Tuhan yang memiliki pandangan rohani bisa melihat atau menerima Yesus sebagai Tuhannya Daud, Yesus sebagai Raja di atas segala raja, Imam Besar, Mempelai Pria Sorga yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa.

Roma 1:1-4
1:1 Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah.
1:2 Injil itu telah dijanjikan-Nya sebelumnya dengan perantaraan nabi-nabi-Nya dalam kitab-kitab suci,
1:3 tentang Anak-Nya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud,
1:4 dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita.


2 Timotius 2:8
2:8 Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku.

Yesus dilahirkan sebagai Anak Daud/ keturunan Daud, dan harus mati di kayu salib. Tetapi Yesus bangkit dan dipermuliakan sebagai Raja segala raja/ Imam Besar/ Mempelai Pria Sorga yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa.
Yesus sebagai Anak Daud bisa mencapai kemuliaanNya sebagai Raja segala raja/ Imam Besar/ Mempelai Pria Sorga yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa lewat jalan kematian dan kebangkitan.

Jika gereja Tuhan memiliki pandangan rohani sehingga bisa melihat/ menerima Yesus sebagai Raja segala raja yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa, maka kita juga harus mengalami proses jalan kematian dan kebangkitan.

Ulangan 11:10-11
11:10 Sebab negeri, ke mana engkau masuk untuk mendudukinya, bukanlah negeri seperti tanah Mesir, dari mana kamu keluar, yang setelah ditabur dengan benih harus kauairi dengan jerih payah, seakan-akan kebun sayur.
11:11 Tetapi negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, ialah negeri yang bergunung-gunung dan berlembah-lembah, yang mendapat air sebanyak hujan yang turun dari langit;


Jalan kematian dan kebangkitan = tanah Kanaan yang berlembah dan bergunung, yang mendapat air hujan dari langit.
Kalau kita berani berada di jalan salib bersama Yesus, maka:
  1. Kita hidup dari air hujan kemurahan dan kebaikan Tuhan.
  2. Kita hidup bersuasana Sorga.

Praktek kematian dan kebangkitan dalam hidup sehari-hari:
  1. Mati terhadap dosa dan hidup untuk kebenaran.
    1 Petrus 2:24
    2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

    1 Korintus 5:7-8,11
    5:7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
    5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
    5:11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.


    Mati terhadap dosa = membuang enam ragi dosa yang mendarah-daging dan melekat dalam hidup kita, menguasai tubuh jiwa roh kita.
    • Menguasai tubuh: cabul (dosa kawin-mengawinkan) dan pemabuk (dosa makan-minum).
    • Menguasai jiwa: kikir, pemfitnah, penipu.
    • Menguasai roh: penyembahan berhala, yaitu segala sesuatu yang menghalangi kita untuk mengasihi Tuhan lebih dari semua.

    Jika membuang enam dosa yang mendarah-daging, maka kita bisa hidup dalam kebenaran dan kemurnian. Dalam Tabernakel, ini berarti kita sudah masuk Halaman Tabernakel yang dipagari kain putih.
    Hasilnya:
    • Kita selalu merasakan suasana pesta Sorga.
    • Tuhan selalu memberkati kita.
      Mazmur 5:13
      5:13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.

  2. Kita harus beribadah dan melayani Tuhan dengan setia dan tulus ikhlas, tanpa pamrih, tidak mencari keuntungan jasmani, malah rela berkorban untuk ibadah pelayanan kepada Tuhan.
    Ibrani 9:14
    9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

    Yosua 24:14-15
    24:14 Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN.
    24:15 Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"


    Segala aktivitas di dunia, tanpa ibadah pelayanan kepada Tuhan, adalah perbuatan yang sia-sia, tidak berguna, dan menuju kebinasaan. Hanya ibadah pelayanan satu-satunya aktivitas di dunia yang membawa kita sampai ke takhta Sorga.

    Wahyu 22:3
    22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,

    Jika satu keluarga berada dalam satu ibadah pelayanan, satu penggembalaan, satu pengajaran, satu bahtera, maka itu adalah kasih karunia Tuhan. Kita bisa merasakan kebahagiaan Sorga apa pun yang terjadi di dunia ini.

    Roma 12:1-2
    12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
    12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.


    Tanda ibadah yang benar:
    • Membawa persembahan, bukan mencari berkat.
      Mulai dengan yang terkecil, yaitu mengembalikan perpuluhan dan persembahan khusus milik Tuhan. Sampai puncaknya bisa mempersembahan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan kepada Allah.

