Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Siaran tunda dari Ibadah Kunjungan di Ambon.

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Tema: Yohanes 10:10b
10:10b. Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Mengapa Yesus harus datang untuk memberi hidup dalam kelimpahan?
Sebab setan sudah merusak bumi ini secara jasmani dan mengurung manusia secara rohani dalam dosa-dosa, sehigga tidak ada kehidupan jasmani dan rohani, tetapi hanya ada kehancuran dan kebinasaan.
Itu sebabnya, Yesus harus datang ke dalam dunia untuk memberikan hidup dalam kelimpahan.

Bagaimana Yesus bisa memberikan hidup dalam kelimpahan?
Dalam injil Yohanes 10, ada 3 kali penampilan Yesus untuk memberikan hidup dalam kelimpahan:
  1. Yesus sebagai pintu.
    Yohanes 10:9
    10:9. Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.

  2. Yesus sebagai Gembala yang baik.
    Yohanes 10:11
    10:11. Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

  3. Yesus sebagai Anak Allah.
    Yohanes 10:33,36
    10:33. Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah."
    10:36. masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata:
    Aku Anak Allah?

Malam ini kita masih membahas Yesus sebagai Anak Allah.
Anak Allah adalah manusia yang sama dengan Allah.

1 Yohanes 4:8-9
4:8. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
4:9. Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia,
supaya kita hidup oleh-Nya.

Allah adalah kasih. Jadi Anak Allah juga adalah kasih. Yesus sebagai Anak Allah membawa kasih Allah ke dalam dunia untuk memberikan hidup dalam kelimpahan.
Hidup dalam kelimpahan adalah
  • Hidup yang dipelihara Tuhan sampai selalu mengucap syukur pada Tuhan.
  • Hidup dalam kebangunan rohani (berkobar-kobar dan mengutamakan perkara rohani lebih dari perkara jasmani).
  • Sampai hidup kekal.

Jadi, kita bisa menerima hidup dalam segala kelimpahan lewat kasih Allah.
Sementara Yesus membawa kasih Allah, kenyataan yang ada adalah keadaan akhir jaman justru tanpa kasih Allah. Ini kenyataan yang gawat.

Matius 24:12
24:12. Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.

Kalau krisis kasih, hamba Tuhan dan anak Tuhan menjadi durhaka dan binasa.
Sebenarnya, ada 3 macam musim dingin (krisis rohani), yaitu:
  1. Musim dingin iman= krisis iman= krisis Firman Allah.
  2. Musim dingin pengharapan= krisis pengharapan= krisis Roh Kudus.
  3. Musim dingin kasih= krisis kasih. Dan ini yang terbesar.

Jadi, dimulai dari krisis Firman dulu, baru krisis Roh Kudus dan kasih Allah. Artinya tiga hal ini tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya, sebab pada mulanya adalah Firman. Roh Kudus tanpa Firman, bukanlah Roh Kudus, tetapi hanya emosi daging.

ad. 1. Krisis iman = krisis firman.
Yeremia 36:21-23
36:21. Raja menyuruh Yehudi mengambil gulungan itu, lalu ia mengambilnya dari kamar panitera Elisama itu. Yehudi membacakannya kepada raja dan semua pemuka yang berdiri dekat raja.
36:22. Waktu itu adalah bulan yang kesembilan dan raja sedang
duduk di balai musim dingin, sementara di depannya api menyala di perapian.
36:23. Setiap kali apabila Yehudi selesai membacakan tiga empat lajur, maka raja
mengoyak-ngoyaknya dengan pisau raut, lalu dilemparkan ke dalam api yang di perapian itu, sampai seluruh gulungan itu habis dimakan apiyang di perapian itu.

Raya Yoyakim mendengar Firman Allah, sesudah itu mengoyak dan membakar Firman Allah, sama dengan tidak menghargai Firman Allah, sehingga masuk dalam musim dingin rohani. Inilah musim dingin iman.

Praktik tidak menghargai Firman:
  1. Muak terhadap manna.
    Bilangan 21:4-6
    21:4. Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan.
    21:5. Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan
    akan makanan hambar ini kami telah muak."
    21:6. Lalu TUHAN menyuruh
    ular-ular tedungke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati.

    Mazmur 78:23-25
    78:23. Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit,
    78:24. menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;
    78:25. setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.

