RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Raya Malang, 13 Mei 2018 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan
kita Yesus Kristus.
Wahyu 7 secara keseluruhan dibagi menjadi 2
bagian besar: 144.000... Ibadah Raya Malang, 01 Mei 2011 (Minggu Pagi)
IBADAH PENYERAHAN ANAK Yesaya 49:14-16 49:14 Sion berkata: "TUHAN... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 Januari 2011 (Senin Sore)
Matius 26: = secara keseluruhan (ay. 1-75), dalam susunan
Tabernakel, terkena pada buli-buli emas berisi manna, artinya:kehidupan... Ibadah Doa Malang, 18 Juni 2019 (Selasa Sore)
Rekaman Ibadah Doa di Medan
Salam
sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Yohanes
8:44 8:44.
Iblislah
yang menjadi bapamu... Ibadah Doa Semalam Suntuk Malang Session II, 09 Oktober 2009 (Jumat Tengah Malam)
Dalam kitab Keluaran 1 ada dua rencana yang besar: Keluaran... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 25 Juli 2015 (Sabtu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 9:10-17 tentang Yesus memberi makan lima ribu... Ibadah Doa Malang, 05 Februari 2013 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius 28 secara keseluruhan menunjuk pada shekinah... Ibadah Doa Malang, 04 Maret 2014 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 1:9 1:9 Aku, Yohanes, saudara... Ibadah Doa Surabaya, 20 Oktober 2010 (Rabu Sore)
Matius
25: 31-32, 34a 25:31.
"Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua
malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia
akan... Ibadah Raya Surabaya, 17 Juni 2018 (Minggu Siang)
Dari
rekaman Ibadah di Medan
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
siang, selamat mendengarkan firman... Ibadah Doa Malang, 04 Juli 2017 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus
Kristus.
Wahyu 6:3-4
6:3 Dan ketika Anak... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 19 Desember 2017 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Ibadah Doa Surabaya, 26 Agustus 2009 (Rabu Sore)
Matius 24: 32-35
NUBUAT TENTANG POHON ARA/ISRAEL
Disini pohon ara rantingnya mulai melembut dan bertunas, serta berbuah.... Ibadah Doa Surabaya, 03 Februari 2010 (Rabu Sore)
Matius 24: 45-51
= berjaga-jaga dikaitkan dengan kedatangan Tuhan yang tidak diduga
waktunya, yaitu:
ay.... Ibadah Doa Malang, 22 November 2016 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang
Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 4:8a
4:8
Dan keempat makhluk itu...
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 08 Desember 2014 (Senin Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera,
kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di
tengah-tengah kita sekalian.
Kita masih berada dalam kitab
Wahyu
2-3. Dalam
susunan Tabernakel, ini menunjuk tentang tujuh
kali percikkan darah di depan Tabut
Perjanjian. Ini
sama dengan tujuh
surat
yang ditujukan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir = penyucian
terakhir
yang dilakukan oleh Tuhan kepada tujuh
sidang jemaat bangsa kafir
(sidang jemaat akhir zaman) supaya sidang jemaat bangsa kafir menjadi
sempurna, tidak bercacat cela seperti Yesus dan menjadi mempelai
wanita Surga yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di
awan-awan yang permai. Tujuh
sidang jemaat bangsa kafir yang mengalami percikkan darah adalah:
- sidang
jemaat EFESUS
(Wahyu
2: 1-7)
(sudah diterangkan mulai dari Ibadah
Raya Surabaya, 27 Juli 2014
sampai Ibadah
Raya Surabaya, 07 September 2014).
Sidang jemaat Efesus harus
kembali pada kasih mula-mula
supaya bisa kembali ke Firdaus.
- sidang
jemaat di SMIRNA
(Wahyu
2: 8-11)
yang mengalami penderitaan, tetapi Tuhan katakan untuk tidak
takut dalam penderitaan dan setia sampai mati
(sudah diterangkan mulai dari Ibadah
Raya Surabaya, 14 September 2014
sampai Ibadah
Raya Surabaya, 09 November 2014).
- sidang
jemaat di PERGAMUS
(Wahyu
2: 12-17)
yang harus
meninggalkan ajaran-ajaran sesat
(diterangkan mulai dari Ibadah
Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 November 2014).
AD.
3. SIDANG JEMAAT PERGAMUS Penyucian
terakhir bagi sidang jemaat
Pergamus
adalah HARUS MENINGGALKAN AJARAN
PALSU,
yaitu ajaran Bileam
(beribadah melayani hanya untuk mengejar upah yang jasmani) dan
ajaran Nikolaus
(mengumpulkan banyak orang dengan menghalalkan segala cara). Kita
jaga! Gereja Tuhan hari-hari ini
beribadah dengan cara-cara duniawi (entertainment dan lain-lain),
sehingga menarik banyak orang datang. Kedua ajaran sesat ini bekerja
sama. Maksudnya, kalau banyak orang, akan terkumpul banyak
uang.
Kalau mau disucikan, ada janji Tuhan bagi sidang jemaat
Pergamus. Wahyu 2: 17 2:17.
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh
kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang,
kepadanya akan Kuberikan dari manna
yang tersembunyi; dan Aku
akan mengaruniakan kepadanya batu
putih, yang di atasnya tertulis nama baru,
yang tidak diketahui oleh siapapun, selain oleh yang
menerimanya."