      Tubuh yang hidup = tubuh yang dikuasai Roh Kudus, lewat ketekunan dalam Ibadah Raya (Pelita Emas). Buktinya adalah aktif dalam ibadah pelayanan, setia dan berkobar dalam ibadah pelayanan.
      Tubuh yang kudus = tubuh yang dikuasai oleh firman pengajaran yang benar, lewat ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci (Meja Roti Sajian). Firman pengajaran dan Perjamuan Suci menyucikan hidup kita secara dobel, lahir dan batin.
      Tubuh yang berkenan = tubuh yang dikuasai oleh kasih Allah, lewat ketekunan dalam Ibadah Doa (Mezbah Dupa Emas). Dalam penyembahan, kasih Allah dicurahkan sehingga kita mendapat hidup kekal.

      Jadi, ibadah yang sejati adalah ibadah dalam sistem penggembalaan. Oleh sebab itu, kita harus selalu berada dalam sistem penggembalaan.

      Ruangan Suci dipagari oleh papan-papan bersalut emas, yaitu kesucian dalam urapan Roh Kudus.

    • Ditandai pembaharuan, mulai dengan pembaharuan hati menjadi hati nurani yang baik. Kita bisa tegas membedakan pengajaran yang benar dan yang tidak benar, Tuhan yang benar dan yang tidak benar, ibadah pelayanan yang benar dan yang tidak benar.

      Roma 12:16-18
      12:16 Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai!
      12:17 Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!
      12:18 Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!


      Lanjut pembaharuan pikiran, yaitu memiliki pikiran yang sederhana, yang sesuai kehendak Tuhan. Kita bisa membalas kejahatan dengan kebaikan. Kita bisa hidup dalam damai sejahtera, selalu berdamai dengan yang lain, saling mengaku dan saling mengampuni.

      Bukti dipagari oleh urapan Roh Kudus yang makin kuat adalah sampai hati dan pikiran damai sejahtera.

      Roma 16:20
      16:20 Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai kamu!

      Kalau hati damai sejahtera, maka kita mengalami kuasa Roh Kudus untuk menghancurkan setan.
      Damai sejahtera = jalan kemenangan.

      2 Korintus 2:14
      2:14 Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana.

      Jika hati damai, maka kita dipakai oleh Tuhan untuk membawa bau harum Kristus lewat Kabar Baik dan Kabar Mempelai. Maka hidup kita menjadi aman dan indah, enak dan ringan.

  3. Yesus taat sampai mati di kayu salib, sehingga Ia mendapatkan nama di atas segala nama. Dalam Tabernakel, menunjuk pada Tutupan Pendamaian.
    Filipi 2:8-9
    2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
    2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,


    Bagi kita, kita harus taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi. Ini menunjuk pada peti Tabut Perjanjian.
    Kita hanya menyembah Tuhan, hanya mengulurkan tangan kepada Tuhan.

    Ulangan 11:12
    11:12 suatu negeri yang dipelihara oleh TUHAN, Allahmu: mata TUHAN, Allahmu, tetap mengawasinya dari awal sampai akhir tahun.

    Maka mata Tuhan akan mengawasi kita sepanjang tahun. Tuhan mengulurkan tangan kepada kita, kita hidup dalam tangan Tuhan. Kita mengalami kuasa nama Yesus.
    Hasilnya:
    • Kuasa nama Yesus sanggup mengalahkan setan tritunggal yang adalah sumber kutukan, sumber dosa, sehingga kita bisa hidup benar dan suci.
      Filipi 2:10
      2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

      Setan tritunggal adalah sumber masalah yang mustahil. Saat menyebut nama Yesus, maka segala masalah yang mustahil akan diselesaikan.