    Manna adalah roti malaikat yang melimpah-limpah.
    Roti menunjuk Firman Allah. Malaikat menunjuk gembala. Jadi, roti malaikat adalah firman penggembalaan.
    Firman penggembalaan adalah makanan yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia dan terus-menerus (berkesinambungan) serta diulang-ulang supaya menjadi sari-sari makanan untuk menumbuhkan kerohanian sidang jemaat sampai dewasa rohani (sempurna seperti Yesus). Kalau domba-domba makan, bukan hanya rohani yang bertumbuh, tetapi jasmani juga bertumbuh.

    Waspada! Sekarang justru banyak yang muak dengan Firman penggembalaan.
    Firman penggembalaan adalah firman yang paling murni dan sidang jemaat tidak ragu-ragu sebab tahu siapa yang menyampaikan Firman.

    Banyak gembala muak terhadap penggembalaan= tidak mau memberi makan sidang jemaat.
    Banyak domba muak terhadap Firman= tidak mau makan firman penggembalaan.

    Kalau gembala dan jemaat muak terhadap penggembalaan, maka akan membuka kesempatan untuk dipagut ular tedung yang beracun.
    Racun ular menunjuk pada dosa-dosa sampai puncaknya dosa dan ajaran-ajaran palsu.
    Racun ular ini menembus sampai jantung hati yang membuat kering rohani dan mati rohani.
    Gejala kering rohani adalah perkataannya kering lewat gosip-gosip, dusta, fitnah, menghasut dan sebagainya.
    Mati rohani akan membawa pada kematian kedua, binasa untuk selamanya.

  2. Bersungut-sungut saat mendengar firman pengajaran yang benar (ayat menerangkan ayat dalam Alkitab), firman pengajaran yang keras.
    Yohanes 6:60-62,66
    6:60. Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"
    6:61. Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?
    6:62. Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada?
    6:66. Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.

    Bersungut-sungut artinya menolak firman pengajaran benar karena kekerasan hati (mempertahankan dosa-dosa).
    Jika keras hati, firman pengajaran akan lebih keras lagi, sehingga tidak tahan mendengarnya dan suatu saat mengundurkan diri dari Firman pengajaran benar,tidak lagi mengikut Yesus, tetapi mengikuti keinginan dagingnya sendiri, mencari firman yang tidak menyinggung dosanya. Kalau dibiarkan, akan mengikuti guru-guru palsu untuk dibinasakan. Kalau mengikut Yesus, justru Yesus mau menyucikan dosanya.
    Kalau kita mau menerima firman pengajaran yang benar dan mau disucikan (tidak masuk dalam krisis iman), maka firman tidak keras lagi, tetapi firman akan menjadi nasihat (nasihat supaya tidak berbuat dosa lagi dan memberikan jalan keluar) dan pasti terjadi mujizat.


ad. 2. Kristis pengharapan = krisis Roh Kudus.
Kisah Rasul 2:1-3
2:1. Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
2:2. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
2:3. dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti
nyala apiyang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.

Kisah Rasul 28:1-3
28:1. Setelah kami tiba dengan selamat di pantai, barulah kami tahu, bahwa daratan itu adalah pulau Malta.
28:2. Penduduk pulau itu sangat ramah terhadap kami. Mereka menyalakan api besar dan mengajak kami semua ke situ karena telah mulai hujan dan
hawanya dingin.
28:3. Ketika Paulus memungut seberkas ranting-ranting dan meletakkannya di atas api,
keluarlah seekor ularbeludak karena panasnya api itu, lalu menggigit tangannya.

Di mana ada musim dingin, di situ ada ular. Kalau krisis iman, ada ular yang memagut sampai mati rohani.
Kisah Rasul dimulai dengan pencurahan api Roh Kudus, tetapi diakhiri dengan musim dingin (krisis pengharapan= krisis Roh Kudus). Oleh sebab itu, kita harus hati-hati.

Saat terjadi krisis Roh Kudus, maka ular memagut tangan rasul Paulus.
Maksudnya:
  1. Supaya rasul Paulus tidak bisa menulis surat-surat dan tidak bisa melayani Tuhan.
    1 Korintus 16:21
    16:21. Dengan tanganku sendiri aku menulis ini: Salam dari Paulus.

    Galatia 6:11
    6:11. Lihatlah, bagaimana besarnya huruf-huruf yang kutulis kepadamu dengan tanganku sendiri.

    Bagi kita sekarang, artinya supaya tidak bisa menerima firman Allah, mati rohani dan tidak bisa melayani Tuhan (tidak bisa menjadi hamba kebenaran), tetapi menjadi hamba setan (senjata kelaliman dan berbuat dosa sampai puncaknya dosa).