JANJI
TUHAN kepada sidang jemaat
Pergamus jika mau mengalami penyucian terakhir (meninggalkan
ajaran-ajaran palsu):
- Tuhan
menjanjikan manna yang tersembunyi (diterangkan mulai dari Ibadah
Raya surabaya, 30 November 2014),
- Tuhan
menjanjikan batu putih yang di atasnya tertulis nama baru.
Kita
masih mempelajari tentang MANNA
YANG TERSEMBUNYI. Manna
adalah roti yang turun dari Surga
(Yohanes 6)
= Firman Allah yang dibukakan rahasianya (tadinya tersembunyi di
Surga, tetapi sudah diturunkan bagi kita), yaitu ayat yang satu
menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab. Ini sama dengan wahyu/ilham
dari Tuhan = Firman pengajaran yang
benar.
Dalam Perjanjian Lama,
manna adalah roti malaikat. Mazmur
78: 23-25 78:23
Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu
langit, 78:24
menurunkan kepada mereka hujan
manna untuk dimakan, dan
memberikan kepada mereka gandum dari langit; 78:25 setiap orang
telah makan roti malaikat,
Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.
Roti
= Firman. Malaikat = gembala. Roti malaikat, artinya, Firman
penggembalaan,
yaitu Firman pengajaran benar yang dipercayakan Tuhan kepada seorang
gembala
untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia,
terus-menerus/berurutan dan diulang-ulang untuk menjadi makanan
rohani bagi sidang jemaat, sehingga sidang jemaat mengalami
pertumbuhan rohani ke arah kedewasaan rohani (kesempurnaan).
Kita
pelajari istilah 'seorang
gembala'. Bilangan 27:
15-17 27:15
Lalu berkatalah Musa kepada TUHAN: 27:16
"Biarlah TUHAN, Allah dari roh segala makhluk, mengangkat atas
umat ini seorang 27:17
yang mengepalai mereka waktu keluar dan masuk, dan membawa mereka
keluar dan masuk, supaya umat TUHAN jangan hendaknya seperti
domba-domba yang tidak mempunyai
gembala."
Saat
Musa akan meninggal dunia, dia berdoa kepada Tuhan, supaya Tuhan
mengangkat atas umat Israel 'seorang'
gembala, itulah Yosua. 'Seorang'
- 'domba-domba
yang tidak mempunyai gembala'
= artinya, bangsa Israel membutuhkan seorang gembala.
Jemaat
Israel waktu keluar dari Mesir berjumlah 603.550 orang, gembalanya
hanya seorang.
Setelah hampir 40 tahun dan jumlah mereka bertambah, tetapi
gembalanya tetap seorang. Tidak
ada alasan!
Berapapun jumlah jemaat, yang memberi makan tetap seorang
gembala.
Dalam Keluaran
16: 16-36, ada
tiga kegunaan manna/firman
penggembalaan:
- Ayat
16-21
= kegunaan pertama: manna untuk pemeliharaan
kehidupan sehari-hari
(sudah diterangkan pada Ibadah
Raya Surabaya, 07 Desember 2014).
Setiap
hari, setiap orang Israel mengambil segomer
manna
(1 gomer= 3,6 liter).
3,6 liter per hari untuk satu orang, berarti cukup, malah
melimpah. Kalau Firman
penggembalaan melimpah, maka hidup juga melimpah.
Selama
lima hari => angka lima menunjuk pada panca indera. Artinya:
penyucian panca indera (hati
dan pikiran). Kebutuhan
hidup kita sehari-hari yang lebih dulu adalah penyucian panca
indera. Kalau panca indera kita disucikan, maka urusan makan-minum
kita adalah urusan Tuhan. Urusan
kita hanya penyucian.
- Ayat
22-31
= kegunaan kedua: manna untuk hari Sabat (hari perhentian/damai
sejahtera).
- Ayat
32-36
= kegunaan ketiga: manna yang disimpan di dalam buli-buli emas =
hidup kekal selamanya.
Manusia hanya buli-buli tanah liat, tetapi
kalau diisi manna, akan menjadi buli-buli emas. Tidak hancur oleh
api pencobaan, sampai maut pun tidak mampu menghancurkan buli-buli
emas.
Melihat
tiga kegunaan manna di atas, tidak
rugi
bagi kita untuk aktif mengumpulkan manna hari-hari ini. Karena
kegunaannya sangat penting/sangat berguna untuk kehidupan kita, baik
sekarang di dunia sampai hidup kekal selamanya.
"Tidak
mengapa kita sibuk bekerja, kuliah dan lain-lain, tetapi jangan lupa!
Ada waktu yang cukup untuk mengumpulkan manna dalam kehidupan kita,
sebab manna berguna untuk hidup sekarang di dunia, sampai hidup kekal
selamanya."