    • Kuasa untuk meninggikan dan mengangkat kita pada waktuNya = kuasa untuk menjadikan semua berhasil dan indah pada waktuNya, kuasa untuk memakai hidup kita.
      Filipi 2:9
      2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,

    • Kuasa pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
      Filipi 2:11
      2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

      Mulai dari lidah menjadi jujur. Jika "ya" katakan "ya", jika "tidak" katakan "tidak". Kita menjadi rumah doa, maka mujizat jasmani juga pasti akan terjadi, yang mustahil menjadi tidak mustahil.
      Sampai jika Yesus datang kedua kali, kita tidak lagi salah dalam perkataan, sempurna seperti Yesus, untuk layak menyambut kedatanganNya kedua kali. Tutup dengan peti menjadi satu selamanya.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 23 Oktober 2016 (Minggu Siang)
    ... disukai tuannya yang telah menyediakannya bagi dirinya sendiri maka haruslah tuannya itu mengizinkan ia ditebus tuannya itu tidak berhak untuk menjualnya kepada bangsa asing karena ia memungkiri janjinya kepada perempuan itu. Kita bandingkan dengan Wahyu gt tentang . orang itulah inti mempelai wanita TUHAN dari dua belas suku Israel. Wahyu - ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 02 Oktober 2018 (Selasa Sore)
    ... Sementara di kaki gunung Sinai terjadi penyembahan berhala terhadap lembu emas. Daripada seluruh Israel mati maka lebih baik dua loh batu dipecahkan. Artinya sekarang daripada seluruh manusia di dunia binasa maka lebih baik Yesus mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Roma - Karena semua orang telah berbuat dosa dan ...
  • Ibadah Doa Ucapan Syukur Surabaya, 28 Desember 2011 (Rabu Sore)
    ... moyangmu itu bukan dengan barang yang fana bukan pula dengan perak atau emas melainkan dengan darah yang mahal yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. Lewat apa kita ditebus dari dosa Yaitu kita ditebus dari dosa lewat darah Yesus satu-satunya darah orang ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 10 Juni 2018 (Minggu Siang)
    ... kali orang hendak menguatkan sesuatu perkara maka yang seorang menanggalkan kasutnya sebelah dan memberikannya kepada yang lain. Demikianlah caranya orang mensahkan perkara di Israel. . Lalu penebus itu berkata kepada Boas Engkau saja yang membelinya. Dan ditanggalkannyalah kasutnya. Mr. X tidak bisa menebus bangsa kafir--Rut-- sehingga ia harus menanggalkan kasutnya. Mr. X ...
  • Ibadah Pentakosta Malang, 28 Mei 2023 (Minggu Pagi)
    ... dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban. Sebab hukum Taurat menetapkan orang-orang yang diliputi kelemahan menjadi Imam Besar tetapi sumpah yang diucapkan kemudian dari pada hukum Taurat menetapkan Anak yang telah menjadi sempurna sampai selama-lamanya. Saleh setia dalam ibadah pelayanan. Benar tanpa salah tanpa noda ...
  • Ibadah Jumat Agung Malang, 29 Maret 2013 (Jumat Sore)
    ... Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. Yohanes - Jawab Yesus kepada mereka Rombak Bait Allah ini dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali. Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 Maret 2014 (Senin Sore)
    ... sudah mendengar tentang pelayan Tuhan bagaikan nyala api biji mata Tuhan. Malam ini kita kaitkan dengan Daniel. Daniel . Sementara aku terus melihat takhta-takhta diletakkan lalu duduklah Yang Lanjut Usianya pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar Pelayan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 25 Juli 2018 (Rabu Sore)
    ... tempat di mana tidak ada air mata dan maut lagi. Di mana tempatnya Lewat kita saling mengasihi sekarang ini. Saling mengasihi adalah teladan dari Tuhan sendiri yaitu Ia mengorbankan Anak-Nya yang tunggal bagi kita sekalian Yesus harus mati di kayu salib untuk kita semua. Anak-Nya yang tunggal dikorbankan berarti tidak ada kepentingan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 Mei 2009 (Senin Sore)
    ... atas hidup kita. Tujuannya untuk mengangkat bangsa kafir menjadi imam dan raja. untuk mengganti kutuk jadi berkat Abraham untuk bangsa-bangsa kafir. Jadi imam mendapat prioritas utama untuk mengalami berkat Abraham atas kehidupan kita. Maleakhi - kita harus waspada sebab seorang imam disini bisa kehilangan berkat dan jadi kutukan apabila imam ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 30 Oktober 202 (Minggu Siang)
    ... sehingga kita mendapatkan hidup baru hidup sorgawi yaitu hidup dalam kebenaran. Kita selamat dan diberkati Tuhan. Kita menghadapi peperangan. Antikris menggunakan kekuatan ekonomi sehingga lebih hari perekonomian akan lebih sulit--semakin dikuasai oleh Antikris. Siapa yang menang Yang dipanggil hidup benar. Seperti tadi dalam kesaksian Oleh sebab itu saya mau hidup ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.