    Tanpa Roh Kudus, pedang firman akan menjadi tumpul dan salah sasaran.
    Malam ini, kita butuh firman, tetapi juga butuh Roh Kudus.

  2. Supaya rasul Paulus tidak bisa menadahkan tangan untuk menyembah Tuhan.
    1 Timotius 2:8
    2:8. Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tanganyang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.

    Bagi kita sekarang, artinya supaya kita tidak bisa menyembah Tuhan, sehingga nanti dipaksa menyembah antikris.

Kisah Rasul 28:3-5
28:3. Ketika Paulus memungut seberkas ranting-ranting dan meletakkannya di atas api, keluarlah seekor ular beludak karena panasnya api itu, lalu menggigit tangannya.
28:4. Ketika orang-orang itu melihat ular itu terpaut pada tangan Paulus, mereka berkata seorang kepada yang lain: "Orang ini sudah pasti seorang pembunuh, sebab, meskipun ia telah luput dari laut, ia tidak dibiarkan hidup oleh Dewi Keadilan."
28:5. Tetapi
Paulus mengibaskan ular itu ke dalam api, dan ia sama sekali tidak menderita sesuatu.

Rasul Paulus tidak mengalami musim dingin sekalipun saat itu musim dingin, artinya Rasul Paulus tidak mengalami krisis Roh Kudus, sebab ia meningkat dalam urapan Roh Kudus, yaitu dari lidah-lidah api menjadi api unggun yang menyala-nyala, sama dengan dari kepenuhan Roh Kudus menjadi meluap-luap dalam Roh Kudus. Artinya penuh pengharapan pada Tuhan, sehingga bisa mengibaskan ular ke dalam api dan tidak terpengaruh racun ular.

Malam ini, kita butuh urapan Roh Kudus, kepenuhan Roh Kudus dan melimpah dalam Roh Kudus untuk menghadapi musim dingin pengharapan dan gigitan ular.

Kegunaan Roh Kudus:
  1. Roh Kudus membuat kita rukun.
    Mazmur 133:1-3
    133:1. Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!
    133:2. Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.
    133:3. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.

    Rukun artinya satu hati (satu pengajaran) dan satu suara (satu penyembahan yang benar), untuk mencapai satu kesatuan tubuh Kristus yang sempurna.

    Kalau sudah rukun, maka:
    • Semua menjadi baik dan indah pada waktuNya.
      Mulai dari rumah tanggga, jagalah satu hati dan satu suara. Dan kita hanya tinggal menunggu waktu Tuhan untuk menjadikan semuanya indah dan baik.

    • Tuhan memerintahkan berkat sampai selama-lamanya.

  2. Roh Kudus membuat kita setia berkobar-kobar. Kita tidak pernah kena musim dingin, tetapi terus berkobar-kobar.
    Roma 12:11
    12:11. Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

  3. Roh Kudus membaharui kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
    Titus 3:5
    3:5. pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

    Ini mujizat terbesar, dan setan tidak bisa meniru. Kita bisa berubah, tinggal kita mau atau tidak.

    Sebelum kepenuhan Roh Kudus, Petrus menyangkal Tuhan. Tetapi, setelah ia kepenuhan Roh Kudus, ia bisa berkata benar dan menjadi saksi. Jangan berdusta lagi, tetapi berkata baik serta menyembah Tuhan!
    Seringkali, kita juga masih emosi seperti Petrus yang memotong telinga. Tetapi kalau ada Roh Kudus, kita diubahkan jadi sabar.

    Roh Kudus mampu mengubahkan kita dari najis menjadi suci (Maria), dari tidak percaya menjadi percaya Tuhan (Tomas).