Kita
pelajari kegunaan manna yang kedua yaitu MANNA
UNTUK HARI SABAT. Keluaran
16: 22-23 16:22
Dan pada
hari yang keenam
mereka memungut roti itu dua
kali lipat banyaknya,
dua
gomer
untuk tiap-tiap orang; dan datanglah semua pemimpin jemaah
memberitahukannya kepada Musa. 16:23
Lalu berkatalah Musa kepada mereka: "Inilah yang dimaksudkan
TUHAN: Besok adalah hari
perhentian penuh, sabat
yang kudus bagi TUHAN; maka roti yang perlu kamu bakar, bakarlah, dan
apa yang perlu kamu masak, masaklah; dan segala kelebihannya
biarkanlah di tempatnya untuk disimpan sampai pagi."
Pada
ayat 21, setiap orang dari bangsa Israel memungut manna satu gomer,
setiap hari. [ayat 22] Pada
hari keenam,
bangsa Israel memungut dua
gomer manna
setiap orang (= memungut manna secara dobel).
Kita pelajari
dahulu arti dari hari
keenam. 2
Petrus 3: 8 3:8
Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak
boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu
hari sama seperti seribu tahun
dan seribu tahun sama seperti satu hari.
1
hari = 1000 tahun. Hari keenam= 6 hari = 6000 tahun.
Menurut
peta zaman, 6000 tahun adalah kurun waktu yang dipilih oleh Tuhan
untuk menempatkan umat-Nya di dunia, yang terbagi dalam tiga zaman:
-
Zaman
permulaan/zaman Allah Bapa (dihitung dari Adam sampai Abraham) = ±
2000 tahun.
-
Zaman
pertengahan/zaman Anak Allah (dihitung dari Abraham sampai
kedatangan Yesus pertama kali ke dunia) = ± 2000 tahun.
-
Zaman
akhir/zaman Allah Roh Kudus (dihitung dari kedatangan Yesus pertama
kali sampai kedatangan Yesus kedua kali) = ± 2000 tahun.
Setelah
6000 tahun (enam hari), masuk hari
ketujuh (Sabat), yaitu Kerajaan
1000 Tahun Damai/Firdaus yang akan
datang. Inilah istilah 'pada
hari keenam mengambil manna secara dobel'.
Pada
hari keenam mengumpulkan dua gomer
manna, artinya:
- Yang
pertama: satu gomer untuk
hari keenam = Firman penggembalaan
untuk menyucikan
dan memelihara
kehidupan kita sehari-hari di dunia, sampai berseru, 'takkan
kekurangan aku'.
'takkan
kekurangan aku' = berkelimpahan
(selalu mengucap syukur) sampai sempurna. Kemarin
sudah dipelajari, satu gomer manna = 3,6 liter untuk setiap orang,
artinya makanan yang sangat berlimpah; kita dipelihara secara
jasmani dan rohani.
- Yang
kedua: satu gomer untuk hari
ketujuh.
Mungkin, sekarang kita
dihina saat mengumpulkan manna secara dobel. Tetapi, kegunaannya
betul-betul luar biasa. Yang tidak mengumpulkan manna, satu waktu
akan masuk dalam kelaparan.
Satu gomer untuk hari ketujuh,
artinya Firman penggembalaan memberikan
perhentian/damai sejahtera, sampai
masuk Kerajaan 1000 Tahun Damai (Ruangan Maha Suci).
Ukuran
Ruangan Maha Suci (kesempurnaan) = 10 x 10 x 10 hasta = 1000 hasta=
1000 Tahun Damai.
Jadi,
manna ini benar-benar lengkap. Firman penggembalaan ini benar-benar
dobel. Memberikan pemeliharan secara jasmani dan rohani, kita
disucikan sampai 'takkan kekurangan aku'. Jasmani dipelihara
sampai mengucap syukur dan rohani dipelihara sampai sempurna. Tetapi
juga memberikan Sabat/perhentian kepada kita sampai masuk kerajaan
1000 Tahun Damai.
Ada tiga macam sabat:
- Sabat
kecil = perhentian di dalam urapan
Roh Kudus.
Kita harus mengalami sabat kecil setiap hari.
Roma
8: 6 8:6
Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh
adalah hidup
dan damai sejahtera.
'damai
sejahtera'=
Sabat. Kalau
setiap hari mengalami damai sejahtera, maka kita akan mengalami
Sabat yang kedua.
- Sabat
besar = perhentian dalam Kerajaan
1000 Tahun Damai.
- Sabat
kekal= perhentian di dalam
Yerusalem baru/Kerajaan Surga yang kekal.
Memang
sakit bagi daging untuk mengumpulkan manna secara dobel, tetapi
kegunaannya
sangat besar,
yaitu untuk memelihara hidup kita sekarang di dunia; ada penyucian
dan pemeliharaan
sampai 'takkan
kekurangan aku',
berkelimpahan secara jasmani (mengucap syukur) dan rohani sampai
menjadi sempurna dan memberi
perhentian bagi
kita mulai hidup sekarang di dunia, sampai masuk Kerajaan 1000 Tahun
Damai, bahkan sampai hidup kekal selamanya.
Jadi, Firman
penggembalaan memberikan Sabat/perhentian/damai
sejahtera dalam Roh Kudus setiap
hari sampai satu
waktu kita masuk Kerajaan 1000 Tahun Damai. Kalau setiap hari
tidak
mengalami perhentian/damai sejahtera, karena masih ada iri hati,
benci, pertengkaran, kepahitan, maka tidak
mungkin
masuk Kerajaan 1000 Tahun Damai. Sebab, Kerajaan 1000 Tahun Damai
adalah akumulasi/penjumlahan dari damai sejahtera yang kita alami
setiap hari.
"Tidak
bisa tiba-tiba kita masuk Kerajaan 1000 Tahun Damai, kalau sekarang
masih ada pertengkaran, iri, dendam, kepahitan. Nanti tidak betah,
karena sudah biasa bertengkar, gosip dan lain-lain sedangkan dalam
Kerajaan 1000 Tahun Damai semuanya damai, tidak ada gosip dan
sebagainya."
Proses
dan kegunaan Sabat:
- Matius
11: 28-30
11:28
Marilah kepada-Ku, semua yang letih
lesu dan berbeban berat,
Aku akan memberi
kelegaan
kepadamu. 11:29
Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah
lembut dan rendah
hati dan jiwamu akan mendapat
ketenangan. 11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku
pun ringan."
'Marilah
kepada-Ku'=
undangan Tuhan. 'kelegaan'=
damai sejahtera.
PROSES
Sabat yang pertama: belajar kepada Yesus di kayu salib tentang
RENDAH HATI
dan LEMAH
LEMBUT.
KEGUNAAN
Sabat yang pertama: untuk melenyapkan
segala letih lesu dan beban berat
yang membawa kita ke neraka. Beban dosa ini membawa kita ke neraka,
bukan ke kerajaan 1000 Tahun Damai.
Rendah
hati:
kemampuan untuk mengaku
dosa
sejujur-jujurnya kepada Tuhan (vertikal) dan sesama (horizontal) =
kayu salib; jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Rendah hati =
menerima undangan Tuhan.
Kita belajar rendah hati kepada
Yesus di kayu salib. Kerendahan
hati Yesus di kayu salib
adalah mengakui dan menanggung dosa-dosa kita, padahal Dia tidak
berdosa. Sekarang kita rendah hati yaitu kita mengakui dosa-dosa
kita sendiri.
Kalau orang berbuat
dosa
tetapi tidak
mau mengaku dosa
= sombong,
bukan rendah hati, tetapi tinggi hati. Kalau hamba Tuhan,
pelayan Tuhan berbuat
dosa,
tetapi tidak
mau mengaku dosa
malah menyalahkan
orang lain
bahkan menyalahkan Tuhan = tinggi hati/sombong seperti setan (puncak
ketinggian hati) = menjadi pendakwa.
Akibatnya:
tetap berbeban berat di dunia, sampai di neraka. Tidak
main-main!
Biarlah
kalau ada dosa, kita mau mengakui dosa-dosa kita. Baik itu suami
kepada isteri, isteri kepada suami, anak kepada orang tua, orang tua
kepada anak, kakak-adik, sesama pelayan Tuhan, gembala pada domba,
domba pada gembala. Bebas saja. Siapa yang tidak pernah berbuat
dosa? Kalau kita tidak
kuat
(merasa malu), belajar pada Yesus yang rendah hati dan lemah lembut.
Dia ditelanjangi, mengakui bahkan menanggung dosa orang lain. Kita
hanya tinggal mengakui dosa kita sendiri.
Lemah
lembut:
kemampuan untuk mengampuni
dosa orang lain dan melupakannya. Belajar
pada Yesus di kayu salib, Dia berseru, 'Bapa,
ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka
perbuat'.
Kalau
seseorang tidak
mau mengampuni
dosa orang lain yang sudah minta ampun kepadanya, ia adalah orang
yang keras
hati
seperti setan.
Kalau kita selalu berani mengaku dosa, maka
tidak sulit bagi kita untuk mengampuni orang lain, apapun yang dia
lakukan pada kita; sampai (maafkan) pada suami isteri, kalau ada
dosa perselingkuhan pun, asal dia benar-benar belajar pada Yesus
untuk mengaku dosanya, ia juga akan belajar pada Yesus untuk
mengampuni apapun kesalahannya.
Sebaliknya, kalau tidak
bisa
mengaku dosa, maka tidak mungkin bisa mengampuni dosa orang lain.
Orang yang tidak salah, dia tuduh, apalagi orang yang berbuat salah,
akan dimakan.
Kalau tidak
mau
mengampuni dosa orang lain, maka dosanya tidak diampuni oleh Tuhan
dan tetap berbeban berat sampai ke neraka.
Jadi, tinggi
hati dan keras hati sama-sama membuat beban berat sampai ke dalam
neraka.
Jika
kita rendah
hati
dan lemah
lembut
(saling mengaku dan mengampuni), maka darah Yesus menyelesaikan
segala dosa kita dan Roh Kudus dicurahkan di dalam hati kita. Kita
tinggal pilih;
pertahankan dosa sendiri dan orang lain, akan menjadi kering (Roh
Kudus kering). Tetapi, kalau kita mau rendah hati dan lemah lembut
(saling mengaku dan mengampni), dosa diselesaikan oleh darah Yesus,
maka Roh Kudus dicurahkan dalam kehidupan kita.
Roh Kudus
dicurahkan dalam hati kita, sehingga kita
mengalami perhentian/damai sejahtera di dalam Roh Kudus,
dan semua menjadi enak dan ringan. Semakin Roh Kudus dicurahkan,
kita semakin enak dan ringan. Ini yang harus dialami setiap hari.