    Kalau mujizat rohani terjadi, mujizat jasmani juga terjadi. Roh Kudus bisa menolong kita untuk meratakan gunung-gunung, yang mustahil menjadi tidak mustahil.
    Sampai saat Ia datang kembali, kita bisa menyambut kedatanganNya dan bersama Dia selama-lamanya.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 20 Februari 2018 (Selasa Sore)
    ... percaya maka mulut mengaku dosa kepada Tuhan kepada sesama sehingga kita mengalami pengampunan dosa oleh darah Yesus dan jangan berbuat dosa lagi. Kita mati terhadap dosa sama dengan bertobat. Ini menunjuk alat mezbah korban bakaran. Roma Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. ...
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session I, 16 Maret 2010 (Selasa Pagi)
    ... daging adalah sumbernya pencobaan sumbernya dosa sumbernya maut. Keinginan daging ini memiliki daya pikat dan daya seret yaitu untuk menyeret kita keluar dari kehendak Allah tidak taat dengar-dengaran pada firman. Tanda mulai dipikat oleh keinginan daging adalah mulai berbantah-bantah firman. Saat tidak taat dengar-dengaran pada firman itulah maka akan jatuh dalam pencobaan ...
  • Ibadah Raya Malang, 21 Februari 2021 (Minggu Pagi)
    ... penting supaya kita tidak dipengaruhi oleh arus duniawi tetapi kita dipengaruhi oleh arusnya Tuhan aliran kebenaran dan kesucian dari Tuhan. Jadi naga setan menyemburkan air sebesar sungai adalah menyemburkan aliran-aliran duniawi yaitu Kesibukan-kesibukan di dunia kesukaan dunia yang semu kesusahan dunia kesulitan-kesulitan dunia sampai pergaulan dunia yang tidak benar menunjuk mode ...
  • Ibadah Doa Malang, 07 Maret 2023 (Selasa Sore)
    ... kasih setia kemurahan kebaikan Tuhan maka kita bisa menyembah dengan kata haleluya . Mazmur - Bersyukurlah kepada TUHAN sebab Ia baik Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. Bersyukurlah kepada Allah segala allah Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. Bersyukurlah kepada Tuhan segala tuhan Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. Kepada Dia yang seorang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 08 Februari 2024 (Kamis Sore)
    ... kepada Allah ia mati dimakan cacing-cacing. Menyembah malaikat berdasarkan penglihatan bukan dorongan firman. Kolose Janganlah kamu biarkan kemenanganmu digagalkan oleh orang yang pura-pura merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat serta berkanjang pada penglihatan-penglihatan dan tanpa alasan membesar-besarkan diri oleh pikirannya yang duniawi Sampai menyembah iblis setan untuk mendapat kekayaan berkat ...
  • Ibadah Doa Malang, 24 Juli 2012 (Selasa Sore)
    ... kausiramkan pada mezbah sekelilingnya. Kemudian haruslah kaubakar seluruh domba jantan itu di atas mezbah itulah korban bakaran suatu persembahan yang harum bagi TUHAN yakni suatu korban api-apian bagi TUHAN. Korban penyerahan diri sepenuh untuk menghasilkan bau harum di hadapan Tuhan. Darah domba jantan pertama disiram di sekeliling mezbah untuk menghasilkan ...
  • Ibadah Raya Malang, 14 Juni 2009 (Minggu Pagi)
    ... tidak tergembala beredar-edar. Ada macam beredar-edar Tergembala beredar-edar. Kalau gembala tidak memberi makan sidang jemaat itu berarti beredar-edar gembalanya. Kalau sidang jemaat tidak bisa makan firman penggembalaan itu juga berarti beredar-edar. Hatinya beredar-edar saat mendengar firman penggembalaan sehingga benih firman dicuri oleh setan dan tidak berbuah. Orang yang beredar-edar itu tidak akan bertemu Tuhan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 15 Maret 2020 (Minggu Siang)
    ... pertama menyelamatkan manusia berdosa. Bagaimana caranya Roh Kudus menyadarkan manusia akan dosa. Yohanes . Dan kalau Ia datang Ia akan menginsafkan dunia akan dosa kebenaran dan penghakiman Manusia daging tanpa Roh Kudus tidak pernah sadar akan dosa malah tertawa dalam dosa bahkan menantang. Tetapi kalau ada Roh Kudus kita mulai sadar akan ...
  • Ibadah Raya Malang, 11 September 2022 (Minggu Pagi)
    ... firman penginjilan untuk manusia berdosa supaya percaya Yesus dan diselamatkan. Arahnya dari Yerusalem Yudea Samaria barat sampai ke ujung bumi timur . Ini untuk menambah kuantitas anggota tubuh Kristus. Kegerakan Roh Kudus hujan akhir kegerakan dalam firman pengajaran benar kegerakan kilat untuk membawa orang-orang yang sudah selamat supaya masuk pembangunan tubuh ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 22 Juni 2017 (Kamis Sore)
    ... mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan. Setiap kemenangan akan mendapatkan mahkota. Wahyu - Lalu aku melihat sorga terbuka sesungguhnya ada seekor kuda putih dan Ia yang menungganginya bernama Yang Setia dan Yang Benar Ia menghakimi dan berperang dengan adil. Dan mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas kepala-Nya ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.