Nikah, pelayanan dan hidup kita menjadi enak dan ringan, semakin
ringan sampai satu waktu kita terangkat ke awan-awan permai untuk
bertemu Yesus. Kalau tidak ada damai, pasti berbeban berat dan
menuju ke neraka (tenggelam dalam lautan api dan belerang).
Biarlah
malam ini, lewat Firman penggembalaan, Tuhan sedang mengundang kita
yang penuh dengan dosa, masalah, air mata dan beban berat supaya
belajar pada Yesus di kayu salib untuk mendapatkan sabat. Segala
letih lesu dan beban berat diganti dengan damai
sejahtera/ketenangan, dan semua
menjadi enak dan ringan.
Sampai satu waktu yang paling enak dan ringan, kita bertemu Yesus di
awan-awan permai.
- Yesaya
30: 14-15
30:14
seperti kehancuran tempayan tukang periuk yang diremukkan dengan
tidak kenal sayang, sehingga di antara remukannya tiada terdapat
satu keping pun yang dapat dipakai untuk mengambil api dari dalam
tungku atau mencedok air dari dalam bak." 30:15
Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel:
"Dengan bertobat dan
tinggal diam kamu akan
diselamatkan, dalam tinggal
tenang dan percaya terletak
kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,
'kehancuran
tempayan'
= manusia darah daging yang berdosa dan mudah rapuh. Kalau
berbuat dosa, kita seperti bejana tanah liat yang dibanting terus,
sampai remuk dan hancur, sehingga tidak ada gunanya lagi.
PROSES
Sabat yang kedua: belajar pada Yesus yang mati
di kayu salib tentang DIAM
dan TENANG. Yesus
mati di kayu salib, digambarkan seperti Yesus sedang tidur
di kapal.
KEGUNAAN
Sabat yang kedua: untuk menolong
kehidupan yang sudah hancur-lebur,
tidak berguna atau menolong kehidupan yang
tenggelam.
Diam:
-
tidak
menyalahkan orang lain/tidak menghakimi orang lain, tidak
menyalahkan Tuhan (pengajaran benar).
Saat-saat kita
merosot/dalam kehancuran, kalau menyalahkan orang, maka kita akan
makin hancur dan tenggelam.
"Kami hamba-hamba Tuhan
juga. Lempin-El Kristus Ajaib, perhatikan! Saat-saat kita goyang,
diterpa badai, sudah hampir tenggelam, saat-saat kita hancur
seperti dibanting, lalu kita menyalahkan orang lain, maka akan
bertambah hancur dan tenggelam."
- Banyak
mengoreksi diri/memeriksa
diri sendiri lewat ketajaman pedang Firman/Firman penggembalaan
yang diulang-ulang.
Firman diulang untuk memeriksa diri sampai
menemukan dosa. Jika
ditemukan dosa-dosa,
maka kita harus mengakui sejujur-jujurnya kepada Tuhan dan sesama;
jika diampuni jangan berbuat dosa lagi = bertobat. Maka, akan
terjadi pemulihan.
Luar
biasa, lewat bertobat
saja, sudah terjadi pemulihan.
Sebab, dosa inilah yang mendatangkan masalah, kehancuran, kesulitan
dan lain-lain. Kalau tidak ada dosa, semuanya bersuasana
Firdaus. Saat Adam dan Hawa tidak berbuat dosa, mereka bersuasana
Firdaus.
Jika
tidak bertobat,
malah mengulangi dosa/berbuat dosa terus, maka hidup kita semakin
hancur, semakin tenggelam dan tidak pernah muncul lagi, ada
bersama Babel. Sekalipun
pandai dan hebat, kalau mempertahankan dosa, ia sedang menuju
kehancuran.
Tenang:
menguasai diri. 1 Petrus
4: 7 4:7
Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah
dirimu
dan jadilah
tenang,
supaya kamu dapat berdoa.
Artinya,
tidak
berharap kepada orang lain.
Ini yang harus dikuasai.
Sering kali, saat menghadapi masalah, kita ingat kepada orang lain
lebih dulu. Kalau menguasai diri, maka kita tidak berharap kepada
orang lain, tetapi percaya
dan berharap pada Tuhan
(percaya dan mempercayakan diri sepenuh pada Tuhan), sehingga kita
bisa berdoa pada Tuhan.
Kalau
depan, belakang, kiri dan kanan kita tidak bisa menolong, kita
tinggal menengadah kepada Tuhan saja. Kalau
keluarga tidak mau menolong, orang lain tidak mau menolong, bukan
saatnya untuk berputus asa, tetapi itulah waktunya
Tuhan menolong.
Kita tinggal menengadah saja, diam dan tenang.
Kalau kita
berseru-seru seperti umat Israel saat menghadapi laut Kolsom, Tuhan
menegor Musa, 'mengapa
kamu berseru-seru?'.
Bukan berseru-seru (mengomel), tetapi berseru pada Tuhan. Berdoa
= berseru dan berserah sepenuh kepada Tuhan.
Orang
yang tidak tenang
(selalu menghakimi orang lain, termasuk Tuhan/pengajaran benar,
selalu berharap orang lain, tidak tergembala), akan menuju
kehancuran,
ketenggelaman
dan binasa.
Biarlah kita belajar seperti Yakub yang diam dan tenang di kemah,
sehingga dia mendapatkan semua dari Tuhan.
Tadi, kalau tidak
bertobat,
akan hancur.
Sekarang, kalau tidak tenang,
akan tenggelam.
Yang
benar, kita harus belajar pada Yesus untuk bisa diam dan tenang =
mengulurkan
dua tangan
(tangan bertobat
dan berdoa)
kepada Tuhan, maka Tuhan juga akan mengulurkan tangan kasih
ajaib-Nya kepada kita, sehingga terjadi
pemulihan,
yang
sudah hancur berkeping-keping menjadi pulih kembali, yang gagal
menjadi berhasil dan indah pada waktu-Nya.
Kalau tidak bertobat (ada dosa), kita tidak bisa berdoa,
karena dosa merupakan pemisah antara kita dengan Tuhan, sehingga
Tuhan tidak bisa mendengar doa kita. Bertobat
dulu, baru berdoa dan pasti Tuhan jawab.
Markus
4: 37-39 4:37
Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur
masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan
air. 4:38 Pada
waktu itu Yesus sedang tidur
di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia
dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita
binasa?" 4:39 Ia pun bangun, menghardik angin itu dan
berkata kepada danau itu: "Diam!
Tenanglah!" Lalu angin itu
reda dan danau itu menjadi teduh
sekali.
Yesus
berseru, 'Diam!
Tenanglah!'
dan danaupun menjadi teduh kembali. 'Yesus
sedang tidur'=
mati di kayu salib. 'Danau
menjadi teduh'
= yang tenggelam dinaikkan dan yang gagal menjadi berhasil dan indah
pada waktu-Nya. Yang hari-hari ini hancur, mari datang kepada Tuhan.
- Ibrani
12: 2
12:2
Marilah kita melakukannya dengan mata
yang tertuju kepada Yesus,
yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada
kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib
ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk
di sebelah kanan takhta Allah.
PROSES
Sabat yang ketiga: mata
tertuju kepada Yesus
sebagai Imam Besar yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa.
Kalau melihat orang, tidak akan tenang, malah benci dan
lain-lain. Sama seperti Musa, mau melayani dua orang, tetapi melihat
kiri kanan, akhirnya malah membunuh (kebencian/tidak ada damai) dan
menyembunyikan mayat dalam pasir (busuk). Tidak ada damai, yang ada
hanya busuk. Tidak
ada damai=
tidak ada perhentian, hanya ada iri, dendam dan kebencian.
Isteri
Lot menoleh kebelakang, sehingga menjadi tiang garam (tawar
hidupnya, tidak berguna).
Mata tertuju kepada Yesus Imam
Besar yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa = kita
menyembah Tuhan. Ibrani
12: 3 12:3
Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun
menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak
orang-orang berdosa, supaya jangan
kamu menjadi lemah dan putus asa.
Prosesnya:
dalam menyembah Tuhan, kita belajar untuk TEKUN
dan SABAR
dalam menghadapi salib/percikan darah, sama seperti Yesus yang juga
tekun dan sabar dalam menanggung salib atau percikan darah.
Seperti
Imam besar Harun, setiap satu tahun satu kali masuk ke Ruangan Maha
Suci dengan membawa dupa
dan darah.
Darah dipercikkan dua kali tujuh percikan darah dan dupa
dinaikkan. Kalau tidak ada
dupa/doa penyembahan, kita tidak kuat menghadapi percikan darah
(sengsara daging tanpa dosa), sehingga kita menjadi putus
asa.
Tadi, kesalahan-kesalahan sudah diselesaikan (sudah
bertobat),
kemudian berdoa
(dosa sudah diselesaikan), sekarang masih ada sengsara
tanpa dosa.
Kita belajar tekun dan sabar dalam menghadapi sengsara karena Yesus.
Bentuk percikan darah bermacam-macam: pulang kerja/kuliah
harus masuk dalam ibadah pelayanan, sengsara karena pelayanan, doa
puasa, dicaci maki, difitnah dan lain-lain.
KEGUNAAN
Sabat yang ketiga: untuk menolong
kita menghadapi percikan darah
(salib), supaya kita tidak kecewa, putus asa dan tinggalkan Tuhan,
tetapi kita justru mengalami keubahan. Ingat!
Di balik salib ada kemuliaan (shekinah glory).
2
Korintus 4: 16-17 4:16
Sebab itu kami tidak
tawar hati,
tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia
batiniah kami dibaharui
dari sehari ke sehari. 4:17
Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami
kemuliaan kekal
yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan
kami.
Saat
menghadapi salib, tetap tekun dan sabar, jangan tinggalkan Tuhan dan
sabar
menunggu waktu Tuhan. Jangan
mundur setapak pun sampai terjadi kemuliaan Tuhan/pembaharuan
hidup!
'manusia
lahiriah kami semakin merosot' =
dicaci maki, difitnah, atau usia bertambah, ada penyakit yang
menghalangi dan lain-lain. Itu semua jangan mengganggu kita.
Kalau jasmani kita makin merosot, kita
harus tergugah supaya yang rohani semakin dibaharui/mengalami
keubahan hidup. Bukan
waktunya untuk putus asa!
Kita
mengalami kemuliaan Tuhan/pembaharuan hidup dari manusia jasmani
menjadi manusia rohani seperti Yesus, yaitu di mulai dari 'tidak
tawar hati'
= kuat dan teguh
hati.
Hari-hari ini, kita harus kuat dan teguh hati, sebab kita akan
mengalami percikan darah.
Kesaksian: "Memang
Firmannya mengarah ke situ, tidak dibuat-buat. Saya sendiri juga
langsung mengalami. Begitu mempelajari Wahyu pasal 2 dan 3, saya
sendiri langsung mengalami percikan darah."
Saat mengalami percikan darah, adalah kesempatan
bagi kita untuk tetap tekun dan sabar, sampai kita mengalami
pembaharuan. Mungkin
ada tabiat kita yang harus dibaharui,
sampai kita menjadi kuat dan teguh hati.
Kuat dan teguh hati
= 4 pilar, yaitu:
- tetap
berpegang
teguh
pada Firman pengajaran benar dan taat
dengar-dengaran,
apapun resiko yang dihadapi.
Jangan
diombang-ambing oleh pengajaran palsu!
Kalau diombang-ambingkan, akan seperti Yudas yang mendengar ajaran
orang Farisi dan ahli taurat yang ajarannya bertentangan, sehingga
Yudas menjadi bimbang, tidak mampu dan tenggelam. Tuhan tolong
kita semua.
Kekurangan jemaat Pergamus adalah adanya
ajaran-ajaran palsu. Harus diselesaikan. Kalau tidak, akan
bersuasana takhta iblis dan jika menerima ajaran palsu akan menjadi
takhta iblis.
- Tetap
hidup
dalam kebenaran,
dalam segala aspek kehidupan kita harus benar, apapun resiko yang
harus kita hadapi.
Kalau pengajarannya benar, maka hidupnya juga
benar (ini satu paket). Kalau pengajarannya palsu, tidak mungkin
hidupnya benar.
- Tidak
kecewa, putus asa dan tinggalkan Tuhan, tetapi tetap
setia dan berkobar-kobar
dalam ibadah dan pelayanan kepada Tuhan, apapun yang kita
hadapi.
Kalau keadaan normal, mungkin kita bisa beribadah
melayani Tuhan, tetapi satu waktu kita diuji, ada gelombang. Apakah
kita tetap maju, tetap setia dan berkobar-kobar? Justru ujiannya di
sini, untuk membuktikan keasliannya. Apakah
betul selama ini kita beribadah melayani karena mengasihi Tuhan
atau karena yang lain?
Kalau kita mengasihi Tuhan, maka kita tetap setia dan
berkobar-kobar, apapun rintangan yang kita hadapi. Atau
sebaliknya, saat diberkati malah meninggalkan Tuhan. Tetapi yang
paling banyak, saat menghadapi gelombang, sudah tidak setia dan
berkobar-kobar lagi.
-
Tetap
menyembah Tuhan, apapun yang sedang kita hadapi.
Seperti
Sadrakh, Mesakh dan Abednego, "kalau Tuhan yang kami sembah
tidak menolong kami, kami tidak akan menyembah patung, tetapi tetap
menyembah Tuhan". Inilah
mata yang menandang kepada Tuhan.
Kalau
kita kuat dan teguh hati, hasilnya:
- Kisah
Para Rasul 27: 33-36
27:33
Ketika hari menjelang siang, Paulus mengajak semua orang untuk
makan, katanya: "Sudah empat
belas hari
lamanya kamu menanti-nanti saja, menahan lapar dan tidak makan
apa-apa. 27:34
Karena itu aku menasihati kamu, supaya kamu makan dahulu. Hal itu
perlu untuk keselamatanmu. Tidak
seorang pun di antara kamu akan kehilangan sehelai pun dari rambut
kepalanya." 27:35
Sesudah berkata demikian, ia mengambil roti, mengucap syukur kepada
Allah di hadapan semua mereka, memecah-mecahkannya, lalu mulai
makan. 27:36 Maka kuatlah
hati semua orang itu, dan
mereka pun makan juga.
=
kuat teguh hati menghadapi gelombang apapun. 'sehelai
rambut'=
Kedudukan kita hanya seperti sehelai
rambut
di tengah gelombang yang dahsyat.
Hasil yang pertama:
'sehelai
rambut tidak akan jatuh, tidak akan tenggelam di tengah gelombang',
artinya kita mengalami pemeliharaan
dan perlindungan
Tuhan
secara langsung di tengah dunia yang sudah sulit dan mustahil,
sekalipun kita hanya sehelai rambut yang tidak berdaya dan tidak
berharga apa-apa.
Kalau bersungut-sungut, putus asa dan
kecewa, kita seperti rambut terlepas dari kepala = hilang
selamanya. Tetapi, selama kita masih kuat dan teguh hati, maka
sehelai rambut di tengah gelombang tidak akan tenggelam.
Saat
sudah lemah, mereka makan roti pada hari yang keempat belas. Hari
keempat belas
= anak domba Paskah disembelih = perjamuan suci. Kalau tidak
kuat menghadapi gelombang, lewat
perjamuan suci, kita menjadi kuat dan teguh hati.
Pemeliharaan secara rohani,
di tengah gelombang dosa dan puncak dosa, di tengah ajaran palsu,
kita tetap hidup benar dan suci.
- Yosua
1: 6
1:6
Kuatkan
dan teguhkanlah hatimu,
sebab engkaulah yang akan memimpin
bangsa
ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek
moyang mereka untuk diberikan kepada mereka.
Hasil
yang kedua: Yosua bagaikan sehelai rambut kalau dibandingkan dengan
Musa. Yosua tidak ada pengalaman dan tidak bisa apa-apa. Tetapi,
kalau kuat dan teguh hati, ia bisa dipakai
oleh Tuhan
dalam kegerakan menuju Kanaan.
Sekarang kita, sekalipun
hanya sehelai rambut, tetapi kalau kuat dan teguh hati, kita akan
dipakai
oleh Tuhan dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir/pembangunan
Tubuh Kristus yang sempurna.
Yosua
1: 9 1:9
Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan
dan teguhkanlah hatimu?
Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN,
Allahmu, menyertai engkau,
ke mana pun engkau pergi."
Di
dalam penggembalaan, kita sudah mengalami penyertaan Tuhan. Tetapi,
dalam ibadah-ibadah kunjungan, penyertaan Tuhan lebih
nyata lagi kepada kita.
Kita sama-sama dibawa keluar dari kandang untuk mengalami
penyertaan Tuhan yang lebih nyata.
Jangan
tetap berada di bawah pohon ara yang rindang (egois)!
Memang, dalam penggembalaan, kita bagaikan berada di bawah pohon
yang rindang dan sejuk. Tetapi sayang, kalau kita hanya puas dalam
penggembalaan, maka kita tidak bisa melihat langit. Semakin rimbun
daunnya (semakin diberkati), kita semakin tertutup oleh daun, kita
tidak bisa melihat Yesus yang turun naik dari Surga. Kita
harus keluar,
sekalipun terkena panas, tetapi kita bisa melihat Yesus (penyertaan
Tuhan yang lebih nyata lagi).
"Dalam
kebaktian kunjungan, yang ada waktu, masalah uang jangan jadi
halangan. Saya selalu mengajarkan, asalkan jujur. Kalau ada,
silakan, kalau tidak ada silakan. Tetapi JUJUR. Jangan bilang
'tidak ada,Om', tapi nanti sampai di sana banyak belanja. Itu
salah. Ini juga penyakit Lempin-El Kristus Ajaib. Kalau saya dulu
tidak memberikan kolekte, karena memang tidak punya. Tapi saya
salah, saat kolekte dijalankan, saya lari ke kamar mandi, karena
petugas kolektenya kenal dengan saya. Tetapi, Lempin-El juga banyak
yang begitu, saat kolekte, kantongnya dilewatkan. Tetapi nanti saat
kelulusan, paling banyak menebus foto, paling banyak albumnya. Ini
juga salah."
- 1
Tawarikh 28: 20
28:20
Lalu berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya: "Kuatkan
dan teguhkanlah hatimu,
dan lakukanlah itu; janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab
TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau. Ia tidak akan membiarkan
dan meninggalkan engkau sampai
segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah selesai.
Hasil
yang ketiga: Salomo juga hanya sehelai rambut (masih muda dan tidak
punya pengalaman), tetapi kalau kuat dan teguh hati, ia dipakai
oleh Tuhan sampai pembangunan Bait Allah Salomo selesai. Artinya:
Tuhan
sanggup menyelesaikan semua masalah yang mustahil
dalam kehidupan kita. Ini bisa kita lihat dalam ibadah-ibadah
kunjungan. Saat ada masalah yang mustahil dan kita bersama-sama
berdoa dalam ibadah kunjungan, maka Tuhan menyelesaikan semua
masalah yang mustahil.
Secara rohani, Tuhan sanggup
menyucikan
dan mengubahkan
kita sampai sempurna,
sama mulia seperti Dia, kita menjadi mempelai wanita Surga yang
sempurna (pembangunan Tubuh Kristus selesai). Kita siap menyambut
kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan, kemudian masuk perjamuan
kawin Anak Domba, masuk Kerajaan 1000 Tahun Damai (Sabat besar)
sampai masuk Yerusalem baru (Sabat kekal).
Mulai
sekarang kita harus mengalami sabat. Jangan letih lesu dan berbeban
berat. Mari, kita datang pada Tuhan:
- Kita
harus rendah
hati dan lemah lembut,
jangan sombong. Selesaikan dosa-dosa, maka semua menjadi enak dan
ringan.
- Hari-hari
ini banyak diam
dan tenang dengan sungguh-sungguh,
koreksi diri dan berharap Tuhan, maka terjadi pemulihan demi
pemulihan; yang sudah tenggelam akan diangkat, yang gagal menjadi
berhasil, yang hancur menjadi baik.
- Yang
terakhir, tekun
dan sabar
untuk menjadi kuat dan teguh hati. Biar hanya sehelai rambut, tetapi
kita dipelihara, dipakai dan ditolong oleh Tuhan sampai semua
menjadi sempurna untuk menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.
Kaum
muda, sehelai rambut menjadi sasaran Tuhan!
Tuhan
memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|